{2} Al-Baqarah / البقرة | الْقُرْآنُ الْكَرِيْمُ | النساء / An-Nisa {4} |
Tafsir Al-Qur’an Surat Ali ‘Imran آل عمران (Keluarga ‘Imran) lengkap dengan tulisan arab latin, arti dan terjemah Bahasa Indonesia. Surah ke 3 Tafsir ayat Ke 179.
مَا كَانَ اللَّهُ لِيَذَرَ الْمُؤْمِنِينَ عَلَىٰ مَا أَنْتُمْ عَلَيْهِ حَتَّىٰ يَمِيزَ الْخَبِيثَ مِنَ الطَّيِّبِ ۗ وَمَا كَانَ اللَّهُ لِيُطْلِعَكُمْ عَلَى الْغَيْبِ وَلَـٰكِنَّ اللَّهَ يَجْتَبِي مِنْ رُسُلِهِ مَنْ يَشَاءُ ۖ فَآمِنُوا بِاللَّهِ وَرُسُلِهِ ۚ وَإِنْ تُؤْمِنُوا وَتَتَّقُوا فَلَكُمْ أَجْرٌ عَظِيمٌ ﴿١٧٩﴾
mā kānallāhu liyażaral-mu`minīna ‘alā mā antum ‘alaihi ḥattā yamīzal-khabīṡa minaṭ-ṭayyib, wa mā kānallāhu liyuṭli’akum ‘alal-gaibi wa lākinnallāha yajtabī mir rusulihī may yasyā`u fa āminụ billāhi wa rusulih, wa in tu`minụ wa tattaqụ fa lakum ajrun ‘aẓīm
QS. Ali ‘Imran [3] : 179
Allah tidak akan membiarkan orang-orang yang beriman sebagaimana dalam keadaan kamu sekarang ini, sehingga Dia membedakan yang buruk dari yang baik. Allah tidak akan memperlihatkan kepadamu hal-hal yang gaib, tetapi Allah memilih siapa yang Dia kehendaki di antara rasul-rasul-Nya. Karena itu, berimanlah kepada Allah dan rasul-rasul-Nya. Jika kamu beriman dan bertakwa, maka kamu akan mendapat pahala yang besar.
Allah tidak akan membiarkan kalian wahai orang-orang yang membenarkan Allah dan RasulNya dan mengamalkan syariat-Nya berada dalam keadaan kalian saat ini, di mana orang mukmin bercampur dengan orang munafik sampai Allah membedakan yang buruk dengan yang baik, sehingga orang munafik dipilah dari orang mukmin yang benar. Buka termasuk hikmah Allah wahai orang-orang mukmin bila Allah membuat kalian mengetahui hal-hal ghaib yang Dia ketahui dari hamba-hamba-Nya, sehingga kalian dapat mengetahui yang mukmin dari mereka dengan yang munafik. Akan tetapi Allah membedakan mereka melalui ujian dan cobaan, hanya saja Allah memilih dari utusan-utusan-Nya siapa yang Dia kehendaki untuk diberitahu sebagian ilmu ghaib dengan wahyu dari-Nya. Maka berimanlah kalian kepada Allah dan Rasul-Nya, bila kalian beriman dengan benar dan bertakwa kepada Tuhan kalian dengan menaati-Nya, maka kalian akan memperoleh pahala besar di sisi Allah.
Firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى:
Allah sekali-kali tidak akan membiarkan orang-orang yang beriman dalam keadaan kalian sekarang ini, sehingga Dia menyisihkan yang buruk (munafik) dan yang baik (mukmin).
Yakni merupakan suatu keharusan adanya ujian guna menampakkan siapa yang menjadi penolong (agama) Allah dan siapa yang menjadi musuh Allah, dengan ujian tampak berbeda dan mudah dikenal antara orang mukmin yang sabar dan orang munafik yang durhaka. Dengan kata lain, ujian tersebut terjadi dalam peperangan Uhud, yang dalam perang itu Allah menguji ketabahan orang-orang mukmin. Maka dengan adanya ujian tersebut tampaklah keimanan, kesabaran, keteguhan. ketabahan,dan ketaatan mereka kepada Allah dan Rasul-Nya. Sekaligus dengan demikian terbukalah kedok yang selama itu menutupi diri orang-orang munafik, dan menjadi nyatalah pelanggaran dan pembangkangan mereka untuk melakukan jihad serta pengkhianatan mereka terhadap Allah dan Rasul-Nya. Karena itulah maka Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى berfirman:
Allah sekali-kali tidak akan membiarkan orang-orang yang beriman dalam keadaan kalian sekarang ini, sehingga Dia menyisihkan yang buruk dengan yang baik.
