{2} Al-Baqarah / البقرة | الْقُرْآنُ الْكَرِيْمُ | النساء / An-Nisa {4} |
Tafsir Al-Qur’an Surat Ali ‘Imran آل عمران (Keluarga ‘Imran) lengkap dengan tulisan arab latin, arti dan terjemah Bahasa Indonesia. Surah ke 3 Tafsir ayat Ke 31.
قُلْ إِنْ كُنْتُمْ تُحِبُّونَ اللَّهَ فَاتَّبِعُونِي يُحْبِبْكُمُ اللَّهُ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ ۗ وَاللَّهُ غَفُورٌ رَحِيمٌ ﴿٣١﴾
qul ing kuntum tuḥibbụnallāha fattabi’ụnī yuḥbibkumullāhu wa yagfir lakum żunụbakum, wallāhu gafụrur raḥīm
QS. Ali ‘Imran [3] : 31
Katakanlah (Muhammad), “Jika kamu mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mencintaimu dan mengampuni dosa-dosamu.” Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang.
Katakanlah wahai Rasul, “Bila kalian mencintai Allah dalam arti yang sebenarnya, maka ikutilah aku dan berimanlah kepadaku lahir dan batin, niscaya Allah akan mencintai kalian dan menghapus dosa-dosa kalian. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun terhadap dosa-dosa dari para hamba-Nya yang beriman dan Maha Penyayang kepada mereka.”
Ayat ini merupakan vonis tegas atas siapa pun yang mengaku mencintai Allah namun tidak mau mengikuti Nabi-Nya Muhammad dengan sebenar-benarnya dan mentaatinya dalam perintah dan larangannya,maka dia adalah pendusta dalam klaimnya sehingga dia mengikuti Rasul dalam arti yang sebenarnya.
Ayat yang mulia ini menilai setiap orang yang mengakui dirinya cinta kepada Allah, sedangkan sepak terjangnya bukan pada jalan yang telah dirintis oleh Nabi Muhammad صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ, bahwa sesungguhnya dia adalah orang yang dusta dalam pengakuannya, sebelum ia mengikuti syariat Nabi صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ dan agama yang dibawanya dalam semua ucapan dan perbuatannya. Seperti yang disebutkan di dalam hadis sahih, bahwa Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ pernah bersabda:
Barang siapa yang melakukan suatu amal perbuatan yang bukan termasuk tuntunan kami, maka amalnya itu ditolak.
Karena itulah maka dalam ayat ini disebutkan melalui firman-Nya:
Jika kalian (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi kalian.
Yakni kalian akan memperoleh balasan yang lebih daripada apa yang dianjurkan kepada kalian agar kalian mencintai-Nya, yaitu Dia mencintai kalian. Kecintaan Allah kepada kalian dinilai lebih besar daripada yang pertama, yaitu kecintaan kalian kepada-Nya. Seperti yang dikatakan oleh sebagian ulama yang bijak, bahwa duduk perkaranya bukanlah bertujuan agar kamu mencintai, melainkan yang sebenarnya ialah bagaimana supaya kamu dicintai.
Al-Hasan Al-Basri dan lain-Lainnya dari kalangan ulama Salaf mengatakan bahwa ada segolongan kaum yang menduga bahwa dirinya mencintai Allah, maka Allah menguji mereka dengan ayat ini, yaitu firman-Nya:
Katakanlah, “Jika kalian (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi kalian.”
Kemudian Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى berfirman:
…dan mengampuni dosa-dosa kalian, Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
Yakni karena kalian mengikuti Rasul صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ, maka kalian memperoleh karunia itu berkat perantaraannya.
