{2} Al-Baqarah / البقرة | الْقُرْآنُ الْكَرِيْمُ | النساء / An-Nisa {4} |
Tafsir Al-Qur’an Surat Ali ‘Imran آل عمران (Keluarga ‘Imran) lengkap dengan tulisan arab latin, arti dan terjemah Bahasa Indonesia. Surah ke 3 Tafsir ayat Ke 65.
يَا أَهْلَ الْكِتَابِ لِمَ تُحَاجُّونَ فِي إِبْرَاهِيمَ وَمَا أُنْزِلَتِ التَّوْرَاةُ وَالْإِنْجِيلُ إِلَّا مِنْ بَعْدِهِ ۚ أَفَلَا تَعْقِلُونَ ﴿٦٥﴾
yā ahlal-kitābi lima tuḥājjụna fī ibrāhīma wa mā unzilatit-taurātu wal-injīlu illā mim ba’dih, a fa lā ta’qilụn
QS. Ali ‘Imran [3] : 65
Wahai Ahli Kitab! Mengapa kamu berbantah-bantahan tentang Ibrahim, padahal Taurat dan Injil diturunkan setelah dia (Ibrahim)? Apakah kamu tidak mengerti?
Wahai orang-orang yang menerima kitab dari Allah, dari kalangan orang-orang Yahudi dan Nasrani, bagaimana masing-masing dari kalian mengklaim bahwa Ibrahim memegang agama kalian, padahal Taurat dan Injil tidak diturunkan kecuali setelahnya? Apakah kalian tidak bisa memahami kekeliruan klaim kalian? Sesungguhnya Ibrahim adalah seorang Yahudi atau Nasrani. Padahal kalian sendiri tentu mengetahui bahwa agama Yahudi atau Nasrani hanya lahir beberapa zaman setelahnya.
Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى mengingkari perbuatan orang-orang Yahudi dan orang-orang Nasrani yang saling berbantah-bantahan tentang hal Ibrahim, kekasih Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى Masing-masing pihak mengakui bahwa Ibrahim adalah salah seorang dari mereka. Seperti apa yang diriwayatkan oleh Muhammad ibnu Ishaq ibnu Yasar, ia mengatakan, telah menceritakan kepadaku Muhammad ibnu Abu Muhammad maula Zaid ibnu Sabit, telah menceritakan kepadaku Sa’id ibnu Jubair atau Berimah, dari Ibnu Abbas r.a. yang menceritakan bahwa orang-orang Nasrani Najran dan para pendeta Yahudi berkumpul di hadapan Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ, lalu mereka saling berbantahan di antara mereka di hadapan Nabi صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
Para pendeta Yahudi berkata bahwa Ibrahim itu tiada lain adalah seorang Yahudi. Sedangkan orang-orang Nasrani berkata bahwa Ibrahim tiada lain adalah seorang Nasrani. Maka Allah menurunkan firman-Nya:
Hai Ahli Kitab, mengapa kalian berbantah-bantahan tentang hal Ibrahim., hingga akhir ayat.
Yakni mengapa kalian mengakui, hai orang-orang Yahudi, bahwa dia (Nabi Ibrahim) adalah seorang Yahudi, padahal masa Nabi Ibrahim jauh sebelum Allah menurunkan kitab Taurat kepada Nabi Musa. Bagaimana pula kalian, hai orang-orang Nasrani, mengakui bahwa dia adalah seorang Nasrani, padahal Nasrani baru ada jauh sesudah Nabi Ibrahim dalam jarak zaman yang jauh sekali. Karena itulah dalam akhir ayat ini disebutkan:
Apakah kalian tidak berpikir?
(65-68) Seluruh agama (samawi) dari Yahudi, Nasrani, kaum musyrikin demikian juga Islam mengaku bahwa mereka mengikuti ajaran Nabi Ibrahim ‘alaihissalam. Allah جَلَّ جَلالُهُ memberitakan bahwa manusia yang paling berhak atasnya adalah Nabi Muhammad صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ beserta para pengikut beliau serta pengikut al-Khalil (Nabi Ibrahim sendiri) sebelum Muhammad صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ. Adapun orang-orang Yahudi, Nasrani dan kaum musyrikin, sesungguhnya Ibrahim ‘alaihissalam berlepas diri dari mereka dan dari menjadi pembela mereka, oleh karena agama beliau adalah yang hanif (yang bersih dari syirik dan kebu-rukan) dan membawa kemudahan yang mengandung keimanan kepada seluruh Rasul dan seluruh kitab-kitab (suci), dan ini adalah keistimewaan kaum Muslimin. Adapun klaim Yahudi dan Nasrani bahwa mereka berada di atas ajaran Ibrahim ‘alaihissalam, maka telah dike-tahui bahwa agama Yahudi dan Nasrani yang mengaku menganut ajaran tersebut belum dibentuk kecuali setelah Ibrahim ‘alaihissalam, lalu bagaimanakah mereka dapat membantah perkara ini yang telah diketahui padanya kebohongan dan dusta mereka? Taruhlah an-daikan mereka mendebat tentang suatu hal yang mereka memiliki ilmu tentangnya namun bagaimana dalam kondisi seperti ini? Hal ini sebelum diperhatikan pendapat mereka yang penuh dengan kebohongan yang dapat diketahui akan batilnya klaim mereka tersebut.