Menurut Mujahid, Allah membedakan antara orang-orang mukmin dan orang-orang munafik dalam Perang Uhud. Sedangkan menurut Qatadah, Allah membedakan di antara mereka dengan kewajiban berjihad dan berhijrah.
Menurut As-Saddi, mereka mengatakan, “Jika Muhammad memang benar (sebagai seorang rasul), maka dia harus menceritakan kepada kita siapa orang yang beriman kepadanya di antara kita dan siapa orang yang ingkar kepadanya di antara kita.” Kemudian Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى menurunkan firman-Nya: Allah sekali-kali tidak akan membiarkan orang-orang yang beriman dalam keadaan kalian sekarang ini. sehingga Dia menyisihkan yang buruk dengan yang baik. Yakni sebelum memisahkan antara orang mukmin dengan orang Kafir.
Semua pendapat di atas diriwayatkan oleh Ibnu Jarir.
Firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى:
Dan Allah sekali-kali tidak akan memperlihatkan kepada kalian hal-hal yang gaib.
Yaitu kalian tidak akan mengetahui kegaiban urusan Allah terhadap makhluk-Nya sehingga Dia membedakan bagi kalian antara orang mukmin dengan orang munafik, sekiranya tidak ada tanda-tanda yang menyingkap hal itu.
Firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى:
…tetapi Allah memilih siapa yang dikehendaki-Nya di antara rasul-rasul-Nya.
Ayat ini semakna dengan firman-Nya yang mengatakan:
(Dia adalah Tuhan) Yang Mengetahui yang gaib, maka Dia tidak memperlihatkan kepada seorang pun tentang yang gaib itu, kecuali kepada rasul yang diridai-Nya, maka sesungguhnya Dia mengadakan penjaga-penjaga (malaikat) di muka dan di belakangnya. (Al Jin:26-27)
Firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى:
Karena itu, berimanlah kepada Allah dan rasul-rasul-Nya.
Artinya, taatilah oleh kalian Allah dan Rasul-Nya, dan ikutilah dia dalam menjalankan syariat yang ditetapkan buat kalian.
…dan jika kalian beriman dan bertakwa, maka bagi kalian pahala yang besar.
Maksudnya, bukanlah merupakan hikmah Allah جَلَّ جَلالُهُ bahwa Dia membiarkan kaum Mukminin berada dalam kondisi seperti yang kalian alami berupa campur-baur dan tidak ada pem-bedaan, hingga Allah جَلَّ جَلالُهُ memilah orang yang buruk dari yang baik, orang Mukmin dari orang munafik, orang yang benar dari orang yang dusta. Dan bukan merupakan hikmahNya juga bahwa hamba-hambaNya mengetahui hal ghaib yang Dia ketahui pada hamba-Nya, maka hikmah Allah جَلَّ جَلالُهُ yang agung menghendaki agar Allah جَلَّ جَلالُهُ menguji para hambaNya dan memberikan cobaan kepada mereka dengan perkara yang dapat membedakan antara yang buruk dari yang baik dengan beberapa bentuk ujian dan cobaan. Maka Allah جَلَّ جَلالُهُ mengutus para rasulNya dan memerintahkan mereka untuk taat, patuh, dan beriman kepada mereka. Lalu Allah جَلَّ جَلالُهُ menjanjikan kepada mereka atas keimanan dan ketakwaan itu dengan pahala yang besar. Maka terpecahlah manusia dari segi keikutsertaannya kepada Rasul menjadi dua bagian; orang-orang yang taat dan orang-orang yang durhaka, orang-orang yang Mukmin dan orang-orang yang munafik, dan orang-orang Muslim dan orang-orang yang kafir; agar hal itu mengakibatkan adanya pahala dan hukuman, dan agar tampaklah keadilan, kemuliaan, dan hikmahNya kepada makhlukNya.
