{2} Al-Baqarah / البقرة | الْقُرْآنُ الْكَرِيْمُ | النساء / An-Nisa {4} |
Tafsir Al-Qur’an Surat Ali ‘Imran آل عمران (Keluarga ‘Imran) lengkap dengan tulisan arab latin, arti dan terjemah Bahasa Indonesia. Surah ke 3 Tafsir ayat Ke 80.
وَلَا يَأْمُرَكُمْ أَنْ تَتَّخِذُوا الْمَلَائِكَةَ وَالنَّبِيِّينَ أَرْبَابًا ۗ أَيَأْمُرُكُمْ بِالْكُفْرِ بَعْدَ إِذْ أَنْتُمْ مُسْلِمُونَ ﴿٨٠﴾
wa lā ya`murakum an tattakhiżul-malā`ikata wan-nabiyyīna arbābā, a ya`murukum bil-kufri ba’da iż antum muslimụn
QS. Ali ‘Imran [3] : 80
dan tidak (mungkin pula baginya) menyuruh kamu menjadikan para malaikat dan para nabi sebagai Tuhan. Apakah (patut) dia menyuruh kamu menjadi kafir setelah kamu menjadi Muslim?
Tidak mungkin salah seorang dari mereka memerintahkan kalian untuk menjadikan para malaikat dan para nabi sebagai sesembahan lain yang harus kalian sembah selain Allah. Apakah masuk akal wahai manusia bila dia memerintahkan kalian agar kafir kepada Allah setelah sebelumnya kalian tunduk kepada perintah-Nya?
Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى berfirman:
…dan tidak wajar pula baginya menyuruh kalian menjadikan malaikat dan para nabi sebagai tuhan.
Maksudnya, dan tidak layak baginya memerintahkan kalian menyembah seseorang selain Allah, baik dia seorang rasul ataupun malaikat yang terdekat di sisi-Nya.
Apakah (patut) dia menyuruh kalian berbuat kekafiran di waktu kalian sudah (menganut agama) Islam?
Yakni tidak layak baginya melakukan demikian, melainkan hanya pantas dilakukan oleh orang yang menyeru kepada penyembahan selain Allah, dan barang siapa yang menyeru orang lain menyembah selain Allah, maka sesungguhnya dia menyeru kepada kekufuran. Tetapi para nabi hanya memerintahkan orang-orang untuk beriman, yaitu menyembah Allah semata, tiada sekutu bagi-Nya. Seperti yang disebutkan di dalam firman-Nya:
Dan Kami tidak mengutus seorang rasul pun sebelum kamu, melainkan Kami wahyukan kepadanya, “Bahwasanya tidak ada Tuhan melainkan Aku, maka sembahlah oleh kalian akan Aku.” (Al Anbiyaa:25)
Dan sesungguhnya Kami telah mengutus rasul pada tiap-tiap umat (untuk menyerukan), “Sembahlah Allah (saja), dan jauhilah tagut itu.” (An Nahl:36), hingga akhir ayat.
Dan tanyakanlah kepada rasul-rasul Kami yang telah Kami utus sebelum kamu,”Adakah Kami menentukan tuhan-tuhan untuk disembah selain Allah Yang Maha Pemurah?” (Az Zukhruf:45)
Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى berfirman menceritakan hal malaikat:
Dan barang siapa di antara mereka mengatakan, “Sesungguhnya aku adalah tuhan selain dari Allah,” maka orang itu Kami beri balasan dengan Jahannam. Demikian Kami memberikan pembalasan kepada orang-orang zalim. (Al Anbiyaa:29)
79-80. Maksudnya, tidak akan terjadi dan bahkan sangat mustahil sekali bagi seorang manusia yang telah dikaruniakan wahyu oleh Allah, al-Kitab dan Kenabian dan memberikan kepadanya hukum-hukum syariat, untuk menyuruh manusia untuk beribadah kepada dirinya dan kepada para Nabi dan malaikat serta menjadikan mereka sebagai tuhan-tuhan lain. Karena semua itu adalah kekufuran, bagaimana mungkin, padahal ia telah diutus dengan Islam yang memberantas kekufuran dengan segala bentuknya, lalu bagaimana ia menyeru kepada hal yang berlawanan dengan itu. Ini adalah diantara perkara yang tidak mungkin terjadi, dan apa yang dibawa olehnya dan semua yang telah Allah karuniakan ubudiyah yang total dan ketundukan yang sempurna kepada Allah yang Esa lagi Mahaperkasa.
Ini merupakan jawaban atas delegasi Nasrani negeri Najran ketika mereka bersikeras dengan keterpedayaaan mereka hingga keadaan mereka semakin jauh, dan mereka berkata dengan kesombongannya,” Apakah engkau menyeru kami wahai MUhammd untuk menyembahmu? Ketika beliau memerintahkan mrereka untuk beribadah hanya kepada Allah dan taat kepadaNya. Lalu Allah menjelaskan tentang kesalahan perkataan mereka dan bahwasanya perkataan mereka dan perkataan selain mereka yang seperti itu sangat batil.
