{1} Al-Fatihah / الفاتحة | الْقُرْآنُ الْكَرِيْمُ | آل عمران / Ali ‘Imran {3} |
Tafsir Al-Qur’an Surat Al-Baqarah البقرة (Sapi Betina) lengkap dengan tulisan arab latin, arti dan terjemah Bahasa Indonesia. Surah ke 2 Tafsir ayat Ke 165.
وَمِنَ النَّاسِ مَنْ يَتَّخِذُ مِنْ دُونِ اللَّهِ أَنْدَادًا يُحِبُّونَهُمْ كَحُبِّ اللَّهِ ۖ وَالَّذِينَ آمَنُوا أَشَدُّ حُبًّا لِلَّهِ ۗ وَلَوْ يَرَى الَّذِينَ ظَلَمُوا إِذْ يَرَوْنَ الْعَذَابَ أَنَّ الْقُوَّةَ لِلَّهِ جَمِيعًا وَأَنَّ اللَّهَ شَدِيدُ الْعَذَابِ ﴿١٦٥﴾
wa minan-nāsi may yattakhiżu min dụnillāhi andāday yuḥibbụnahum kaḥubbillāh, wallażīna āmanū asyaddu ḥubbal lillāhi walau yarallażīna ẓalamū iż yaraunal-‘ażāba annal-quwwata lillāhi jamī’aw wa annallāha syadīdul-‘ażāb
QS. Al-Baqarah [2] : 165
Dan di antara manusia ada orang yang menyembah tuhan selain Allah sebagai tandingan, yang mereka cintai seperti mencintai Allah. Adapun orang-orang yang beriman sangat besar cintanya kepada Allah. Sekiranya orang-orang yang berbuat zalim itu melihat, ketika mereka melihat azab (pada hari Kiamat), bahwa kekuatan itu semuanya milik Allah dan bahwa Allah sangat berat azab-Nya (niscaya mereka menyesal).
Di samping bukti-bukti yang pasti di atas, masih ada sekelompok orang yang mengangkat sekutu-sekutu bagi Allah berupa berhala-berhala, patung-patung dan para wali yang mereka jadikan tandingan bagi Allah, memberikan kecintaan, pengagungan dan ketaatan yang hanya layak dan patut diberikan kepada Allah. Sementara orang-orang mukmin lebih besar cintanya kepada Allah daripada cinta orang-orang kafir kepada Allah dan kepada tuhan-tuhan mereka. Karena orang-orang mukmin memurnikan kecintaan seluruhnya kepada Allah, sedangkan orang-orang kafir berbuat syirik padanya. Seandainya orang-orang yang menzalimi diri mereka dengan kesyirikan didunia mengetahui, saat mereka menyaksikan siksa di akhirat, bahwa Allah adalah pemilik tunggal seluruh kekuatan dan bahwa siksa Allah sangat keras, niscaya mereka tidak akan pernah mengangkat tuhan-tuhan selain-Nya yang mereka sembah, dan dengannya mereka akan mendekatkan diri kepada Allah.
Allah menyebutkan keadaan kaum musyrik dalam kehidupan di dunia dan apa yang bakal mereka peroleh di negeri akhirat, disebabkan mereka menjadikan tandingan-tandingan dan saingan-saingan serta sekutu-sekutu yang mereka sembah bersama Allah, dan mereka mencintai tandingan-tandingan itu sebagaimana mereka mencintai Allah. Padahal kenyataannya Allah adalah Tuhan yang tiada yang wajib disembah selain Dia. Tiada lawan, tiada tandingan, dan tiada sekutu bagi-Nya.
Di dalam hadis Sahihain disebutkan dari Abdullah ibnu Mas’ud yang menceritakan hadis berikut:
Aku bertanya, “Wahai Rasulullah, dosa apakah yang paling besar?” Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ menjawab, “Bila kamu menjadikan tandingan bagi Allah, padahal Dialah yang menciptakan kamu.”
Firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى:
Adapun orang-orang yang beriman amat sangat cintanya kepada Allah.
Demikian itu karena mereka cinta kepada Allah, makrifat kepada-Nya, mengagungkan-Nya, serta mengesakan-Nya, dan mereka sama sekali tidak mempersekutukan-Nya dengan sesuatu pun, melainkan hanya menyembah-Nya semata dan bertawakal kepada-Nya serta kembali kepada-Nya dalam semua urusan mereka.
Kemudian Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى mengancam orang-orang yang mempersekutukan diri-Nya, yang berbuat aniaya terhadap diri mereka sendiri. Untuk itu Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى berfirman:
Dan jika seandainya orang-orang yang berbuat zalim itu mengetahui ketika mereka melihat siksa (pada hari kiamat), bahwa kekuatan itu kepunyaan Allah semuanya.
