{2} Al-Baqarah / البقرة | الْقُرْآنُ الْكَرِيْمُ | النساء / An-Nisa {4} |
Tafsir Al-Qur’an Surat Ali ‘Imran آل عمران (Keluarga ‘Imran) lengkap dengan tulisan arab latin, arti dan terjemah Bahasa Indonesia. Surah ke 3 Tafsir ayat Ke 6.
هُوَ الَّذِي يُصَوِّرُكُمْ فِي الْأَرْحَامِ كَيْفَ يَشَاءُ ۚ لَا إِلَـٰهَ إِلَّا هُوَ الْعَزِيزُ الْحَكِيمُ ﴿٦﴾
huwallażī yuṣawwirukum fil-ar-ḥāmi kaifa yasyā`, lā ilāha illā huwal-‘azīzul-ḥakīm
QS. Ali ‘Imran [3] : 6
Dialah yang membentuk kamu dalam rahim menurut yang Dia kehendaki. Tidak ada tuhan selain Dia. Yang Mahaperkasa, Mahabijaksana.
Dialah Allah yang telah menciptakanmu dalam rahim ibumu sebagaimana Dia kehendaki, laki-laki atau perempuan, baik atau buruk, sengsara atau berbahagia. Tiada sesembahan yang haq kecuali Dia semata, Mahaperkasa yang tidak dikalahkan, Maha Bijaksana dalam perintah dan pengaturan-Nya.
Firman Allah:
Dialah yang membentuk kalian dalam rahim sebagaimana dikehendaki-Nya.
Yakni menciptakan kalian di dalam rahim menurut yang dikehendaki-Nya, apakah laki-laki atau perempuan, apakah tampan atau buruk rupanya, dan apakah celaka atau bahagia.
Tidak ada Tuhan melainkan Dia, Yang Mahaperkasa lagi Mahabijaksana.
Artinya, Dialah Yang Maha Pencipta, dan Dialah semata yang berhak disembah, tidak ada sekutu bagi-Nya, dan milik-Nya-lah semua keagungan yang tak terbatas, hikmah, dan semua keputusan hukum.
Di dalam ayat ini terkandung sindiran —dan bahkan cukup jelas— bahwa Isa ibnu Maryam adalah seorang hamba lagi makhluk, seperti manusia lainnya yang diciptakan oleh Allah, karena Allah telah membentuknya di dalam rahim dan menciptakannya sebagaimana dikehendaki-Nya, maka mana mungkin ia dianggap sebagai tuhan seperti yang diduga oleh orang-orang Nasrani. Sesungguhnya dia tumbuh di dalam rahim dan berubah-ubah dari satu keadaan kepada keadaan yang lainnya, seperti yang disebutkan di dalam firman-Nya:
Dia menjadikan kalian dalam perut ibu kalian kejadian demi kejadian dalam tiga kegelapan. (Az Zumar:6)
5-6. Dan di antara kesempurnaan pengurusan-Nya terhadap hamba-hamba-Nya bahwa ilmuNya meliputi seluruh makhluk, ”bagi Allah tidak ada satupun yang tersembunyi di bumi dan tidak pula di langit, ” hingga apa yang ada di dalam perut wanita-wanita hamil Allah-lah ”yang membentuk kamu dalam Rahim sebagaimana kehendaknya, ’ berupa laki-laki, wanita, bentuk yang sempurna, bentuk yang cacat, yang selalu berganti tahapan pembentukanya dan keindahan hikmahnya. Oleh karena Dia-lah Dzat yang seperti ini terhadap hamba-hambanya dan perhatiannya yang besar terhadap kondisi mereka dari pemulaan dia sekutu baginya dalam semua itu, maka menjadi jelaslah tidak ada yang diibadahi kecuali dia, ”tidak ada tuhan yang berhak di sembah melainkan dia yang maha perkasa, ”yang menguasai segala makhluk dengan kekuatanya, dan perkasa dari sipat kekurangan atau dari sipat tercela, ”lagi maha bijaksana, ” dalam penciptaan dan syari’atNya,
Hanya dialah yang membentuk kamu dalam rahim ibumu menurut yang dia kehendaki; laki-laki atau perempuan, baik atau buruk, bahagia atau sengsara. Tidak ada tuhan yang pantas disembah selain dia, yang mahaperkasa dan tidak terkalahkan, mahabijaksana dalam menetapkan dan mengelola segala sesuatu hanya dialah yang menurunkan kitab Al-Qur’an kepadamu, wahai nabi Muhammad, untuk engkau sampaikan dan jelaskan maksudnya kepada seluruh umat manusia. Apa yang diturunkan itu terdiri atas dua kelompok, di antaranya ada ayat-ayat yang muhkama’t, yakni yang