{2} Al-Baqarah / البقرة | الْقُرْآنُ الْكَرِيْمُ | النساء / An-Nisa {4} |
Tafsir Al-Qur’an Surat Ali ‘Imran آل عمران (Keluarga ‘Imran) lengkap dengan tulisan arab latin, arti dan terjemah Bahasa Indonesia. Surah ke 3 Tafsir ayat Ke 95.
قُلْ صَدَقَ اللَّهُ ۗ فَاتَّبِعُوا مِلَّةَ إِبْرَاهِيمَ حَنِيفًا وَمَا كَانَ مِنَ الْمُشْرِكِينَ ﴿٩٥﴾
qul ṣadaqallāh, fattabi’ụ millata ibrāhīma ḥanīfā, wa mā kāna minal-musyrikīn
QS. Ali ‘Imran [3] : 95
Katakanlah (Muhammad), “Benarlah (segala yang difirmankan) Allah.” Maka ikutilah agama Ibrahim yang lurus, dan dia tidaklah termasuk orang musyrik.
Katakan kepada mereka wahai Rasul, Mahabenar Allah dalam apa yang Dia beritakan dan syariatkan. Bila kalian adalah orang-orang yang benar-benar mencintai dan mengikuti Khalilullah Ibrahim, maka ikutilah agamanya yang disyariatkan oleh Allah atas lisan Muhammad sallallahu alaihi wa sallam , karena ia adalah kebenaran yang tiada keraguan padanya. Ibrahim tidak termasuk orang-orang musyrik kepada Allah dalam tauhid dan ibadahnya.
Firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى:
maka merekalah orang-orang yang zalim.
Kemudian Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى berfirman:
Katakanlah, “Benarlah Allah.”
Yaitu katakanlah, Muhammad, bahwa Allah benar dalam apa yang difirmankan-Nya dan dalam semua apa yang disyariatkan-Nya di dalam Al-Qur’an.
Maka ikutilah agama Ibrahim yang lurus, dan bukanlah dia termasuk orang-orang yang musyrik.
Maksudnya, ikutilah agama Ibrahim yang telah disyariatkan oleh Allah di dalam Al-Qur’an melalui lisan Nabi Muhammad صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ Karena sesungguhnya agama Nabi Muhammad itu adalah agama yang hak, yang tidak diragukan lagi dan tidak ada kebimbangan padanya. la merupakan jalan yang belum pernah didatangkan oleh seorang nabi pun dalam bentuk yang lebih sempurna, lebih jelas, lebih gamblang, dan lebih lengkap daripadanya. Sebagaimana yang telah disebutkan oleh Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى dalam firman-Nya:
Katakanlah, “Sesungguhnya aku telah ditunjuki oleh Tuhanku kepada jalan yang lurus, (yaitu) agama yang benar, agama Ibrahim yang lurus, dan Ibrahim itu bukanlah termasuk orang-orang yang musyrik.” (Al An’am:161)
Kemudian Kami wahyukan kepadamu (Muhammad), “Ikutilah agama Ibrahim seorang yang hanif.” Dan bukanlah dia termasuk orang-orang yang mempersekutukan Tuhan. (An Nahl:123)
Maksudnya; katakanlah, Mahabenar Allah جَلَّ جَلالُهُ dalam segala yang difirmankanNya dan siapakah yang lebih benar perkataan dan ucapannya daripada Allah جَلَّ جَلالُهُ?
Dalam ayat ini telah dijelaskan tentang dalil benarnya kerasulan Nabi Muhammad صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ, keterangan-keterangan yang jelas tentang dakwahnya dan batilnya apa yang diyakini oleh orang-orang yang menyimpang dari ahli Kitab yaitu orang-orang yang mendustakan Rasulnya dan mereka menolak dakwahnya. Mahabenar Allah جَلَّ جَلالُهُ dalam perkara itu dan Dia telah meyakinkan hamba-hambaNya akan hal tersebut dengan bukti-bukti nyata yang jelas dan hujjah-hujjah yang kuat yang akan mengguncang gunung dan menundukkan orang-orang. Karena itu wajiblah bagi seluruh manusia pada saat itu untuk mengikuti ajaran Ibrahim, yaitu mengesakan Allah جَلَّ جَلالُهُ semata yang tidak ada sekutu bagiNya, mempercayai seluruh Rasul yang diutus oleh Allah جَلَّ جَلالُهُ, dan setiap kitab yang diturunkan olehNya dan berpaling dari agama-agama yang batil dan menyimpang. Karena sesungguhnya Ibrahim ‘alaihissalam itu berpaling dari segala perkara yang bertentangan dengan tauhid dan berlepas diri (bara`) dari kesyirikan.
