{2} Al-Baqarah / البقرة | الْقُرْآنُ الْكَرِيْمُ | النساء / An-Nisa {4} |
Tafsir Al-Qur’an Surat Ali ‘Imran آل عمران (Keluarga ‘Imran) lengkap dengan tulisan arab latin, arti dan terjemah Bahasa Indonesia. Surah ke 3 Tafsir ayat Ke 107.
وَأَمَّا الَّذِينَ ابْيَضَّتْ وُجُوهُهُمْ فَفِي رَحْمَةِ اللَّهِ هُمْ فِيهَا خَالِدُونَ ﴿١٠٧﴾
wa ammallażīnabyaḍḍat wujụhuhum fa fī raḥmatillāh, hum fīhā khālidụn
QS. Ali ‘Imran [3] : 107
Dan adapun orang-orang yang berwajah putih berseri, mereka berada dalam rahmat Allah (surga); mereka kekal di dalamnya.
Orang-orang yang berwajah putih berseri dengan kenikmatan dan kebaikan yang membahagiakan, mereka berada di dalam surga dan kenikmatannya, mereka kekal di dalamnya dan tidak keluar darinya selama-lamanya.
Firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى:
Adapun orang-orang yang menjadi putih berseri mukanya, maka mereka berada dalam rahmat Allah (surga), mereka kekal di dalamnya.
Maksudnya, mereka tinggal di dalam surga untuk selama-lamanya, dan mereka tidak mau pindah darinya.
Abu Isa At-Turmuzi dalam tafsir ayat ini mengatakan, telah menceritakan kepada kami Abu Kuraib, telah menceritakan kepada karni Waki’, dari Ar-Rabi’ ibnu Sabih dan Hammad ibnu Salamah, dari Abu Galib yang menceritakan bahwa Abu Umamah melihat banyak kepala dipancangkan di atas tangga masuk masjid Dimasyq. Maka Abu Umamah mengatakan, “Anjing-anjing neraka adalah seburuk-buruk orang-orang yang terbunuh di kolong langit ini, sebaik-baik orang-orang yang terbunuh adalah orang-orang yang dibunuhnya.” Kemudian Abu Umamah membacakan firman-Nya: pada hari yang di waktu itu ada muka yang menjadi putih berseri, dan ada pula muka yang menjadi hitam muram. (Ali Imran:106), hingga akhir ayat. Kemudian aku bertanya kepada Abu Umamah, “Apakah engkau mendengarnya dari Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ?” Abu Umamah menjawab, “Seandainya aku bukan mendengarnya melainkan hanya sekali atau dua kali atau tiga kali atau empat kali dan bahkan sampai tujuh kali, niscaya aku tidak akan menceritakannya kepada kalian.” Kemudian Imam Turmuzi mengatakan bahwa hadis ini hasan.
Ibnu Majah meriwayatkannya melalui hadis Sufyan ibnu Uyaynah, dari Abu Galib, dan Imam Ahmad mengetengahkannya di dalam kitab musnadnya, dari Abdur Razzaq, dari Ma’mar, dari Abu Galib dengan lafaz yang semisal.
Ibnu Murdawaih meriwayatkan dalam tafsir ayat ini dari Abu Zar sebuah hadis yang panjang, tetapi isinya sangat aneh dan mengherankan.
106-107. Allah memberitakan tentang perbedaan tingkatan para makhluk pada Hari Kiamat dalam kebahagiaan dan kesengsaraan, dan bahwasanya wajah-wajah penghuni kebahagiaan akan memutih yaitu orang-orang yang beriman kepada Allah, membenarkan rasul-rasulNya, menaati perintahNya, menjauhi laranganNya, dan bahwasanya Allah memasukkan mereka ke dalam surga, dan akan melimpahkan segala kebaikan atas mereka, dan mereka akan kekal selamanya (di dalam surga). Sebaliknya wajah-wajah para penghuni kesengsaraan akan menghitam (muram) yaitu orang-orang yang mendustai para rasulNya, bermaksiat pada perintahNya dan memecah belah agama mereka menjadi beberapa kelompok, dan bahwa mereka akan dijelek-jelekkan sehingga dikatakan kepada mereka, “kenapa kamu kafir sesudah kamu beriman?” bagaimana mungkin kalian memilih kekufuran atas keimanan? “Karena itu rasakanlah azab disebabkan kekafiranmu itu.”
