{2} Al-Baqarah / البقرة | الْقُرْآنُ الْكَرِيْمُ | النساء / An-Nisa {4} |
Tafsir Al-Qur’an Surat Ali ‘Imran آل عمران (Keluarga ‘Imran) lengkap dengan tulisan arab latin, arti dan terjemah Bahasa Indonesia. Surah ke 3 Tafsir ayat Ke 165.
أَوَلَمَّا أَصَابَتْكُمْ مُصِيبَةٌ قَدْ أَصَبْتُمْ مِثْلَيْهَا قُلْتُمْ أَنَّىٰ هَـٰذَا ۖ قُلْ هُوَ مِنْ عِنْدِ أَنْفُسِكُمْ ۗ إِنَّ اللَّهَ عَلَىٰ كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ ﴿١٦٥﴾
a wa lammā aṣābatkum muṣībatung qad aṣabtum miṡlaihā qultum annā hāżā, qul huwa min ‘indi anfusikum, innallāha ‘alā kulli syai`ing qadīr
QS. Ali ‘Imran [3] : 165
Dan mengapa kamu (heran) ketika ditimpa musibah (kekalahan pada Perang Uhud), padahal kamu telah menimpakan musibah dua kali lipat (kepada musuh-musuhmu pada Perang Badar) kamu berkata, “Dari mana datangnya (kekalahan) ini?” Katakanlah, “Itu dari (kesalahan) dirimu sendiri.” Sungguh, Allah Mahakuasa atas segala sesuatu.
Manakala kalian wahai orang-orang mukmin ditimpa musibah, yaitu apa yang menimpa kalian di perang Uhud, padahal kalian telah mendapatkan dua kali lipatnya dari orang-orang musyrikin di Badar. Kalian berkata dengan ketakjuban, “Bagaimana hal ini bisa terjadi sementara kami adalah orang-orang muslim dan Rasulullah sallallahu alaihi wa sallam ada di antara kami, sedangkan mereka semua adalah orang-orang musyrikin?” Katakan kepada mereka wahai Nabi, “Apa yang menimpa diri kalian ini adalah berasal dari diri kalian sendiri, di sebabkan penyelisihan kalian terhadap Rasul kalian dan kesibukan kalian dalam mengumpulkan harta rampasan perang.” Sesungguhnya Allah melakukan apa yang Dia kehendaki dan menetapkan hukum apa yang Dia inginkan, dan tidak ada yang boleh mengoreksi hukum-Nya.
Firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى:
Dan mengapa ketika kalian ditimpa musibah.
Yakni apa yang menimpa sebagian dari kalangan mereka dalam peperangan Uhud, yakni tujuh puluh orang dari kalangan mereka gugur.
…padahal kalian telah menimpakan kekalahan dua kali lipat kepada musuh-musuh kalian.
Yaitu dalam Perang Badar, karena sesungguhnya pasukan kaum muslim sempat membunuh tujuh puluh orang dari kalangan musuh-musuh mereka dan menawan tujuh puluh orang dari kalangan musuh-musuh mereka.
…kalian berkata, “Dari mana datangnya (kekalahan) ini?”
Yakni mengapa hal ini dapat terjadi pada diri kami.
Katakanlah, “Itu dari (kesalahan) kalian sendiri.”
Ibnu Abu Hatim mengatakan, telah menceritakan kepada kami ayahku, telah menceritakan kepada kami Abu Bakar ibnu Abu Syaibah, telah menceritakan kepada kami Qurad ibnu Nuh, telah menceritakan kepada kami Ikrimah ibnu Ammar, telah menceritakan kepada kami Sammak Al-Hanafi Abu Zamil, telah menceritakan kepadaku Ibnu Abbas, telah menceritakan kepadaku Umar ibnul Khattab yang menceritakan bahwa ketika peperangan Uhud terjadi, yaitu setahun setelah Perang Badar, maka kaum muslim memperoleh hukuman disebabkan kesalahan mereka berani menerima tebusan dari tawanan Perang Badar kaum musyrik. Akhirnya dalam Perang Uhud, tujuh puluh orang dari pasukan kaum muslim gugur, dan sahabat-sahabat Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ lari meninggalkan beliau hingga gigi seri beliau rontok dan topi besi pelindung kepalanya pecah serta darah mengalir pada wajahnya karena terluka. Lalu Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى menurunkan firman-Nya:
Dan mengapa ketika kalian ditimpa musibah (pada peperangan Uhud), padahal kalian telah menimpakan kekalahan dua kali lipat kepada musuh-musuh kalian (pada peperangan Badar) kalian berkata, “Dari manakah datangnya (kekalahan) ini?” Katakanlah, “Itu dari (kesalahan) diri kalian sendiri.”
Yakni karena kalian lebih suka menerima tebusan dari tawanan Perang Badar.