Sebagian Mufassirin mengatakan bahwa makna ayat ini ialah, “Seandainya mereka melihat dengan mata kepala mereka sendiri siksaan tersebut, niscaya mereka mengetahui saat itu bahwa kekuatan itu kepunyaan Allah semuanya.”Dengan kata lain, hanya Dia sematalah yang berhak menghukumi, tiada sekutu baginya, dan bahwa segala sesuatu itu berada di bawah keperkasaan-Nya, kekuatan-Nya, dan kekuasaan-Nya. dan bahwa Allah amat berat siksaan-Nya. (Al Baqarah:165)
Seperti yang diungkapkan oleh ayat lain, yaitu firman-Nya:
Maka pada hari itu tiada seorang pun yang menyiksa seperti siksa-Nya dan tiada seorang pun yang mengikat seperti ikatan-Nya.(89:25-26)
Allah berfirman, “Seandainya mereka mengetahui apa yang bakal mereka alami di akhirat nanti dan mengetahui apa yang bakal menimpa mereka, yaitu siksaan yang mengerikan lagi sangat besar karena perbuatan syirik dan keingkaran mereka, niscaya mereka akan bertobat dari kesesatannya.”
Tafsir Ayat:
Alangkah tepatnya keterkaitan ayat-ayat ini dengan ayat sebelumnya, di mana setelah Allah جَلَّ جَلالُهُ menjelaskan keesaanNya dan dalil-dalil yang pasti atas hal itu serta keterangan-keterangan tajam yang menyampaikan kepada keyakinan hati yang menghilangkan setiap keraguan, Allah menyebutkan dalam ayat ini bahwa وَمِنَ النَّاسِ “di antara manusia” dengan adanya semua penjelasan yang sempurna itu, مَنْ يَتَّخِذُ مِنْ دُونِ اللَّهِ “ada orang-orang yang me-nyembah” sebagian dari makhluk-makhluk, أَنْدَادًا “sebagai tandingan-tandingan” bagi Allah, yakni para sekutu yang mereka samakan dengan Allah dalam ibadah, kecintaan, pengagungan, dan ketaatan. Dan orang yang dalam kondisi seperti ini -setelah penegakan hujjah dan penjelasan tauhid- dapat dipastikan bahwa ia adalah seseorang yang durhaka terhadap Allah جَلَّ جَلالُهُ, menentangNya, berpaling dari merenungi ayat-ayatNya dan memikirkan makhluk-makhlukNya, maka ia tidak punya alasan sama sekali dalam hal itu, bahkan pantaslah ia mendapatkan siksaan.
Orang-orang yang membuat tandingan-tandingan bagi Allah tersebut, tidaklah menyejajarkan mereka dengan Allah dalam hal mencipta, mengatur (alam), dan memberi rizki, akan tetapi mereka menyamakannya dengan Allah dalam ibadah, hingga mereka menyembah tandingan-tandingan tersebut agar dapat mendekatkan mereka kepada Allah. Pada FirmanNya, اتَّخَذُوْا “Menjadikan,” merupakan sebuah dalil bahwa Allah tidak memiliki tandingan, akan tetapi kaum musyrikin hanya menjadikan bagi Allah tandingan-tandingan dari beberapa makhluk hanya sebatas penamaan saja dan kata-kata yang tak berarti, sebagaimana Allah جَلَّ جَلالُهُ berfirman,
وَجَعَلُوا لِلَّهِ شُرَكَاءَ قُلْ سَمُّوهُمْ أَمْ تُنَبِّئُونَهُ بِمَا لا يَعْلَمُ فِي الأرْضِ أَمْ بِظَاهِرٍ مِنَ الْقَوْل
“Mereka menjadikan beberapa sekutu bagi Allah. Katakanlah, ‘Se-butkanlah sifat-sifat mereka itu.’ Atau apakah kamu hendak memberitakan kepada Allah apa yang tidak diketahuiNya di bumi, atau kamu mengata-kan (tentang hal itu) sekadar perkataan pada lahirnya saja?” (QS. Ar-Ra’d: 33),
dan FirmanNya,
إِنْ هِيَ إِلا أَسْمَاءٌ سَمَّيْتُمُوهَا أَنْتُمْ وَآبَاؤُكُمْ مَا أَنزلَ اللَّهُ بِهَا مِنْ سُلْطَانٍ إِنْ يَتَّبِعُونَ إِلا الظَّن
“Itu semua tidak lain hanyalah nama-nama yang kamu dan bapak-bapak kamu mengadakannya; Allah tidak menurunkan suatu keterangan pun untuk (menyembah)nya. Mereka tidak lain hanyalah mengikuti sangkaan-sangkaan.” (QS. An-Najm: 23).
