{2} Al-Baqarah / البقرة | الْقُرْآنُ الْكَرِيْمُ | النساء / An-Nisa {4} |
Tafsir Al-Qur’an Surat Ali ‘Imran آل عمران (Keluarga ‘Imran) lengkap dengan tulisan arab latin, arti dan terjemah Bahasa Indonesia. Surah ke 3 Tafsir ayat Ke 26.
قُلِ اللَّهُمَّ مَالِكَ الْمُلْكِ تُؤْتِي الْمُلْكَ مَنْ تَشَاءُ وَتَنْزِعُ الْمُلْكَ مِمَّنْ تَشَاءُ وَتُعِزُّ مَنْ تَشَاءُ وَتُذِلُّ مَنْ تَشَاءُ ۖ بِيَدِكَ الْخَيْرُ ۖ إِنَّكَ عَلَىٰ كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ ﴿٢٦﴾
qulillāhumma mālikal-mulki tu`til-mulka man tasyā`u wa tanzi’ul-mulka mim man tasyā`u wa tu’izzu man tasyā`u wa tużillu man tasyā`, biyadikal-khaīr, innaka ‘alā kulli syai`ing qadīr
QS. Ali ‘Imran [3] : 26
Katakanlah (Muhammad), “Wahai Tuhan pemilik kekuasaan, Engkau berikan kekuasaan kepada siapa pun yang Engkau kehendaki, dan Engkau cabut kekuasaan dari siapa pun yang Engkau kehendaki. Engkau muliakan siapa pun yang Engkau kehendaki dan Engkau hinakan siapa pun yang Engkau kehendaki. Di tangan Engkaulah segala kebajikan. Sungguh, Engkau Mahakuasa atas segala sesuatu.
Ucapkanlah wahai Nabi kepada Tuhanmu sebagi sebuah ungkapan doa kepada-Nya, “Wahai Tuhan yang memiliki seluruh kerajaan, Engaku-lah yang memberikan kerajaan, harta dan kekuasaan di bumi ini kepada makhluk-Mu yang Engkau kehendaki. Engkau pula yang mengambilnya dari siapa yang Engkau kehendaki, Engkau memberikan kemuliaan di dunia dan di akhirat kepada siapa yang Engkau kehendaki dan Engkau menimpakan kehinaan kepada siapa yang Engkau kehendaki pula. Di tangan-Mu kebaikan, sesungguhnya hanya Engkau yang Mahakuasa atas segala sesuatu.” Ayat ini menetapkan sifat tangan bagi Allah sesuai dengan keagungan-Nya.
Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى berfirman:
Katakanlah!
hai Muhammad dengan mengagungkan Tuhanmu, bersyukur kepada-Nya, berserah diri kepada-Nya, dan bertawakal kepada-Nya.
Wahai Tuhan Yang mempunyai kerajaan.
Yakni semua kerajaan adalah milik-Mu.
Engkau berikan kerajaan kepada orang yang Engkau kehendaki, dan Engkau cabut kerajaan dari orang yang Engkau kehendaki. Engkau muliakan orang yang Engkau kehendaki, dan Engkau hinakan orang yang Engkau kehendaki.
Artinya, Engkaulah Yang memberi dan Engkaulah Yang mencegah. Semua apa yang Engkau kehendaki pasti terjadi, dan semua yang tidak Engkau kehendaki pasti tidak akan terjadi.
Di dalam ayat ini terkandung isyarat dan bimbingan yang menganjurkan untuk mensyukuri nikmat Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى, ditujukan kepada Rasul-Nya dan umatnya. Karena Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى mengalihkan kenabian dari kaum Bani Israil kepada nabi dari kalangan bangsa Arab, yaitu dari keturunan kabilah Quraisy yang ummi dari Mekah sebagai penutup semua nabi, serta sebagai utusan Allah kepada segenap manusia dan jin. Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى telah menghimpun di dalam dirinya semua kebaikan yang ada pada sebelumnya, dan menganugerahkan kepadanya beberapa khususiyat yang belum pernah Allah berikan kepada seorang pun dari kalangan para nabi dan para rasul sebelumnya. Yang dimaksud ialah dalam hal pengetahuannya mengenai Allah dan syariat yang diturunkan kepadanya, pengetahuannya tentang hal-hal yang gaib di masa lampau dan masa mendatang. Allah telah memperlihatkan kepadanya banyak hakikat akhirat, umatnya menyebar ke segenap pelosok dunia dari timur sampai ke barat, dan agama serta syariatnya ditampakkan di atas semua agama dan syariat yang lain. Maka semoga Allah melimpahkan salawat dan salam kepadanya untuk selama-lamanya sampai hari pembalasan, selama malam dan siang hari masih silih berganti. Karena itulah Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى mengatakan dalam firman-Nya: Katakanlah, “Wahai Tuhan Yang mempunyai kerajaan.” (Ali Imran:26), hingga akhir ayat.
