{2} Al-Baqarah / البقرة | الْقُرْآنُ الْكَرِيْمُ | النساء / An-Nisa {4} |
Tafsir Al-Qur’an Surat Ali ‘Imran آل عمران (Keluarga ‘Imran) lengkap dengan tulisan arab latin, arti dan terjemah Bahasa Indonesia. Surah ke 3 Tafsir ayat Ke 109.
وَلِلَّهِ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الْأَرْضِ ۚ وَإِلَى اللَّهِ تُرْجَعُ الْأُمُورُ ﴿١٠٩﴾
wa lillāhi mā fis-samāwāti wa mā fil-arḍ, wa ilallāhi turja’ul-umụr
QS. Ali ‘Imran [3] : 109
Dan milik Allah-lah apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi, dan hanya kepada Allah segala urusan dikembalikan.
Hanya milik Allah apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi, kepemilikannya merupakan haknya mencakup penciptaan dan pengaturannya. Tempat kembali seluruh makhluk adalah kepada-Nya semata, lalu Dia membalas setiap orang sesuai dengan apa yang memang menjadi haknya.
Firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى:
Kepunyaan Allah-lah segala apa yang ada di langit dan di bumi.
Yakni semuanya adalah milik Allah dan sebagai hamba-hamba-Nya.
…dan kepada Allah-lah dikembalikan segala urusan.
Maksudnya, Dialah Tuhan Yang Memutuskan lagi Yang Mengatur di dunia dan akhirat.
الْأُمُورُ “Kepunyaan Allah جَلَّ جَلالُهُ lah segala yang ada di langit dan di bumi; dan kepada Allah جَلَّ جَلالُهُ lah segala urusan dikembalikan,” maka Allah جَلَّ جَلالُهُ akan membalas orang-orang yang berbuat kebajikan dengan kebaikan mereka dan orang-orang yang berbuat kejelekan dengan kemaksiatan mereka. Sering sekali Allah جَلَّ جَلالُهُ menyebutkan hukum-hukumNya yang tiga itu secara bersamaan, yang mana Allah جَلَّ جَلالُهُ menjelaskan kepada hamba-hambaNya bahwa Dialah Pemutus perkara yang mutlak, milikNyalah keten-tuan-ketentuan takdir, ketentuan-ketentuan syariat, dan ketentuan-ketentuan pembalasan. Maka Allah جَلَّ جَلالُهُ lah Hakim di antara hamba-hambaNya di dunia dan akhirat, sedangkan selain diriNya dari para makhluk adalah orang-orang yang terkena ketentuan hukum atasnya yang tidak memiliki hak (menentukan hukum) sedikitpun.
Mahasuci Allah dari perbuatan aniaya karena milik Allah-lah apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi. Allah mahasempurna, mahakaya, dan tidak memerlukan apa pun dari hamba-Nya, dan hanya kepada Allah segala urusan dikembalikan. Kemudian dia akan mengadakan perhitungan dan memberi pahala kepada orang yang taat dan menghukum orang yang zalim. Setelah Allah menjelaskan kewajiban berdakwah bagi umat islam dan menjaga persatuan dan kesatuan, maka dalam ayat ini dijelaskan bahwa kewajiban tersebut dikarenakan kamu (umat islam) adalah umat terbaik dan paling utama di sisi Allah yang dilahirkan, yaitu ditampakkan untuk seluruh umat manusia hingga akhir zaman, karena kamu menyuruh berbuat yang makruf, dan mencegah dari yang mungkar dan beriman kepada Allah dengan iman yang benar, sehingga kalian menjalankan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya serta beriman kepada rasul-rasul-Nya. Itulah tiga faktor yang menjadi sebab umat islam mendapat julukan umat terbaik. Sekiranya ahli kitab beriman sebagaimana umat islam beriman, menyuruh yang makruf dan mencegah yang mungkar serta tidak bercerai berai dan berselisih tentang kebenaran ajaran agama Allah, tentulah itu lebih baik bagi mereka. Kenyataannya di antara mereka ada yang beriman sebagaimana imannya umat islam, sehingga sebagian kecil dari mereka ini pantas mendapat julukan sebaik-baik umat, namun kebanyakan mereka adalah orang-orang fasik, tidak mau mengikuti petunjuk dan tidak taat kepada Allah serta mengingkari syariat-Nya.
Ali ‘Imran Ayat 109 Arab-Latin, Terjemah Arti Ali ‘Imran Ayat 109, Makna Ali ‘Imran Ayat 109, Terjemahan Tafsir Ali ‘Imran Ayat 109, Ali ‘Imran Ayat 109 Bahasa Indonesia, Isi Kandungan Ali ‘Imran Ayat 109
Tafsir Surat Ali ‘Imran Ayat: 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 | 22 | 23 | 24 | 25 | 26 | 27 | 28 | 29 | 30 | 31 | 32 | 33 | 34 | 35 | 36 | 37 | 38 | 39 | 40 | 41 | 42 | 43 | 44 | 45 | 46 | 47 | 48 | 49 | 50 | 51 | 52 | 53 | 54 | 55 | 56 | 57 | 58 | 59 | 60 | 61 | 62 | 63 | 64 | 65 | 66 | 67 | 68 | 69 | 70 | 71 | 72 | 73 | 74 | 75 | 76 | 77 | 78 | 79 | 80 | 81 | 82 | 83 | 84 | 85 | 86 | 87 | 88 | 89 | 90 | 91 | 92 | 93 | 94 | 95 | 96 | 97 | 98 | 99 | 100 | 101 | 102 | 103 | 104 | 105 | 106 | 107 | 108 | 109 | 110 | 111 | 112 | 113 | 114 | 115 | 116 | 117 | 118 | 119 | 120 | 121 | 122 | 123 | 124 | 125 | 126 | 127 | 128 | 129 | 130 | 131 | 132 | 133 | 134 | 135 | 136 | 137 | 138 | 139 | 140 | 141 | 142 | 143 | 144 | 145 | 146 | 147 | 148 | 149 | 150 | 151 | 152 | 153 | 154 | 155 | 156 | 157 | 158 | 159 | 160 | 161 | 162 | 163 | 164 | 165 | 166 | 167 | 168 | 169 | 170 | 171 | 172 | 173 | 174 | 175 | 176 | 177 | 178 | 179 | 180 | 181 | 182 | 183 | 184 | 185 | 186 | 187 | 188 | 189 | 190 | 191 | 192 | 193 | 194 | 195 | 196 | 197 | 198 | 199 | 200
Raih pahala amal jariyah dengan cara membagikan (share) konten ini kepada yang lainnya. Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam bersabda:
من دَلَّ على خيرٍ فله مثلُ أجرِ فاعلِه
"Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim no. 1893)