{1} Al-Fatihah / الفاتحة | الْقُرْآنُ الْكَرِيْمُ | آل عمران / Ali ‘Imran {3} |
Tafsir Al-Qur’an Surat Al-Baqarah البقرة (Sapi Betina) lengkap dengan tulisan arab latin, arti dan terjemah Bahasa Indonesia. Surah ke 2 Tafsir ayat Ke 40.
يَا بَنِي إِسْرَائِيلَ اذْكُرُوا نِعْمَتِيَ الَّتِي أَنْعَمْتُ عَلَيْكُمْ وَأَوْفُوا بِعَهْدِي أُوفِ بِعَهْدِكُمْ وَإِيَّايَ فَارْهَبُونِ ﴿٤٠﴾
yā banī isrā`īlażkurụ ni’matiyallatī an’amtu ‘alaikum wa aufụ bi’ahdī ụfi bi’ahdikum, wa iyyāya far-habụn
QS. Al-Baqarah [2] : 40
Wahai Bani Israil! Ingatlah nikmat-Ku yang telah Aku berikan kepadamu. Dan penuhilah janjimu kepada-Ku, niscaya Aku penuhi janji-Ku kepadamu, dan takutlah kepada-Ku saja.
Wahai anak keturunan Ya’qub! Ingatlah berbagai nikmat-Ku yang banyak yang diberikan kepada kalian! Bersyukurlah kepada-Ku dan laksanakanlah wasiat-Ku kepada kalian, yakni hendaklah kalian mengimani seluruh kitab dan rasul-Ku dan mengamalkan berbagai syariat-Ku! Jika kalian melakukan hal itu, maka Aku akan menyempurnakan apa yang pernah Aku janjikan kepada kalian, yakni melimpahkan rahmat di dunia dan keselamatan di akhirat. Hanya kepada-Ku hendaknya kalian takut. Berhati-hatilah terhadap kemurkaan-Ku jika kalian melanggar perjanjian dan mengingkari-Ku.
Allah berfirman seraya memerintahkan kepada kaum Bani Israil untuk masuk Islam dan mengikuti Nabi Muhammad صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ dan menggerakkan perasaan mereka dengan menyebutkan kakek moyang Israil, yaitu Nabi Allah Ya’qub a.s.
Seakan-akan ayat ini mengatakan, “Hai anak-anak hamba yang saleh lagi taat kepada Allah, jadilah kalian seperti kakek moyang kalian dalam mengikuti perkara yang hak.” Perihalnya sama dengan perkataan, “Hai anak orang yang dermawan, berdermalah!” Atau, “Hai anak yang pemberani, majulah menentang para penyerang!” Atau, “Hai anak orang yang alim, tuntutlah ilmu!” Dan lain sebagainya. Ayat lain yang semakna dengan ayat ini ialah firman-Nya:
(yaitu) anak cucu dari orang-orang yang Kami bawa bersama-sama Nuh. Sesungguhnya dia adalah hamba (Allah) yang banyak bersyukur. (Al Israa’:3)
Israil adalah Nabi Ya’qub sendiri, sebagai dalilnya ialah sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Abu Daud At-Tayalisi:
telah menceritakan kepada kami Abdul Hamid ibnu Bahram, dari Syahr ibnu Hausyab yang mengatakan bahwa telah menceritakan kepadanya Abdullah ibnu Abbas yang menceritakan hadis berikut: Segolongan orang-orang Yahudi datang menghadap kepada Nabi صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ, lalu Nabi صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ berkata kepada mereka, “Tahukah kalian bahwa Israil adalah Ya’qub?” Mereka menjawab, “Ya Allah, memang benar.” Nabi صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ berkata, “Ya Allah, saksikanlah.”
Al-A’masy meriwayatkan dari Ismail ibnu Raja’, dari Umar maula Ibnu Abbas, dari Abdullah ibnu Abbas, disebutkan bahwa Israil itu artinya sama dengan perkataanmu Abdullah (hamba Allah).
Firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى:
Ingatlah kalian akan nikmat-Ku yang telah Aku turunkan kepada kalian.
