{2} Al-Baqarah / البقرة | الْقُرْآنُ الْكَرِيْمُ | النساء / An-Nisa {4} |
Tafsir Al-Qur’an Surat Ali ‘Imran آل عمران (Keluarga ‘Imran) lengkap dengan tulisan arab latin, arti dan terjemah Bahasa Indonesia. Surah ke 3 Tafsir ayat Ke 181.
لَقَدْ سَمِعَ اللَّهُ قَوْلَ الَّذِينَ قَالُوا إِنَّ اللَّهَ فَقِيرٌ وَنَحْنُ أَغْنِيَاءُ ۘ سَنَكْتُبُ مَا قَالُوا وَقَتْلَهُمُ الْأَنْبِيَاءَ بِغَيْرِ حَقٍّ وَنَقُولُ ذُوقُوا عَذَابَ الْحَرِيقِ ﴿١٨١﴾
laqad sami’allāhu qaulallażīna qālū innallāha faqīruw wa naḥnu agniyā`, sanaktubu mā qālụ wa qatlahumul-ambiyā`a bigairi ḥaqqiw wa naqụlu żụqụ ‘ażābal-ḥarīq
QS. Ali ‘Imran [3] : 181
Sungguh, Allah telah mendengar perkataan orang-orang (Yahudi) yang mengatakan, “Sesungguhnya Allah itu miskin dan kami kaya.” Kami akan mencatat perkataan mereka dan perbuatan mereka membunuh nabi-nabi tanpa hak (alasan yang benar), dan Kami akan mengatakan (kepada mereka), “Rasakanlah olehmu azab yang membakar!”
Sungguh Allah telah mendengar ucapan orang-orang Yahudi yang berkata, “Sesungguhnya Allah itu miskin dan kami-lah yang kaya, Dia meminta kepada kami agar memberinya hutang.” Perkataan yang mereka ucapkan ini akan Kami catat, dan Kami juga akan mencatat bahwa mereka rela dengan apa yang dilakukan oleh leluhur mereka, berupa pembunuhan terhadap nabi-nabi Allah dengan kezaliman dan pelanggaran. Kami akan menyiksa mereka karena itu di akhirat, saat mereka disiksa di dalam api neraka, Kami berfirman kepada mereka, “Rasakanlah siksa neraka yang membakar.”
Sa’id ibnu Jubair meriwayatkan dari Ibnu Abbas, bahwa ketika Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى menurunkan firman-Nya:
Siapakah yang mau memberi pinjaman kepada Allah, pinjaman yang baik, maka Allah akan memperlipatgandakan pembayaran kepadanya dengan lipat ganda yang banyak. (Al-Baqarah:. 245)
Orang-orang Yahudi mengatakan, “Hai Muhammad. apakali Tuhan-mu miskin hingga meminta pinjaman kepada hamba-hambanya?” Maka Allah menurunkan firman-Nya: Sesungguhnya Allah telah mendengar perkutaan orang-orang yang mengatakan, “Sesungguhnya Allah miskin dan kami kaya.” (Ali Imran:181), hingga akhir ayat.
Hadis ini diriwayatkan oleh Ibnu Murdawaih dan Ibnu Abu Hatim.
Muhammad ibnu Ishaq mengatakan, telah menceritakan kepadaku Muhammad ibnu Abu Muhammad, dari Ikrimah yang menceritakan kepadanya, dari Ibnu Abbas, bahwa sahabat Abu Bakar As-Siddiq memasuki Baitul Madaris (tempat orang-orang Yahudi membaca kitabnya), dan ia menjumpai banyak orang Yahudi di dalamnya telah berkumpul mendengarkan seseorang dari mereka yang dikenal dengan nama Fanhas. Fanhas adalah salah seorang ulama dan rahib mereka, ia ditemani oleh seorang rahib yang dikenal dengan nama Asy-ya’. Abu Bakar r.a. berkata kepada Fanhas, ”Celakalah kamu, hai Fanhas, takutlah kamu kepada Allah dan masuk Islamlah. Demi Allah, sesungguhnya kamu benar-benar mengetahui bahwa Muhammad adalah utusan dari sisi Allah, ia telah datang kepada kalian dengan membawa perkara yang hak dari sisi-Nya. Kalian menemukan hal itu termaktub di dalam kitab Taurat dan Injil yang ada pada kalian.” Fanhas menjawab, “Demi Allah, hai Abu Bakar, kami tidak mempunyai suatu keperluan pun kepada Allah karena Dia miskin, dan sesungguhnya Dia benar-benar berhajat kepada kami. Kami tidak meminta-minta kepada-Nya sebagaimana Dia meminta-minta kepada kami, dan sesungguhnya kami adalah orang-orang yang kaya, tidak memerlukan Dia. Seandainya Dia tidak memerlukan kami, niscaya Dia tidak akan meminta utang kepada kami seperti yang dikatakan oleh teman kamu (maksudnya Nabi صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ). Dia melarang kalian melakukan riba, tetapi Dia membolehkan kami. Seandainya Dia kaya, niscaya Dia tidak memberi kami riba.” Mendengar kata-kata tersebut amarah Abu Bakar memuncak, lalu ia memukul wajah Fanhas dengan pukulan yang keras (hingga membekas), dan berkata, “Demi Tuhan yang jiwaku berada di dalam genggaman kekuasaan-Nya, sekiranya tidak ada perjanjian perdamaian antara kami dan kamu, aku benar-benar akan menebas batang lehermu, hai musuh Allah. Dustakanlah kami semampu kalian, jika kalian adalah orang-orang yang benar.” Fanhas berangkat menemui Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ, lalu mengadu, “”Hai Muhammad, lihatlah apa yang telah dilakukan oleh temanmu kepada diriku.” Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ bertanya, “Apakah yang mendorongmu berbuat demikian terhadapnya, hai Abu Bakar’?” Abu Bakar menjawab, “Wahai Rasulullah, sesungguhnya musuh Allah ini telah mengucapkan kata-kata yang sangat kurang ajar. Dia mengira bahwa Allah miskin dan bahwa mereka tidak memerlukan Dia karena kaya. Setelah dia mengatakan demikian, aku marah demi membela Allah yang penyebabnya tiada lain adalah kata-katanya itu. maka kupukul wajahnya.” Fanhas berkilah dan mengingkari hal tersebut seraya berkata.”Aku tidak mengatakan demikian.” Maka sehubungan dengan perkataan Fanhas ini Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى Menurunkan Firman-Nya: Sesungguhnya Allah telah mendengar perkataan orang-orang yang mengatakan, “Sesungguhnya Allah miskin dan kami kaya.” (Ali Imran:181), hingga akhir ayat.
Hadis diriwayatkan oleh Ibnu Abu Hatim.
Firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى:
Kami akan mencatat perkataan mereka itu.
Makna ayat ini mengandung ancaman dan peringatan. Karena itu maka pada firman selanjutnya disebutkan:
…dan perbuatan mereka membunuh nabi-nabi tanpa alasan yang benar.
Dengan kata lain, begitulah perkataan mereka terhadap Allah dan demikianlah perbuatan mereka terhadap utusan-utusan Allah. Kelak Allah akan membalas perbuatan mereka itu dengan pembalasan yang paling buruk. Karena itulah maka disebutkan dalam firman selanjutnya:
Allah جَلَّ جَلالُهُmengabarkan tentang perkataan orang-orang yang durhaka yang telah berucap dengan perkataan yang paling buruk, paling keji dan paling busuk, lalu Allah جَلَّ جَلالُهُ mengabarkan bahwasanya Dia telah mendengar apa yang mereka katakan, dan bahwa Dia akan menulis dan menjaga (catatan) itu bersama perbuatan-perbuatan mereka yang sangat keji yaitu membunuh para nabi yang berdakwah. Dan bahwa Allah جَلَّ جَلالُهُ akan menghukum mereka atas perbuatan itu dengan seberat-berat hukuman, dan bahwa akan dikatakan kepada mereka sebagai ganti apa yang telah mereka katakan yaitu “Allah جَلَّ جَلالُهُ itu fakir dan kamilah yang kaya,” ذُوقُوا عَذَابَ الْحَرِيقِ “Rasakanlah olehmu azab yang membakar”, yang menghanguskan lagi menghujam dari badan hingga ke hati. Sik-saan mereka itu bukanlah suatu penganiayaan dari Allah جَلَّ جَلالُهُ bagi mereka, karena sesungguhnya Allah جَلَّ جَلالُهُ
اللَّهَ لَيْسَ بِظَلَّامٍ لِلْعَبِيدِ
“Sekali-kali tidak menganiaya hamba-hambaNya.” (Ali Imran: 182).
Karena Allah جَلَّ جَلالُهُMahasuci dari hal tersebut.
(182) Sesungguhnya ذَلِكَ بِمَا قَدَّمَتْ أَيْدِيكُمْ “(azab) yang demikian itu adalah disebabkan” oleh tangan-tangan mereka berupa perbuatan hina dan keburukan yang mengharuskan mereka berhak mendapatkan azab dan jauh dari pahala. Para ahli tafsir telah menyebutkan bahwasanya ayat ini turun pada suatu kaum dari Yahudi yang telah berbicara dengan perkataan (busuk) tersebut. Para ahli tafsir menyebutkan bahwa di antara kaum Yahudi itu adalah Finhash bin ‘Azura`, salah seorang pemimpin ulama Yahudi di Madinah, dan bahwa ketika dia mendengar Firman Allah جَلَّ جَلالُهُ,
مَنْ ذَا الَّذِي يُقْرِضُ اللَّهَ قَرْضًا حَسَنًا
“Siapakah yang mau memberi pinjaman kepada Allah جَلَّ جَلالُهُ, suatu pin-jaman yang baik.” (Al-Baqarah: 245) dan
وَأَقْرِضُوا اللَّهَ قَرْضًا حَسَنًا
“Dan berikanlah pinjaman kepada Allah جَلَّ جَلالُهُ suatu pinjaman yang baik.” (Al-Muzzammil: 20),
dia berkata dengan nada sombong dan congkak perkataan tersebut. Semoga Allah جَلَّ جَلالُهُ menghukumnya. Maka Allah جَلَّ جَلالُهُ menyebutkan per-kataan itu dari mereka, dan Allah جَلَّ جَلالُهُ mengabarkan bahwa itu bukan suatu hal yang baru dari kekejian mereka, bahkan sebenarnya telah berlalu dari mereka kekejian-kekejian lain yang serupa dengan hal tersebut, yaitu pembunuhan nabi-nabi Allah جَلَّ جَلالُهُ tanpa alasan yang benar. Pembatasan ini dimaksudkan bahwa mereka itu lancang membunuh para nabi padahal mereka mengetahui akan kekejian perbuatan itu, bukan atas dasar kebodohan dan kesesatan, akan tetapi atas dasar pembangkangan dan kedurhakaan.
