{1} Al-Fatihah / الفاتحة | الْقُرْآنُ الْكَرِيْمُ | آل عمران / Ali ‘Imran {3} |
Tafsir Al-Qur’an Surat Al-Baqarah البقرة (Sapi Betina) lengkap dengan tulisan arab latin, arti dan terjemah Bahasa Indonesia. Surah ke 2 Tafsir ayat Ke 154.
وَلَا تَقُولُوا لِمَنْ يُقْتَلُ فِي سَبِيلِ اللَّهِ أَمْوَاتٌ ۚ بَلْ أَحْيَاءٌ وَلَـٰكِنْ لَا تَشْعُرُونَ ﴿١٥٤﴾
wa lā taqụlụ limay yuqtalu fī sabīlillāhi amwāt, bal aḥyā`uw wa lākil lā tasy’urụn
QS. Al-Baqarah [2] : 154
Dan janganlah kamu mengatakan orang-orang yang terbunuh di jalan Allah (mereka) telah mati. Sebenarnya (mereka) hidup, tetapi kamu tidak menyadarinya.
Jangan berkata wahai orang-orang mukmin kepada orang-orang yang terbunuh sebagai mujahid di jalan Allah bahwa mereka adalah orang-orang yang mati. Karena sebaliknya, mereka adalah orang-orang yang hidup dengan kehidupan yang khusus bagi mereka di dalam kubur mereka. Bagaimananya hanya diketahui oleh Allah, kalian tidak merasakannya. Ini merupakan penetapan adanya nikmat kubur.
Firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى:
Dan janganlah kalian mengatakan terhadap orang-orang yang gugur di jalan Allah, (bahwa mereka itu) mati, bahkan (sebenarnya) mereka itu. hidup.
Melalui ayat ini Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى memberitahukan bahwa orang-orang yang mati syahid di alam barzakhnya dalam keadaan hidup, mereka diberi rezeki oleh Allah, seperti yang disebutkan di dalam hadis sahih Muslim,
bahwa arwah para syuhada itu berada di dalam perut burung-burung hijau yang terbang di dalam surga ke mana saja yang mereka kehendaki. Kemudian burung-burung itu hinggap di lentera-lentera yang bergantung di bawah ‘Arasy. Kemudian Tuhanmu menjenguk mereka, dalam sekali jengukan-Nya Dia berfirman, “Apakah yang kalian inginkan?” Mereka menjawab, “Wahai Tuhan kami, apa lagi yang kami inginkan, sedangkan Engkau telah memberi kami segala sesuatu yang belum pernah Engkau berikan kepada seorang pun di antara makhluk-Mu?” Kemudian Allah mengulangi hal itu terhadap mereka. Manakala mereka didesak terus dan tidak ada jalan lain kecuali mengemukakan permintaannya, akhirnya mereka berkata, “Kami menginginkan agar Engkau mengembalikan kami ke dalam kehidupan di dunia, lalu kami akan berperang lagi di jalan-Mu hingga kami gugur lagi karena membela Engkau,” mengingat mereka telah merasakan pahala dari mati syahid yang tak terperikan itu. Maka Tuhan berfirman, “Sesungguhnya Aku telah memastikan bahwa mereka tidak dapat kembali lagi ke dunia (sesudah mereka mati).”
Di dalam hadis yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad:
dari Imam Syafii, dari Imam Malik, dari Az-Zuhri, dari Abdur Rahman ibnu Ka’b ib’nu Malik, dari ayahnya yang menceritakan bahwa Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ pernah bersabda: Roh orang mukmin itu merupakan burung yang hinggap di pepohonan surga, hingga Allah mengembalikannya ke jasadnya pada hari dia dibangkitkan.
Di dalam hadis ini terkandung pengertian yang menunjukkan bahwa hal tersebut menyangkut semua orang mukmin lainnya, hanya saja arwah para syuhada secara khusus disebutkan di dalam Al-Qur’an sebagai penghormatan buat mereka dan memuliakan serta mengagungkan derajat mereka.
Tafsir Ayat:
Ketika Allah جَلَّ جَلالُهُ menyebutkan perintah untuk menjadikan kesabaran sebagai penolong dalam segala hal, lalu Dia menyebutkan sebuah contoh dalam menjadikan kesabaran sebagai penolong, yaitu berjihad di jalanNya, di mana jihad itu merupakan ketaatan paling utama yang bersifat jasmani dan suatu hal yang paling berat bagi jiwa karena kesulitan yang ada dalam dirinya berkaitan dengan nyawa, dan karena hal itu bisa mengakibatkan kematian serta kehilangan nyawa yang hanya disukai oleh orang-orang yang cinta kepada dunia agar mendapatkan kehidupan dan sumber-sumbernya, dan semua yang mereka lakukan adalah se-buah usaha untuk mendapatkan kehidupan dan menolak hal yang bertentangan dengannya.