kandungannya sangat jelas, sehingga hampir-hampir tidak lagi dibutuhkan penjelasan tambahan untuknya, atau yang tidak mengandung makna selain yang terlintas pertama kali dalam benak. Ayat-ayat muhkama’t itulah pokok-pokok kitab suci Al-Qur’an. Dan kelompok ayat-ayat yang lain dalam Al-Qur’an yaitu mutasyabihat, yakni ayat-ayat yang mengandung beberapa pengertian, samar artinya dan sulit dipahami kecuali setelah merujuk kepada yang muhkam, atau hanya Allah yang mengetahui maknanya. Adapun orang-orang yang dalam hatinya condong pada kesesatan, mereka mengikuti dengan sungguh-sungguh yang mutasya’biha’t, dengan berpegang teguh kepada ayat-ayat itu semata-mata dan tidak menjadikan ayatayat muhkamat sebagai rujukan dalam memahami atau menetapkan artinya. Tujuan mereka melakukan itu adalah untuk mencari-cari fitnah, yakni kekacauan dan kerancuan berpikir serta keraguan di kalangan orang-orang beriman, dan untuk mencari-cari dengan sungguh-sungguh takwilnya yang sejalan dengan kesesatan mereka. Mereka melakukan itu padahal tidak ada yang mengetahui takwilnya kecuali Allah. Dan sikap mereka itu bertentangan dengan sikap ar-ra’sikhain faal-‘ilm, yakni orang orang yang ilmunya mendalam dan imannya mantap. Atau, seperti dalam salah satu bacaan (qira’at) yang mutawa’tir, takwil ayat-ayat mutasyabihat itu juga dapat diketahui oleh ar-ra’sikhain fa al-‘ilm. Dengan demikian, ayat-ayat mutasyabihat itu diturunkan untuk memotivasi para ulama agar giat melakukan studi, menalar, berpikir, teliti dalam berijtihad dan menangkap pesan-pesan agama. Orang-orang yang mendalam ilmunya dan mantap imannya itu berkata, kami beriman kepadanya, yakni Al-Qur’an, semuanya, yakni yang mutasyabihat dan muhkamat, berasal dari sisi tuhan kami. Tidak ada yang dapat mengambil pelajaran dan memahami maknanya dengan baik dan benar kecuali orang yang berakal, yaitu orang-orang yang memiliki akal sehat yang tidak mengikuti keinginan hawa nafsu.
Ali ‘Imran Ayat 6 Arab-Latin, Terjemah Arti Ali ‘Imran Ayat 6, Makna Ali ‘Imran Ayat 6, Terjemahan Tafsir Ali ‘Imran Ayat 6, Ali ‘Imran Ayat 6 Bahasa Indonesia, Isi Kandungan Ali ‘Imran Ayat 6
Tafsir Surat Ali ‘Imran Ayat: 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 | 22 | 23 | 24 | 25 | 26 | 27 | 28 | 29 | 30 | 31 | 32 | 33 | 34 | 35 | 36 | 37 | 38 | 39 | 40 | 41 | 42 | 43 | 44 | 45 | 46 | 47 | 48 | 49 | 50 | 51 | 52 | 53 | 54 | 55 | 56 | 57 | 58 | 59 | 60 | 61 | 62 | 63 | 64 | 65 | 66 | 67 | 68 | 69 | 70 | 71 | 72 | 73 | 74 | 75 | 76 | 77 | 78 | 79 | 80 | 81 | 82 | 83 | 84 | 85 | 86 | 87 | 88 | 89 | 90 | 91 | 92 | 93 | 94 | 95 | 96 | 97 | 98 | 99 | 100 | 101 | 102 | 103 | 104 | 105 | 106 | 107 | 108 | 109 | 110 | 111 | 112 | 113 | 114 | 115 | 116 | 117 | 118 | 119 | 120 | 121 | 122 | 123 | 124 | 125 | 126 | 127 | 128 | 129 | 130 | 131 | 132 | 133 | 134 | 135 | 136 | 137 | 138 | 139 | 140 | 141 | 142 | 143 | 144 | 145 | 146 | 147 | 148 | 149 | 150 | 151 | 152 | 153 | 154 | 155 | 156 | 157 | 158 | 159 | 160 | 161 | 162 | 163 | 164 | 165 | 166 | 167 | 168 | 169 | 170 | 171 | 172 | 173 | 174 | 175 | 176 | 177 | 178 | 179 | 180 | 181 | 182 | 183 | 184 | 185 | 186 | 187 | 188 | 189 | 190 | 191 | 192 | 193 | 194 | 195 | 196 | 197 | 198 | 199 | 200
Raih pahala amal jariyah dengan cara membagikan (share) konten ini kepada yang lainnya. Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam bersabda:
من دَلَّ على خيرٍ فله مثلُ أجرِ فاعلِه
"Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim no. 1893)