{2} Al-Baqarah / البقرة | الْقُرْآنُ الْكَرِيْمُ | النساء / An-Nisa {4} |
Tafsir Al-Qur’an Surat Ali ‘Imran آل عمران (Keluarga ‘Imran) lengkap dengan tulisan arab latin, arti dan terjemah Bahasa Indonesia. Surah ke 3 Tafsir ayat Ke 151.
سَنُلْقِي فِي قُلُوبِ الَّذِينَ كَفَرُوا الرُّعْبَ بِمَا أَشْرَكُوا بِاللَّهِ مَا لَمْ يُنَزِّلْ بِهِ سُلْطَانًا ۖ وَمَأْوَاهُمُ النَّارُ ۚ وَبِئْسَ مَثْوَى الظَّالِمِينَ ﴿١٥١﴾
sanulqī fī qulụbillażīna kafarur-ru’ba bimā asyrakụ billāhi mā lam yunazzil bihī sulṭānā, wa ma`wāhumun-nār, wa bi`sa maṡwaẓ-ẓālimīn
QS. Ali ‘Imran [3] : 151
Akan Kami masukkan rasa takut ke dalam hati orang-orang kafir, karena mereka mempersekutukan Allah dengan sesuatu yang Allah tidak menurunkan keterangan tentang itu. Dan tempat kembali mereka ialah neraka. Dan (itulah) seburuk-buruk tempat tinggal (bagi) orang-orang zalim.
Kami akan melemparkan ke dalam hati orang-orang kafir ketakutan dan kekhawatiran yang sangat, disebabkan mereka mempersekutukan Allah dengan tuhan-tuhan yang palsu. Mereka tidak mempunyai dalil atau bukti apapun bahwa tuhan-tuhan tersebut layak disembah bersama Allah. Maka keadaan mereka di dunia adalah ketakutan dan kekhawatiran dari orang-orang beriman. Adapun tempat mereka di akhirat di mana mereka mendudukinya adalah api neraka, hal itu disebabkan kezaliman dan permusuhan mereka, sebuah kedudukan yang benar-benar sangat buruk.
Telah disebutkan di dalam kitab Sahihain sebuah hadis dari Jabir ibnu Abdullah, bahwa Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ pernah bersabda:
Aku telah diberi lima perkara yang belum pernah diberikan kepada seorang Nabi pun sebelumku, yaitu: Aku diberi pertolongan melalui rasa takut (yang ditimpakan ke dalam hati musuh) sejauh perjalanan satu bulan, dijadikan untukku tanah ini sebagai masjid (tempat salat) dan suci (lagi menyucikan), dihalalkan bagiku ganimah-ganimah (rampasan perang), aku diberi izin untuk meruberikan syafaat, dan dahulu seorang nabi diutus hanya khusus untuk kaumnya sendiri, sedangkan aku diutus untuk seluruh umat manusia.
Imam Ahmad mengatakan, telah menceritakan kepada kami Muhammad ibnu Abu Addi, dari Sulaiman At-Taimi, dari Sayyar, dari Abu Umamah, bahwa Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ pernah bersabda: Allah menjadikan aku lebih utama di atas para nabi —atau atas seluruh umat (manusia)— dengan empat perkara. Aku diutus untuk seluruh umat manusia, bumi seluruhnya dijadikan untukku dan umatku sebagai masjid dan suci (lagi menyucikan), maka di mana pun seseorang dari umatku menjumpai waktu salat, di tempat itulah masjid dan sarana bersucinya, aku diberi pertolongan melalui rasa takut yang mencekam hati musuh-musuhku dalam jarak perjalanan satu bulan, dan ganimah (rampasan perang) dihalalkan bagiku.
Imam Turmuzi meriwayatkannya melalui hadis Sulaiman At-Taimi, dari Yasar Al-Qurasyi Al-Umawi —maula mereka adalah Ad-Dimasyqi, penduduk kota Basrah—, dari Abu Umamah (yaitu Sada ibnu Ajlan r.a.) dengan lafaz yang sama, dan Imam Turmuzi mengatakan bahwa hadis ini hasan sahih.
Sa’id ibnu Mansur mengatakan, telah menceritakan kepada kami Ibnu Wahb, telah menceritakan kepadaku Amr ibnul Haris, bahwa Abu Yunus telah menceritakan kepadanya, dari Abu Hurairah r.a. yang mengatakan bahwa Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ pernah bersabda: Aku diberi pertolongan dengan melalui rasa takut yang mencekam musuh.
Imam Muslim meriwayatkannya dari hadis Ibnu Wahb.
