{2} Al-Baqarah / البقرة | الْقُرْآنُ الْكَرِيْمُ | النساء / An-Nisa {4} |
Tafsir Al-Qur’an Surat Ali ‘Imran آل عمران (Keluarga ‘Imran) lengkap dengan tulisan arab latin, arti dan terjemah Bahasa Indonesia. Surah ke 3 Tafsir ayat Ke 117.
مَثَلُ مَا يُنْفِقُونَ فِي هَـٰذِهِ الْحَيَاةِ الدُّنْيَا كَمَثَلِ رِيحٍ فِيهَا صِرٌّ أَصَابَتْ حَرْثَ قَوْمٍ ظَلَمُوا أَنْفُسَهُمْ فَأَهْلَكَتْهُ ۚ وَمَا ظَلَمَهُمُ اللَّهُ وَلَـٰكِنْ أَنْفُسَهُمْ يَظْلِمُونَ ﴿١١٧﴾
maṡalu mā yunfiqụna fī hāżihil-ḥayātid-dun-yā kamaṡali rīḥin fīhā ṣirrun aṣābat ḥarṡa qaumin ẓalamū anfusahum fa ahlakat-h, wa mā ẓalamahumullāhu wa lākin anfusahum yaẓlimụn
QS. Ali ‘Imran [3] : 117
Perumpamaan harta yang mereka infakkan di dalam kehidupan dunia ini, ibarat angin yang mengandung hawa sangat dingin, yang menimpa tanaman (milik) suatu kaum yang menzalimi diri sendiri, lalu angin itu merusaknya. Allah tidak menzalimi mereka, tetapi mereka yang menzalimi diri sendiri.
Perumpamaan infak yang dilakukan oleh orang-orang kafir di jalan-jalan kebaikan di dunia ini berikut pahalanya yang mereka harapkan, adalah seperti angin kencang yang membawa udara yang sangat dingin yang menerjang kebun suatu kaum yang diharapkan panennya. Dan di sebabkan oleh dosa-dosa mereka, angin tersebut tidak menyisakan apapun darinya. Orang-orang kafir itu tidak akan mendapatkan pahala di akhirat, dan Allah tidak menzalimi mereka karena itu, sebaliknya merekalah yang zalim dengan kekufuran dan kemaksiatan mereka.
Firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى:
Perumpamaan harta yang mereka nafkahkan di dalam kehidupan dunia ini adalah seperti perumpamaan angin yang mengandung hawa yang sangat dingin.
Yang dimaksud dengan sirrun ialah dingin yang sangat. Demikianlah menurut pendapat Ibnu Abbas, Ikrimah, Sa’id ibnu Jubair, Al-Hasan, Qatadah, Ad-Dahhak, Ar-Rabi’ ibnu Anas, dan lain-lainnya. Sedang-kan menurut Ata, sirrun ialah dingin yang disertai dengan es (salju).
Disebut pula dari Ibnu Abbas dan Mujahid sehubungan dengan makna firman-Nya:
yang mengandung panas yang sangat. Yakni api.
Makna ini merujuk kepada makna yang pertama, karena sesungguhnya cuaca yang sangat dingin —terlebih lagi dibarengi dengan salju— dapat mematikan tumbuh-tumbuhan dan buah-buahan, sama halnya dengan api membakar sesuatu.
…yang menimpa tanaman kaum yang menganiaya diri sendiri, lalu angin itu merusaknya.
Yaitu membakarnya. Dengan kata lain, apabila hama menimpa kebun atau sawah yang telah tiba masa petik dan panen, lalu hama tersebut merusak dan menghancurkan semua buah-buahan atau tanaman yang ada padanya, sehingga hasilnya tidak ada, padahal pemiliknya sangat memerlukannya. Demikian pula halnya nasib orang-orang kafir, Allah menghapus pahala semua amal kebaikan mereka ketika di dunia hingga mereka tidak dapat memetik buahnya. Perihalnya sama dengan lenyapnya buah-buahan dari lahan atau kebun tersebut karena dosa-dosa yang dilakukan oleh pemiliknya. Demikianlah nasib yang akan mereka alami, karena mereka membangun amal perbuatannya tanpa fondasi dan tiang penyangga.
Allah tidak menganiaya mereka, tetapi merekalah yang menganiaya diri mereka sendiri.