Setelah nyata kebohongan orang-orang yahudi, maka Allah memerintahkan kepada nabi Muhammad, katakanlah, benarlah segala yang difirmankan Allah dan ketetapan-Nya tentang makanan. Maka ikutilah agama ibrahim yang lurus, yaitu penyerahan diri kepada Allah secara tulus tanpa sedikit pun keraguan, dan tidak menyekutukan Allah dengan apa pun dan siapa pun, karena dia, ibrahim, tidaklah termasuk orang musyrik. Dia sangat dihormati orang yahudi dan nasrani dan dia pantas menjadi teladan umat manusia. Dalam ayat ini Allah menjelaskan kedudukan masjidilharam dan kakbah yang nabi ibrahim terlibat dalam pembangunannya. Allah menegaskan bahwa sesungguhnya rumah tempat ibadah yang pertama dibangun untuk manusia, ialah baitullah yang di bakkah yakni mekah yang diberkahi dengan banyak kebajikan duniawi maupun ukhrawi secara berkesinambungan dan tiada terputus, dan menjadi petunjuk, yaitu sebagai kiblat dan pusat kegiataan beribadah kepada Allah serta harapan untuk mengunjunginya bagi seluruh alam di masa lampau, sekarang, maupun yang akan datang (lihat: surah ibrahim/14: 37).
Ali ‘Imran Ayat 95 Arab-Latin, Terjemah Arti Ali ‘Imran Ayat 95, Makna Ali ‘Imran Ayat 95, Terjemahan Tafsir Ali ‘Imran Ayat 95, Ali ‘Imran Ayat 95 Bahasa Indonesia, Isi Kandungan Ali ‘Imran Ayat 95
Tafsir Surat Ali ‘Imran Ayat: 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 | 22 | 23 | 24 | 25 | 26 | 27 | 28 | 29 | 30 | 31 | 32 | 33 | 34 | 35 | 36 | 37 | 38 | 39 | 40 | 41 | 42 | 43 | 44 | 45 | 46 | 47 | 48 | 49 | 50 | 51 | 52 | 53 | 54 | 55 | 56 | 57 | 58 | 59 | 60 | 61 | 62 | 63 | 64 | 65 | 66 | 67 | 68 | 69 | 70 | 71 | 72 | 73 | 74 | 75 | 76 | 77 | 78 | 79 | 80 | 81 | 82 | 83 | 84 | 85 | 86 | 87 | 88 | 89 | 90 | 91 | 92 | 93 | 94 | 95 | 96 | 97 | 98 | 99 | 100 | 101 | 102 | 103 | 104 | 105 | 106 | 107 | 108 | 109 | 110 | 111 | 112 | 113 | 114 | 115 | 116 | 117 | 118 | 119 | 120 | 121 | 122 | 123 | 124 | 125 | 126 | 127 | 128 | 129 | 130 | 131 | 132 | 133 | 134 | 135 | 136 | 137 | 138 | 139 | 140 | 141 | 142 | 143 | 144 | 145 | 146 | 147 | 148 | 149 | 150 | 151 | 152 | 153 | 154 | 155 | 156 | 157 | 158 | 159 | 160 | 161 | 162 | 163 | 164 | 165 | 166 | 167 | 168 | 169 | 170 | 171 | 172 | 173 | 174 | 175 | 176 | 177 | 178 | 179 | 180 | 181 | 182 | 183 | 184 | 185 | 186 | 187 | 188 | 189 | 190 | 191 | 192 | 193 | 194 | 195 | 196 | 197 | 198 | 199 | 200
Raih pahala amal jariyah dengan cara membagikan (share) konten ini kepada yang lainnya. Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam bersabda:
من دَلَّ على خيرٍ فله مثلُ أجرِ فاعلِه
"Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim no. 1893)