Begitu juga, tidak mungkin bagi seorang rasul menyuruh kalian menjadikan para malaikat dan para nabi sebagai tuhan. Apakah patut dia menyuruh kamu menjadi kafir setelah kamu menjadi muslim, pemeluk islam yang inti ajarannya adalah tauhid’ ini menunjukkan sifat utama para rasul’juga mereka yang melanjutkan dakwah para rasul’yaitu al-amin, atau bisa dipercaya dalam segala hal, terutama dalam melaksanakan tugas dakwah. Setelah ayat sebelumnya menginformasikan tuduhan-tuduhan tidak benar yang ditujukan kepada para nabi dan rasul, maka ayat ini menegaskan bahwa para nabi dan rasul itu telah diambil sumpah janjinya oleh Allah untuk membenarkan Muhammad sebagai nabi dan rasul terakhir. Ingatlah ketika Allah mengambil perjanjian dari para nabi dan rasul, manakala aku memberikan kitab dan hikmah yaitu ilmu yang bermanfaat dan kemampuan untuk mengamalkannya, kepada kamu, lalu datang kepada kamu seorang rasul, yakni nabi Muhammad, yang membenarkan apa yang ada pada kamu berupa ajaran tauhid yang tercantum dalam kitab-kitab mereka, niscaya kamu akan sungguh-sungguh beriman kepadanya dan menolong agama-Nya. Allah berfirman, apakah kamu setuju dan menerima perjanjian dengan-ku atas yang demikian itu, yakni membenarkan Muhammad sebagai nabi dan rasul terakhir’ mereka menjawab, kami setuju. Allah berfirman, kalau begitu bersaksilah kamu, wahai para nabi, dan aku menjadi saksi bersama kamu bahwa nabi Muhammad adalah rasul dan nabi terakhir. Ayat ini juga menjadi bukti bahwa manusia itu cenderung lalai terhadap aturan ilahi, sehingga perlu diturunkan nabi dan rasul secara berkesinambungan yang berakhir pada nabi Muhammad, saat ini dilanjutkan oleh para pewaris beliau, yaitu para ulama.
Ali ‘Imran Ayat 80 Arab-Latin, Terjemah Arti Ali ‘Imran Ayat 80, Makna Ali ‘Imran Ayat 80, Terjemahan Tafsir Ali ‘Imran Ayat 80, Ali ‘Imran Ayat 80 Bahasa Indonesia, Isi Kandungan Ali ‘Imran Ayat 80
Tafsir Surat Ali ‘Imran Ayat: 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 | 22 | 23 | 24 | 25 | 26 | 27 | 28 | 29 | 30 | 31 | 32 | 33 | 34 | 35 | 36 | 37 | 38 | 39 | 40 | 41 | 42 | 43 | 44 | 45 | 46 | 47 | 48 | 49 | 50 | 51 | 52 | 53 | 54 | 55 | 56 | 57 | 58 | 59 | 60 | 61 | 62 | 63 | 64 | 65 | 66 | 67 | 68 | 69 | 70 | 71 | 72 | 73 | 74 | 75 | 76 | 77 | 78 | 79 | 80 | 81 | 82 | 83 | 84 | 85 | 86 | 87 | 88 | 89 | 90 | 91 | 92 | 93 | 94 | 95 | 96 | 97 | 98 | 99 | 100 | 101 | 102 | 103 | 104 | 105 | 106 | 107 | 108 | 109 | 110 | 111 | 112 | 113 | 114 | 115 | 116 | 117 | 118 | 119 | 120 | 121 | 122 | 123 | 124 | 125 | 126 | 127 | 128 | 129 | 130 | 131 | 132 | 133 | 134 | 135 | 136 | 137 | 138 | 139 | 140 | 141 | 142 | 143 | 144 | 145 | 146 | 147 | 148 | 149 | 150 | 151 | 152 | 153 | 154 | 155 | 156 | 157 | 158 | 159 | 160 | 161 | 162 | 163 | 164 | 165 | 166 | 167 | 168 | 169 | 170 | 171 | 172 | 173 | 174 | 175 | 176 | 177 | 178 | 179 | 180 | 181 | 182 | 183 | 184 | 185 | 186 | 187 | 188 | 189 | 190 | 191 | 192 | 193 | 194 | 195 | 196 | 197 | 198 | 199 | 200
Raih pahala amal jariyah dengan cara membagikan (share) konten ini kepada yang lainnya. Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam bersabda:
من دَلَّ على خيرٍ فله مثلُ أجرِ فاعلِه
"Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim no. 1893)