{2} Al-Baqarah / البقرة | الْقُرْآنُ الْكَرِيْمُ | النساء / An-Nisa {4} |
Tafsir Al-Qur’an Surat Ali ‘Imran آل عمران (Keluarga ‘Imran) lengkap dengan tulisan arab latin, arti dan terjemah Bahasa Indonesia. Surah ke 3 Tafsir ayat Ke 86.
كَيْفَ يَهْدِي اللَّهُ قَوْمًا كَفَرُوا بَعْدَ إِيمَانِهِمْ وَشَهِدُوا أَنَّ الرَّسُولَ حَقٌّ وَجَاءَهُمُ الْبَيِّنَاتُ ۚ وَاللَّهُ لَا يَهْدِي الْقَوْمَ الظَّالِمِينَ ﴿٨٦﴾
kaifa yahdillāhu qaumang kafarụ ba’da īmānihim wa syahidū annar-rasụla ḥaqquw wa jā`ahumul-bayyināt, wallāhu lā yahdil-qaumaẓ-ẓālimīn
QS. Ali ‘Imran [3] : 86
Bagaimana Allah akan memberi petunjuk kepada suatu kaum yang kafir setelah mereka beriman, serta mengakui bahwa Rasul (Muhammad) itu benar-benar (rasul), dan bukti-bukti yang jelas telah sampai kepada mereka? Allah tidak memberi petunjuk kepada orang zalim.
Bagaimana mungkin Allah memberi taufik kepada kaum yang mendustakan kenabian Muhammad padahal sebelumnya mereka beriman kepada Allah dan rasul-Nya, bersaksi bahwa Muhammad beserta yang dibawanya adalah benar, dan datang pula hujjahhujjah dari Allah dan bukti yang membenarkan itu? Sementara itu, Allah tidak akan memberi taufik terhadap kebenaran atas kelompok yang zalim, mereka yang mengganti kebenaran dengan kebatilan sehingga memilih kekufuran dibandingkan keimanan.
Ibnu Jarir mengatakan, telah menceritakan kepada kami Muhammad ibnu Abdullah ibnu Bazi’ Al-Basri, telah menceritakan kepada kami Yazid ibnu Zurai,’ telah menceritakan kepada kami Daud ibnu Abu Hindun dari Ikrimah, dari Ibnu Abbas yang menceritakan bahwa ada seorang dari kalangan Ansar murtad sesudah masuk Islam, lalu ia bergabung dengan orang-orang musyrik, tetapi setelah itu ia menyesal. Kemudian ia mengirimkan utusan kepada kaumnya agar mereka menanyakan kepada Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ, apakah masih ada jalan tobat baginya. Lalu turunlah firman-Nya: Bagaimana Allah akan menunjuki suatu kaum yang kafir sesudah mereka beriman. (Ali Imran:86) sampai dengan firman-Nya: Karena sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (Ali Imran:89). Lalu kaumnya memanggilnya dan ia masuk Islam kembali.
Hal yang sama diriwayatkan oleh Imam Nasai, Imam Hakim, dan Imam Ibnu Hibban melalui jalur Daud ibnu Abu Hindun dengan lafaz yang sama. Imam Hakim mengatakan bahwa hadis ini sahih sanadnya, tetapi keduanya (Imam Bukhari dan Imam Muslim) tidak mengetengahkannya.
Abdur Razzaq mengatakan, telah menceritakan kepada kami Ja’far ibnu Sulaiman, telah menceritakan kepada kami Humaid Al-A’raj, dari Mujahid yang mengatakan bahwa Al-Haris ibnu Suwaid datang kepada Nabi صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ, lalu masuk Islam di tangannya. Tetapi setelah itu ia murtad dan kembali kepada kaumnya. Maka Allah menurunkan ayat berikut berkenaan dengan peristiwanya itu, yaitu firman-Nya: Bagaimana Allah akan menunjuki suatu kaum yang kafir sesudah mereka beriman. (Ali Imran:86) sampai dengan firman-Nya:
Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
Kemudian hal ini disampaikan kepada seorang lelaki dari kaumnya, lalu dibacakan kepadanya. Maka Al-Haris berkata, “Sesungguhnya engkau, demi Allah, sepanjang pengetahuanku benar-benar orang yang jujur. Dan sesungguhnya Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ lebih jujur lagi daripada kamu, dan sesungguhnya Allah lebih jujur lagi di antara kesemuanya.” Setelah itu Al-Haris kembali masuk Islam dan berbuat baik dalam Islamnya.
Firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى:
Bagaimana Allah akan menunjuki suatu kaum yang kafir sesudah mereka beriman, serta mereka telah mengakui bahwa Rasul itu benar-benar rasul, dan keterangan-keterangan pun telah datang kepada mereka.
Yakni hujah dan bukti telah jelas baginya membuktikan kebenaran apa yang disampaikan oleh Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ kepada mereka, dan beliau صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ telah menerangkannya kepada mereka perkara tersebut. Kemudian mereka murtad dan kembali kepada kegelapan kemusyrikan. Maka bagaimana orang-orang seperti itu berhak mendapat petunjuk sesudah mereka diselamatkan dari kebutaannya? Karena itu, pada akhir ayat ini disebutkan:
Allah tidak menunjuki orang-orang yang zalim.
