{1} Al-Fatihah / الفاتحة | الْقُرْآنُ الْكَرِيْمُ | آل عمران / Ali ‘Imran {3} |
Tafsir Al-Qur’an Surat Al-Baqarah البقرة (Sapi Betina) lengkap dengan tulisan arab latin, arti dan terjemah Bahasa Indonesia. Surah ke 2 Tafsir ayat Ke 113.
وَقَالَتِ الْيَهُودُ لَيْسَتِ النَّصَارَىٰ عَلَىٰ شَيْءٍ وَقَالَتِ النَّصَارَىٰ لَيْسَتِ الْيَهُودُ عَلَىٰ شَيْءٍ وَهُمْ يَتْلُونَ الْكِتَابَ ۗ كَذَٰلِكَ قَالَ الَّذِينَ لَا يَعْلَمُونَ مِثْلَ قَوْلِهِمْ ۚ فَاللَّهُ يَحْكُمُ بَيْنَهُمْ يَوْمَ الْقِيَامَةِ فِيمَا كَانُوا فِيهِ يَخْتَلِفُونَ ﴿١١٣﴾
wa qālatil-yahụdu laisatin-naṣārā ‘alā syai`iw wa qālatin-naṣārā laisatil-yahụdu ‘alā syai`iw wa hum yatlụnal-kitāb, każālika qālallażīna lā ya’lamụna miṡla qaulihim, fallāhu yaḥkumu bainahum yaumal-qiyāmati fīmā kānụ fīhi yakhtalifụn
QS. Al-Baqarah [2] : 113
Dan orang Yahudi berkata, “Orang Nasrani itu tidak memiliki sesuatu (pegangan),” dan orang-orang Nasrani (juga) berkata, “Orang-orang Yahudi tidak memiliki sesuatu (pegangan),” padahal mereka membaca Kitab. Demikian pula orang-orang yang tidak berilmu, berkata seperti ucapan mereka itu. Maka Allah akan mengadili mereka pada hari Kiamat, tentang apa yang mereka perselisihkan.
Orang-orang Yahudi berkata, orang-orang Nasrani tidak berpegang kepada agama yang benar. Orang-orang Nasrani juga berkata yang sama terhadap orang-orang Yahudi, padahal mereka mambaca Taurat dan Injil yang berisi kewajiban beriman kepada seluruh nabi-nabi. Demikian juga orang-orang yang tidak mengetahui dari kalangan orang-orang musyrikin Arab dan selain mereka mengucapkan seperti apa yang mereka ucapkan. Yakni mereka berkata kepada setiap pemeluk agama, “Engkau tidak di atas agama yang benar.” Allah akan memutuskan perkara agama, dan Dia akan membalas masing-masing sesuai dengan amal perbuatannya.
Melalui ayat ini Allah menjelaskan pertentangan, saling membenci, saling bermusuhan, dan saling mengingkari di antara kedua belah pihak, yaitu antara kaum Yahudi dan kaum Nasrani. Seperti apa yang diriwayatkan oleh Muhammad ibnu Ishaq, telah menceritakan kepadanya Muhammad ibnu Abu Muhammad, dari Ikrimah atau Sa’id ibnu Jubair, dari Ibnu Abbas yang mengatakan bahwa tatkala datang kepada Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ orang-orang Nasrani utusan penduduk negeri Najran, maka datanglah para rahib Yahudi (Madinah) menemui mereka, lalu mereka berdebat di hadapan Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ Rafi’ ibnu Harmalah (dari kalangan Yahudi) berkata, “Kalian tidak mempunyai pegangan apa pun,” dan ia ingkar kepada kenabian Isa dan kitab Injil-nya. Lalu salah seorang dari orang-orang Nasrani Najran mengatakan kepada orang-orang Yahudi, “Kalian tidak mempunyai pegangan apa pun,” dan ia mengingkari kenabian Musa dan kitab Tauratnya. Maka Allah menurunkan firman-Nya:
Dan orang-orang Yahudi berkata, “Orang-orang Nasrani itu tidak mempunyai suatu pegangan,” dan orang-orang Nasrani berkata, “Orang-orang Yahudi tidak mempunyai suatu pegangan,” padahal mereka membaca Al-Kitab.
