{1} Al-Fatihah / الفاتحة | الْقُرْآنُ الْكَرِيْمُ | آل عمران / Ali ‘Imran {3} |
Tafsir Al-Qur’an Surat Al-Baqarah البقرة (Sapi Betina) lengkap dengan tulisan arab latin, arti dan terjemah Bahasa Indonesia. Surah ke 2 Tafsir ayat Ke 252.
تِلْكَ آيَاتُ اللَّهِ نَتْلُوهَا عَلَيْكَ بِالْحَقِّ ۚ وَإِنَّكَ لَمِنَ الْمُرْسَلِينَ ﴿٢٥٢﴾
tilka āyātullāhi natlụhā ‘alaika bil-ḥaqq, wa innaka laminal-mursalīn
QS. Al-Baqarah [2] : 252
Itulah ayat-ayat Allah, Kami bacakan kepadamu dengan benar dan engkau (Muhammad) adalah benar-benar seorang rasul.
Itu adalah bukti-bukti dan tanda-tanda kebesaran Allah, Dia menceritakannya kepada engkau wahai Nabi dengan kebenaran. Dan sesungguhnya kamu benar-benar termasuk utusan Allah yang terpercaya.
Yaitu ayat-ayat Allah yang Kami ceritakan kepadamu ini —yang menceritakan perihal orang-orang yang telah Kami sebutkan di dalamnya— merupakan perkara yang hak, yakni kejadian yang sesungguhnya dan sesuai dengan apa yang ada di dalam isi kitab kaum Bani Israil dan telah diketahui oleh semua ulama mereka.
…dan sesungguhnya kamu.
Khitab atau pembicaraan ayat ini ditujukan kepada Nabi Muhammad صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
…benar-benar salah seorang di antara nabi-nabi yang diutus.
Ungkapan ayat ini mengandung makna taukid (pengukuhan) dan mengandung qasam (sumpah).
Tafsir Ayat:
تِلْكَ آيَاتُ اللَّهِ نَتْلُوهَا عَلَيْكَ بِالْحَقِّ وَإِنَّكَ لَمِنَ الْمُرْسَلِينَ
“Itu ada-lah ayat-ayat dari Allah, Kami bacakan kepadamu dengan haq (benar) dan sesungguhnya kamu benar-benar salah seorang di antara nabi-nabi yang diutus.”
Dan di antara sederet tanda-tanda kerasulan beliau adalah adanya kisah ini, di mana Allah mengabarkan kepada beliau tentang kisah ini sebagai wahyu untuk beliau dari Allah yang persis sesuai dengan kenyataannya.
Dalam cerita ini banyak sekali pelajaran yang dapat diambil oleh umat ini. Di antaranya:
(1). Keutamaan berjihad di jalan Allah, manfaat-manfaatnya dan akibat-akibatnya yang indah, dan bahwa jihad itu adalah satu-satunya sebab (yang paling efektif) dalam memelihara Agama, menjaga negeri, tubuh dan harta, dan bahwasanya para mujahidin walaupun urusan itu sangat berat buat mereka akan tetapi hasil yang mereka akan dapatkan adalah terpuji, sebagaimana juga bagi orang-orang yang meninggalkan jihad walaupun mereka dapat beristirahat sekejap, namun mereka akan lelah dalam masa yang panjang.
(2). Memberikan kekuasaan kepada orang yang kapabel dan mampu, dan bahwasanya kemampuan itu kembali kepada dua perkara: Pertama, pengetahuan, artinya memahami siasat dan mengorganisir, dan kedua, kekuatan, artinya dengannya kebenaran ditegakkan dan bahwa seorang yang terkumpul pada dirinya kedua perkara itu, maka dialah yang lebih berhak untuk memimpin daripada selainnya.
(3). Menjadikan cerita ini sebagai dalil atas apa yang dikatakan oleh para ulama bahwa seyogyanya seorang pemimpin pasukan mengadakan peninjauan ketika menetapkannya, yaitu dia melarang orang yang tidak pantas untuk berperang dari personil tentaranya, kudanya, penunggang-penunggangnya karena kelemahannya, kesabarannya yang sedikit, peremehannya, takut akan memudaratkan kesehatannya, karena bagian yang ini adalah bahaya yang jelas bagi manusia.