Dan telah diketahui bahwa sesuatu yang dicintai tidak akan ditinggalkan oleh seorang yang berakal kecuali kepada suatu hal yang dicintai yang lebih tinggi dan lebih agung. Maka, Allah جَلَّ جَلالُهُ mengabarkan bahwa barangsiapa yang terbunuh di jalanNya yaitu berperang di jalan Allah dengan maksud untuk meninggikan kalimat Allah dan agamaNya yang jelas dan bukan karena tujuan lainnya, niscaya dia tidak akan kehilangan kehidupan yang dia cintai, bahkan dia akan memperoleh kehidupan yang lebih utama dan lebih sempurna daripada apa yang kalian perkirakan dan pikirkan. Maka orang-orang yang mati syahid itu,
أَحْيَاءٌ عِنْدَ رَبِّهِمْ يُرْزَقُونَ فَرِحِينَ بِمَا آتَاهُمُ اللَّهُ مِنْ فَضْلِهِ وَيَسْتَبْشِرُونَ بِالَّذِينَ لَمْ يَلْحَقُوا بِهِمْ مِنْ خَلْفِهِمْ أَلا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلا هُمْ يَحْزَنُونَ يَسْتَبْشِرُونَ بِنِعْمَةٍ مِنَ اللَّهِ وَفَضْلٍ وَأَنَّ اللَّهَ لا يُضِيعُ أَجْرَ الْمُؤْمِنِينَ
“Mereka itu hidup di sisi Rabbnya dengan mendapat rizki. Mereka dalam keadaan gembira disebabkan karunia Allah yang diberikanNya kepada mereka, dan mereka bergirang hati tentang orang-orang yang masih tinggal di belakang yang belum menyusul mereka, bahwa tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati. Mereka bergirang hati dengan nikmat dan karunia yang besar dari Allah, dan bahwa Allah tidak menyia-nyiakan pahala orang-orang yang beriman.” (Ali Imran: 169-171).
Adakah yang lebih agung dari kehidupan tersebut yang me-ngandung kedekatan dengan Allah جَلَّ جَلالُهُ dan menikmati rizkiNya yang bersifat jasmani seperti makanan dan minuman yang lezat serta rizki yang bersifat rohani seperti kesenangan, hilangnya se-gala kekhawatiran dan kesedihan? Inilah kehidupan Alam Barzakh yang lebih sempurna dari kehidupan dunia. Bahkan Nabi صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ telah mengabarkan bahwa ruh para syuhada ada dalam perut (tembolok) burung hijau yang minum dari sungai-sungai surga, makan buah-buahan surga, dan berlindung dalam sangkar-sangkar yang digantung di bawah Arasy. ( Sebagaimana dalam Shahih Muslim, no. 1887 dari hadits Ibnu Mas’ud)
Ayat ini mengandung anjuran paling besar untuk berjihad di jalan Allah dan konsisten di atas kesabaran padanya, jikalau hamba merasakan apa yang didapatkan oleh orang-orang yang terbunuh di jalan Allah berupa pahala, niscaya tidak akan ada seorang pun yang mau terlambat melakukannya, namun karena tidak adanya pengetahuan pasti yang sempurna itulah yang membuat hilang-nya tekad, bertambah lelaplah orang yang tidur serta terlewatlah ganjaran yang agung dan ghanimah, kenapa tidak begitu, padahal Allah جَلَّ جَلالُهُ telah
اشْتَرَى مِنَ الْمُؤْمِنِينَ أَنْفُسَهُمْ وَأَمْوَالَهُمْ بِأَنَّ لَهُمُ الْجَنَّةَ يُقَاتِلُونَ فِي سَبِيلِ اللَّهِ فَيَقْتُلُونَ وَيُقْتَلُونَ
“membeli dari orang-orang Mukmin, diri dan harta mereka dengan memberikan surga untuk mereka. Mereka berperang pada jalan Allah; lalu mereka membunuh atau terbunuh.” (At-Taubah: 111).
Demi Allah, sekiranya manusia memiliki seribu jiwa yang kemudian jiwa tersebut akan pergi satu persatu di jalan Allah, tidaklah menjadi suatu yang agung dibanding dengan pahala yang besar tersebut.
Oleh karena itu, tidaklah para syuhada berangan-angan setelah mereka pasti mendapatkan ganjaran dan pahala yang baik dari Allah جَلَّ جَلالُهُ, kecuali mereka ingin dikembalikan ke dunia hingga mereka dapat terbunuh lagi di jalanNya sekali lagi dan sekali lagi.
Ayat ini adalah dalil yang menunjukkan adanya kenikmatan Alam Barzakh dan siksaannya, sebagaimana banyak sekali ayat yang menunjukkan hal tersebut.