(31-32) Ayat ini merupakan patokan di mana dengannya kita dapat membedakan orang yang mencintai Allah dengan sebe-nar-benarnya dengan orang yang hanya sekedar mengaku-aku semata. Tanda-tanda kecintaan kepada Allah adalah mengikuti Rasulullah, Muhammad صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ, di mana Allah menjadikan tindakan mencontohi Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ dan mengikuti segala yang diserukan beliau sebagai jalan kepada kecintaan kepadaNya dan keridhaan-Nya. Oleh karena itu, tidaklah akan diperoleh kecintaan Allah dan keridhaanNya serta pahalaNya kecuali dengan membenarkan apa yang dibawa oleh Muhammad صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ berupa al-Qur`an dan as-Sunnah, dan menaati perintah keduanya dan menjauhi larangan keduanya. Maka barangsiapa yang melakukan hal itu, niscaya Allah akan mencintainya lalu membalasnya dengan balasan orang-orang yang dicintai, mengampuni dosa-dosanya dan menutupi aib-aibnya. Kemudian seolah-olah dikatakan, “Dan bersama itu semua, maka apakah sebenarnya hakikat mengikuti Rasul dan tata caranya?” Maka Allah menjawabnya dengan FirmanNya, قُلْ اَطِيْعُوا اللّٰهَ وَالرَّسُوْلَ”Katakanlah,’Taatilah Allah dan RasulNya’,” yaitu dengan menaati perintah dan menjauhi larangan serta mempercayai kabar berita. فَاِنْ تَوَلَّوْا”Jika kamu berpaling” dari hal itu, maka inilah kekufuran, dan Allah لَا يُحِبُّ الْكٰفِرِيْنَ “tidak menyukai orang-orang kafir.”
Katakanlah, wahai nabi Muhammad, kepada mereka yang merasa mencintai Allah, jika kalian mencintai Allah, ikutilah aku, dengan melaksanakan segala perintah Allah dan menjauhi segala larang-an-Nya yang disyariatkan melalui aku, juga ditambah dengan melaksanakan sunahsunahku, niscaya Allah mencintai kalian dan mengampuni dosa-dosa kalian. Allah maha pengampun, maha penyayang terhadap siapa pun yang mengikuti perintah rasul-Nya dan meninggalkan larangannya. Sebagai bukti kecintaan kepada Allah, maka katakanlah, wahai nabi Muhammad, kepada mereka yang telah mencintai Allah, taatilah Allah dan rasul baik dalam perintah maupun larangan-Nya. Sebab, jika kalian berpaling dari menaati Allah dan rasul-Nya sementara kalian mengaku telah mencintai-Nya, maka ketahuilah bahwa Allah tidak menyukai orang-orang kafir, baik dari segi akidah maupun mereka yang bergelimang dalam kedurhakaan.
Ali ‘Imran Ayat 31 Arab-Latin, Terjemah Arti Ali ‘Imran Ayat 31, Makna Ali ‘Imran Ayat 31, Terjemahan Tafsir Ali ‘Imran Ayat 31, Ali ‘Imran Ayat 31 Bahasa Indonesia, Isi Kandungan Ali ‘Imran Ayat 31
Tafsir Surat Ali ‘Imran Ayat: 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 | 22 | 23 | 24 | 25 | 26 | 27 | 28 | 29 | 30 | 31 | 32 | 33 | 34 | 35 | 36 | 37 | 38 | 39 | 40 | 41 | 42 | 43 | 44 | 45 | 46 | 47 | 48 | 49 | 50 | 51 | 52 | 53 | 54 | 55 | 56 | 57 | 58 | 59 | 60 | 61 | 62 | 63 | 64 | 65 | 66 | 67 | 68 | 69 | 70 | 71 | 72 | 73 | 74 | 75 | 76 | 77 | 78 | 79 | 80 | 81 | 82 | 83 | 84 | 85 | 86 | 87 | 88 | 89 | 90 | 91 | 92 | 93 | 94 | 95 | 96 | 97 | 98 | 99 | 100 | 101 | 102 | 103 | 104 | 105 | 106 | 107 | 108 | 109 | 110 | 111 | 112 | 113 | 114 | 115 | 116 | 117 | 118 | 119 | 120 | 121 | 122 | 123 | 124 | 125 | 126 | 127 | 128 | 129 | 130 | 131 | 132 | 133 | 134 | 135 | 136 | 137 | 138 | 139 | 140 | 141 | 142 | 143 | 144 | 145 | 146 | 147 | 148 | 149 | 150 | 151 | 152 | 153 | 154 | 155 | 156 | 157 | 158 | 159 | 160 | 161 | 162 | 163 | 164 | 165 | 166 | 167 | 168 | 169 | 170 | 171 | 172 | 173 | 174 | 175 | 176 | 177 | 178 | 179 | 180 | 181 | 182 | 183 | 184 | 185 | 186 | 187 | 188 | 189 | 190 | 191 | 192 | 193 | 194 | 195 | 196 | 197 | 198 | 199 | 200
Raih pahala amal jariyah dengan cara membagikan (share) konten ini kepada yang lainnya. Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam bersabda:
من دَلَّ على خيرٍ فله مثلُ أجرِ فاعلِه
"Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim no. 1893)