Ayat ini juga merupakan sebuah dalil bahwa tidaklah halal bagi seorang manusia berkata atau berdebat tentang sesuatu yang tidak ia miliki ilmunya.
Dan FirmanNya, وَاللّٰهُ وَلِيُّ الْمُؤْمِنِيْنَ “Dan Allah adalah Pelindung semua orang-orang yang beriman.” Maka semakin kuat iman seorang manusia, niscaya Allah akan melindungiNya dengan kelembutan-Nya, memudahkannya dengan segala kemudahan, dan menjauh-kannya dari kesulitan.
Mereka bukannya mengikuti ajaran tauhid, sebagai inti ajaran (millah) nabi ibrahim, akan tetapi mereka justru saling berbantah tentang siapa nabi ibrahim. Masing-masing mereka mengaku bahwa nabi ibrahim adalah pengikut mereka. Wahai ahli kitab, yahudi dan nasrani! mengapa kamu berbantah-bantahan tentang ibrahim, di mana masingmasing dari kalian menganggap nabi ibrahim itu dari golongan kalian, padahal taurat dan injil diturunkan setelah dia dengan jarak waktu yang sangat panjang. Allah menutup ayat ini dengan redaksi apakah kalian tidak mengerti atau pura-pura tidak mengerti bahwa yang datang lebih dahulu tidak mungkin mengikuti yang datang belakangan. Bukti sejarah ini sekaligus meruntuhkan klaim mereka tentang nabi ibrahim sebagai ahli kitab. Selanjutnya Allah memberi isyarat tentang ketidakbenaran anggapan mereka sekaligus kebodohan mereka tentang nabi ibrahim. Begitulah kenyataan yang terjadi di antara kamu! kamu bukan saja berbantahbantahan tentang apa yang kamu ketahui, yaitu tentang nabi musa, nabi isa, dan nabi Muhammad, tetapi kamu juga berbantah-bantahan tentang apa yang tidak kamu ketahui, yaitu tentang nabi ibrahim’ padahal Allah mengetahui sejarah masing-masing, lalu dia menginformasikan kepada kalian melalui rasul-Nya yang terakhir, nabi Muhammad, sedang kamu tidak mengetahui melainkan hanya dugaan semata yang tidak memiliki alasan yang kuat.
Ali ‘Imran Ayat 65 Arab-Latin, Terjemah Arti Ali ‘Imran Ayat 65, Makna Ali ‘Imran Ayat 65, Terjemahan Tafsir Ali ‘Imran Ayat 65, Ali ‘Imran Ayat 65 Bahasa Indonesia, Isi Kandungan Ali ‘Imran Ayat 65
Tafsir Surat Ali ‘Imran Ayat: 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 | 22 | 23 | 24 | 25 | 26 | 27 | 28 | 29 | 30 | 31 | 32 | 33 | 34 | 35 | 36 | 37 | 38 | 39 | 40 | 41 | 42 | 43 | 44 | 45 | 46 | 47 | 48 | 49 | 50 | 51 | 52 | 53 | 54 | 55 | 56 | 57 | 58 | 59 | 60 | 61 | 62 | 63 | 64 | 65 | 66 | 67 | 68 | 69 | 70 | 71 | 72 | 73 | 74 | 75 | 76 | 77 | 78 | 79 | 80 | 81 | 82 | 83 | 84 | 85 | 86 | 87 | 88 | 89 | 90 | 91 | 92 | 93 | 94 | 95 | 96 | 97 | 98 | 99 | 100 | 101 | 102 | 103 | 104 | 105 | 106 | 107 | 108 | 109 | 110 | 111 | 112 | 113 | 114 | 115 | 116 | 117 | 118 | 119 | 120 | 121 | 122 | 123 | 124 | 125 | 126 | 127 | 128 | 129 | 130 | 131 | 132 | 133 | 134 | 135 | 136 | 137 | 138 | 139 | 140 | 141 | 142 | 143 | 144 | 145 | 146 | 147 | 148 | 149 | 150 | 151 | 152 | 153 | 154 | 155 | 156 | 157 | 158 | 159 | 160 | 161 | 162 | 163 | 164 | 165 | 166 | 167 | 168 | 169 | 170 | 171 | 172 | 173 | 174 | 175 | 176 | 177 | 178 | 179 | 180 | 181 | 182 | 183 | 184 | 185 | 186 | 187 | 188 | 189 | 190 | 191 | 192 | 193 | 194 | 195 | 196 | 197 | 198 | 199 | 200
Raih pahala amal jariyah dengan cara membagikan (share) konten ini kepada yang lainnya. Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam bersabda:
من دَلَّ على خيرٍ فله مثلُ أجرِ فاعلِه
"Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim no. 1893)