Yakni Engkaulah Yang mengatur makhluk-Mu, Yang Maha Melakukan semua apa yang Engkau kehendaki. Sebagaimana Allah menyanggah orang-orang yang mengakui dirinya dapat mengatur urusan Allah, seperti yang disebutkan di dalam firman-Nya:
Dan mereka berkata, “Mengapa Al-Qur’an ini tidak diturunkan kepada seorang besar dari salah satu dua negeri (Mekah dan Taif) ini? (Az Zukhruf:31)
Allah berfirman, menyanggah ucapan mereka itu, melalui ayat berikut:
Apakah mereka yang membagi-bagi rahmat Tuhanmu? (Az Zukhruf:32), hingga akhir ayat.
Dengan kata lain, Kamilah yang ber-tasarruf dalam semua ciptaan Kami menurut apa yang Kami kehendaki, tanpa ada seorang pun yang mencegah atau menolak Kami, dan bagi Kamilah hikmah yang sempurna serta hujah yang benar dalam hal tersebut. Demikianlah Allah menganugerahkan kenabian kepada siapa yang dikehendaki-Nya, seperti yang disebutkan di dalam firman-Nya:
Allah lebih mengetahui di mana Dia menempatkan tugas kerasulan.
Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى telah berfirman:
Perhatikanlah bagaimana Kami lebihkan sebagian dari mereka atas sebagian (yang lain). (Al Israa’:21), hingga akhir ayat.
Al-Hafiz ibnu Asakir meriwayatkan di dalam riwayat hidup Ishaq ibnu Ahmad bagian dari kitab tarikh tentang Khalifah Al-Mamun, bahwa ia pernah melihat pada salah satu istana di negeri Rumawi suatu tulisan memakai bahasa Himyariyah. Ketika diterjemahkan ke dalam bahasa Arab, ternyata artinya seperti berikut: “Dengan nama Allah, tidak sekali-kali malam dan siang silih berganti, dan tidak pula bintang-bintang beredar pada garis edarnya, melainkan karena berpindahnya nikmat (karunia) dari suatu kerajaan yang telah sirna kekuasaannya ke kerajaan yang lain. Sedangkan kerajaan Tuhan yang memiliki Arasy tetap abadi, tidak akan hilang dan tidak ada yang menyekutuinya.”
(26-27) Pada dasarnya Allah جَلَّ جَلالُهُ memerintahkan kepada NabiNya صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ dan orang lain yang mengikuti (beliau) agar menyam-paikan dari Tuhannya secara tegas akan keesaanNya dalam me-ngatur segala perkara, mengontrol seluruh alam, baik langit maupun bumi, dan juga tentang hakNya untuk dikhususkan dengan kekua-saan yang mutlak dan pengaturan yang bijaksana, dan bahwasanya Dia memberikan kekuasaan kepada siapa yang Dia kehendaki, dan mencabut kekuasaan itu dari siapa yang Dia kehendaki, Dia memuliakan siapa yang dikehendakiNya dan menghinakan siapa yang dikehendakiNya. Dan itu tidak berdasarkan angan-angan ahli Kitab atau selain mereka, namun perkara itu semuanya adalah di Tangan Allah, dan pengaturan berada di bawah kekuasaanNya. Maka tidak ada yang dapat menolaknya dalam pengaturanNya tersebut, tidak pula ada penolong untukNya dalam ketetapan tak-dirNya. Dan bahwasanya sebagaimana Dia adalah Pengatur per-putaran hari (kemenangan) di antara manusia, Dia pun Pengatur akan masa itu sendiri, di mana Dia memasukkan siang ke dalam malam dan memasukkan malam ke dalam siang. Artinya Allah memasukkan yang ini ke dalam yang itu dan yang ini menempati posisi yang itu, Dia menambah yang ini apa yang kurang dari yang itu agar dengan hal itu semua tegaklah kemaslahatan makhluk-makhlukNya. Dia mengeluarkan yang hidup dari yang mati seba-gaimana Dia mengeluarkan tumbuh-tumbuhan, pepohonan yang bermacam-macam dari biji-biji benih, orang Mukmin dari orang kafir, orang hidup dari yang mati, sebagaimana juga Allah menge-luarkan biji-bijian, benih, tanaman, pepohonan dan telur dari bu-rung. Dia-lah yang mengeluarkan segala bentuk benda-benda yang berlawanan sebagiannya dari sebagian yang lain, dan sesungguh-nya seluruh unsur-unsur yang ada di alam ini patuh terhadapNya.
