{2} Al-Baqarah / البقرة | الْقُرْآنُ الْكَرِيْمُ | النساء / An-Nisa {4} |
Tafsir Al-Qur’an Surat Ali ‘Imran آل عمران (Keluarga ‘Imran) lengkap dengan tulisan arab latin, arti dan terjemah Bahasa Indonesia. Surah ke 3 Tafsir ayat Ke 81.
وَإِذْ أَخَذَ اللَّهُ مِيثَاقَ النَّبِيِّينَ لَمَا آتَيْتُكُمْ مِنْ كِتَابٍ وَحِكْمَةٍ ثُمَّ جَاءَكُمْ رَسُولٌ مُصَدِّقٌ لِمَا مَعَكُمْ لَتُؤْمِنُنَّ بِهِ وَلَتَنْصُرُنَّهُ ۚ قَالَ أَأَقْرَرْتُمْ وَأَخَذْتُمْ عَلَىٰ ذَٰلِكُمْ إِصْرِي ۖ قَالُوا أَقْرَرْنَا ۚ قَالَ فَاشْهَدُوا وَأَنَا مَعَكُمْ مِنَ الشَّاهِدِينَ ﴿٨١﴾
wa iż akhażallāhu mīṡāqan-nabiyyīna lamā ātaitukum ming kitābiw wa ḥikmatin ṡumma jā`akum rasụlum muṣaddiqul limā ma’akum latu`minunna bihī wa latanṣurunnah, qāla a aqrartum wa akhażtum ‘alā żālikum iṣrī, qālū aqrarnā, qāla fasy-hadụ wa ana ma’akum minasy-syāhidīn
QS. Ali ‘Imran [3] : 81
Dan (ingatlah), ketika Allah mengambil perjanjian dari para nabi, “Manakala Aku memberikan kitab dan hikmah kepadamu lalu datang kepada kamu seorang Rasul yang membenarkan apa yang ada pada kamu, niscaya kamu akan sungguh-sungguh beriman kepadanya dan menolongnya.” Allah berfirman, “Apakah kamu setuju dan menerima perjanjian dengan-Ku atas yang demikian itu?” Mereka menjawab, “Kami setuju.” Allah berfirman, ”Kalau begitu bersaksilah kamu (para nabi) dan Aku menjadi saksi bersama kamu.”
Ingatlah wahai Rasul saat Allah mengambil perjanjian yang tegas atas seluruh nabi. “Bila kalian menerima kitab dan himah, kemudian seorang Rasul dari sisi-Ku datang kepada kalian, dia membenarkan wahyu Allah yang Dia berikan kepada kalian, maka kalian akan beriman dan mendukungnya. Apakah kalian mengakui hal itu dan menerima perjanjian-Ku yang tegas?” Mereka menjawab, “Kami mengakui hal itu.” Allah berfirman: “Hendaknya sebagian dari kalian bersaksi atas sebagian yang lain dan persaksikanlah hal itu atas umat-umat kalian, dan Aku termasuk saksi-saksi atas kalian dan atas mereka.” Hal ini menunjukkan bahwa Allah telah mengambil perjanjian yang tegas dari setiap nabi dan umatnya agar beriman kepada Muhammad.
Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى memberitakan bahwa Dia telah mengambil janji dari setiap nabi yang diutus-Nya sejak dari Adam a.s. hingga Isa a.s., manakala Allah memberikan kepada seseorang di antara mereka kitab dan hikmah, lalu ia menyampaikannya kepada manusia di masanya. Kemudian datanglah seorang rasul lain sesudahnya, maka ia benar-benar akan beriman kepada rasul yang baru ini dan membantunya, dan ilmu serta kenabian yang telah disandangnya tidak boleh menjadi penghalang baginya untuk mengikuti rasul yang baru dan membantunya. Untuk itulah Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى berfirman:
Dan (ingatlah) ketika Allah mengambil perjanjian dari para nabi, “Sungguh, apa saja yang Aku berikan kepada kalian berupa kitab dan hikmah.”