Ayat ini menggambarkan kegembiraan ahli surga atas rahmat Allah yang mereka terima. Dan adapun orang-orang yang beriman dan ahli ibadah, mereka mendapatkan kebahagiaan dan berwajah putih berseri, mereka berada dalam rahmat Allah di surga, dengan berbagai kesenangan, keindahan, dan kedamaian; mereka kekal di dalamnya. Itulah karunia Allah bagi mereka yang beriman dan menaati-Nya setelah pada ayat-ayat sebelumnya Allah menguraikan tanda-tanda kekuasaan Allah, kecaman terhadap orang yang murtad dan kafir, petunjuk kepada orang yang beriman yaitu keharusan mati dalam keadaan islam, pentingnya persatuan dan kesatuan, serta perbedaan nasib orang kafir dan orang mukmin di akhirat, lalu dalam ayat ini Allah menutup penjelasan tersebut dengan menegaskan bahwa itulah ayat-ayat Allah, ketetapan suatu kebenaran yang tidak boleh diragukan yang kami bacakan melalui malaikat jibril kepada kamu dengan benar wahai nabi Muhammad, dan kamu harus berpegang teguh kepada Al-Qur’an dengan mengikuti petunjuk berupa perintah dan larangan agar mendapat kebahagiaan di dunia dan akhirat. Dengan perintah dan larangan tersebut Allah tidaklah berkehendak menzalimi siapa pun di seluruh alam, tetapi orang-orang kafir itulah yang menganiaya diri mereka sendiri dengan berpecah belah dan berselisih tentang kebenaran ajaran agama, sehingga mereka pantas mendapat siksaan yang pedih.
Ali ‘Imran Ayat 107 Arab-Latin, Terjemah Arti Ali ‘Imran Ayat 107, Makna Ali ‘Imran Ayat 107, Terjemahan Tafsir Ali ‘Imran Ayat 107, Ali ‘Imran Ayat 107 Bahasa Indonesia, Isi Kandungan Ali ‘Imran Ayat 107
Tafsir Surat Ali ‘Imran Ayat: 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 | 22 | 23 | 24 | 25 | 26 | 27 | 28 | 29 | 30 | 31 | 32 | 33 | 34 | 35 | 36 | 37 | 38 | 39 | 40 | 41 | 42 | 43 | 44 | 45 | 46 | 47 | 48 | 49 | 50 | 51 | 52 | 53 | 54 | 55 | 56 | 57 | 58 | 59 | 60 | 61 | 62 | 63 | 64 | 65 | 66 | 67 | 68 | 69 | 70 | 71 | 72 | 73 | 74 | 75 | 76 | 77 | 78 | 79 | 80 | 81 | 82 | 83 | 84 | 85 | 86 | 87 | 88 | 89 | 90 | 91 | 92 | 93 | 94 | 95 | 96 | 97 | 98 | 99 | 100 | 101 | 102 | 103 | 104 | 105 | 106 | 107 | 108 | 109 | 110 | 111 | 112 | 113 | 114 | 115 | 116 | 117 | 118 | 119 | 120 | 121 | 122 | 123 | 124 | 125 | 126 | 127 | 128 | 129 | 130 | 131 | 132 | 133 | 134 | 135 | 136 | 137 | 138 | 139 | 140 | 141 | 142 | 143 | 144 | 145 | 146 | 147 | 148 | 149 | 150 | 151 | 152 | 153 | 154 | 155 | 156 | 157 | 158 | 159 | 160 | 161 | 162 | 163 | 164 | 165 | 166 | 167 | 168 | 169 | 170 | 171 | 172 | 173 | 174 | 175 | 176 | 177 | 178 | 179 | 180 | 181 | 182 | 183 | 184 | 185 | 186 | 187 | 188 | 189 | 190 | 191 | 192 | 193 | 194 | 195 | 196 | 197 | 198 | 199 | 200
Raih pahala amal jariyah dengan cara membagikan (share) konten ini kepada yang lainnya. Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam bersabda:
من دَلَّ على خيرٍ فله مثلُ أجرِ فاعلِه
"Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim no. 1893)