Dan FirmanNya, بِيَدِكَ الْخَيْرُ ۗ”Di TanganMu-lah segala kebaikan,” artinya segala kebajikan itu berasal dariMu dan tidaklah ada yang mendatangkan kebaikan dan karunia kecuali Allah. Sedangkan keburukan tidaklah dinisbatkan kepada Allah جَلَّ جَلالُهُ , baik secara sifat maupun nama dan tidak pula perbuatan, akan tetapi termasuk dalam tindakan-tindakan makhlukNya dan di bawah ketetapan dan takdirNya. Kebaikan dan keburukan termasuk dalam Qadha` dan Qadar. Dan tidak ada sesuatu pun yang terjadi di dalam kerajaan-Nya kecuali yang Dia kehendaki. Akan tetapi hal yang buruk itu tidaklah dinisbatkan kepada Allah, maka tidaklah dikatakan, “di TanganMu-lah segala kebaikan dan keburukan,” namun seharus-nya dikatakan, di TanganMu-lah segala kebaikan sebagaimana yang telah dikatakan oleh Allah dan oleh RasulNya. Adapun kesimpulan temuan yang dikatakan oleh sebagian ahli tafsir, di mana mereka berkata, “Demikian pula keburukan, berada di TanganNya,” maka itu adalah sebuah kesalahan yang murni. Pandangan mereka di-dasari oleh karena mereka mengira bahwa pengkhususan kebaikan dalam penyebutan itu meniadakan Qadha` dan QadarNya yang umum. Dan bantahan terhadap pandangan ini, adalah apa yang telah kami jelaskan secara rinci.
Dan FirmanNya, وَتَرْزُقُ مَنْ تَشَاۤءُ بِغَيْرِ حِسَابٍ “Dan Engkau beri rizki siapa yang Engkau kehendaki tanpa hisab (batas).” Allah جَلَّ جَلالُهُ telah me-nyebutkan pada ayat yang lain sebab-sebab yang mengakibatkan datangnya rizki Allah, seperti FirmanNya,
وَمَنْ يَّتَّقِ اللّٰهَ يَجْعَلْ لَّهٗ مَخْرَجًا ۙ)٢ ( وَّيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُۗ
“Barangsiapa bertakwa kepada Allah, niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar, dan memberinya rizki dari arah yang tiada disangka-sangkanya.” (Ath-Thalaq: 2-3),
وَمَنْ يَّتَوَكَّلْ عَلَى اللّٰهِ فَهُوَ حَسْبُهٗ ۗ
“Dan barangsiapa yang bertawakal kepada Allah, niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya.” (Ath-Thalaq: 3).
Karena itu wajib atas manusia agar tidak memohon rizki kecuali dari Allah, lalu mereka berusaha meraihnya dengan mela-kukan sebab-sebabnya yang telah dimudahkan oleh Allah dan dibolehkanNya.