(4). Bahwasanya ketika terjadi suatu peperangan, seyogyanya ada pengobaran semangat kaum Muslimin, penguatan jiwa mereka dan anjuran kepada mereka untuk menguatkan keimanan, bertawakal penuh dan bersandar hanya kepadaNya, serta memohon kepadaNya ketetapan hati, bimbingan kepada kesabaran, dan pembelaan atas musuh.
(5). Bahwasanya tekad untuk berperang dan berjihad bukanlah merupakan hakikatnya, karena terkadang seseorang itu bertekad untuk berjihad akan tetapi ketika telah tiba masanya, tekadnya melemah. Oleh karena itu di antara doa Nabi صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ,
أَسْأَلُكَ الثَّبَاتَ فِي الْأَمْرِ وَالْعَزِيْمَةَ عَلَى الرُّشْدِ.
“Aku memohon kepadaMu (ya Allah) ketetapan (keteguhan) dalam Agama dan kebulatan tekad dalam petunjuk.” (H.R. Imam Ahmad 4/123, Al-Hakim 1/508, At-Tirmidzi no. 3407, An-Nasa`i 3/54 dari hadits Syaddad bin Aus, dan dishahihkan oleh al-Hakim dengan syarat Muslim dan disetujui oleh adz-Dzahabi.)
Mereka itulah yang bertekad untuk berjihad dan mereka berkata dengan perkataan yang menunjukkan atas sebuah tekad yang kuat, dan ketika hadir masanya, sebagian besar dari mereka akhirnya lemah kembali. Ini serupa dengan sabda Nabi a,
وَأَسْأَلُكَ الرِّضَا بَعْدَ الْقَضَاءِ.
“Dan aku memohon kepadaMu (ya Allah) keridhaan setelah terjadi-nya Qadha` (ketetapan).” (H.R. Ahmad 5/191, Al-Hakim 1/516-517, Ibnu As-Sunni dalam ‘Amal al-Yaum wa al-Lailah no. 47)
Karena keridhaan setelah terjadinya suatu ketetapan Allah yang dibenci oleh jiwa merupakan keridhaan yang hakiki.
Itulah sebagian ayat-ayat Allah, khususnya mukjizat-Mukjizat yang tertera di dalam surah ini, seperti kisah bani israil tersebut. Kami bacakan dan turunkan ayat-ayat itu kepadamu dengan benar demi menguatkan Al-Qur’an sebagai kitab hidayah. Dan engkau, nabi Muhammad, adalah benar-benar seorang rasul, sebab tidak ada yang mampu menyebutkan kisah-kisah itu selain orang yang mendapat pengajaran dari Allahsetelah pada ayat yang lalu dijelaskan bahwa nabi Muhammad adalah salah seorang rasul yang diutus Allah, di sini dijelaskan kedudukan para rasul di sisi-Nya dan keadaan umat mereka setelah kepergian para rasul itu. Rasul-rasul yang mulia dan tinggi derajatnya yang telah kami sebutkan itu kami lebihkan sebagian mereka dari sebagian yang lain dengan keutamaan yang diberikan kepada mereka. Di antara mereka ada yang Allah berfirman dengannya secara langsung dan mengajaknya berbicara sesuai keagungan-Nya, seperti nabi musa saat berada di tur sina dan nabi Muhammad saat mikraj di sidratulmuntaha, dan sebagian lagi ada yang ditinggikan-Nya beberapa derajat seperti nabi Muhammad yang dibekali dengan ajaran yang bersifat universal. Dan kami beri isa putra maryam beberapa mukjizat yang menjadi bukti kebenaran risalah yang ia bawa, seperti menyembuhkan anak yang terlahir buta, orang yang menderita penyakit belang; menghidupkan orang yang sudah mati, dan sebagainya; semua atas izin Allah. Dan kami perkuat dia dengan rohulkudus, yaitu jibril yang selalu berada mendampingi dan memberinya dukungan hingga ia diangkat oleh Allah ke langit. Para rasul itu datang dengan membawa petunjuk, agama kebenaran, dan beberapa penjelasan. Maka, sudah semestinya semua manusia beriman, tidak berselisih dan saling memerangi. Tetapi kalau Allah menghendaki, niscaya orang-orang yang datang setelah mereka tidak akan berbunuh-bunuhan, bertengkar, mengutuk dan berkelahi sebagai puncak perselisihan mereka. Yang lebih buruk lagi, perselisihan mereka justru terjadi setelah bukti-bukti nyata sampai kepada mereka. Bukti-bukti itu mereka putar-balikkan dan disalahpahami, tetapi Allah tidak menghendaki sehingga mereka berselisih dan perselisihan itu mengantar mereka ke dalam pertengkaran, saling mengutuk, berkelahi dan/atau saling membunuh. Maka, dari perselisihan itu juga mengakibatkan ada di antara mereka yang beriman dan ada pula yang kafir. Kalau Allah menghendaki, tidaklah mereka umat para rasul itu berbunuh-bunuhan setelah terjadi perselisihan sesama mereka. Demikianlah, kalau menghendaki, tidak terjadi perselisihan itu, tetapi Allah berbuat menurut kehendak-Nya sesuai hikmah dan kebijaksanaan-Nya.
