{2} Al-Baqarah / البقرة | الْقُرْآنُ الْكَرِيْمُ | النساء / An-Nisa {4} |
Tafsir Al-Qur’an Surat Ali ‘Imran آل عمران (Keluarga ‘Imran) lengkap dengan tulisan arab latin, arti dan terjemah Bahasa Indonesia. Surah ke 3 Tafsir ayat Ke 164.
لَقَدْ مَنَّ اللَّهُ عَلَى الْمُؤْمِنِينَ إِذْ بَعَثَ فِيهِمْ رَسُولًا مِنْ أَنْفُسِهِمْ يَتْلُو عَلَيْهِمْ آيَاتِهِ وَيُزَكِّيهِمْ وَيُعَلِّمُهُمُ الْكِتَابَ وَالْحِكْمَةَ وَإِنْ كَانُوا مِنْ قَبْلُ لَفِي ضَلَالٍ مُبِينٍ ﴿١٦٤﴾
laqad mannallāhu ‘alal-mu`minīna iż ba’aṡa fīhim rasụlam min anfusihim yatlụ ‘alaihim āyātihī wa yuzakkīhim wa yu’allimuhumul-kitāba wal-ḥikmah, wa ing kānụ ming qablu lafī ḍalālim mubīn
QS. Ali ‘Imran [3] : 164
Sungguh, Allah telah memberi karunia kepada orang-orang beriman ketika (Allah) mengutus seorang Rasul (Muhammad) di tengah-tengah mereka dari kalangan mereka sendiri, yang membacakan kepada mereka ayat-ayat-Nya, menyucikan (jiwa) mereka, dan mengajarkan kepada mereka Kitab (Al-Qur’an) dan Hikmah (Sunnah), meskipun sebelumnya, mereka benar-benar dalam kesesatan yang nyata.
Allah telah melimpahkan nikmat kepada orang-orang mukmin dari kalangan bangsa Arab, tatkala Allah mengutus seorang Rasul dari kalangan mereka, membacakan ayat-ayat Al Qur’an kepada mereka, membersihkan mereka dari syirik dan akhlak-akhlak yang rusak, mengajarkan Al Qur’an dan sunnah kepada mereka, dan sebelum kedatangan Rasul tersebut mereka benar-benar dalam kesesatan dan kebodohan yang nyata.
Firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى:
Sesungguhnya Allah telah memberi karunia kepada orang-orang yang beriman ketika Allah mengutus di antara mereka seorang rasul dari golongan mereka sendiri.
Yakni dari bangsa mereka sendiri agar mereka dapat berkomunikasi dengannya, bertanya kepadanya, duduk semajelis dengannya, dan menimba ilmu darinya. Sebagaimana yang disebutkan di dalam firman-Nya:
Dan di amara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untuk kalian istri-istri dari jenis kalian sendiri supaya kalian cenderung dan merasa tenteram kepadanya. (Ar Ruum:21), hingga akhir ayat.
Katakanlah, “Bahwa aku hanyalah seorang manusia seperti kalian, diwahyukan kepadaku bahwasanya Tuhan kalian adalah Tuhan Yang Maha Esa.” (Fussilat: 6), hingga akhir ayat.
Dan Kami tidak mengutus rasul-rasul sebelum kalian, melainkan mereka sungguh memakan makanan dan berjalan di pasar-pasar. (Al Furqaan:20)
Kami tidak mengutus sebelum kamu, melainkan orang laki-laki yang Kami berikan wahyu kepadanya di antara penduduk negeri. (Yusuf:109)
Dan firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى yang mengatakan:
Hai golongan jin dan manusia, apakah belum datang kepada kalian rasul-rasul dari golongan kalian sendiri. (Al An’am:130)
Hal ini jelas lebih sangat diharapkan bila seorang rasul yang diutus kepada mereka berasal dari kalangan mereka sendiri, sehingga mereka dapat berkomunikasi dengannya dan merujuk kepadanya dalam memahami kalam Ilahi yang melewatinya. Karena itulah maka dalam firman berikutnya disebutkan:
…yang membacakan kepada mereka ayat-ayat Allah.
Yang dimaksud ialah Al-Qur’an.
…dan membersihkan (jiwa) mereka.