Imam Ahmad mengatakan, telah menceritakan kepada kami Husain ibnu Muhammad, telah menceritakan kepada kami Israil, dari Abu Ishaq, dari Abu Burdah, dari Abu Musa yang mengatakan bahwa Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ pernah bersabda: Aku dianugerahi lima perkara, yaitu aku diutus kepada orang yang berkulit merah dan hitam (seluruh umat manusia), tanah dijadikan untukku suci (lagi menyucikan) dan sebagai masjid, ganimah dihalalkan bagiku, sedangkan sebelumku ganimah tidak pernah dihalalkan buat seorang pun, aku diberi pertolongan dengan rasa takut (yang mencekam hati musuh) dalam jarak perjalanan satu bulan, aku diberi izin memberikan syafaat, tiada seorang nabi pun melainkan pernah meminta syafaat, dan sesungguhnya aku simpan syafaatku buat orang yang meninggal dunia dalam keadaan tidak mempersekutukan Allah dengan sesuatu pun.
Hadis ini hanya diriwayatkan oleh Imam Ahmad sendiri.
Al-Aufi meriwayatkan dari Ibnu Abbas sehubungan dengan makna firman-Nya:
Akan Kami masukkan ke dalam hati orang-orang kafir rasa takut.
Allah menimpakan rasa takut ke dalam hati Abu Sufyan (dalam Perang Ahzab, pent.), maka ia kembali ke Mekah (bersama pasukan bersekutunya). Lalu Nabi صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ bersabda:
Sesungguhnya Abu Sufyan telah tertimpa suatu tekanan dari kalian, kini ia kembali, sedangkan Allah telah memasukkan rasa takut ke dalam hatinya.
Hadis ini diriwayatkan pula oleh Ibnu Abu Hatim.
Di antara pertolongan dan pembelaanNya bagi mereka adalah bahwa Dia berjanji untuk meletakkan ketakutan pada hati orang-orang kafir, yaitu kekhawatiran yang kuat yang menghalangi mereka dari sebagian besar tujuan mereka, dan sungguh Allah جَلَّ جَلالُهُtelah melakukannya, yang demikian itu karena kaum musyrikin ketika berpaling dari peperangan Uhud mereka bermusyawarah, mereka berkata, “Bagaimana bisa kita pulang setelah kita membunuh orang-orang yang telah kita bunuh dari kalangan mereka dan telah kita kalahkan mereka, padahal kita belum memberantas mereka?” Lalu mereka hendak melakukan itu, namun Allah جَلَّ جَلالُهُ menjatuhkan ketakutan pada hati mereka hingga mereka berpaling pulang dengan sia-sia.
Tidak diragukan bahwa hal ini merupakan pertolongan yang paling besar, karena sebagaimana yang telah dijelaskan bahwa pertolongan Allah جَلَّ جَلالُهُ kepada hamba-hambaNya yang beriman itu tidaklah akan keluar dari dua kemungkinan; pertama, membasmi sekelompok dari kaum kafir. Kedua, mendesak mereka hingga mereka kembali pulang dengan sia-sia. Kisah ini termasuk kategori kedua. Kemudian Allah جَلَّ جَلالُهُ menyebutkan sebab-sebab yang mengakibatkan Allah جَلَّ جَلالُهُ menjatuhkan ketakutan itu pada hati orang-orang kafir seraya berfirman, بِمَا أَشْرَكُوا بِاللَّهِ مَا لَمْ يُنَزِّلْ بِهِ سُلْطَانًا “Disebabkan mereka mempersekutukan Allah جَلَّ جَلالُهُ dengan sesuatu yang Allah جَلَّ جَلالُهُ sendiri tidak menurunkan keterangan tentang itu.” Maksudnya, hal tersebut disebabkan karena tindakan mereka mengambil sekutu selainNya berupa tandingan-tandingan dan patung-patung yang telah mereka sembah menurut hawa nafsu dan keinginan mereka yang batil, tanpa ada alasan dan keterangan sedikit pun. Maka terputuslah mereka dari pertolongan Allah جَلَّ جَلالُهُ Yang Maha Esa lagi Maha Penyayang.
Itulah sebabnya orang musyrik takut dari (bahaya) kaum Mukminin yang mana orang musyrik itu tidak bersandar pada sebuah pegangan yang kokoh, dan tidak pula memiliki sandaran pada setiap kesulitan dan kesempitan. Ini adalah kondisinya di dunia, sedangkan di akhirat kondisinya akan lebih dahsyat dan lebih besar lagi. Karena itu, Allah جَلَّ جَلالُهُ berfirman, وَمَأْوَاهُمُ النَّارُ “Tempat kembali mereka adalah neraka”, yaitu tempat menetap mereka yang menjadi tempat kembali mereka, di mana mereka tidak akan keluar darinya, وَبِئْسَ مَثْوَى الظَّالِمِينَ “dan itulah seburuk-buruk tempat tinggal orang-orang yang zhalim,” dikarenakan kezhaliman dan permusuhan mereka, sehingga neraka menjadi tempat kembali mereka.