Al-Baqarah Ayat 252 Arab-Latin, Terjemah Arti Al-Baqarah Ayat 252, Makna Al-Baqarah Ayat 252, Terjemahan Tafsir Al-Baqarah Ayat 252, Al-Baqarah Ayat 252 Bahasa Indonesia, Isi Kandungan Al-Baqarah Ayat 252
Tafsir Surat Al-Baqarah Ayat: 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 | 22 | 23 | 24 | 25 | 26 | 27 | 28 | 29 | 30 | 31 | 32 | 33 | 34 | 35 | 36 | 37 | 38 | 39 | 40 | 41 | 42 | 43 | 44 | 45 | 46 | 47 | 48 | 49 | 50 | 51 | 52 | 53 | 54 | 55 | 56 | 57 | 58 | 59 | 60 | 61 | 62 | 63 | 64 | 65 | 66 | 67 | 68 | 69 | 70 | 71 | 72 | 73 | 74 | 75 | 76 | 77 | 78 | 79 | 80 | 81 | 82 | 83 | 84 | 85 | 86 | 87 | 88 | 89 | 90 | 91 | 92 | 93 | 94 | 95 | 96 | 97 | 98 | 99 | 100 | 101 | 102 | 103 | 104 | 105 | 106 | 107 | 108 | 109 | 110 | 111 | 112 | 113 | 114 | 115 | 116 | 117 | 118 | 119 | 120 | 121 | 122 | 123 | 124 | 125 | 126 | 127 | 128 | 129 | 130 | 131 | 132 | 133 | 134 | 135 | 136 | 137 | 138 | 139 | 140 | 141 | 142 | 143 | 144 | 145 | 146 | 147 | 148 | 149 | 150 | 151 | 152 | 153 | 154 | 155 | 156 | 157 | 158 | 159 | 160 | 161 | 162 | 163 | 164 | 165 | 166 | 167 | 168 | 169 | 170 | 171 | 172 | 173 | 174 | 175 | 176 | 177 | 178 | 179 | 180 | 181 | 182 | 183 | 184 | 185 | 186 | 187 | 188 | 189 | 190 | 191 | 192 | 193 | 194 | 195 | 196 | 197 | 198 | 199 | 200 | 201 | 202 | 203 | 204 | 205 | 206 | 207 | 208 | 209 | 210 | 211 | 212 | 213 | 214 | 215 | 216 | 217 | 218 | 219 | 220 | 221 | 222 | 223 | 224 | 225 | 226 | 227 | 228 | 229 | 230 | 231 | 232 | 233 | 234 | 235 | 236 | 237 | 238 | 239 | 240 | 241 | 242 | 243 | 244 | 245 | 246 | 247 | 248 | 249 | 250 | 251 | 252 | 253 | 254 | 255 | 256 | 257 | 258 | 259 | 260 | 261 | 262 | 263 | 264 | 265 | 266 | 267 | 268 | 269 | 270 | 271 | 272 | 273 | 274 | 275 | 276 | 277 | 278 | 279 | 280 | 281 | 282 | 283 | 284 | 285 | 286
Raih pahala amal jariyah dengan cara membagikan (share) konten ini kepada yang lainnya. Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam bersabda:
من دَلَّ على خيرٍ فله مثلُ أجرِ فاعلِه
"Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim no. 1893)