Di antara cobaan yang dihadapi orang mukmin dalam mempertahankan keimanan mereka adalah berperang melawan kaum kafir. Dan jangan-lah kamu mengatakan bahwa orang-orang yang terbunuh di jalan Allah, mereka telah mati. Sebenarnya mereka hidup, tetapi kamu tidak menyadari-Nya. Mereka hidup di alam yang lain. Mereka mendapat kenikmatan yang demikian besar dari Allah. Kehidupan manusia memang penuh cobaan. Dan kami pasti akan menguji kamu untuk mengetahui kualitas keimanan seseorang dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa, dan buahbuahan. Bersabarlah dalam menghadapi semua itu. Dan sampaikanlah kabar gembira, wahai nabi Muhammad, kepada orang-orang yang sabar dan tangguh dalam menghadapi cobaan hidup, yakni orang-orang yang apabila ditimpa musibah, apa pun bentuknya, besar maupun kecil, mereka berkata, inna’ lilla’hi wa inna’ ilaihi ra’ji’un (sesungguhnya kami milik Allah dan kepada-Nyalah kami kembali). Mereka berkata demikian untuk menunjukkan kepasrahan total kepada Allah, bahwa apa saja yang ada di dunia ini adalah milik Allah; pun menunjukkan keimanan mereka akan adanya hari akhir. Mereka itulah yang memperoleh ampunan dan rahmat dari tuhannya, dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk sehingga mengetahui kebenaran.
Al-Baqarah Ayat 154 Arab-Latin, Terjemah Arti Al-Baqarah Ayat 154, Makna Al-Baqarah Ayat 154, Terjemahan Tafsir Al-Baqarah Ayat 154, Al-Baqarah Ayat 154 Bahasa Indonesia, Isi Kandungan Al-Baqarah Ayat 154
Tafsir Surat Al-Baqarah Ayat: 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 | 22 | 23 | 24 | 25 | 26 | 27 | 28 | 29 | 30 | 31 | 32 | 33 | 34 | 35 | 36 | 37 | 38 | 39 | 40 | 41 | 42 | 43 | 44 | 45 | 46 | 47 | 48 | 49 | 50 | 51 | 52 | 53 | 54 | 55 | 56 | 57 | 58 | 59 | 60 | 61 | 62 | 63 | 64 | 65 | 66 | 67 | 68 | 69 | 70 | 71 | 72 | 73 | 74 | 75 | 76 | 77 | 78 | 79 | 80 | 81 | 82 | 83 | 84 | 85 | 86 | 87 | 88 | 89 | 90 | 91 | 92 | 93 | 94 | 95 | 96 | 97 | 98 | 99 | 100 | 101 | 102 | 103 | 104 | 105 | 106 | 107 | 108 | 109 | 110 | 111 | 112 | 113 | 114 | 115 | 116 | 117 | 118 | 119 | 120 | 121 | 122 | 123 | 124 | 125 | 126 | 127 | 128 | 129 | 130 | 131 | 132 | 133 | 134 | 135 | 136 | 137 | 138 | 139 | 140 | 141 | 142 | 143 | 144 | 145 | 146 | 147 | 148 | 149 | 150 | 151 | 152 | 153 | 154 | 155 | 156 | 157 | 158 | 159 | 160 | 161 | 162 | 163 | 164 | 165 | 166 | 167 | 168 | 169 | 170 | 171 | 172 | 173 | 174 | 175 | 176 | 177 | 178 | 179 | 180 | 181 | 182 | 183 | 184 | 185 | 186 | 187 | 188 | 189 | 190 | 191 | 192 | 193 | 194 | 195 | 196 | 197 | 198 | 199 | 200 | 201 | 202 | 203 | 204 | 205 | 206 | 207 | 208 | 209 | 210 | 211 | 212 | 213 | 214 | 215 | 216 | 217 | 218 | 219 | 220 | 221 | 222 | 223 | 224 | 225 | 226 | 227 | 228 | 229 | 230 | 231 | 232 | 233 | 234 | 235 | 236 | 237 | 238 | 239 | 240 | 241 | 242 | 243 | 244 | 245 | 246 | 247 | 248 | 249 | 250 | 251 | 252 | 253 | 254 | 255 | 256 | 257 | 258 | 259 | 260 | 261 | 262 | 263 | 264 | 265 | 266 | 267 | 268 | 269 | 270 | 271 | 272 | 273 | 274 | 275 | 276 | 277 | 278 | 279 | 280 | 281 | 282 | 283 | 284 | 285 | 286
Raih pahala amal jariyah dengan cara membagikan (share) konten ini kepada yang lainnya. Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam bersabda:
من دَلَّ على خيرٍ فله مثلُ أجرِ فاعلِه
"Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim no. 1893)