Setelah ditegaskan bahwa Allah adalah penolong yang terbaik, di sini dijelaskan salah satu bentuk pertolongan dimaksud. Yaitu akan kami lindungi dan tolong kamu dengan masukkan rasa takut ke dalam hati orang-orang kafir, untuk menyerang kaum muslim, hal itu karena mereka mempersekutukan Allah dengan sesuatu yang Allah tidak menurunkan keterangan tentang itu. Dan tempat kembali mereka setelah meninggal dunia ialah neraka. Dan itulah seburuk-buruk tempat tinggal yang abadi bagi orang-orang zalim. Setelah rasulullah dan para sahabat kembali dari perang uhud, timbul pertanyaan antara mereka mengenai sebab kegagalan dalam perang uhud, padahal Allah sudah menjanjikan kemenangan. Dan sungguh, Allah telah memenuhi janji-Nya kepadamu sebagaimana yang terjadi pada saat awal perang uhud, yaitu ketika kamu membunuh pemegang panji mereka, orang kafir dan tujuh orang lainnya dengan izin-Nya, sampai pada saat kamu lemah, dan takut karena ada sebagian pasukan yang lari dari medan perang, sehingga mendahulukan meraih harta rampasan perang atas ketaatan kepada rasulullah Muhammad dan berselisih dalam urusan berebut harta rampasan perang itu dan mengabaikan perintah rasul agar regu pemanah tetap bertahan pada tempat yang telah ditetapkan, walau dalam situasi bagaimanapun. Peristiwa tersebut terjadi setelah Allah memperlihatkan kepadamu apa yang kamu sukai, yaitu kemenangan dan harta rampasan perang. Di antara kamu ada orang yang menghendaki dunia berupa harta rampasan perang dan di antara kamu ada pula orang yang menghendaki akhirat dengan menaati perintah rasulullah, seperti komandan pasukan pemanah, yaitu abdullah bin jubair. Kemudian Allah memalingkan kamu dari mereka dengan menggagalkan kemenangan yang sudah hampir diraih untuk mengujimu siapa yang kuat imannya dan siapa yang lemah. Tetapi ketahuilah dia benar-benar telah memaafkan kesalahan kamu dalam perang uhud. Dan Allah mempunyai karunia yang banyak yang diberikan kepada orang-orang mukmin yang beriman dengan sebenar-benarnya.
Ali ‘Imran Ayat 151 Arab-Latin, Terjemah Arti Ali ‘Imran Ayat 151, Makna Ali ‘Imran Ayat 151, Terjemahan Tafsir Ali ‘Imran Ayat 151, Ali ‘Imran Ayat 151 Bahasa Indonesia, Isi Kandungan Ali ‘Imran Ayat 151
Tafsir Surat Ali ‘Imran Ayat: 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 | 22 | 23 | 24 | 25 | 26 | 27 | 28 | 29 | 30 | 31 | 32 | 33 | 34 | 35 | 36 | 37 | 38 | 39 | 40 | 41 | 42 | 43 | 44 | 45 | 46 | 47 | 48 | 49 | 50 | 51 | 52 | 53 | 54 | 55 | 56 | 57 | 58 | 59 | 60 | 61 | 62 | 63 | 64 | 65 | 66 | 67 | 68 | 69 | 70 | 71 | 72 | 73 | 74 | 75 | 76 | 77 | 78 | 79 | 80 | 81 | 82 | 83 | 84 | 85 | 86 | 87 | 88 | 89 | 90 | 91 | 92 | 93 | 94 | 95 | 96 | 97 | 98 | 99 | 100 | 101 | 102 | 103 | 104 | 105 | 106 | 107 | 108 | 109 | 110 | 111 | 112 | 113 | 114 | 115 | 116 | 117 | 118 | 119 | 120 | 121 | 122 | 123 | 124 | 125 | 126 | 127 | 128 | 129 | 130 | 131 | 132 | 133 | 134 | 135 | 136 | 137 | 138 | 139 | 140 | 141 | 142 | 143 | 144 | 145 | 146 | 147 | 148 | 149 | 150 | 151 | 152 | 153 | 154 | 155 | 156 | 157 | 158 | 159 | 160 | 161 | 162 | 163 | 164 | 165 | 166 | 167 | 168 | 169 | 170 | 171 | 172 | 173 | 174 | 175 | 176 | 177 | 178 | 179 | 180 | 181 | 182 | 183 | 184 | 185 | 186 | 187 | 188 | 189 | 190 | 191 | 192 | 193 | 194 | 195 | 196 | 197 | 198 | 199 | 200
Raih pahala amal jariyah dengan cara membagikan (share) konten ini kepada yang lainnya. Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam bersabda:
من دَلَّ على خيرٍ فله مثلُ أجرِ فاعلِه
"Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim no. 1893)