Sungguh, Allah telah mendengar perkataan orang-orang yahudi yang mengatakan, sesungguhnya Allah itu miskin dan kami kaya. Orang-orang yahudi beranggapan bahwa perintah berinfak di jalan Allah atau bersedekah untuk kepentingan sosial menunjukkan bahwa Allah miskin sehingga butuh pinjaman harta dari manusia. Seandainya Allah kaya, menurut mereka, niscaya Allah tidak menyuruh untuk berinfak dan bersedekah. Ucapan mereka kemudian dijawab oleh Allah. Kami akan mencatat perkataan mereka yang sangat buruk dengan berbagai tuduhan yang dilontarkan kepada Allah dan perbuatan mereka membunuh nabinabi tanpa hak alasan yang benar lantaran para utusan Allah tersebut menyampaikan ajaran-ajaran Allah, dan kami akan mengatakan kepada mereka, rasakanlah olehmu azab yang membakar! itu adalah akibat harta yang mereka timbun untuk kepentingan diri sendiri dan tidak mereka sedekahkan. Azab yang menimpa orang-orang fasik dan munafik dari kalangan yahudi dan semisal mereka, yang demikian itu menurut Allah disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri membunuh para nabi, melanggar janji, kikir, memakan yang haram, berkata bohong, mengambil suap dan sebagainya, dan sesungguhnya Allah tidak menzalimi hamba-hamba-Nya. Mereka yang beramal saleh dan memenuhi perintah Allah serta menjauhi larangan-Nya akan menerima imbalan berupa kebahagiaan di surga, dan mereka yang ingkar akan menerima balasan siksa yang amat pedih di neraka.
Ali ‘Imran Ayat 181 Arab-Latin, Terjemah Arti Ali ‘Imran Ayat 181, Makna Ali ‘Imran Ayat 181, Terjemahan Tafsir Ali ‘Imran Ayat 181, Ali ‘Imran Ayat 181 Bahasa Indonesia, Isi Kandungan Ali ‘Imran Ayat 181
Tafsir Surat Ali ‘Imran Ayat: 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 | 22 | 23 | 24 | 25 | 26 | 27 | 28 | 29 | 30 | 31 | 32 | 33 | 34 | 35 | 36 | 37 | 38 | 39 | 40 | 41 | 42 | 43 | 44 | 45 | 46 | 47 | 48 | 49 | 50 | 51 | 52 | 53 | 54 | 55 | 56 | 57 | 58 | 59 | 60 | 61 | 62 | 63 | 64 | 65 | 66 | 67 | 68 | 69 | 70 | 71 | 72 | 73 | 74 | 75 | 76 | 77 | 78 | 79 | 80 | 81 | 82 | 83 | 84 | 85 | 86 | 87 | 88 | 89 | 90 | 91 | 92 | 93 | 94 | 95 | 96 | 97 | 98 | 99 | 100 | 101 | 102 | 103 | 104 | 105 | 106 | 107 | 108 | 109 | 110 | 111 | 112 | 113 | 114 | 115 | 116 | 117 | 118 | 119 | 120 | 121 | 122 | 123 | 124 | 125 | 126 | 127 | 128 | 129 | 130 | 131 | 132 | 133 | 134 | 135 | 136 | 137 | 138 | 139 | 140 | 141 | 142 | 143 | 144 | 145 | 146 | 147 | 148 | 149 | 150 | 151 | 152 | 153 | 154 | 155 | 156 | 157 | 158 | 159 | 160 | 161 | 162 | 163 | 164 | 165 | 166 | 167 | 168 | 169 | 170 | 171 | 172 | 173 | 174 | 175 | 176 | 177 | 178 | 179 | 180 | 181 | 182 | 183 | 184 | 185 | 186 | 187 | 188 | 189 | 190 | 191 | 192 | 193 | 194 | 195 | 196 | 197 | 198 | 199 | 200
Raih pahala amal jariyah dengan cara membagikan (share) konten ini kepada yang lainnya. Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam bersabda:
من دَلَّ على خيرٍ فله مثلُ أجرِ فاعلِه
"Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim no. 1893)