116-117. Allah menerangkan bahwa orang-orang kafir yang mengingkari ayat-ayat Allah dan mendustakan para rasulNya tidak aka nada penyelamat yang menyelamatkan mereka dari siksa Allah dan tidak pula ada pemberi syafaat kepada mereka di sisi Allah. Dan bahwasanya harta dan anak-anak mereka yang disiapkan untuk menghadapi kesulitan dan bencana tidak akan berguna bagi mereka sama sekali. Infak yang mereka keluarkan di dunia untuk membela kebatilan mereka akan lenyap, dan bahwa perumpamaannya “adalah seperti perumpamaan” tanaman yang ditimpa “angin” kencang, “yang mengandung hawa yang sangat dingin,” maksudnya, hawa dingin yang menusuk atau panas yang membakar, lalu menghancurkan tanaman tersebut, dan hal tersebut adalah akibat dari kezhaliman mereka, maka Allah tidak menzhalimi mereka dan menyiksa mereka tanpa suatu dosa, akan tetapi merekalah yang telah menzhalimi diri mereka sendiri. Ini sebagaimana Firman Allah :
“Sesungguhnya orang-orang yang kafir menafkahkan harta mereka untuk menghalangi (orang) dari jalan Allah. Mereka akan menafkahkan harta itu, kemudian menjadi sesalan bagi mereka, dan mereka akan dikalahkan. Dan ke dalam Jahannamlah orang-orang yang kafir itu dikumpulkan,” –Al-Anfal:36-
Perumpamaan harta yang mereka infakkan baik secara ikhlas tapi tanpa dilandasi iman yang benar atau karena mencari popularitas di mata manusia di dalam kehidupan dunia ini, adalah ibarat angin yang mengandung hawa yang sangat dingin, yang menimpa tanaman yang siap dipanen, milik suatu kaum yang menzalimi diri sendiri, karena tidak beriman kepada Allah dan hari akhir, lalu angin itu merusaknya, sehingga tanaman yang siap dipanen tersebut seolah hangus terbakar dan pemiliknya tidak sedikit pun mendapatkan hasil. Karena tujuan infak mereka adalah popularitas, maka itulah yang mereka dapatkan. Dengan demikian Allah tidak menzalimi mereka, tetapi mereka yang menzalimi diri sendiri karena mereka hanya memburu kehidupan duniawi dan tidak percaya kepada kehidupan ukhrawi. Setelah pada ayat sebelumnya Allah menjelaskan bahwa amal perbuatan orang kafir tidak akan mendatangkan kebaikan karena tidak dilandasi keimanan, maka pada ayat ini Allah memperingatkan umat islam agar tidak menjadikan orang kafir sebagai orang kepercayaan, karena mereka akan berkhianat. Wahai orang-orang yang beriman! janganlah kamu menjadikan orang-orang yang di luar kalanganmu, yaitu orang-orang yang tidak beriman atau beriman tidak secara benar seperti orang-orang munafik, sebagai teman kepercayaanmu, sehingga kamu membocorkan rahasiamu, karena mereka tidak henti-hentinya menyusahkan dan menimbulkan kemudaratan atas kamu. Mereka berbuat itu karena mengharapkan kehancuranmu yang diawali dengan perpecahan dan bercerai-berai.
Ali ‘Imran Ayat 117 Arab-Latin, Terjemah Arti Ali ‘Imran Ayat 117, Makna Ali ‘Imran Ayat 117, Terjemahan Tafsir Ali ‘Imran Ayat 117, Ali ‘Imran Ayat 117 Bahasa Indonesia, Isi Kandungan Ali ‘Imran Ayat 117
Tafsir Surat Ali ‘Imran Ayat: 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 | 22 | 23 | 24 | 25 | 26 | 27 | 28 | 29 | 30 | 31 | 32 | 33 | 34 | 35 | 36 | 37 | 38 | 39 | 40 | 41 | 42 | 43 | 44 | 45 | 46 | 47 | 48 | 49 | 50 | 51 | 52 | 53 | 54 | 55 | 56 | 57 | 58 | 59 | 60 | 61 | 62 | 63 | 64 | 65 | 66 | 67 | 68 | 69 | 70 | 71 | 72 | 73 | 74 | 75 | 76 | 77 | 78 | 79 | 80 | 81 | 82 | 83 | 84 | 85 | 86 | 87 | 88 | 89 | 90 | 91 | 92 | 93 | 94 | 95 | 96 | 97 | 98 | 99 | 100 | 101 | 102 | 103 | 104 | 105 | 106 | 107 | 108 | 109 | 110 | 111 | 112 | 113 | 114 | 115 | 116 | 117 | 118 | 119 | 120 | 121 | 122 | 123 | 124 | 125 | 126 | 127 | 128 | 129 | 130 | 131 | 132 | 133 | 134 | 135 | 136 | 137 | 138 | 139 | 140 | 141 | 142 | 143 | 144 | 145 | 146 | 147 | 148 | 149 | 150 | 151 | 152 | 153 | 154 | 155 | 156 | 157 | 158 | 159 | 160 | 161 | 162 | 163 | 164 | 165 | 166 | 167 | 168 | 169 | 170 | 171 | 172 | 173 | 174 | 175 | 176 | 177 | 178 | 179 | 180 | 181 | 182 | 183 | 184 | 185 | 186 | 187 | 188 | 189 | 190 | 191 | 192 | 193 | 194 | 195 | 196 | 197 | 198 | 199 | 200
Raih pahala amal jariyah dengan cara membagikan (share) konten ini kepada yang lainnya. Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam bersabda:
من دَلَّ على خيرٍ فله مثلُ أجرِ فاعلِه
"Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim no. 1893)