{2} Al-Baqarah / البقرة | الْقُرْآنُ الْكَرِيْمُ | النساء / An-Nisa {4} |
Tafsir Al-Qur’an Surat Ali ‘Imran آل عمران (Keluarga ‘Imran) lengkap dengan tulisan arab latin, arti dan terjemah Bahasa Indonesia. Surah ke 3 Tafsir ayat Ke 20.
فَإِنْ حَاجُّوكَ فَقُلْ أَسْلَمْتُ وَجْهِيَ لِلَّهِ وَمَنِ اتَّبَعَنِ ۗ وَقُلْ لِلَّذِينَ أُوتُوا الْكِتَابَ وَالْأُمِّيِّينَ أَأَسْلَمْتُمْ ۚ فَإِنْ أَسْلَمُوا فَقَدِ اهْتَدَوْا ۖ وَإِنْ تَوَلَّوْا فَإِنَّمَا عَلَيْكَ الْبَلَاغُ ۗ وَاللَّهُ بَصِيرٌ بِالْعِبَادِ ﴿٢٠﴾
fa in ḥājjụka fa qul aslamtu waj-hiya lillāhi wa manittaba’an, wa qul lillażīna ụtul-kitāba wal-ummiyyīna a aslamtum, fa in aslamụ fa qadihtadau, wa in tawallau fa innamā ‘alaikal-balāg, wallāhu baṣīrum bil-‘ibād
QS. Ali ‘Imran [3] : 20
Kemudian jika mereka membantah engkau (Muhammad) katakanlah, “Aku berserah diri kepada Allah dan (demikian pula) orang-orang yang mengikutiku.” Dan katakanlah kepada orang-orang yang telah diberi Kitab dan kepada orang-orang buta huruf, ”Sudahkah kamu masuk Islam?” Jika mereka masuk Islam, berarti mereka telah mendapat petunjuk, tetapi jika mereka berpaling, maka kewajibanmu hanyalah menyampaikan. Dan Allah Maha Melihat hamba-hamba-Nya.
Bila Ahli Kitab mendebatmu wahai Rasul setalah hujjah Allah ditegakkan atas mereka, maka katakanlah kepada mereka, “Sesungguhnya aku telah mengikhlaskan diri kepada Allah semata, aku tidak mempersekutukan-Nya dengan sesuatu.” Demikian pula dengan orang-orang mukmin yang mengikutiku, mereka juga mengikhlaskan diri mereka kepada Allah dan tunduk kepada-Nya. Katakanlah kepada mereka, kepada orang-orang musyrikin Arab dan selain mereka, “Bila kalian masuk Islam maka kalian berjalan diatas jalan yang lurus, hidayah dan kebenaran, namun bila kalian berpaling maka hisab kalian kembali kepada Allah, tugasku hanyalah menyampaikan dan aku telah menyampaikan kepada kalian dan menegakkan hujjah atas kalian. Allah Maha Melihat hamba-hamba-Nya, tidak ada sesuatu pun dari perkara mereka yang samar bagi Allah.”
Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى berfirman:
Kemudian jika mereka mendebat kamu.
Yaitu mendebatmu tentang masalah tauhid.
maka katakanlah, “Aku menyerahkan diriku kepada Allah dan (demikian pula) orang-orang yang mengikutiku.”
Yakni katakanlah bahwa aku memurnikan ibadahku hanya kepada Allah semata, tidak ada sekutu bagi-Nya, tidak ada tandingan bagi-Nya, tidak beranak, dan tidak beristri.
Yang dimaksud dengan ‘orang-orang yang mengikutiku’ ialah orang-orang yang berada dalam agamaku akan mengatakan hal yang sama dengan ucapanku ini. Seperti yang disebutkan di dalam ayat lainnya, yaitu firman-Nya:
Katakanlah, “Inilah jalan (agama)ku, aku dan orang-orang yang mengikutiku mengajak (kalian) kepada Allah dengan hujah yang nyata.” (Yusuf:108), hingga akhir ayat.
Kemudian Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى memerintahkan kepada hamba dan rasul-Nya (yaitu Nabi Muhammad صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ) untuk menyeru orang-orang Ahli Kitab dari kalangan dua agama (Yahudi dan Nasrani) serta orang-orang ummi (buta huruf) dari kalangan kaum musyrik, agar mereka mengikuti jalannya, memasuki agamanya, serta mengamalkan syariatnya dan apa yang diturunkan oleh Allah kepadanya.