Yakni yang memerintahkan mereka kepada kebajikan dan melarang mereka berbuat kemungkaran, agar jiwa mereka menjadi bersih dan suci dari kotoran dan najis yang dahulu di masa mereka musyrik dan Jahiliah selalu mereka lakukan.
…dan mengajarkan kepada mereka Al-Kitab dan Al-Hikmah.
Yaitu Al-Qur’an dan Sunnah.
Dan sesungguhnya sebelum itu…
Maksudnya, sebelum kedatangan Rasul صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
…mereka adalah benar-benar dalam kesesatan yang nyata.
Yakni benar-benar dalam kesesatan dan kebodohan yang nyata. Hal ini tampak jelas bagi setiap orang.
Karunia ini yang telah Allah جَلَّ جَلالُهُ berikan kepada hamba-hambaNya, merupakan karunia yang paling besar bahkan karunia yang paling mendasar, yaitu anugerah dengan adanya Rasul yang mulia tersebut kepada mereka, yang dengannya Allah جَلَّ جَلالُهُ menyelamatkan mereka dari kesesatan, dan memelihara mereka dengannya dari kehancuran, maka Allah جَلَّ جَلالُهُ berfirman, لَقَدْ مَنَّ اللَّهُ عَلَى الْمُؤْمِنِينَ إِذْ بَعَثَ فِيهِمْ رَسُولًا مِنْ أَنْفُسِهِمْ “Sungguh Allah جَلَّ جَلالُهُ telah memberi karunia kepada orang-orang yang beriman ketika Allah جَلَّ جَلالُهُ mengutus pada mereka seorang rasul dari golongan mereka sendiri,” yang mereka ketahui garis keturunannya, keadaannya dan bahasanya dari kaum mereka dan suku mereka sebagai seorang pemberi nasihat bagi mereka, bersikap kasih sayang terhadap mereka, yang membacakan kepada mereka ayat-ayat Allah جَلَّ جَلالُهُ, dan mengajarkan kepada mereka lafazh dan maknanya, وَيُزَكِّيهِمْ “dan membersihkan (jiwa) mereka” dari syirik dan maksiat, hal-hal yang hina serta seluruh akhlak-akhlak yang buruk, وَيُعَلِّمُهُمُ الْكِتَابَ “dan mengajarkan kepada mereka al-Kitab,” baik jenis al-Kitab (secara umum) yang maksudnya adalah al-Qur`an, sehingga Firman Allah جَلَّ جَلالُهُ, يَتْلُو عَلَيْهِمْ آيَاتِهِ “Yang membacakan kepada mereka ayat-ayat Allah جَلَّ جَلالُهُ,” maksudnya adalah, ciptaan-ciptaan Allah جَلَّ جَلالُهُ (al-Ayat al-Kauniyah), atau yang dimaksudkan dengan al-Kitab di sini adalah penulisan, sehingga maknanya adalah bahwa Allah جَلَّ جَلالُهُ telah memberikan karuniaNya atas mereka dengan mengajarkan al-Kitab dan penulisan, di mana dengan tulisan itu ilmu dapat dipahami dan terjaga. وَالْحِكْمَةَ “Dan al-Hikmah,” yaitu, as-Sunnah yang merupakan pendamping al-Qur`an. Atau (juga bermakna) meletakkan sesuatu pada tempatnya dan mengetahui rahasia-rahasia syariat. Maka Allah جَلَّ جَلالُهُ menyatukan bagi mereka antara pengajaran hukum-hukum dan segala hal yang dengannya hukum-hukum tersebut direalisasikan dan segala hal yang menjadi perangkat didapatkannya faidah dan buahnya. Hingga mereka melampaui seluruh makhluk yang ada dengan perkara-perkara yang agung itu.
Dan mereka menjadi para ulama Rabbani, وَإِنْ كَانُوا مِنْ قَبْلُ “sekalipun sebelum (kedatangan Nabi) itu”, maksudnya, sebelum diutusnya Rasul tersebut, لَفِي ضَلَالٍ مُبِينٍ “mereka adalah benar-benar dalam kesesatan yang nyata.” Mereka tidak mengetahui jalan yang menghantarkan mereka kepada Rabb mereka, tidak juga tentang perkara yang membersihkan jiwa mereka dan menyucikannya. Akan tetapi apa yang dihiasi oleh kebodohan mereka, niscaya mereka melakukannya walaupun perbuatan itu bertentangan dengan akal sehat seluruh alam.