Hal yang sama diriwayatkan oleh Imam Ahmad, dari ibnu Abdur Rahman ibnu Gazwan (yaitu Qurad ibnu Nuh) berikut sanadnya, tetapi lebih panjang daripada hadis di atas. Hal yang sama dikatakan pula oleh Al-Hasan Al-Basri.
Ibnu Jarir mengatakan, telah menceritakan kepada kami Al-Qasim, telah menceritakan kepada kami Al-Husain, telah menceritakan kepada kami Ismail ibnu Ulayyah, dari Ibnu Aun. Sunaid (yakni Husain) mengatakan, dan telah menceritakan kepadaku Hajjaj, dari Juraij, dari Muhammad, dari Ubaidah, dari Ali r.a. yang menceritakan bahwa Malaikat Jibril datang kepada Nabi صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ, lalu berkata: Hai Muhammad, sesungguhnya Allah benar-benar tidak menyukai apa yang dilakukan oleh kaummu dalam mengambil (tebusan) tawanan-tawanan Perang (Badar), padahal Allah telah memerintahkan kepadamu agar memberitahukan kepada mereka untuk memilih salah satu di antara dua perkara. Yaitu adakalanya para tawanan itu dihukum mati dengan dipenggal lehernya. Dan pilihan lainnya ialah mereka (kaum muslim) boleh mengambil tebusan, tetapi kelak akan terbunuh dari kalangan mereka sejumlah orang-orang musyrik (yang terbunuh dalam Perang Badar). Sahabat Ali r.a. melanjutkan kisahnya, bahwa setelah itu Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ memanggil orang-orang dan diceritakan kepada mereka hal tersebut. Mereka berkata, “Wahai Rasulullah, mereka adalah keluarga dan teman-teman kita. Mengapa kita tidak ambil saja tebusan mereka, yang hasilnya nanti dijadikan sebagai biaya untuk memerangi musuh-musuh kita. Biarpun ada yang gugur dari kalangan kita sejumlah mereka, kami tidak akan menolak pilihan ini.” Sahabat Ali melanjutkan kisahnya, bahwa pada peperangan Uhud akhirnya terbunuh dari pasukan kaum muslim yang bilangannya sama saja dengan mereka (pihak musuh) yang tertawan di dalam peperangan Badar.
Hal yang sama diriwayatkan oleh Imam Nasai dan Imam Turmuzi melalui hadis Abu Daud Al-Hafri, dari Yahya ibnu Zakaria ibnu Abu Zaidah, dari Sufyan ibnu Sa’id, dari Hisyam ibnu Hassan, dari Muhammad ibnu Sirin dengan lafaz yang sama. Kemudian Imam Turmuzi mengatakan bahwa predikat hadis ini hasan garib, kami tidak mengenalnya kecuali melalui hadis ibnu Abu Zaidah.
Abu Usamah meriwayatkan hal yang semisal dari Hisyam. Telah diriwayatkan dari Ibnu Sirin, dari Ubaidah, dari Nabi صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ hadis ini secara mursal.
Muhammad ibnu Ishaq, Ibnu Jarir, Ar-Rabi’ ibnu Anas, dan As-Saddi mengatakan sehubungan dengan makna firman-Nya:
Katakanlah, “Itu dari (kesalahan) diri kalian sendiri.”
Yakni disebabkan durhaka kalian kepada Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ketika beliau memerintahkan kepada kalian agar jangan meninggalkan posisi kalian itu, tetapi kalian mendurhakainya. Yang dimaksud ialah pasukan pemanah. Sesungguhnya Allah Mahakuasa atas segala sesuatu. (Ali Imran:165) Artinya, Dia berbuat apa yang dikehendaki-Nya dan memutuskan menurut apa yang disukai-Nya, tiada seorang pun yang mempertanyakan tentang keputusan-Nya.
Ini merupakan hiburan dari Allah جَلَّ جَلالُهُbagi hamba-hambaNya yang beriman ketika mereka menderita kekalahan yang telah mereka rasakan pada perang Uhud, dan telah terbunuh dari mereka kira-kira tujuh puluh orang, lalu Allah جَلَّ جَلالُهُ berfirman, قَدْ أَصَبْتُمْ “Kamu telah menimpakan” terhadap kaum musyrikin, مِثْلَيْهَا “(kekalahan) dua kali lipat” pada perang Badar. Kalian membunuh sekitar tujuh puluh orang dari pembesar-pembesar mereka dan menawan tujuh puluh lagi dari mereka. Maka hendaklah peristiwa itu menjadi terasa enteng dan musibah tersebut menjadi ringan atas kalian. Dan bersama itu kalian tidaklah sama dengan mereka, karena orang-orang yang terbunuh dari kalian itu berada di surga, sedang mereka di neraka.
قُلْتُمْ أَنَّى هَذَا “Kamu berkata, ‘Darimana datangnya (kekalahan) ini?'” Maksudnya, darimana datangnya derita yang telah kita rasakan itu dan darimana kita dikalahkan?
