{1} Al-Fatihah / الفاتحة | الْقُرْآنُ الْكَرِيْمُ | آل عمران / Ali ‘Imran {3} |
Tafsir Al-Qur’an Surat Al-Baqarah البقرة (Sapi Betina) lengkap dengan tulisan arab latin, arti dan terjemah Bahasa Indonesia. Surah ke 2 Tafsir ayat Ke 146.
الَّذِينَ آتَيْنَاهُمُ الْكِتَابَ يَعْرِفُونَهُ كَمَا يَعْرِفُونَ أَبْنَاءَهُمْ ۖ وَإِنَّ فَرِيقًا مِنْهُمْ لَيَكْتُمُونَ الْحَقَّ وَهُمْ يَعْلَمُونَ ﴿١٤٦﴾
allażīna ātaināhumul-kitāba ya’rifụnahụ kamā ya’rifụna abnā`ahum, wa inna farīqam min-hum layaktumụnal-ḥaqqa wa hum ya’lamụn
QS. Al-Baqarah [2] : 146
Orang-orang yang telah Kami beri Kitab (Taurat dan Injil) mengenalnya (Muhammad) seperti mereka mengenal anak-anak mereka sendiri. Sesungguhnya sebagian mereka pasti menyembunyikan kebenaran, padahal mereka mengetahui(nya).
Orang-orang yang telah Kami beri Taurat dan Injil dari kalangan para ulama Yahudi dan rahib Nasrani mengetahui bahwa Muhammad adalah utusan Allah melalui ciri-cirinya yang tercantum di dalam kitab mereka, seperti pengetahuan mereka terhadap anak-anak mereka sendiri. Sesungguhnya sekelompok orang dari mereka menyembunyikan kebenaran, padahal mereka mengetahui kejujuran-Nya dan kepastian sifat-sifatnya.
Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى memberitahukan bahwa ulama Ahli Kitab mengenal kebenaran dari apa yang disampaikan oleh Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ kepada mereka, sebagaimana seseorang dari mereka mengenal anaknya sendiri. Orang-orang Arab biasa membuat perumpamaan seperti ini untuk menunjukkan pengertian pengenalan yang sempurna.
Seperti yang disebutkan di dalam sebuah hadis, bahwa Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ pernah bersabda kepada seorang lelaki yang bersama anaknya:
“Apakah ini adalah anakmu?” Si lelaki menjawab, “Benar, wahai Rasulullah, aku bersaksi bahwa dia adalah anakku.” Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ bersabda, “Ingatlah, sesungguhnya dia tidak samar kepadamu dan kamu tidak samar kepadanya.”
Al-Qurtubi mengatakan, telah diriwayatkan dari Umar r.a. bahwa ia pernah bertanya kepada Abdullah ibnu Salam, “Apakah engkau dahulu mengenal Muhammad sebagaimana engkau mengenal anakmu sendiri?” Abdullah ibnu Salam menjawab, “Ya, dan bahkan lebih dari itu, malaikat yang dipercaya turun dari langit kepada orang yang dipercaya di bumi seraya membawa keterangan mengenai sifat-sifatnya. Karena itu, aku dapat mengenalnya, tetapi aku tidak mengetahui seperti apa yang diketahui oleh ibunya.”
Menurut kami, firman-Nya berikut ini:
Mereka mengenalnya (Muhammad) sebagaimana mereka mengenal anak-anaknya sendiri.
Dapat diartikan bahwa mereka mengenal Nabi Muhammad صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ seperti mereka mengenal anak-anaknya sendiri di antara anak-anak manusia lainnya. Dengan kata lain, tiada seorang pun yang bimbang dan ragu dalam mengenal anaknya sendiri jika dia melihatnya di antara anak-anak orang lain.
Kemudian Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى memberitahukan bahwa sekalipun mereka mengetahui kenyataan ini dengan pengenalan yang yakin, tetapi mereka benar-benar menyembunyikan kebenaran ini. Dengan kata lain, mereka menyembunyikan apa yang terdapat di dalam kitab-kitab mereka mengenai sifat-sifat Nabi Muhammad صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ dari pengetahuan umum, padahal mereka mengetahuinya, seperti yang disebutkan oleh firman selanjutnya:
Dan sesungguhnya sebagian di antara mereka menyembunyikan kebenaran, padahal mereka mengetahui.
Tafsir Ayat:
Allah جَلَّ جَلالُهُ mengabarkan bahwasanya ahli kitab itu telah jelas bagi mereka dan telah mereka ketahui bahwa Nabi Muhammad صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ itu adalah Rasulullah dan bahwa apa yang dibawa oleh beliau itu adalah haq dan benar. Bahkan mereka sangat yakin akan hal itu sebagaimana mereka yakin terhadap anak-anak mereka, di mana mereka tidak mungkin saling tertukar dengan anak-anak yang lain. Oleh karena itu pengetahuan mereka tentang Nabi Muhammad صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ telah sampai pada batas tidak ada keraguan dan tidak ada perdebatan padanya. Akan tetapi kelompok mayoritas di antara mereka mengingkari beliau, mereka menyembunyikan kesaksian yang meyakinkan tersebut padahal mereka mengetahuinya. Maka siapakah yang lebih zhalim dari orang yang menyembunyikan kesaksian dari sisi Allah? Termasuk dalam kandungan ayat ini adalah hiburan bagi Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ dan kaum Mukminin, juga peringatan untuk mereka dari kejahatan orang-orang kafir dan syubhat mereka. Namun, ada sekelompok dari mereka yang tidak menyembunyikan kebenaran tersebut dan mereka mengetahui hal itu, dan di antara mereka ada yang beriman dan ada juga yang tetap kafir kepadanya karena kebodohan.