Setelah ayat-ayat sebelumnya menjelaskan tentang ketidakmampuan seseorang untuk menghindar dari keniscayaan hari akhir sebagai hari pembalasan, hari tersingkapnya rahasia, hari terkuaknya segala kebohongan, maka ayat berikut menjelaskan tentang kemahakuasaan Allah yang lain di dunia. Katakanlah, wahai nabi Muhammad, wahai tuhan pemilik kekuasaan, engkau berikan kekuasaan kepada siapa pun yang engkau kehendaki, dan engkau cabut kekuasaan dari siapa pun yang engkau kehendaki. Engkau muliakan siapa pun yang engkau kehendaki dan engkau hinakan siapa pun yang engkau kehendaki. Di tangan engkaulah segala kebajikan. Sungguh, engkau mahakuasa atas segala sesuatu. Tidak seorang pun mampu mengangkat derajat orang lain dan memuliakannya kecuali atas izin-Nya, dan tidak seorang pun mampu menjatuhkan kekuasaan orang lain dan menghinakannya kecuali atas izin-Nya. Ayat berikut ini juga bukti kekuasaan Allah yang lain. Engkau masukkan malam ke dalam siang sehingga siang menjadi lebih panjang daripada malam, dan engkau masukkan siang ke dalam malam sehingga malam lebih panjang daripada siang. Dan engkau keluarkan yang hidup dari yang mati seperti ayam dari telur, tumbuh-tumbuhan dari biji-bijian, dan engkau keluarkan yang mati dari yang hidup seperti keluarnya telur dari ayam dan biji-bijian. Inilah siklus kehidupan yang engkau atur sedemikian rupa sesuai dengan kekuasaan-Mu. Dan dengan kekuasaanmu juga, engkau berikan rezeki kepada siapa yang engkau kehendaki baik yang taat maupun yang tidak taat, baik yang mukmin maupun yang kafir, tanpa perhitungan. Jika demikian, maka tidak seorang pun yang mampu mempertanyakan karunia yang diberikan kepada siapa pun, baik berupa kekuasaan, kekayaan, kemudahan mencari rezeki, dan lain-lain.
Ali ‘Imran Ayat 26 Arab-Latin, Terjemah Arti Ali ‘Imran Ayat 26, Makna Ali ‘Imran Ayat 26, Terjemahan Tafsir Ali ‘Imran Ayat 26, Ali ‘Imran Ayat 26 Bahasa Indonesia, Isi Kandungan Ali ‘Imran Ayat 26
Tafsir Surat Ali ‘Imran Ayat: 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 | 22 | 23 | 24 | 25 | 26 | 27 | 28 | 29 | 30 | 31 | 32 | 33 | 34 | 35 | 36 | 37 | 38 | 39 | 40 | 41 | 42 | 43 | 44 | 45 | 46 | 47 | 48 | 49 | 50 | 51 | 52 | 53 | 54 | 55 | 56 | 57 | 58 | 59 | 60 | 61 | 62 | 63 | 64 | 65 | 66 | 67 | 68 | 69 | 70 | 71 | 72 | 73 | 74 | 75 | 76 | 77 | 78 | 79 | 80 | 81 | 82 | 83 | 84 | 85 | 86 | 87 | 88 | 89 | 90 | 91 | 92 | 93 | 94 | 95 | 96 | 97 | 98 | 99 | 100 | 101 | 102 | 103 | 104 | 105 | 106 | 107 | 108 | 109 | 110 | 111 | 112 | 113 | 114 | 115 | 116 | 117 | 118 | 119 | 120 | 121 | 122 | 123 | 124 | 125 | 126 | 127 | 128 | 129 | 130 | 131 | 132 | 133 | 134 | 135 | 136 | 137 | 138 | 139 | 140 | 141 | 142 | 143 | 144 | 145 | 146 | 147 | 148 | 149 | 150 | 151 | 152 | 153 | 154 | 155 | 156 | 157 | 158 | 159 | 160 | 161 | 162 | 163 | 164 | 165 | 166 | 167 | 168 | 169 | 170 | 171 | 172 | 173 | 174 | 175 | 176 | 177 | 178 | 179 | 180 | 181 | 182 | 183 | 184 | 185 | 186 | 187 | 188 | 189 | 190 | 191 | 192 | 193 | 194 | 195 | 196 | 197 | 198 | 199 | 200
Raih pahala amal jariyah dengan cara membagikan (share) konten ini kepada yang lainnya. Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam bersabda:
من دَلَّ على خيرٍ فله مثلُ أجرِ فاعلِه
"Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim no. 1893)