Yakni betapapun Aku telah memberikan kepada kalian kitab dan hikmah.
“Kemudian datang kepada kalian seorang rasul yang membenarkan apa yang ada pada kalian, niscaya kalian akan sungguh-sungguh beriman kepadanya dan menolongnya.” Allah berfirman, “Apakah kalian mengakui dan menerima perjanjian-Ku terhadap yang demikian itu?”
Menurut Ibnu Abbas, Mujahid, Ar-Rabi’ ibnu Anas, Qatadah, dan As-Saddi, makna isri ialah perjanjian-Ku.
Muhammad ibnu Ishaq mengatakan bahwa isri artinya beban yang kalian pikul dari janji-Ku, yakni ikrar kalian kepada-Ku yang berat lagi dikukuhkan.
(81-82) Ini adalah berita dari Allah جَلَّ جَلالُهُ bahwa Dia telah mengambil janji dari para Nabi dan ikatan sumpah pada mereka semuanya yang disebabkan oleh apa yang telah Allah karuniakan kepada mereka dan karena semua yang telah Dia berikan untuk mereka berupa al-Kitab dan al-Hikmah yang berkonsekuensi wajib-nya menegakkan hak-hak Allah dan menunaikannya dengan sebaik-baiknya; bahwa apabila datang kepada mereka seorang Rasul yang membenarkan apa yang ada pada mereka, yang diutus untuk me-nyampaikan ketauhidan, kebenaran, keadilan dan prinsip-prinsip dasar yang disepakati oleh seluruh syariat, maka mereka akan beriman kepadanya dan membelanya. Mereka pun menyetujui hal tersebut, mengakuinya, konsisten terhadapnya, mempersaksikan mereka, dan ia bersaksi atas mereka, serta mengancam orang-orang yang menyalahi perjanjian tersebut.
Ini merupakan perintah yang bersifat umum di antara para Nabi, bahwasanya jalan mereka adalah satu, dan bahwa dakwah dari setiap Nabi di antara mereka telah mereka sepakati dan telah mereka setujui bersama, keumuman itu adalah bahwa Allah mengambil janji dari mereka untuk beriman dan membela Nabi Muhammad صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ.
Karena itu, barangsiapa yang mengaku bahwa ia adalah pengikut salah seorang dari mereka, maka ini adalah agama mereka yang telah diambil oleh Allah perjanjian dari mereka lalu mereka menyetujui dan mengakuinya. Maka barangsiapa yang berpaling dari mengikuti Nabi Muhammad صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ dari orang-orang yang me-nyangka bahwasanya mereka termasuk pengikut Nabi-nabi terse-but, maka ia adalah fasik yang keluar dari ketaatan kepada Allah dan mendustakan Rasul yang diakuinya bahwa ia termasuk pengi-kutnya padahal ia menyimpang dari jalannya.
Ini merupakan penegakan hujjah dan keterangan yang kuat atas setiap orang yang tidak beriman kepada Nabi Muhammad صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ dari ahli kitab dan agama-agama lainnya, dan tidaklah mungkin mereka beriman kepada Rasul-rasul mereka di mana mereka me-ngakui sebagai pengikut-pengikut mereka hingga mereka beriman kepada pemimpin dari Rasul-rasul tadi dan penutup mereka .
