{1} Al-Fatihah / الفاتحة | الْقُرْآنُ الْكَرِيْمُ | آل عمران / Ali ‘Imran {3} |
Tafsir Al-Qur’an Surat Al-Baqarah البقرة (Sapi Betina) lengkap dengan tulisan arab latin, arti dan terjemah Bahasa Indonesia. Surah ke 2 Tafsir ayat Ke 118.
وَقَالَ الَّذِينَ لَا يَعْلَمُونَ لَوْلَا يُكَلِّمُنَا اللَّهُ أَوْ تَأْتِينَا آيَةٌ ۗ كَذَٰلِكَ قَالَ الَّذِينَ مِنْ قَبْلِهِمْ مِثْلَ قَوْلِهِمْ ۘ تَشَابَهَتْ قُلُوبُهُمْ ۗ قَدْ بَيَّنَّا الْآيَاتِ لِقَوْمٍ يُوقِنُونَ ﴿١١٨﴾
wa qālallażīna lā ya’lamụna lau lā yukallimunallāhu au ta`tīnā āyah, każālika qālallażīna ming qablihim miṡla qaulihim, tasyābahat qulụbuhum, qad bayyannal-āyāti liqaumiy yụqinụn
QS. Al-Baqarah [2] : 118
Dan orang-orang yang tidak mengetahui berkata, “Mengapa Allah tidak berbicara dengan kita atau datang tanda-tanda (kekuasaan-Nya) kepada kita?” Demikian pula orang-orang yang sebelum mereka telah berkata seperti ucapan mereka itu. Hati mereka serupa. Sesungguhnya telah Kami jelaskan tanda-tanda (kekuasaan Kami) kepada orang-orang yang yakin.
Orang-orang Ahli Kitab yang bodoh dan selain mereka berkata kepada Nabiyullah dan utusan-Nya Muhammad sebagai ungkapan pengingkaran, “Mengapa Allah tidak berbicara kepada kami secara langsung sehingga Dia mengatakan kepada kami bahwa kamu adalah utusan-Nya, atau kamu mendatangkan mukjizat dari Allah yang menunjukkan kebenaranmu?” Perkataan seperti ini telah dikatakan oleh umat-umat sebelumnya kepada para rasul mereka sebagai kesombongan dan pengingkaran. Hal itu karena adanya kemiripan hati orang-orang terdahulu dengan hati orang-orang yang datang setelahnya dalam kekufuran dan kesesatan. Kami telah menjelaskan ayat-ayat bagi orang-orang yang membenarkan dengan kuat, karena mereka adalah orang-orang yang beriman kepada Allah, mengikuti syariat-Nya untuk mereka.
Muhammad ibnu Ishaq mengatakan, telah menceritakan kepadanya Muhammad ibnu Abu Muhammad, dari Ikrimah atau Sa’id ibnu Jubair, dari Ibnu Abbas yang mengatakan bahwa Raff ibnu Harimalah pernah berkata kepada Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ, “Hai Muhammad, jika engkau adalah seorang rasul dari Allah, seperti apa yang kamu katakan, maka katakanlah kepada Allah agar Dia berbicara langsung kepada kami hingga kami dapat mendengar kalam-Nya.” Maka sehubungan dengan hal ini Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى menurunkan firman-Nya:
Dan orang-orang yang tidak mengetahui berkata, “Mengapa Allah tidak (langsung) berbicara dengan kami atau datang tanda-tanda kekuasaan-Nya.”
Mujahid mengatakan bahwa orang-orang yang mengatakan demikian adalah orang-orang Nasrani. Pendapat inilah yang dipilih oleh Ibnu Jarir, mengingat konteks ayat sedang membicarakan perihal mereka. Akan tetapi, pendapat ini masih perlu dipertimbangkan.
Imam Qurtubi telah meriwayatkan sehubungan dengan takwil firman-Nya: Mengapa Allah tidak (langsung) berbicara dengan kami.” (Al Baqarah:118) Yakni berbicara kepada kami mengenai kenabianmu, hai Muhammad? Menurut kami (penulis), memang demikianlah makna lahiriah konteksnya.
Abul Aliyah, Ar-Rabi’ ibnu Anas, Qatadah, dan As-Saddi sehubungan dengan tafsir ayat ini mengatakan bahwa bagian pertama dari ayat ini merupakan perkataan orang-orang kafir Arab. Sedangkan firman-Nya:
Demikian pula orang-orang yang sebelum mereka telah mengatakan seperti ucapan mereka itu.