Mujahid mengatakan bahwa nikmat Allah yang telah dilimpahkan kepada mereka (kaum Bani Israil) selain dari apa yang telah disebutkan ialah dipecahkan batu besar buat mereka hingga mengeluarkan air untuk minum mereka, diturunkan kepada mereka manna dan salwa, dan mereka diselamatkan dari perbuatan Fir’aun dan bala tentaranya.
Abul Aliyah mengatakan bahwa nikmat Allah tersebut ialah Dia menjadikan dari kalangan mereka banyak nabi dan rasul, dan diturunkan kepada mereka kitab-kitab samawi.
Menurut pendapat kami, pendapat terakhir ini sama dengan apa yang dikatakan oleh Musa a.s. yang disitir oleh firman-Nya:
Hai kaumku, ingatlah nikmat Allah atas kalian ketika Dia mengangkat nabi-nabi di antara kalian, dan dijadikan-Nya kalian orang-orang merdeka dan diberikan-Nya kepada kalian apa yang belum pernah diberikan-Nya kepada seorang pun di antara umat-umat yang lain. (Al Maidah:20)
Yakni di zamannya.
Muhammad ibnu Ishaq mengatakan, telah menceritakan kepadanya Muhammad ibnu Abu Muhammad, dari Ikrimah atau Sa’id ibnu Jubair, dari Ibnu Abbas sehubungan dengan makna firman-Nya:
Ingatlah akan nikmat-Ku yang telah Aku anugerahkan kepada kalian.
Yaitu cobaan-Ku yang ada pada kalian, juga yang telah Aku turunkan kepada nenek moyang kalian ketika mereka diselamatkan dari kejaran Fir’aun dan kaumnya.
Firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى:
Dan penuhilah janji kalian kepada-Ku, niscaya Aku penuhi janji-Ku kepada kalian.
Maksudnya, janji-Ku yang telah Aku bebankan di atas pundak kalian terhadap Nabi صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ, bila dia datang kepada kalian, niscaya Aku akan menunaikan apa yang telah Aku janjikan kepada kalian. Janji tersebut ialah kalian bersedia mempercayai Nabi صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ dan mengikutinya. Maka sebagai imbalannya Aku akan menghapuskan semua beban dan belenggu-belenggu yang berada di pundak kalian karena dosa-dosa kalian yang ada sejak kakek moyang kalian.
Menurut Al-Hasan Al-Basri, janji tersebut adalah yang disebutkan di dalam firman-Nya:
Dan sesungguhnya Allah telah mengambil perjanjian (dari) Bani Israil dan telah Kami angkat di antara mereka dua belas orang pemimpin dan Allah berfirman, “Sesungguhnya Aku beserta kalian, sesungguhnya jika kalian mendirikan salat dan menunaikan zakat serta beriman kepada rasul-rasul-Ku dan kalian bantu mereka dan kalian pinjamkan kepada Allah pinjaman yang baik, sesungguhnya Aku akan menutupi dosa-dosa kalian. Dan sesungguhnya kalian akan Kumasukkan ke dalam surga yang mengalir di dalamnya sungai-sungai. (Al Maidah:12)
Sedangkan ulama lainnya mengatakan, janji tersebut adalah yang diambil oleh Allah atas diri mereka di dalam kitab Taurat, bahwa Allah kelak akan mengutus seorang nabi yang besar dan ditaati oleh semua bangsa dari kalangan Bani Ismail, nabi yang dimaksud adalah Nabi Muhammad صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ Barang siapa yang mengikutinya, niscaya Allah akan mengampuni dosa-dosanya dan memasukkannya ke dalam surga serta memberikan kepadanya dua pahala.
Ar-Razi mengetengahkan banyak berita gembira yang disampaikan oleh nabi-nabi terdahulu mengenai kedatangan Nabi Muhammad
Abul Aliyah mengatakan bahwa makna firman-Nya,
“Penuhilah janji kalian kepada-Ku”
yaitu janji Allah kepada hamba-hamba-Nya adalah agama Islam dan mereka diharuskan mengikutinya.
Ad-Dahhak meriwayatkan dari Ibnu Abbas sehubungan dengan makna firman-Nya,
“Niscaya Aku penuhi janji-Ku kepada kalian”,
artinya “niscaya Aku rida kepada kalian dan akan memasukkan kalian ke dalam surga”.
Firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى:
Dan hanya kepada-Ku-lah kalian harus takut (tunduk).