Setelah ayat sebelumnya menginformasikan tuduhan-tuduhan tidak benar yang ditujukan kepada para nabi dan rasul, maka ayat ini menegaskan bahwa para nabi dan rasul itu telah diambil sumpah janjinya oleh Allah untuk membenarkan Muhammad sebagai nabi dan rasul terakhir. Ingatlah ketika Allah mengambil perjanjian dari para nabi dan rasul, manakala aku memberikan kitab dan hikmah yaitu ilmu yang bermanfaat dan kemampuan untuk mengamalkannya, kepada kamu, lalu datang kepada kamu seorang rasul, yakni nabi Muhammad, yang membenarkan apa yang ada pada kamu berupa ajaran tauhid yang tercantum dalam kitab-kitab mereka, niscaya kamu akan sungguh-sungguh beriman kepadanya dan menolong agama-Nya. Allah berfirman, apakah kamu setuju dan menerima perjanjian dengan-ku atas yang demikian itu, yakni membenarkan Muhammad sebagai nabi dan rasul terakhir’ mereka menjawab, kami setuju. Allah berfirman, kalau begitu bersaksilah kamu, wahai para nabi, dan aku menjadi saksi bersama kamu bahwa nabi Muhammad adalah rasul dan nabi terakhir. Ayat ini juga menjadi bukti bahwa manusia itu cenderung lalai terhadap aturan ilahi, sehingga perlu diturunkan nabi dan rasul secara berkesinambungan yang berakhir pada nabi Muhammad, saat ini dilanjutkan oleh para pewaris beliau, yaitu para ulama. Perjanjian di atas bukan saja dilakukan oleh para nabi tetapi juga mengikat para kaumnya. Maka barang siapa berpaling dari mengimani nabi Muhammad, setelah itu, yaitu setelah diperkuat dengan sumpah, maka mereka itulah orang yang fasik, yaitu orang yang keluar dari syariat Allah.
Ali ‘Imran Ayat 81 Arab-Latin, Terjemah Arti Ali ‘Imran Ayat 81, Makna Ali ‘Imran Ayat 81, Terjemahan Tafsir Ali ‘Imran Ayat 81, Ali ‘Imran Ayat 81 Bahasa Indonesia, Isi Kandungan Ali ‘Imran Ayat 81
Tafsir Surat Ali ‘Imran Ayat: 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 | 22 | 23 | 24 | 25 | 26 | 27 | 28 | 29 | 30 | 31 | 32 | 33 | 34 | 35 | 36 | 37 | 38 | 39 | 40 | 41 | 42 | 43 | 44 | 45 | 46 | 47 | 48 | 49 | 50 | 51 | 52 | 53 | 54 | 55 | 56 | 57 | 58 | 59 | 60 | 61 | 62 | 63 | 64 | 65 | 66 | 67 | 68 | 69 | 70 | 71 | 72 | 73 | 74 | 75 | 76 | 77 | 78 | 79 | 80 | 81 | 82 | 83 | 84 | 85 | 86 | 87 | 88 | 89 | 90 | 91 | 92 | 93 | 94 | 95 | 96 | 97 | 98 | 99 | 100 | 101 | 102 | 103 | 104 | 105 | 106 | 107 | 108 | 109 | 110 | 111 | 112 | 113 | 114 | 115 | 116 | 117 | 118 | 119 | 120 | 121 | 122 | 123 | 124 | 125 | 126 | 127 | 128 | 129 | 130 | 131 | 132 | 133 | 134 | 135 | 136 | 137 | 138 | 139 | 140 | 141 | 142 | 143 | 144 | 145 | 146 | 147 | 148 | 149 | 150 | 151 | 152 | 153 | 154 | 155 | 156 | 157 | 158 | 159 | 160 | 161 | 162 | 163 | 164 | 165 | 166 | 167 | 168 | 169 | 170 | 171 | 172 | 173 | 174 | 175 | 176 | 177 | 178 | 179 | 180 | 181 | 182 | 183 | 184 | 185 | 186 | 187 | 188 | 189 | 190 | 191 | 192 | 193 | 194 | 195 | 196 | 197 | 198 | 199 | 200
Raih pahala amal jariyah dengan cara membagikan (share) konten ini kepada yang lainnya. Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam bersabda:
من دَلَّ على خيرٍ فله مثلُ أجرِ فاعلِه
"Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim no. 1893)