(86-88) Maksudnya, bahwa sangatlah tidak mungkin Allah memberikan petunjukNya kepada suatu kaum yang telah mengenal keimanan, lalu masuk ke dalamnya dan bersaksi bahwasanya Rasul itu adalah haq kemudian mereka keluar kembali kepada kondisi mereka dahulu, berbalik dan berkhianat; karena mereka telah mengetahui kebenaran lalu mereka menolaknya. Dan karena kondisi seperti itulah yang menyebabkan Allah menghukum me-reka dengan terjerembab kembali dan terbaliknya hati mereka se-bagai suatu balasan buat mereka, di mana mereka telah mengetahui kebenaran namun meninggalkannya, dan kebatilan namun lebih memilihnya, hingga Allah memalingkannya kepada apa yang dia sendiri memalingkan dirinya kepadanya.
Mereka itulah yang mana, لَعْنَةَ اللّٰهِ وَالْمَلٰۤىِٕكَةِ وَالنَّاسِ اَجْمَعِيْنَۙ “laknat Allah ditimpakan kepada mereka, (demikian pula) laknat para malaikat dan manusia seluruhnya.” Mereka kekal dalam laknat dan azab tersebut. لَا يُخَفَّفُ عَنْهُمُ الْعَذَابُ وَلَا هُمْ يُنْظَرُوْنَۙ “Tidak diringankan siksa dari mereka, dan tidak (pula) mereka ditangguhkan,” karena telah datang ketentuan Allah, karena Allah telah memanjangkan usia mereka di mana mereka mengingat apa yang harus diingat dan telah da-tang kepada mereka seorang pemberi peringatan.
Setelah ayat sebelumnya menerangkan sikap penolakan yahudi terhadap kebenaran nabi Muhammad dan agama islam, maka ayat ini menerangkan bahwa sikap tersebut mengakibatkan mereka tidak memperoleh hidayah. Bagaimana mungkin Allah akan memberi petunjuk kepada suatu kaum yang kafir setelah mereka melihat bukti-bukti kebenaran yang memungkinkan mereka beriman, serta mengakui bahwa rasul, Muhammad, itu benar-benar rasul, dan disertai bukti-bukti yang jelas tentang hal itu, telah sampai kepada mereka seperti Al-Qur’an dan kitab-kitab suci lainnya yang menginformasikan tentang kebenaran Muhammad sebagai nabi terakhir’ sungguh, sikap semacam itu adalah wujud kezaliman, dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang zalim yaitu orang yang tahu kebenaran tetapi melanggar dan mengingkarinya, bahkan menentangnya. Jika mereka tetap kafir dan tidak mau bertobat, maka mereka itu, balasannya ialah ditimpa laknat Allah, yakni dijauhkan dari rahmat-Nya. Selama mereka mendapat laknat Allah, maka para malaikat akan berulang-ulang melaknatnya, dan bahkan manusia seluruhnya juga melaknatnya, yakni melihatnya dengan pandangan hina.
Ali ‘Imran Ayat 86 Arab-Latin, Terjemah Arti Ali ‘Imran Ayat 86, Makna Ali ‘Imran Ayat 86, Terjemahan Tafsir Ali ‘Imran Ayat 86, Ali ‘Imran Ayat 86 Bahasa Indonesia, Isi Kandungan Ali ‘Imran Ayat 86
Tafsir Surat Ali ‘Imran Ayat: 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 | 22 | 23 | 24 | 25 | 26 | 27 | 28 | 29 | 30 | 31 | 32 | 33 | 34 | 35 | 36 | 37 | 38 | 39 | 40 | 41 | 42 | 43 | 44 | 45 | 46 | 47 | 48 | 49 | 50 | 51 | 52 | 53 | 54 | 55 | 56 | 57 | 58 | 59 | 60 | 61 | 62 | 63 | 64 | 65 | 66 | 67 | 68 | 69 | 70 | 71 | 72 | 73 | 74 | 75 | 76 | 77 | 78 | 79 | 80 | 81 | 82 | 83 | 84 | 85 | 86 | 87 | 88 | 89 | 90 | 91 | 92 | 93 | 94 | 95 | 96 | 97 | 98 | 99 | 100 | 101 | 102 | 103 | 104 | 105 | 106 | 107 | 108 | 109 | 110 | 111 | 112 | 113 | 114 | 115 | 116 | 117 | 118 | 119 | 120 | 121 | 122 | 123 | 124 | 125 | 126 | 127 | 128 | 129 | 130 | 131 | 132 | 133 | 134 | 135 | 136 | 137 | 138 | 139 | 140 | 141 | 142 | 143 | 144 | 145 | 146 | 147 | 148 | 149 | 150 | 151 | 152 | 153 | 154 | 155 | 156 | 157 | 158 | 159 | 160 | 161 | 162 | 163 | 164 | 165 | 166 | 167 | 168 | 169 | 170 | 171 | 172 | 173 | 174 | 175 | 176 | 177 | 178 | 179 | 180 | 181 | 182 | 183 | 184 | 185 | 186 | 187 | 188 | 189 | 190 | 191 | 192 | 193 | 194 | 195 | 196 | 197 | 198 | 199 | 200
Raih pahala amal jariyah dengan cara membagikan (share) konten ini kepada yang lainnya. Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam bersabda:
من دَلَّ على خيرٍ فله مثلُ أجرِ فاعلِه
"Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim no. 1893)