Seorang yang berilmu wajib memperlihatkan kebenaran, menjelaskan, dan menghiasinya dengan segala yang mampu dia lakukan dari penjelasan kalimat, pengungkapan keterangan, contoh, dan lain sebagainya. Dan wajib baginya mengingkari kebatilan, membedakannya dari kebenaran, dan menjadikannya dibenci oleh jiwa dengan segala cara yang menyampaikan kepada hal tersebut. Dan oleh karena orang-orang yang telah menyembunyikan kebe-naran tersebut telah berlaku kebalikan dari yang seharusnya, maka kondisi mereka pun terimbas dengannya.
Allah menjelaskan bahwa pengetahuan orang yahudi dan nasrani tentang benarnya kenabian nabi Muhammad terang benderang. Orangorang yang telah kami beri kitab taurat dan injil mengenalnya, yakni nabi Muhammad, seperti mereka mengenal anak-anak mereka sendiri, bahkan lebih dari itu, karena anak mereka bisa jadi berasal dari hubungan dengan orang lain. Kemudian Allah membuka sifat buruk mereka yang suka menyembunyikan kebenaran hanya untuk kepentingan duniawi. Sesungguhnya sebagian mereka pasti menyembunyikan kebenaran, padahal mereka mengetahui-Nya. Inilah yang menjadikan mereka dibenci Allah, yaitu mengetahui kebenaran tetapi mengingkarinya secara sengaja. Untuk memantapkan hati orang-orang yang baru masuk islam dan umat nabi Muhammad di masa mendatang tentang kebenaran ajarannya, Allah menegaskan bahwa kebenaran itu datang dari tuhanmu, wahai nabi Muhammad, maka janganlah sekali-kali engkau termasuk orangorang yang ragu.
Al-Baqarah Ayat 146 Arab-Latin, Terjemah Arti Al-Baqarah Ayat 146, Makna Al-Baqarah Ayat 146, Terjemahan Tafsir Al-Baqarah Ayat 146, Al-Baqarah Ayat 146 Bahasa Indonesia, Isi Kandungan Al-Baqarah Ayat 146
Tafsir Surat Al-Baqarah Ayat: 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 | 22 | 23 | 24 | 25 | 26 | 27 | 28 | 29 | 30 | 31 | 32 | 33 | 34 | 35 | 36 | 37 | 38 | 39 | 40 | 41 | 42 | 43 | 44 | 45 | 46 | 47 | 48 | 49 | 50 | 51 | 52 | 53 | 54 | 55 | 56 | 57 | 58 | 59 | 60 | 61 | 62 | 63 | 64 | 65 | 66 | 67 | 68 | 69 | 70 | 71 | 72 | 73 | 74 | 75 | 76 | 77 | 78 | 79 | 80 | 81 | 82 | 83 | 84 | 85 | 86 | 87 | 88 | 89 | 90 | 91 | 92 | 93 | 94 | 95 | 96 | 97 | 98 | 99 | 100 | 101 | 102 | 103 | 104 | 105 | 106 | 107 | 108 | 109 | 110 | 111 | 112 | 113 | 114 | 115 | 116 | 117 | 118 | 119 | 120 | 121 | 122 | 123 | 124 | 125 | 126 | 127 | 128 | 129 | 130 | 131 | 132 | 133 | 134 | 135 | 136 | 137 | 138 | 139 | 140 | 141 | 142 | 143 | 144 | 145 | 146 | 147 | 148 | 149 | 150 | 151 | 152 | 153 | 154 | 155 | 156 | 157 | 158 | 159 | 160 | 161 | 162 | 163 | 164 | 165 | 166 | 167 | 168 | 169 | 170 | 171 | 172 | 173 | 174 | 175 | 176 | 177 | 178 | 179 | 180 | 181 | 182 | 183 | 184 | 185 | 186 | 187 | 188 | 189 | 190 | 191 | 192 | 193 | 194 | 195 | 196 | 197 | 198 | 199 | 200 | 201 | 202 | 203 | 204 | 205 | 206 | 207 | 208 | 209 | 210 | 211 | 212 | 213 | 214 | 215 | 216 | 217 | 218 | 219 | 220 | 221 | 222 | 223 | 224 | 225 | 226 | 227 | 228 | 229 | 230 | 231 | 232 | 233 | 234 | 235 | 236 | 237 | 238 | 239 | 240 | 241 | 242 | 243 | 244 | 245 | 246 | 247 | 248 | 249 | 250 | 251 | 252 | 253 | 254 | 255 | 256 | 257 | 258 | 259 | 260 | 261 | 262 | 263 | 264 | 265 | 266 | 267 | 268 | 269 | 270 | 271 | 272 | 273 | 274 | 275 | 276 | 277 | 278 | 279 | 280 | 281 | 282 | 283 | 284 | 285 | 286
Raih pahala amal jariyah dengan cara membagikan (share) konten ini kepada yang lainnya. Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam bersabda:
من دَلَّ على خيرٍ فله مثلُ أجرِ فاعلِه
"Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim no. 1893)