Oleh karena itu, makhluk bukanlah tandingan bagi Allah جَلَّ جَلالُهُ, karena Allah adalah pencipta dan selainNya adalah makhluk, Rabb yang Memberikan rizki, adapun selainNya adalah yang diberi rizki, Allah adalah Mahakaya sedang kalian adalah fakir, Dia Maha-sempurna dari segala aspeknya, sedang hamba serba kekurangan dalam segala aspeknya, Allah-lah yang memberikan manfaat dan mudarat, sedang makhluk tidak memiliki apa-apa dari manfaat, mudarat maupun urusan seperti itu. Maka sangatlah diketahui dengan yakin akan kebatilan perkataan orang-orang yang menjadikan dari selain Allah sebagai tuhan-tuhan dan tandingan-tandingan, baik dari para malaikat, para nabi, orang-orang shalih, patung ataupun yang lainnya, dan bahwasanya Allah-lah yang berhak untuk dicintai secara penuh dan ditaati secara total.
Oleh karena itu, Allah memuji kaum Mukminin dengan Fir-manNya, وَالَّذِينَ آمَنُوا أَشَدُّ حُبًّا لِلَّهِ “Adapun orang-orang yang beriman, sangat cinta kepada Allah,” maksudnya, daripada orang-orang yang membuat tandingan bagi Allah itu kepada tandingan-tandingan tersebut, karena mereka, kaum Mukminin tulus dalam mencintai Allah, sedang mereka menyekutukan Allah dengan tandingan-tandingan tersebut, dan karena mereka (orang-orang beriman) mencintai Dzat yang berhak untuk dicintai secara hakiki yang mana mencintaiNya adalah inti dari segala kebaikan seorang hamba, kebahagiaannya dan keselamatannya, sedang kaum musyrikin mencintai sesuatu yang sama sekali tidak pantas untuk diberikan cinta dan mencintainya adalah inti dari kesengsaraan seorang hamba, kerusakannya, dan kekacauan urusan dirinya.
Oleh karena itu, Allah mengancam mereka dengan Firman-Nya, وَلَوْ يَرَى الَّذِينَ ظَلَمُوا “Dan jika seandainya orang-orang yang berbuat zhalim itu mengetahui” (akibat buruk) dari menjadikan tandingan-tandingan bagi Allah dan tunduk kepada selain Rabb seluruh makhluk, dan mereka berlaku zhalim terhadap hamba-hambaNya dari jalan Allah serta usaha mereka dalam memudaratkan hamba-hambaNya dengan menghalangi mereka, إِذْ يَرَوْنَ الْعَذَابَ “ketika mereka melihat siksa,” yaitu pada Hari Kiamat secara jelas dengan mata mereka sendiri, أَنَّ الْقُوَّةَ لِلَّهِ جَمِيعًا وَأَنَّ اللَّهَ شَدِيدُ الْعَذَابِ “bahwa kekuatan itu kepunyaan Allah semuanya, dan bahwa Allah amat berat siksaanNya (niscaya mereka menyesal).” Maksudnya, mereka akan mengetahui secara benar dan yakin bahwa kekuatan dan kekuasaan hanya milik Allah semuanya dan bahwasanya tandingan-tandingan mereka itu tidak memiliki kekuatan sedikit pun, maka jelaslah bagi mereka pada saat itu kelemahan dan ketidakmampuannya, tidak seperti apa yang mereka duga saat di dunia, bahkan mereka berpikir bahwa tandingan-tandingan itu memiliki peran dalam hal itu, dan bahwa itu semua akan mendekatkan mereka kepada Allah, serta menyampaikan mereka kepadaNya. Maka sia-sialah dugaan mereka tersebut, hilanglah usaha mereka, dan patutlah mereka mendapat azab yang pedih, sedang tandingan-tandingan yang mereka buat itu tidak dapat menolong mereka, dan tidak dapat memberikan manfaat sedikit pun, bahkan mereka akan mendapatkan bahaya dari arah yang mulanya mereka sangka ada manfaatnya.