Usai menjelaskan anugerah-Nya berupa tingkatan penghuni surga, dalam ayat ini Allah menyebut anugerah-Nya kepada kaum mukmin di dunia. Sungguh, Allah telah memberi karunia kepada orang-orang beriman ketika Allah mengutus seorang rasul di tengah-tengah mereka dari kalangan mereka sendiri, yakni dari jenis manusia dan dari bangsa arab; dialah nabi Muhammad yang membacakan kepada mereka ayat-ayat-Nya, baik dalam bentuk wahyu yang diturunkan maupun yang terbentang di alam raya, menyucikan jiwa mereka dari berbagai penyakit hati, dan mengajarkan kepada mereka kitab Al-Qur’an dan hikmah, yakni sunah atau kemahiran melakukan hal yang bermanfaat dan menolak mudarat, meskipun sebelumnya, yakni sebelum pengutusan nabi Muhammad, mereka benar-benar dalam kesesatan yang nyata, yakni dalam kekafiran setelah dijelaskan bahwa diutusnya nabi Muhammad adalah karunia Allah yang sangat besar bagi umat manusia, lalu dijelaskan tentang adanya kemenangan dan kekalahan dalam peperangan sesuai dengan ketaatan terhadap hukum kemasyarakatan. Dan mengapa kamu heran ketika ditimpa musibah kegagalan pada perang uhud dengan gugurnya 70 orang dari pasukan mukmin, padahal kamu telah menimpakan musibah dua kali lipat kepada musuh-Musuhmu pada perang badar, kini kamu berkata, dari mana datangnya kekalahan ini’ katakanlah, itu dari kesalahan dirimu sendiri karena kamu meninggalkan tuntunan rasulullah agar pasukan pemanah tidak meninggalkan tempat hingga peperangan selesai. Sungguh, Allah mahakuasa atas segala sesuatu.
Ali ‘Imran Ayat 164 Arab-Latin, Terjemah Arti Ali ‘Imran Ayat 164, Makna Ali ‘Imran Ayat 164, Terjemahan Tafsir Ali ‘Imran Ayat 164, Ali ‘Imran Ayat 164 Bahasa Indonesia, Isi Kandungan Ali ‘Imran Ayat 164
Tafsir Surat Ali ‘Imran Ayat: 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 | 22 | 23 | 24 | 25 | 26 | 27 | 28 | 29 | 30 | 31 | 32 | 33 | 34 | 35 | 36 | 37 | 38 | 39 | 40 | 41 | 42 | 43 | 44 | 45 | 46 | 47 | 48 | 49 | 50 | 51 | 52 | 53 | 54 | 55 | 56 | 57 | 58 | 59 | 60 | 61 | 62 | 63 | 64 | 65 | 66 | 67 | 68 | 69 | 70 | 71 | 72 | 73 | 74 | 75 | 76 | 77 | 78 | 79 | 80 | 81 | 82 | 83 | 84 | 85 | 86 | 87 | 88 | 89 | 90 | 91 | 92 | 93 | 94 | 95 | 96 | 97 | 98 | 99 | 100 | 101 | 102 | 103 | 104 | 105 | 106 | 107 | 108 | 109 | 110 | 111 | 112 | 113 | 114 | 115 | 116 | 117 | 118 | 119 | 120 | 121 | 122 | 123 | 124 | 125 | 126 | 127 | 128 | 129 | 130 | 131 | 132 | 133 | 134 | 135 | 136 | 137 | 138 | 139 | 140 | 141 | 142 | 143 | 144 | 145 | 146 | 147 | 148 | 149 | 150 | 151 | 152 | 153 | 154 | 155 | 156 | 157 | 158 | 159 | 160 | 161 | 162 | 163 | 164 | 165 | 166 | 167 | 168 | 169 | 170 | 171 | 172 | 173 | 174 | 175 | 176 | 177 | 178 | 179 | 180 | 181 | 182 | 183 | 184 | 185 | 186 | 187 | 188 | 189 | 190 | 191 | 192 | 193 | 194 | 195 | 196 | 197 | 198 | 199 | 200
Raih pahala amal jariyah dengan cara membagikan (share) konten ini kepada yang lainnya. Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam bersabda:
من دَلَّ على خيرٍ فله مثلُ أجرِ فاعلِه
"Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim no. 1893)