Yang dimaksud dengan orang-orang yang sebelum mereka adalah orang-orang Yahudi dan orang-orang Nasrani. Pendapat yang mengatakan bahwa orang-orang yang mengatakan hal tersebut adalah kaum musyrik Arab diperkuat oleh firman-Nya:
Apabila datang sesuatu ayat kepada mereka, mereka berkata, “Kami tidak akan beriman sehingga diberikan kepada kami yang serupa dengan apa yang telah diberikan kepada utusan-utusan Allah” (Al An’am:124), hingga akhir ayat.
Dan mereka berkata, “Kami sekali-kali tidak percaya kepadamu hingga kamu memancarkan mata air dari bumi untuk kami —sampai dengan firman-Nya— “Katakanlah, ‘Mahasuci Tuhan-ku, bukankah aku ini hanya seorang manusia yang menjadi rasul?
(Al Israa’:90-93)
Berkatalah orang-orang yang tidak menanti-nanti pertemuan(nya) dengan Kami, “Mengapakah tidak diturunkan pada kita malaikat atau (mengapa) kita (tidak) melihat Tuhan kita?” (Al-Furqin: 21), hingga akhir ayat.
Bahkan tiap-tiap orang dari mereka berkehendak supaya diberikan kepadanya lembaran-lembaran yang terbuka. (Al Muddastir:52)
Masih banyak ayat lain yang menunjukkan kekufuran kaum musyrik Arab, keingkaran, dan kekerasan mereka. Permintaan yang mereka ajukan tanpa ada keperluan dengan permintaan itu hanyalah karena terdorong oleh kekufuran dan keingkaran. Perihal mereka sama dengan apa yang telah dilakukan oleh kaum-kaum terdahulu dari kalangan Ahli Kitab dan lain-lainnya, seperti yang dijelaskan oleh firman-Nya:
Ahli Kitab meminta kepadamu agar kamu menurunkan kepada mereka sebuah kitab dari langit. Maka sesungguhnya mereka telah meminta kepada Musa yang lebih besar dari itu. Mereka berkata, “Perlihatkanlah Allah kepada kami dengan nyata.” (An Nisaa:153)
Dan (ingatlah) ketika kalian berkata, “Hai Musa, kami tidak akan beriman kepadamu sebelum kami melihat Allah dengan terang.” (Al Baqarah:55)
Adapun firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى:
hati mereka serupa.
Maksudnya, hati orang-orang musyrik Arab serupa dengan hati para pendahulu mereka dalam hal kekufuran, keingkaran, dan melampaui batas. Seperti yang diungkapkan oleh ayat lain, yaitu firman-Nya:
Demikianlah tidak seorang rasul pun yang datang kepada orang-orang sebelum mereka, melainkan mereka mengatakan, “Ia itu adalah seorang tukang sihir atau orang gila.” Apakah mereka saling berpesan tentang apa yang dikatakan itu? (Adz Dzaariyaat:52-53), hingga akhir ayat.
Sesungguhnya Kami telah menjelaskan tanda-tanda kekuasaan Kami kepada kaum yang yakin.