Dan di antara manusia, meski telah menyaksikan tanda kebesaran dan kekuasaan Allah yang demikian banyak dan jelas, masih ada saja orang yang menyembah tuhan selain Allah. Mereka menjadikannya sebagai tandingan Allah, yang mereka cintai seperti mereka mencintai Allah. Mahasuci Allah dari segala tandingan dan sekutu. Adapun orang-orang yang beriman sangat besar cintanya kepada Allah melebihi cinta orang musyrik kepada sesembahan dan berhala mereka. Mereka tidak mempersekutukan Allah dengan apa pun. Sekiranya orang-orang yang berbuat zalim itu melihat dan mengetahui, ketika mereka melihat, menerima, dan merasakan azab pada hari kiamat, sedang mereka dan sesembahan mereka tidak mampu berbuat apa-apa, maka mereka baru menyadari bahwa kekuatan itu semuanya milik Allah dan bahwa Allah sangat berat azab-Nya. Ketika itulah mereka baru menyesali kezaliman yang telah mereka lakukan, penyesalan yang tidak berguna sedikit pun. Itulah hari kiamat, hari ketika orang-orang yang diikuti, yakni para pemimpin, berlepas tangan dari orang-orang yang mengikuti atau orang yang mereka pimpin; dan mereka melihat azab pedih yang tidak bisa mereka hindari, dan pada hari itu segala hubungan antara mereka terputus, baik hubungan nasab, persahabatan, percintaan, maupun pekerjaan. Pada hari itu setiap manusia akan mempertanggungjawabkan perbuatan masing-masing (lihat: surah abasa/80: 34-37).
Al-Baqarah Ayat 165 Arab-Latin, Terjemah Arti Al-Baqarah Ayat 165, Makna Al-Baqarah Ayat 165, Terjemahan Tafsir Al-Baqarah Ayat 165, Al-Baqarah Ayat 165 Bahasa Indonesia, Isi Kandungan Al-Baqarah Ayat 165
Tafsir Surat Al-Baqarah Ayat: 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 | 22 | 23 | 24 | 25 | 26 | 27 | 28 | 29 | 30 | 31 | 32 | 33 | 34 | 35 | 36 | 37 | 38 | 39 | 40 | 41 | 42 | 43 | 44 | 45 | 46 | 47 | 48 | 49 | 50 | 51 | 52 | 53 | 54 | 55 | 56 | 57 | 58 | 59 | 60 | 61 | 62 | 63 | 64 | 65 | 66 | 67 | 68 | 69 | 70 | 71 | 72 | 73 | 74 | 75 | 76 | 77 | 78 | 79 | 80 | 81 | 82 | 83 | 84 | 85 | 86 | 87 | 88 | 89 | 90 | 91 | 92 | 93 | 94 | 95 | 96 | 97 | 98 | 99 | 100 | 101 | 102 | 103 | 104 | 105 | 106 | 107 | 108 | 109 | 110 | 111 | 112 | 113 | 114 | 115 | 116 | 117 | 118 | 119 | 120 | 121 | 122 | 123 | 124 | 125 | 126 | 127 | 128 | 129 | 130 | 131 | 132 | 133 | 134 | 135 | 136 | 137 | 138 | 139 | 140 | 141 | 142 | 143 | 144 | 145 | 146 | 147 | 148 | 149 | 150 | 151 | 152 | 153 | 154 | 155 | 156 | 157 | 158 | 159 | 160 | 161 | 162 | 163 | 164 | 165 | 166 | 167 | 168 | 169 | 170 | 171 | 172 | 173 | 174 | 175 | 176 | 177 | 178 | 179 | 180 | 181 | 182 | 183 | 184 | 185 | 186 | 187 | 188 | 189 | 190 | 191 | 192 | 193 | 194 | 195 | 196 | 197 | 198 | 199 | 200 | 201 | 202 | 203 | 204 | 205 | 206 | 207 | 208 | 209 | 210 | 211 | 212 | 213 | 214 | 215 | 216 | 217 | 218 | 219 | 220 | 221 | 222 | 223 | 224 | 225 | 226 | 227 | 228 | 229 | 230 | 231 | 232 | 233 | 234 | 235 | 236 | 237 | 238 | 239 | 240 | 241 | 242 | 243 | 244 | 245 | 246 | 247 | 248 | 249 | 250 | 251 | 252 | 253 | 254 | 255 | 256 | 257 | 258 | 259 | 260 | 261 | 262 | 263 | 264 | 265 | 266 | 267 | 268 | 269 | 270 | 271 | 272 | 273 | 274 | 275 | 276 | 277 | 278 | 279 | 280 | 281 | 282 | 283 | 284 | 285 | 286
Raih pahala amal jariyah dengan cara membagikan (share) konten ini kepada yang lainnya. Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam bersabda:
من دَلَّ على خيرٍ فله مثلُ أجرِ فاعلِه
"Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim no. 1893)