Yakni takutlah kalian kepada-Ku, demikian pendapat Abul Aliyah, As-Saddi, Ar-Rabi’ ibnu Anas, dan Qatadah.
Ibnu Abbas r.a. mengatakan sehubungan dengan makna firman-Nya,
“Dan hanya kepada-Ku-lah kalian harus takut”
yakni takutlah kalian bila Aku nanti menurunkan kepada kalian apa yang pernah Aku turunkan kepada kakek moyang kalian di masa silam, yaitu berupa berbagai macam siksaan dan azab yang telah kalian ketahui sendiri, antara lain ialah kutukan dan azab Lainnya.
Apa yang diungkapkan oleh ayat-ayat ini mengandung pengertian perpindahan dari targib (anjuran) kepada tarhib (peringatan). Allah menyeru mereka dengan ungkapan anjuran dan peringatan, barangkali mereka mau kembali ke jalan yang hak dan mengikuti Rasul صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ serta mengambil nasihat dari Al-Qur’an dan larangan-larangannya, serta mengerjakan perintah-perintahnya dan percaya kepada berita-berita yang disampaikannya. Allah-lah yang memberi petunjuk kepada siapa yang dikehendaki-Nya ke jalan yang lurus.
Karena itu, maka Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى berfirman pada ayat selanjutnya, yaitu melalui firman-Nya:
Dan berimanlah kalian kepada apa yang telah Aku turunkan (Al-Qur’an) yang membenarkan apa yang ada pada kalian (Taurat). (Al Baqarah:41)
Yang dimaksud adalah Al-Qur’an, yakni kitab yang diturunkan kepada Nabi Muhammad yang ummi dari kalangan bangsa Arab. Di dalamnya terkandung berita gembira dan peringatan serta pelita yang memberi penerangan dan mengandung perkara yang hak dari Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى, serta membenarkan apa yang ada sebelumnya, yaitu kitab Taurat dan Injil.
Abul Aliyah mengatakan sehubungan dengan makna firman-Nya:
Dan berimanlah kalian kepada apa yang telah Aku turunkan (Al-Qur’an) yang membenarkan apa yang ada pada kalian (Taurat). (Al Baqarah:41)
Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى mengatakan, “Hai golongan ahli kitab, berimanlah kalian kepada Al-Qur’an yang telah Aku turunkan, di dalamnya terkandung keterangan yang membenarkan apa yang ada pada kalian.” Dikatakan demikian karena mereka menjumpai nama Nabi Muhammad صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ tercantum di dalam kitab-kitab mereka, yaitu kitab Taurat dan Injil.
Telah diriwayatkan dari Mujahid, Ar-Rabi’ ibnu Anas, dan Qatadah hal yang semisal.
Tafsir Ayat:
يَا بَنِي إِسْرَائِيلَ “Hai Bani Israil.” Yang dimaksud dengan Israil adalah Nabi Ya’qub ‘alaihissalam, titah (khitbah) ini ditujukan kepada kelompok-kelompok dari Bani Israil, yang berada di Madinah dan sekitarnya, termasuk di dalamnya orang-orang yang datang setelahnya. Allah memerintahkan kepada mereka dengan suatu perin-tah yang bersifat umum seraya berfirman, اذْكُرُوا نِعْمَتِيَ الَّتِي أَنْعَمْتُ عَلَيْكُمْ “Ingatlah akan nikmatKu yang telah Aku anugerahkan kepadamu,” yang termasuk di dalamnya seluruh nikmat-nikmat yang akan disebutkan dalam surat ini sebagiannya, dan yang dimaksudkan dengan mengingatnya dengan hati adalah adanya pengakuan, dan dengan lisan adanya pujian, dan dengan anggota tubuh adalah dengan menggunakannya kepada hal-hal yang disukai oleh Allah dan diridhaiNya, وَأَوْفُوا بِعَهْدِي “dan penuhilah janjimu kepadaKu,” maksudnya, apa-apa yang diamanatkanNya kepada mereka, berupa amanat iman kepadaNya, kepada Rasul-rasulNya dan menegakkan syariatNya, أُوفِ بِعَهْدِكُمْ “niscaya Aku penuhi janjiKu kepadamu,” maksudnya Allah memberikan ganjaran akan hal tersebut, dan yang dimaksud dengan hal itu adalah apa yang disebutkan oleh Allah dalam FirmanNya,