Untuk itu Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى berfirman:
Dan katakanlah kepada orang-orang yang telah diberi Al-Kitab dan kepada orang-orang yang ummi, “Apakah kalian (mau) masuk Islam?” Jika mereka masuk Islam, sesungguhnya mereka telah mendapat petunjuk, dan jika mereka berpaling, maka kewajiban kamu hanyalah menyampaikan (ayat-ayat Allah). (Ali Imran:20)
Yakni Allah-lah yang menghisab mereka karena hanya kepada-Nyalah mereka kembali. Dia memberi petunjuk kepada siapa yang dikehendaki-Nya dan menyesatkan siapa yang dikehendaki-Nya, dan hanya milik-Nyalah hikmah yang tepat dan hujah yang benar. Karena itu, dalam akhir ayat ini Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى berfirman:
Dan Allah Maha Melihat akan hamba-hamba-Nya.
Yaitu Allah Maha Mengetahui siapa yang berhak mendapat hidayah dan siapa yang berhak mendapat kesesatan. Dia berhak untuk melakukan itu, seperti yang disebutkan di dalam firman-Nya:
Dia tidak ditanya tentang apa yang diperbuat-Nya, dan merekalah yang akan ditanyai. (Al Anbiyaa:23)
Hal tersebut tiada lain karena hikmah dan rahmat-Nya. Ayat ini dan yang semisal dengannya merupakan dalil yang paling jelas yang menunjukkan keumuman risalah Nabi Muhammad صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ kepada semua makhluk, seperti yang telah dimaklumi dari pokok-pokok agamanya, dan seperti apa yang telah ditunjukkan oleh dalil Al-Qur’an dan sunnah dalam banyak ayat dan hadis. Antara lain ialah firman-Nya:
Katakanlah, “Hai manusia, sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepada kalian semua.” (Al A’raf:158)
Firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى:
Mahasuci Allah yang telah menurunkan Al-Furqan (Al-Qur’an) kepada hamba-Nya, agar dia menjadi pemberi peringatan kepada seluruh alam. (Al Furqaan:1)
Di dalam hadis Sahihain dan lain-lainnya disebutkan melalui hadis yang mutawatir dalam berbagai peristiwa, bahwa Nabi صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ mengirimkan surat-suratnya kepada semua raja dan pemimpin kabilah, baik yang Arab maupun yang ‘ajam, baik mereka yang mengerti baca dan tulis maupun yang ummi, sebagai pengamalan dari perintah Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى Beliau صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ dalam surat-suratnya itu mengajak mereka untuk menyembah kepada Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى
Abdur Razzaq meriwayatkan dari Ma’mar, dari Hammam, dari Abu Hurairah, dari Nabi صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ yang bersabda:
Demi Tuhan yang jiwaku berada di dalam genggaman kekuasaan-Nya, tiada seorang pun yang telah mendengarku dari kalangan umat ini, baik yang Yahudi ataupun yang Nasrani, lalu ia mati dalam keadaan tidak beriman kepada risalah yang aku bawa, melainkan ia termasuk ahli neraka. (Riwayat Imam Muslim)
Nabi صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ telah bersabda:
Aku diutus untuk kulit merah dan kulit hitam.
Dan Nabi صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ telah bersabda pula:
Dahulu seorang nabi diutus khusus untuk umatnya, sedangkan aku diutus untuk umat manusia seluruhnya.
Imam Ahmad mengatakan, telah menceritakan kepada kami Muammal, telah menceritakan kepada kami Hammad, telah menceritakan kepada kami Sabit, dari Anas r.a. yang mengatakan bahwa ada seorang anak Yahudi yang biasa menyuguhkan air wudu buat Nabi صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ dan mempersiapkan sepasang terompahnya. Lalu anak itu sakit keras, dan Nabi صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ datang kepadanya, lalu masuk menemuinya, sedangkan kedua orang tua si anak berada di dekat kepalanya. Maka Nabi صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ bersabda kepadanya: Hai Fulan, katakanlah, “Tidak ada Tuhan selain Allah!” Lalu anak itu memandang kepada ayahnya, dan si ayah diam. Lalu Nabi صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ mengulangi perintahnya itu, dan si anak kembali memandang kepada ayahnya. Akhirnya si ayah berkata, “Turutilah kemauan Abul Qasim!” Maka si anak berkata: Aku bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain Allah dan engkau adalah utusan Allah. Maka Nabi صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ keluar seraya bersabda: Segala puji bagi Allah yang telah menyelamatkannya dari neraka melalui aku.
Hadis ini diriwayatkan oleh Imam Bukhari di dalam kitab sahihnya. Masih banyak ayat serta hadis yang menunjukkan bahwa Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ diutus untuk segenap umat manusia.