Yakni masing-masing pihak dalam kitabnya membaca hal-hal yang membenarkan apa yang diingkarinya. Orang-orang Yahudi ingkar kepada kenabian Isa, padahal pada kitab Taurat mereka terdapat janji Allah yang diambil dari mereka melalui lisan Nabi Musa agar mereka membenarkan Nabi Isa. Di dalam kitab Injil terdapat keterangan yang dibawa oleh Isa, yang isinya membenarkan Nabi Musa dan apa yang diturunkan kepadanya dari sisi Allah (yaitu kitab Taurat). Akan tetapi, masing-masing pihak mengingkari keterangan yang ada dalam kitabnya masing-masing.
Mujahid mengatakan di dalam kitab tafsirnya sehubungan dengan tafsir ayat ini, memang pada awalnya para pendahulu orang-orang Yahudi dan orang-orang Nasrani mempunyai pegangan.
Qatadah mengatakan sehubungan dengan firman-Nya
“Orang-orang Yahudi berkata, ‘Orang-orang Nasrani itu tidak mempunyai suatu pegangan’
Qatadah mengatakan, “Tidak demikian, bahkan pada awalnya para pendahulu orang-orang Nasrani mempunyai pegangan, tetapi pada akhirnya mereka membuat-buat kedustaan dan bercerai-berai. Qatadah mengatakan sehubungan dengan firman-Nya,
Orang-orang Nasrani berkata, ‘Orang-orang Yahudi tidak mempunyai suatu pegangan’
Qatadah berkata, “Tidak demikian, bahkan pada mulanya para pendahulu orang-orang Yahudi mempunyai suatu pegangan, tetapi pada akhirnya mereka membuat-buat kedustaan dari diri mereka sendiri dan bercerai-berai.
Dari Qatadah disebutkan pula riwayat lain yang sama dengan riwayat Abul Aliyah dan Ar-Rabi’ ibnu Anas sehubungan dengan tafsir ayat ini:
Orang-orang Yahudi berkata, “Orang-orang Nasrani tidak mempunyai suatu pegangan,” dan orang-orang Nasrani berkata, “Orang-orang Yahudi tidak mempunyai suatu pegangan.”
Mereka adalah ahli kitab yang hidup di masa Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ Akan tetapi, pendapat ini memberikan kesimpulan bahwa masing-masing pihak dari kedua golongan tersebut membenarkan tuduhan yang mereka lemparkan terhadap pihak lainnya. Akan tetapi, makna lahiriah konteks ayat menyimpulkan bahwa apa yang mereka katakan itu dicela, padahal pengetahuan mereka bertentangan dengan apa yang mereka katakan. Karena itulah maka dalam firman selanjutnya disebutkan:
padahal mereka (sama-sama) membaca Al-Kitab.
Yakni mereka mengetahui syariat kitab Taurat dan Injil, masing-masing kitab pernah disyariatkan kepada mereka di suatu masa, tetapi mereka saling mengingkari apa yang ada di antara mereka (kedua belah pihak), karena keingkaran dan kekufuran mereka dan membalas kebatilan dengan kebatilan yang lain, seperti yang telah disebutkan dari Ibnu Abbas, Mujahid, dan Qatadah pada riwayat yang pertama sehubungan dengan tafsir ayat ini.
Firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى:
Demikian pula orang-orang yang tidak mengetahui, mengatakan seperti ucapan mereka itu.
Melalui ayat ini dijelaskan kebodohan orang-orang Yahudi dan orang-orang Nasrani dalam ucapan yang mereka gunakan untuk saling menyerang pihak lainnya. Hal ini termasuk ke dalam pengertian isyarat yang menyindir kebodohan dan ketololan mereka.
Mengenai orang-orang yang dimaksud dalam firman-Nya, “Orang-orang yang tidak mengetahui” (Al Baqarah:113), masih diperselisihkan di kalangan Mufassirin. Untuk itu, Ar-Rabi’ ibnu Anas dan Qatadah mengatakan bahwa makna firman-Nya, “Demikian pula orang-orang yang tidak mengetahui” ialah mereka akan mengatakan hal yang sama seperti yang dikatakan oleh orang-orang Yahudi dan orang-orang Nasrani kepada masing-masing pihak (pengertiannya menyeluruh).