وَلَقَدْ أَخَذَ اللَّهُ مِيثاقَ بَنِي إِسْرائِيلَ وَبَعَثْنا مِنْهُمُ اثْنَيْ عَشَرَ نَقِيباً وَقالَ اللَّهُ إِنِّي مَعَكُمْ لَئِنْ أَقَمْتُمُ الصَّلاةَ وَآتَيْتُمُ الزَّكاةَ وَآمَنْتُمْ بِرُسُلِي وَعَزَّرْتُمُوهُمْ وَأَقْرَضْتُمُ اللَّهَ قَرْضاً حَسَناً لَأُكَفِّرَنَّ عَنْكُمْ سَيِّئاتِكُمْ وَلَأُدْخِلَنَّكُمْ جَنَّاتٍ تَجْرِي مِنْ تَحْتِهَا الْأَنْهارُ فَمَنْ كَفَرَ بَعْدَ ذلِكَ مِنْكُمْ فَقَدْ ضَلَّ سَواءَ السَّبِيلِ
“Dan sungguh Allah telah mengambil perjanjian (dari) Bani Israil dan telah Kami angkat di antara mereka dua belas orang pemimpin, dan Allah berfirman, ‘Sesungguhnya Aku beserta kamu, sesungguhnya jika kamu mendirikan Shalat dan menunaikan Zakat serta beriman kepada rasul-rasulKu, dan kamu bantu mereka dan kamu pinjamkan kepada Allah pinjaman yang baik, sesungguhnya Aku akan menghapus dosa-dosamu. Dan sesungguhnya kamu akan Kumasukkan ke dalam surga yang me-ngalir di dalamnya sungai-sungai. Maka barangsiapa yang kafir di antara kamu sesudah itu, sesungguhnya dia telah tersesat dari jalan yang lurus’.” (QS. Al-Ma`idah: 12).
Kemudian Allah memerintahkan mereka untuk melakukan sebab yang dapat mendorong mereka untuk menunaikan janjinya yaitu rahbah (takut akan pembalasan) dariNya dan khasyyah (takut disebabkan ma’rifat tentang keagungan)Nya جَلَّ جَلالُهُ semata, karena sesungguhnya orang yang khasyyah kepadaNya pastilah khasyyah itu akan mendorongnya untuk menaati perintahNya dan menjauhi laranganNya. Kemudian Allah memerintahkan kepada mereka dengan suatu perintah yang bersifat khusus yang mana keimanan mereka tidak akan sempurna dan tidak akan benar kecuali dengannya seraya berfirman,
وَآمِنُوا بِمَا أَنْزَلْتُ مُصَدِّقًا لِمَا مَعَكُمْ وَلَا تَكُونُوا أَوَّلَ كَافِرٍ بِهِ وَلَا تَشْتَرُوا بِآيَاتِي ثَمَنًا قَلِيلًا وَإِيَّايَ فَاتَّقُونِ
“Dan berimanlah kamu kepada (al-Qur`an) yang telah Aku turunkan, yang membenarkan (Taurat) yang ada padamu, dan janganlah kamu menjadi orang yang pertama kafir kepadanya, dan janganlah kamu menukarkan ayat-ayatKu dengan harga yang rendah, dan hanya kepadaKu-lah kamu harus bertakwa.” (QS. Al-Baqarah: 41)
Ayat ini dan beberapa ayat setelahnya berbicara tentang bani israil, yakni anak keturunan israil, nama lain dari nabi yakub, cucu nabi ibrahim. Mereka juga dikenal dengan sebutan yahudi. Wahai bani israil! ingatlah dan renungkanlah nikmat-nikmat-ku yang telah aku berikan kepadamu dan nenek moyangmu seperti turunnya petunjuk-petunjuk ilahi, penyelamatan dari musuh-Musuhmu, dan lain-lain. Dan penuhilah janjimu kepada-ku yang telah kamu nyatakan di dalam jiwamu, niscaya aku penuhi pula janji-ku kepadamu dengan memberi keselamatan dan kesejahteraan hidup di dunia serta pahala dan surga di akhirat nanti, dan takutlah serta tunduklah kamu hanya kepada-ku sajatuntunan pada ayat di atas dipertegas lagi dengan mengajak mereka memeluk islam yang dibawa oleh nabi Muhammad. Dan berimanlah kamu kepada apa, yakni Al-Qur’an, yang telah aku turunkan kepada nabi Muhammad yang membenarkan apa, yakni taurat, zabur, dan lain-lain, yang ada pada kamu, dan janganlah kamu menjadi orang yang pertama, yakni yang paling gigih dan paling keras mengingkari dan kafir kepadanya. Janganlah kamu jual, campakkan, atau tukar ayat-ayat ku dengan kemegahan duniawi dan dengan harga yang pada hakikatnya murah walaupun tampak mahal, dan bertakwalah hanya kepada-ku, sebab dengan itu kamu akan dapat menjalankan perintah-ku dan meninggalkan larangan-ku, sehingga kamu tidak terjerumus dalam kesesatan.