Salah satu sunatullah bagi hamba-Nya ialah bahwa dia tidak membiarkan orang-orang mukmin tetap di dalam kesulitan sebagaimana halnya pada perang uhud Allah tidak akan membiarkan orang-orang yang beriman dengan keimanan yang mantap dan tulus sebagaimana dalam keadaan kamu sekarang ini, bercampur baur antara orang-orang mukmin yang betul-betul ikhlas dan jujur dengan orang munafik sehingga dia membedakan yang buruk dari yang baik melalui wahyu yang diturunkan kepada nabi Muhammad. Allah tidak akan memperlihatkan kepadamu hal-hal yang gaib, tetapi Allah memilih siapa yang dia kehendaki di antara rasul-rasul-Nya dengan diberi pengetahuan mampu melihat isi hati manusia, sehingga dapat mengetahui siapa orang-orang yang betul-betul beriman dan siapa di antara mereka yang munafik atau kafir. Karena itu, berimanlah kepada Allah dan rasul-rasul-Nya dengan menaati perintah rasulullah dan berjuang di jalan Allah. Jika kamu beriman dan bertakwa kepada-Nya dengan melaksanakan perintah dan meninggalkan larangan, maka kamu akan mendapat pahala yang besar dari sisi-Nya bersama para kekasih Allah di dalam surga yang penuh kenikmatansetelah pada ayat-ayat yang lalu Allah mendorong untuk berkorban jiwa, maka pada ayat ini Allah memerintahkan agar berkorban harta benda untuk perjuangan. Ketika mendapat panggilan untuk berjuang di jalan Allah dengan jiwa raga dan harta, sebagian golongan ada yang tidak mau menerima panggilan tersebut, kemudian Allah mengecam tindakan mereka. Dan jangan sekali-kali orang-orang kaya dan berkecukupan yang kikir dengan apa yang diberikan Allah kepada mereka dari karunia-Nya enggan menginfakkan hartanya di jalan Allah, atau untuk kepentingan sosial mengira bahwa kikir itu baik bagi mereka lantaran harta yang tidak mereka sumbangkan itu dapat mereka gunakan untuk melindungi mereka dari bencana, padahal kikir itu buruk bagi mereka karena dapat menghapus keberkahan rezeki dan membuat hati menjadi keras sehingga sulit menerima nasihat. Harta yang mereka kikirkan itu akan dikalungkan di lehernya pada hari kiamat sebagai azab dan siksaan yang selalu menyertainya di akhirat akibat kekikirannya. Sesungguhnya milik Allah-lah warisan yang ada di langit dan di bumi dari seluruh harta kekayaan yang dilimpahkan kepada hamba-Nya. Dia tidak membutuhkan infak dan sedekah mereka karena dia adalah pemilik seluruh isi langit dan bumi. Allah mahateliti apa yang kamu kerjakan sehingga tidak keliru dalam memberi imbalan atas perbuatan mereka.
Ali ‘Imran Ayat 179 Arab-Latin, Terjemah Arti Ali ‘Imran Ayat 179, Makna Ali ‘Imran Ayat 179, Terjemahan Tafsir Ali ‘Imran Ayat 179, Ali ‘Imran Ayat 179 Bahasa Indonesia, Isi Kandungan Ali ‘Imran Ayat 179
Tafsir Surat Ali ‘Imran Ayat: 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 | 22 | 23 | 24 | 25 | 26 | 27 | 28 | 29 | 30 | 31 | 32 | 33 | 34 | 35 | 36 | 37 | 38 | 39 | 40 | 41 | 42 | 43 | 44 | 45 | 46 | 47 | 48 | 49 | 50 | 51 | 52 | 53 | 54 | 55 | 56 | 57 | 58 | 59 | 60 | 61 | 62 | 63 | 64 | 65 | 66 | 67 | 68 | 69 | 70 | 71 | 72 | 73 | 74 | 75 | 76 | 77 | 78 | 79 | 80 | 81 | 82 | 83 | 84 | 85 | 86 | 87 | 88 | 89 | 90 | 91 | 92 | 93 | 94 | 95 | 96 | 97 | 98 | 99 | 100 | 101 | 102 | 103 | 104 | 105 | 106 | 107 | 108 | 109 | 110 | 111 | 112 | 113 | 114 | 115 | 116 | 117 | 118 | 119 | 120 | 121 | 122 | 123 | 124 | 125 | 126 | 127 | 128 | 129 | 130 | 131 | 132 | 133 | 134 | 135 | 136 | 137 | 138 | 139 | 140 | 141 | 142 | 143 | 144 | 145 | 146 | 147 | 148 | 149 | 150 | 151 | 152 | 153 | 154 | 155 | 156 | 157 | 158 | 159 | 160 | 161 | 162 | 163 | 164 | 165 | 166 | 167 | 168 | 169 | 170 | 171 | 172 | 173 | 174 | 175 | 176 | 177 | 178 | 179 | 180 | 181 | 182 | 183 | 184 | 185 | 186 | 187 | 188 | 189 | 190 | 191 | 192 | 193 | 194 | 195 | 196 | 197 | 198 | 199 | 200
Raih pahala amal jariyah dengan cara membagikan (share) konten ini kepada yang lainnya. Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam bersabda:
من دَلَّ على خيرٍ فله مثلُ أجرِ فاعلِه
"Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim no. 1893)