Ibnu Juraij mengatakan, ia pernah bertanya kepada Ata, “Siapakah yang dimaksud dengan mereka yang tidak mengetahui itu?” Ia menjawab bahwa mereka adalah umat-umat sebelum adanya agama Yahudi dan Nasrani, sebelum adanya kitab Taurat dan Injil.
As-Saddi mengatakan, yang dimaksud dengan orang-orang yang tidak mengetahui dalam ayat ini ialah orang-orang Badui, mereka mengatakan bahwa Muhammad tidak mempunyai suatu pegangan.
Sedangkan Abu Ja’far ibnu Jarir memilih pendapat yang mengatakan bahwa makna ayat ini bersifat umum dan pengertiannya dapat mengena kepada semua orang.
Akan tetapi, memang tidak ada dalil yang akurat yang membantu salah satu dari pendapat-pendapat di atas. Sebagai kesimpulannya ialah menginterpretasikan makna ayat ini dengan semua pengertian di atas adalah hal yang lebih utama.
Firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى:
Maka Allah akan mengadili di antara mereka pada hari kiamat, tentang apa-apa yang mereka berselisih padanya.
Yakni di hari kemudian kelak Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى akan menghimpun mereka semua dan memutuskan hukum di antara mereka dengan keputusan yang adil, yang tiada kezaliman, tiada penyimpangan padanya barang sekecil apa pun. Makna ayat ini sama dengan ayat lain yang ada dalam surat Al-Hajj, yaitu firman-Nya:
Sesungguhnya orang-orang beriman, orang-orang Yahudi, orang-orang Sabi-in, orang-orang Nasrani, orang-orang Majusi dan orang-orang musyrik, Allah akan memberi keputusan di antara mereka pada hari kiamat. Sesungguhnya Allah menyaksikan segala sesuatu.
(Al Hajj:17)
Semakna pula dengan firman-Nya:
Katakanlah, “Tuhan kita akan mengumpulkan kita semua, kemudian Dia memberi keputusan antara kita dengan benar. Dan Dialah Maha Pemberi keputusan lagi Maha Mengetahui” (Saba’: 26)
Tafsir Ayat:
Yang demikian itu disebabkan karena orang-orang ahli Kitab menyimpan hawa nafsu dan dengki yang besar hingga sebagian mereka menyesatkan sebagian lain, dan sebagian lagi mengkafirkan sebagian lain sebagaimana yang dilakukan oleh orang-orang yang tidak membaca dan menulis dari kaum musyrikin Arab dan selainnya, setiap kelompok menyesatkan kelompok lainnya. Dan Allah akan menghakimi di antara kelompok-kelompok yang bertikai itu dengan ketetapanNya yang adil yang telah dikabarkan kepada hamba-hambaNya, maka tidaklah ada keberhasilan dan tidak juga ada keselamatan kecuali bagi orang yang mempercayai seluruh Rasul dan Nabi, dan menaati perintah-perintah Rabbnya, menjauhi larangan-laranganNya; sedangkan orang yang selain mereka, maka dia termasuk yang binasa.
Dan orang yahudi berkata, orang nasrani itu tidak memiliki sesuatu, yakni pegangan berupa agama yang benar, padahal nabi isa telah datang kepada mereka, lalu mereka menging karinya. Dan orangorang nasrani juga berkata, orang-orang yahudi tidak memiliki sesuatu, yakni pegangan beru pa agama yang benar, padahal nabi musa telah datang kepada mereka, lalu mereka mengingkarinya. Padahal, mereka membaca kitab, yakni taurat bagi orang yahudi dan injil bagi orang nasrani. Apa yang disebutkan dalam ayat ini merupakan isi perdebatan antara yahudi dan nasrani di hadapan rasulullah. Rafi bin armalah, seorang yahudi, mengatakan kepada orang nasrani, kalian tidak punya suatu pegangan dan telah kafir terhadap isa dan injil. Seorang nasrani dari najran lalu menanggapinya, kalian juga tidak punya suatu pegangan dan telah kafir terhadap musa dan taurat. Demikian pula orang-orang musyrik arab yang tidak berilmu; mereka berkata seperti ucapan me-reka, ahli kitab, itu. Maka Allah akan mengadili mereka pada hari kiamat, tentang apa yang mereka perselisihkan dalam soal agama. Dan siapakah yang lebih zalim, berdosa, memusuhi Allah, dan menentang perintah-Nya dari pada orang yang melarang di dalam masjidmasjid Allah untuk beribadah dan menyebut nama-Nya, dan berusaha merobohkannya dengan menghentikan syiar-syiar agama di dalamnya, merusak kesucian agama yang menyebabkan mereka melupakan penciptanya, menyebarkan kemungkaran di masyarakat, dan membuat kerusakan di bumi’ mereka tidak pantas mema sukinya kecuali dengan rasa takut, tunduk, taat, dan patuh kepada Allah. Mereka mendapat kehinaan di dunia sebagai akibat dari kezaliman mereka, dan di akhirat mendapat azab yang berat dalam neraka jahanam yang merupakan tempat menetap yang paling hina. Ayat ini Allah turunkan sebagai jawaban atas sikap kaum kafir mekah yang mela rang nabi Muhammad salat di masjidilharam.