قُلْ هُوَ مِنْ عِنْدِ أَنْفُسِكُمْ “Katakanlah, ‘Itu dari (kesalahan) dirimu sendiri’,” ketika kalian berselisih dan bermaksiat setelah Allah جَلَّ جَلالُهُ memperlihatkan kepada kalian sesuatu yang kalian sukai. Maka kembalikanlah celaan itu pada diri kalian sendiri dan waspadalah dari sebab-sebab yang menghancurkan.
إِنَّ اللَّهَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ “Sesungguhnya Allah جَلَّ جَلالُهُ Mahakuasa atas segala sesuatu.” Janganlah kalian berburuk sangka kepada Allah جَلَّ جَلالُهُ, karena Allah جَلَّ جَلالُهُ Mahakuasa untuk menolong kalian. Akan tetapi Dia memiliki hikmah yang paling sempurna dalam ujian dan musibah kalian tersebut, dan sekiranya Allah جَلَّ جَلالُهُ menghendaki, niscaya Allah جَلَّ جَلالُهُ dapat membalas mereka, akan tetapi hal itu agar Allah جَلَّ جَلالُهُ menguji sebagian kalian dengan sebagian lainnya.
Setelah dijelaskan bahwa diutusnya nabi Muhammad adalah karunia Allah yang sangat besar bagi umat manusia, lalu dijelaskan tentang adanya kemenangan dan kekalahan dalam peperangan sesuai dengan ketaatan terhadap hukum kemasyarakatan. Dan mengapa kamu heran ketika ditimpa musibah kegagalan pada perang uhud dengan gugurnya 70 orang dari pasukan mukmin, padahal kamu telah menimpakan musibah dua kali lipat kepada musuh-Musuhmu pada perang badar, kini kamu berkata, dari mana datangnya kekalahan ini’ katakanlah, itu dari kesalahan dirimu sendiri karena kamu meninggalkan tuntunan rasulullah agar pasukan pemanah tidak meninggalkan tempat hingga peperangan selesai. Sungguh, Allah mahakuasa atas segala sesuatu. Selain kelalaian yang membuat umat islam terpukul mundur pada perang uhud, masih ada faktor lain yang menyebabkannya. Dan apa yang menimpa kamu berupa kekalahan ketika terjadi pertemuan antara dua pasukan yaitu kaum muslim dengan kaum musyrik pada perang uhud, semua itu adalah dengan izin atau takdir Allah, sebagai ujian bagi umat islam dan agar Allah menguji siapa orang yang benar-benar beriman dan tulus dalam berjuang di jalan Allah, dan siapa di antara mereka yang tidak tulus dalam berjuang.
Ali ‘Imran Ayat 165 Arab-Latin, Terjemah Arti Ali ‘Imran Ayat 165, Makna Ali ‘Imran Ayat 165, Terjemahan Tafsir Ali ‘Imran Ayat 165, Ali ‘Imran Ayat 165 Bahasa Indonesia, Isi Kandungan Ali ‘Imran Ayat 165
Tafsir Surat Ali ‘Imran Ayat: 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 | 22 | 23 | 24 | 25 | 26 | 27 | 28 | 29 | 30 | 31 | 32 | 33 | 34 | 35 | 36 | 37 | 38 | 39 | 40 | 41 | 42 | 43 | 44 | 45 | 46 | 47 | 48 | 49 | 50 | 51 | 52 | 53 | 54 | 55 | 56 | 57 | 58 | 59 | 60 | 61 | 62 | 63 | 64 | 65 | 66 | 67 | 68 | 69 | 70 | 71 | 72 | 73 | 74 | 75 | 76 | 77 | 78 | 79 | 80 | 81 | 82 | 83 | 84 | 85 | 86 | 87 | 88 | 89 | 90 | 91 | 92 | 93 | 94 | 95 | 96 | 97 | 98 | 99 | 100 | 101 | 102 | 103 | 104 | 105 | 106 | 107 | 108 | 109 | 110 | 111 | 112 | 113 | 114 | 115 | 116 | 117 | 118 | 119 | 120 | 121 | 122 | 123 | 124 | 125 | 126 | 127 | 128 | 129 | 130 | 131 | 132 | 133 | 134 | 135 | 136 | 137 | 138 | 139 | 140 | 141 | 142 | 143 | 144 | 145 | 146 | 147 | 148 | 149 | 150 | 151 | 152 | 153 | 154 | 155 | 156 | 157 | 158 | 159 | 160 | 161 | 162 | 163 | 164 | 165 | 166 | 167 | 168 | 169 | 170 | 171 | 172 | 173 | 174 | 175 | 176 | 177 | 178 | 179 | 180 | 181 | 182 | 183 | 184 | 185 | 186 | 187 | 188 | 189 | 190 | 191 | 192 | 193 | 194 | 195 | 196 | 197 | 198 | 199 | 200
Raih pahala amal jariyah dengan cara membagikan (share) konten ini kepada yang lainnya. Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam bersabda:
من دَلَّ على خيرٍ فله مثلُ أجرِ فاعلِه
"Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim no. 1893)