Yakni sesungguhnya Kami telah menerangkan tanda-tanda yang menunjukkan kebenaran rasul-rasul itu yang dengan adanya bukti-bukti tersebut tidak diperlukan lagi adanya pertanyaan dan tambahan lainnya bagi orang yang yakin, percaya, dan mau mengikuti rasul-rasul serta mengerti bahwa apa yang didatangkan oleh mereka adalah dari sisi Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى Mengenai orang yang hati serta pendengarannya telah dikunci mati, dijadikan gisyawah (penutup) pada pandangannya, maka mereka adalah orang-orang yang disebutkan oleh firman-Nya:
Sesungguhnya orang-orang yang telah pasti terhadap mereka kalimat Tuhanmu tidaklah akan beriman, meskipun datang kepada mereka segala macam keterangan, hingga mereka menyaksikan azab yang pedih. (Yunus:96-97)
Tafsir Ayat:
Orang-orang bodoh dari ahli kitab dan selain mereka berkata, “Kenapa Allah tidak berbicara juga kepada kita sebagaimana Dia berbicara kepada para Rasul, أَوْ تَأْتِينَا آيَةٌ “atau datang tanda-tanda kekuasaanNya kepada kami,” mereka memaksudkan tanda-tanda dari usulan yang mereka usulkan dari akal-akal mereka yang rendah dan pemikiran-pemikiran mereka yang menyimpang yang mengandung makna kelancangan terhadap sang Pencipta dan kesombongan terhadap Rasul-rasulNya seperti perkataan mereka,
لَنْ نُؤْمِنَ لَكَ حَتَّى نَرَى اللَّهَ جَهْرَةً
“Kami tidak akan beriman kepadamu sebelum kami melihat Allah dengan jelas.” (QS. Al-Baqarah: 55), dan
يَسْأَلُكَ أَهْلُ الْكِتَابِ أَنْ تُنزلَ عَلَيْهِمْ كِتَابًا مِنَ السَّمَاءِ فَقَدْ سَأَلُوا مُوسَى أَكْبَرَ مِنْ ذَلِكَ
“Ahli Kitab meminta kepadamu agar kamu menurunkan kepada mereka sebuah Kitab dari langit. Maka sesungguhnya mereka telah meminta kepada Musa yang lebih besar dari itu.” (QS. An-Nisa`: 153), juga
لَوْلا أُنزلَ إِلَيْهِ مَلَكٌ فَيَكُونَ مَعَهُ نَذِيرًا أَوْ يُلْقَى إِلَيْهِ كَنز أَوْ تَكُونُ لَهُ جَنَّةٌ يَأْكُلُ مِنْهَا وَقَالَ الظَّالِمُونَ إِنْ تَتَّبِعُونَ إِلا رَجُلا مَسْحُورًا
“Dan mereka berkata, ‘Mengapa rasul itu memakan makanan dan berjalan di pasar-pasar? Mengapa tidak diturunkan kepadanya seorang malaikat agar malaikat itu memberikan peringatan bersama-sama dengan nya? Atau (mengapa tidak) diturunkan kepadanya perbendaharaan, atau (mengapa tidak) ada kebun baginya, yang dia dapat makan dari (hasil)-nya?’ Orang-orang zhalim berkata, ‘Kamu sekalian tidaklah mengikuti melainkan seorang laki-laki yang kena sihir’.” (QS. Al-Furqan: 7-8).
Dalam FirmanNya juga,
وَقَالُوا لَنْ نُؤْمِنَ لَكَ حَتَّى تَفْجُرَ لَنَا مِنَ الأرْضِ يَنْبُوعًا
“Dan mereka berkata, ‘Kami sekali-kali tidak percaya kepadamu hingga kamu memancarkan mata air dari bumi untuk kami’.” (QS. Al-Isra`: 90).
Inilah adat kebiasaan mereka terhadap para Rasul di mana mereka meminta tanda-tanda untuk memojokkan, bukan tanda-tanda untuk mendapatkan petunjuk, dan juga maksud mereka bukanlah untuk menampakkan kebenaran, karena para Rasul telah datang dengan tanda-tanda yang dapat dipercaya oleh orang-orang yang semisal mereka. Oleh karena itu, Allah جَلَّ جَلالُهُ berfirman, قَدْ بَيَّنَّا الآيَاتِ لِقَوْمٍ يُوقِنُونَ “Sungguh Kami telah menjelaskan tanda-tanda kekuasaan Kami kepada kaum yang yakin.” Setiap orang yang yakin telah mengetahui dengan baik dari ayat-ayat Allah yang jelas dan keterangan-keteranganNya yang kuat yang membuatnya merasa yakin dan menghilangkan segala rasa ragu dan bimbang.