(20) Ketika Allah menjelaskan bahwa agama yang benar di sisiNya hanya Islam, dan ahli kitab itu telah berdialog dengan Nabi a dengan perdebatan, dan hujjah telah tegak atas mereka, tetapi mereka membangkang terhadapnya, maka Allah memerintahkan kepada NabiNya pada kondisi itu agar berkata dan memberitakan bahwasanya ia telah berserah diri lahir maupun batin kepada Allah, dan bahwa orang-orang yang mengikutinya juga tetap sepakat dengannya dalam ketundukan yang tulus. Dan agar beliau berkata kepada manusia seluruhnya, dari ahli kitab dan orang-orang yang ummi -orang-orang yang tidak memiliki kitab dari bangsa Arab- dan selain mereka bahwa apabila mereka berserah diri, maka mereka berada di atas jalan yang lurus, petunjuk, dan kebenaran. Dan apabila kalian berpaling, maka perhitungan kalian hanya pada Allah, sedang saya tidak memiliki tugas kecuali menyampaikan saja, dan telah saya sampaikan kepada kalian dan telah saya tegak-kan hujjah atas kalian.
Lalu jika mereka membantahmu, wahai nabi Muhammad, tentang kebenaran islam, maka jelaskan dengan diperkuat dalil-dalil. Namun, jika mereka tetap menolak, maka katakanlah, aku berserah diri kepada Allah dan tidak bertanggung jawab atas pengingkaran kalian; demikian pula orang-orang yang mengikutiku. Dan katakanlah kepada orang-orang yang telah diberi kitab, yahudi dan nasrani dan kepada orang-orang buta huruf, yaitu orang-orang musyrik arab yang tidak memiliki kitab suci, sudahkah kamu masuk islam’ jika mereka masuk islam dengan sebenarbenarnya, berarti mereka telah mendapat petunjuk jalan yang benar, yang menyelamatkan mereka di dunia dan akhirat, tetapi jika mereka berpaling dari islam, maka kewajibanmu, wahai nabi Muhammad, hanyalah menyampaikan. Dan Allah maha melihat seluruh amal perbuatan hambahamba-Nya, siapa yang taat dan siapa yang membangkang. Setelah ayat sebelumnya menjelaskan penolakan yahudi yang didasarkan atas kedengkian, maka ayat ini menunjukkan sebagian perilaku buruk mereka. Sesungguhnya orang-orang yang mengingkari ayat-ayat Allah, dari kaum yahudi, baik yang tertulis maupun yang tidak tertulis berupa alam raya, dan membunuh para nabi tanpa dalih sedikit pun yang bisa dianggap hak atau benar, dan juga membunuh orang-orang yang menyuruh manusia berbuat adil, maka sampaikanlah kepada mereka kabar gembira, sebagai bentuk penghinaan, yaitu azab yang pedih di akhirat kelak.
Ali ‘Imran Ayat 20 Arab-Latin, Terjemah Arti Ali ‘Imran Ayat 20, Makna Ali ‘Imran Ayat 20, Terjemahan Tafsir Ali ‘Imran Ayat 20, Ali ‘Imran Ayat 20 Bahasa Indonesia, Isi Kandungan Ali ‘Imran Ayat 20
Tafsir Surat Ali ‘Imran Ayat: 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 | 22 | 23 | 24 | 25 | 26 | 27 | 28 | 29 | 30 | 31 | 32 | 33 | 34 | 35 | 36 | 37 | 38 | 39 | 40 | 41 | 42 | 43 | 44 | 45 | 46 | 47 | 48 | 49 | 50 | 51 | 52 | 53 | 54 | 55 | 56 | 57 | 58 | 59 | 60 | 61 | 62 | 63 | 64 | 65 | 66 | 67 | 68 | 69 | 70 | 71 | 72 | 73 | 74 | 75 | 76 | 77 | 78 | 79 | 80 | 81 | 82 | 83 | 84 | 85 | 86 | 87 | 88 | 89 | 90 | 91 | 92 | 93 | 94 | 95 | 96 | 97 | 98 | 99 | 100 | 101 | 102 | 103 | 104 | 105 | 106 | 107 | 108 | 109 | 110 | 111 | 112 | 113 | 114 | 115 | 116 | 117 | 118 | 119 | 120 | 121 | 122 | 123 | 124 | 125 | 126 | 127 | 128 | 129 | 130 | 131 | 132 | 133 | 134 | 135 | 136 | 137 | 138 | 139 | 140 | 141 | 142 | 143 | 144 | 145 | 146 | 147 | 148 | 149 | 150 | 151 | 152 | 153 | 154 | 155 | 156 | 157 | 158 | 159 | 160 | 161 | 162 | 163 | 164 | 165 | 166 | 167 | 168 | 169 | 170 | 171 | 172 | 173 | 174 | 175 | 176 | 177 | 178 | 179 | 180 | 181 | 182 | 183 | 184 | 185 | 186 | 187 | 188 | 189 | 190 | 191 | 192 | 193 | 194 | 195 | 196 | 197 | 198 | 199 | 200
Raih pahala amal jariyah dengan cara membagikan (share) konten ini kepada yang lainnya. Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam bersabda:
من دَلَّ على خيرٍ فله مثلُ أجرِ فاعلِه
"Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim no. 1893)