{2} Al-Baqarah / البقرة | الْقُرْآنُ الْكَرِيْمُ | النساء / An-Nisa {4} |
Tafsir Al-Qur’an Surat Ali ‘Imran آل عمران (Keluarga ‘Imran) lengkap dengan tulisan arab latin, arti dan terjemah Bahasa Indonesia. Surah ke 3 Tafsir ayat Ke 94.
فَمَنِ افْتَرَىٰ عَلَى اللَّهِ الْكَذِبَ مِنْ بَعْدِ ذَٰلِكَ فَأُولَـٰئِكَ هُمُ الظَّالِمُونَ ﴿٩٤﴾
fa maniftarā ‘alallāhil-każiba mim ba’di żālika fa ulā`ika humuẓ-ẓālimụn
QS. Ali ‘Imran [3] : 94
Maka barangsiapa mengada-adakan kebohongan terhadap Allah setelah itu, maka mereka itulah orang-orang zalim.
Barangsiapa yang berdusta atas nama Allah setelah membaca Taurat dan mengetahui kebenaran dengan jelas, maka mereka adalah orang-orang yang zalim yang berkata atas nama Allah dengan kebatilan.
Firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى:
Maka barang siapa mengada-adakan dusta terhadap Allah sesudah itu, maka merekalah orang-orang yang zalim.
Maksudnya, barang siapa yang berdusta terhadap Allah dan mengakui bahwa Allah mensyariatkan bagi mereka hari Sabtu serta berpegang kepada Taurat selamanya, bahwa Allah tidak mengutus nabi lain yang menyeru kepada Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى dengan membawa bukti-bukti dan hujah-hujah sesudah apa yang Kami terangkan, yaitu terjadinya nasakh, dan apa yang telah Kami sebutkan itu benar-benar nyata.
93-94. Dari sejumlah perkara yang dituduhkan oleh kaum yahudi sebagai suatu masalah dalam kenabian Nabi Isa dan Nabi Muhammad, yaitu mereka meyakini bahwasanya nasakh itu bathil, dan bahwa seorang nabi yang akan datang tidaklah mungkin menyalahi Nabi sebelumnya. Maka Allah mendustakan mereka dengan suatu perkara yang mereka ketahui, yaitu bahwa mereka mengetahui semua makanan sebalum turunya Taurat adalah halal bagi bani israil kecuali beberapa jenis saja yang di haramkan oleh Isra’il (Nabi Ya’kub) atas dirinya dan hal itu ia lakukan karena suatu penyakit yang di deritanya. Kemudian dalam Taurat ada beberapa perkara yang di haramkan yang menasakh apa yang sebelumnya halal, dan hal ini banyak terjadi.
Katakan kepada mereka apabila mereka mengingkari hal itu, ”maka bawalah taurat itu, lalu bacalah ia jika kamu orang-orangyang benar” dengan keyakinan kalian bahwa tidak ada nasakh, tidak pula ada penghalalan dan pengaharaman. Ini merupakan hujjah yang paling tegas yakni seseorang digugat dengan sesuatu yang ia ketahui sendiri dan tidak ia ingkari. Apabila ia patuh terhadap kebenaran itu, maka itulah yang seharusnya terjadi, namun apabila ia enggan dan tidak patuh setelah keterangan tersebut, maka jelaslah kebohongan, fitnah, kezhaliman bathilnya apa yang ia yakini dan itulah realita kaum Yahudi.
Karena tidak seorang pun dari mereka mampu menunjukkan dalil atau ayat taurat tentang pengharaman makanan sebagaimana yang mereka katakan, maka jelas bahwa mereka berbohong, dan barang siapa mengada-adakan kebohongan terhadap Allah menyangkut makanan atau hal lainnya setelah datang penjelasan tentang itu, maka mereka itulah orang-orang zalim. Mereka itulah orang-orang yang jauh dari kebenaran dan akan mendapat siksaan yang pedih akibat kezaliman tersebutsetelah nyata kebohongan orang-orang yahudi, maka Allah memerintahkan kepada nabi Muhammad, katakanlah, benarlah segala yang difirmankan Allah dan ketetapan-Nya tentang makanan. Maka ikutilah agama ibrahim yang lurus, yaitu penyerahan diri kepada Allah secara tulus tanpa sedikit pun keraguan, dan tidak menyekutukan Allah dengan apa pun dan siapa pun, karena dia, ibrahim, tidaklah termasuk orang musyrik. Dia sangat dihormati orang yahudi dan nasrani dan dia pantas menjadi teladan umat manusia.
Ali ‘Imran Ayat 94 Arab-Latin, Terjemah Arti Ali ‘Imran Ayat 94, Makna Ali ‘Imran Ayat 94, Terjemahan Tafsir Ali ‘Imran Ayat 94, Ali ‘Imran Ayat 94 Bahasa Indonesia, Isi Kandungan Ali ‘Imran Ayat 94
Tafsir Surat Ali ‘Imran Ayat: 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 | 22 | 23 | 24 | 25 | 26 | 27 | 28 | 29 | 30 | 31 | 32 | 33 | 34 | 35 | 36 | 37 | 38 | 39 | 40 | 41 | 42 | 43 | 44 | 45 | 46 | 47 | 48 | 49 | 50 | 51 | 52 | 53 | 54 | 55 | 56 | 57 | 58 | 59 | 60 | 61 | 62 | 63 | 64 | 65 | 66 | 67 | 68 | 69 | 70 | 71 | 72 | 73 | 74 | 75 | 76 | 77 | 78 | 79 | 80 | 81 | 82 | 83 | 84 | 85 | 86 | 87 | 88 | 89 | 90 | 91 | 92 | 93 | 94 | 95 | 96 | 97 | 98 | 99 | 100 | 101 | 102 | 103 | 104 | 105 | 106 | 107 | 108 | 109 | 110 | 111 | 112 | 113 | 114 | 115 | 116 | 117 | 118 | 119 | 120 | 121 | 122 | 123 | 124 | 125 | 126 | 127 | 128 | 129 | 130 | 131 | 132 | 133 | 134 | 135 | 136 | 137 | 138 | 139 | 140 | 141 | 142 | 143 | 144 | 145 | 146 | 147 | 148 | 149 | 150 | 151 | 152 | 153 | 154 | 155 | 156 | 157 | 158 | 159 | 160 | 161 | 162 | 163 | 164 | 165 | 166 | 167 | 168 | 169 | 170 | 171 | 172 | 173 | 174 | 175 | 176 | 177 | 178 | 179 | 180 | 181 | 182 | 183 | 184 | 185 | 186 | 187 | 188 | 189 | 190 | 191 | 192 | 193 | 194 | 195 | 196 | 197 | 198 | 199 | 200
Raih pahala amal jariyah dengan cara membagikan (share) konten ini kepada yang lainnya. Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam bersabda:
من دَلَّ على خيرٍ فله مثلُ أجرِ فاعلِه
"Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim no. 1893)