Dan orang-orang yang tidak mengetahui, yaitu orang-orang bodoh dari kaum musyrik mekah, berkata, mengapa Allah tidak berbicara dengan kita dan tidak menurunkan wahyu kepada kita yang mengabarkan kerasulan Muhammad, atau datang tanda-tanda kekuasaan, alasan, dan penjelasan-Nya kepada kita tentang kebenaran kerasulan Muhammad’ sebelumnya, orang-orang kafir mekah pernah berkata kepada nabi Muhammad, jika engkau betul-betul rasul dari Allah seperti yang engkau katakan, maka katakanlah kepada Allah agar berbicara dengan kami sehingga kami mendengar ucapannya. Mereka berkata demikian sebagai tanda penentangan dan kesombongan mereka. Demikian pula orang-orang yang sebelum mereka telah berkata seperti ucapan mereka itu. Hati mereka serupa dengan hati orang-orang sebelum mereka. Mereka menentang dan mendustakan para nabi dan rasul yang diutus Allah kepada mereka. Pernyataan Allah ini mengandung hiburan bagi rasulullah. Allah menegaskan bahwa sesungguhnya telah kami jelaskan tandatanda kekuasaan kami kepada orang-orang yang yakin. Sungguh, kami telah mengutusmu, wahai nabi Muhammad, dengan kebenaran syariat yang terang dan agama yang lurus, sebagai pembawa berita gembira kepada orang-orang beriman tentang surga yang penuh kenikmatan, dan pemberi peringatan kepada orang-orang kafir tentang siksaan api neraka. Dan engkau tidak akan diminta pertanggungjawaban tentang kaum kafir yang menjadi penghuni-penghuni neraka sesudah engkau dengan sungguh-sungguh mengajak mere ka beriman. Dalam pernyataan Allah ini terkandung hiburan bagi rasulullah agar tidak kecewa dan berkecil hati terhadap apa yang telah dilakukannya.
Al-Baqarah Ayat 118 Arab-Latin, Terjemah Arti Al-Baqarah Ayat 118, Makna Al-Baqarah Ayat 118, Terjemahan Tafsir Al-Baqarah Ayat 118, Al-Baqarah Ayat 118 Bahasa Indonesia, Isi Kandungan Al-Baqarah Ayat 118
Tafsir Surat Al-Baqarah Ayat: 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 | 22 | 23 | 24 | 25 | 26 | 27 | 28 | 29 | 30 | 31 | 32 | 33 | 34 | 35 | 36 | 37 | 38 | 39 | 40 | 41 | 42 | 43 | 44 | 45 | 46 | 47 | 48 | 49 | 50 | 51 | 52 | 53 | 54 | 55 | 56 | 57 | 58 | 59 | 60 | 61 | 62 | 63 | 64 | 65 | 66 | 67 | 68 | 69 | 70 | 71 | 72 | 73 | 74 | 75 | 76 | 77 | 78 | 79 | 80 | 81 | 82 | 83 | 84 | 85 | 86 | 87 | 88 | 89 | 90 | 91 | 92 | 93 | 94 | 95 | 96 | 97 | 98 | 99 | 100 | 101 | 102 | 103 | 104 | 105 | 106 | 107 | 108 | 109 | 110 | 111 | 112 | 113 | 114 | 115 | 116 | 117 | 118 | 119 | 120 | 121 | 122 | 123 | 124 | 125 | 126 | 127 | 128 | 129 | 130 | 131 | 132 | 133 | 134 | 135 | 136 | 137 | 138 | 139 | 140 | 141 | 142 | 143 | 144 | 145 | 146 | 147 | 148 | 149 | 150 | 151 | 152 | 153 | 154 | 155 | 156 | 157 | 158 | 159 | 160 | 161 | 162 | 163 | 164 | 165 | 166 | 167 | 168 | 169 | 170 | 171 | 172 | 173 | 174 | 175 | 176 | 177 | 178 | 179 | 180 | 181 | 182 | 183 | 184 | 185 | 186 | 187 | 188 | 189 | 190 | 191 | 192 | 193 | 194 | 195 | 196 | 197 | 198 | 199 | 200 | 201 | 202 | 203 | 204 | 205 | 206 | 207 | 208 | 209 | 210 | 211 | 212 | 213 | 214 | 215 | 216 | 217 | 218 | 219 | 220 | 221 | 222 | 223 | 224 | 225 | 226 | 227 | 228 | 229 | 230 | 231 | 232 | 233 | 234 | 235 | 236 | 237 | 238 | 239 | 240 | 241 | 242 | 243 | 244 | 245 | 246 | 247 | 248 | 249 | 250 | 251 | 252 | 253 | 254 | 255 | 256 | 257 | 258 | 259 | 260 | 261 | 262 | 263 | 264 | 265 | 266 | 267 | 268 | 269 | 270 | 271 | 272 | 273 | 274 | 275 | 276 | 277 | 278 | 279 | 280 | 281 | 282 | 283 | 284 | 285 | 286
Raih pahala amal jariyah dengan cara membagikan (share) konten ini kepada yang lainnya. Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam bersabda:
من دَلَّ على خيرٍ فله مثلُ أجرِ فاعلِه
"Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim no. 1893)