Al-Baqarah Ayat 113 Arab-Latin, Terjemah Arti Al-Baqarah Ayat 113, Makna Al-Baqarah Ayat 113, Terjemahan Tafsir Al-Baqarah Ayat 113, Al-Baqarah Ayat 113 Bahasa Indonesia, Isi Kandungan Al-Baqarah Ayat 113
Tafsir Surat Al-Baqarah Ayat: 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 | 22 | 23 | 24 | 25 | 26 | 27 | 28 | 29 | 30 | 31 | 32 | 33 | 34 | 35 | 36 | 37 | 38 | 39 | 40 | 41 | 42 | 43 | 44 | 45 | 46 | 47 | 48 | 49 | 50 | 51 | 52 | 53 | 54 | 55 | 56 | 57 | 58 | 59 | 60 | 61 | 62 | 63 | 64 | 65 | 66 | 67 | 68 | 69 | 70 | 71 | 72 | 73 | 74 | 75 | 76 | 77 | 78 | 79 | 80 | 81 | 82 | 83 | 84 | 85 | 86 | 87 | 88 | 89 | 90 | 91 | 92 | 93 | 94 | 95 | 96 | 97 | 98 | 99 | 100 | 101 | 102 | 103 | 104 | 105 | 106 | 107 | 108 | 109 | 110 | 111 | 112 | 113 | 114 | 115 | 116 | 117 | 118 | 119 | 120 | 121 | 122 | 123 | 124 | 125 | 126 | 127 | 128 | 129 | 130 | 131 | 132 | 133 | 134 | 135 | 136 | 137 | 138 | 139 | 140 | 141 | 142 | 143 | 144 | 145 | 146 | 147 | 148 | 149 | 150 | 151 | 152 | 153 | 154 | 155 | 156 | 157 | 158 | 159 | 160 | 161 | 162 | 163 | 164 | 165 | 166 | 167 | 168 | 169 | 170 | 171 | 172 | 173 | 174 | 175 | 176 | 177 | 178 | 179 | 180 | 181 | 182 | 183 | 184 | 185 | 186 | 187 | 188 | 189 | 190 | 191 | 192 | 193 | 194 | 195 | 196 | 197 | 198 | 199 | 200 | 201 | 202 | 203 | 204 | 205 | 206 | 207 | 208 | 209 | 210 | 211 | 212 | 213 | 214 | 215 | 216 | 217 | 218 | 219 | 220 | 221 | 222 | 223 | 224 | 225 | 226 | 227 | 228 | 229 | 230 | 231 | 232 | 233 | 234 | 235 | 236 | 237 | 238 | 239 | 240 | 241 | 242 | 243 | 244 | 245 | 246 | 247 | 248 | 249 | 250 | 251 | 252 | 253 | 254 | 255 | 256 | 257 | 258 | 259 | 260 | 261 | 262 | 263 | 264 | 265 | 266 | 267 | 268 | 269 | 270 | 271 | 272 | 273 | 274 | 275 | 276 | 277 | 278 | 279 | 280 | 281 | 282 | 283 | 284 | 285 | 286
Raih pahala amal jariyah dengan cara membagikan (share) konten ini kepada yang lainnya. Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam bersabda:
من دَلَّ على خيرٍ فله مثلُ أجرِ فاعلِه
"Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim no. 1893)