Al-Baqarah Ayat 40 Arab-Latin, Terjemah Arti Al-Baqarah Ayat 40, Makna Al-Baqarah Ayat 40, Terjemahan Tafsir Al-Baqarah Ayat 40, Al-Baqarah Ayat 40 Bahasa Indonesia, Isi Kandungan Al-Baqarah Ayat 40
Tafsir Surat Al-Baqarah Ayat: 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 | 22 | 23 | 24 | 25 | 26 | 27 | 28 | 29 | 30 | 31 | 32 | 33 | 34 | 35 | 36 | 37 | 38 | 39 | 40 | 41 | 42 | 43 | 44 | 45 | 46 | 47 | 48 | 49 | 50 | 51 | 52 | 53 | 54 | 55 | 56 | 57 | 58 | 59 | 60 | 61 | 62 | 63 | 64 | 65 | 66 | 67 | 68 | 69 | 70 | 71 | 72 | 73 | 74 | 75 | 76 | 77 | 78 | 79 | 80 | 81 | 82 | 83 | 84 | 85 | 86 | 87 | 88 | 89 | 90 | 91 | 92 | 93 | 94 | 95 | 96 | 97 | 98 | 99 | 100 | 101 | 102 | 103 | 104 | 105 | 106 | 107 | 108 | 109 | 110 | 111 | 112 | 113 | 114 | 115 | 116 | 117 | 118 | 119 | 120 | 121 | 122 | 123 | 124 | 125 | 126 | 127 | 128 | 129 | 130 | 131 | 132 | 133 | 134 | 135 | 136 | 137 | 138 | 139 | 140 | 141 | 142 | 143 | 144 | 145 | 146 | 147 | 148 | 149 | 150 | 151 | 152 | 153 | 154 | 155 | 156 | 157 | 158 | 159 | 160 | 161 | 162 | 163 | 164 | 165 | 166 | 167 | 168 | 169 | 170 | 171 | 172 | 173 | 174 | 175 | 176 | 177 | 178 | 179 | 180 | 181 | 182 | 183 | 184 | 185 | 186 | 187 | 188 | 189 | 190 | 191 | 192 | 193 | 194 | 195 | 196 | 197 | 198 | 199 | 200 | 201 | 202 | 203 | 204 | 205 | 206 | 207 | 208 | 209 | 210 | 211 | 212 | 213 | 214 | 215 | 216 | 217 | 218 | 219 | 220 | 221 | 222 | 223 | 224 | 225 | 226 | 227 | 228 | 229 | 230 | 231 | 232 | 233 | 234 | 235 | 236 | 237 | 238 | 239 | 240 | 241 | 242 | 243 | 244 | 245 | 246 | 247 | 248 | 249 | 250 | 251 | 252 | 253 | 254 | 255 | 256 | 257 | 258 | 259 | 260 | 261 | 262 | 263 | 264 | 265 | 266 | 267 | 268 | 269 | 270 | 271 | 272 | 273 | 274 | 275 | 276 | 277 | 278 | 279 | 280 | 281 | 282 | 283 | 284 | 285 | 286
Raih pahala amal jariyah dengan cara membagikan (share) konten ini kepada yang lainnya. Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam bersabda:
من دَلَّ على خيرٍ فله مثلُ أجرِ فاعلِه
"Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim no. 1893)