{2} Al-Baqarah / البقرة | الْقُرْآنُ الْكَرِيْمُ | النساء / An-Nisa {4} |
Tafsir Al-Qur’an Surat Ali ‘Imran آل عمران (Keluarga ‘Imran) lengkap dengan tulisan arab latin, arti dan terjemah Bahasa Indonesia. Surah ke 3 Tafsir ayat Ke 183.
الَّذِينَ قَالُوا إِنَّ اللَّهَ عَهِدَ إِلَيْنَا أَلَّا نُؤْمِنَ لِرَسُولٍ حَتَّىٰ يَأْتِيَنَا بِقُرْبَانٍ تَأْكُلُهُ النَّارُ ۗ قُلْ قَدْ جَاءَكُمْ رُسُلٌ مِنْ قَبْلِي بِالْبَيِّنَاتِ وَبِالَّذِي قُلْتُمْ فَلِمَ قَتَلْتُمُوهُمْ إِنْ كُنْتُمْ صَادِقِينَ ﴿١٨٣﴾
allażīna qālū innallāha ‘ahida ilainā allā nu`mina lirasụlin ḥattā ya`tiyanā biqurbānin ta`kuluhun-nār, qul qad jā`akum rusulum ming qablī bil-bayyināti wa billażī qultum fa lima qataltumụhum ing kuntum ṣādiqīn
QS. Ali ‘Imran [3] : 183
(Yaitu) orang-orang (Yahudi) yang mengatakan, “Sesungguhnya Allah telah memerintahkan kepada kami, agar kami tidak beriman kepada seorang rasul, sebelum dia mendatangkan kepada kami kurban yang dimakan api.” Katakanlah (Muhammad), “Sungguh, beberapa orang rasul sebelumku telah datang kepadamu, (dengan) membawa bukti-bukti yang nyata dan membawa apa yang kamu sebutkan, tetapi mengapa kamu membunuhnya jika kamu orang-orang yang benar.”
Saat orang-orang Yahudi itu diajak kepada Islam, mereka berkata, “Sesungguhnya Allah telah berpesan kepada kami di dalam Taurat agar kami tidak mempercayai siapa yang datang kepada kami dan berkata bahwa dirinya adalah utusan Allah, sebelum dia mendatangkan kepada kami sedekah yang dengannya dia dapat mendekatkan diri kepada Allah, lalu api turun dari langit dan melahapnya.” Katakan kepada mereka waha Rasul, “Kalian adalah pembual dalam kata-kata kalian, karena bapak-bapak kalian telah didatangi oleh rasul-rasul sebelumku dengan membawa mukjizat-mukjizat dan bukti-bukti kebenaran termasuk apa yang kalian klaim, yaitu kurban yang dimakan api dari langit, lalu mengapa nenek-moyang kalian membunuh para nabi bila klaim kalian adalah klaim yang benar?”
Firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى:
(Yaitu) orang-orang (Yahudi) yang mengatakan, “Sesungguhnya Allah telah memerintahkan kepada kami, supaya kami jangan beriman kepada seseorang rasul, sebelum dia mendatangkan kepada kami korban yang dimakan api.”
Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى menyebutkan demikian sebagai pendustaan terhadap mereka yang menduga bahwa Allah telah memerintahkan kepada mereka melalui kitab-kitab mereka, bahwa janganlah mereka beriman kepada seorang rasul pun sebelum membuktikan salah satu mukjizatnya yang nyata bahwa barang siapa mengeluarkan suatu sedekah dari kalangan umatnya, lalu sedekahnya itu diterima darinya, maka akan ada api yang turun dari langit melahap sedekahnya itu,
Demikianlah menurut pendapat Ibnu Abbas dan Al-Hasan serta selain keduanya.
Firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى:
Katakanlah, “Sesungguhnya telah datang kepada kalian beberapa orang rasul sebelumku, membawa keterangan-keterangan yang nyata.”
Yaitu hujah-hujah dan bukti-bukti.
…dan membawa apa yang kalian sebutkan.
Yakni adanya api yang melahap korban-korban yang diterima.
maka mengapa kalian membunuh mereka.
Dengan kata lain, mengapa kalian membalas mereka dengan mendustakan mereka, menentang mereka, dan mengingkari mereka, bahkan kalian berani membunuh mereka.
jika kalian adalah orang-orang yang benar.
Bahwa kalian mengikuti perkara yang hak dan taat kepada rasulullah.
Allah جَلَّ جَلالُهُmengabarkan tentang kondisi orang-orang yang membuat kebohongan yang berkata, إِنَّ اللَّهَ عَهِدَ إِلَيْنَا “Sesungguhnya Allah جَلَّ جَلالُهُ telah memerintahkan kepada kami,” maksudnya, Allah جَلَّ جَلالُهُ datang kepada kami dan Allah جَلَّ جَلالُهُ mewasiatkan bahwa janganlah kami beriman kepada seorang rasul hingga dia datang kepada kami dengan membawa kurban yang telah dimakan api. Mereka menyatukan antara kebohongan atas nama Allah جَلَّ جَلالُهُ dan membatasi tanda-tanda para rasul dengan apa yang mereka katakan berupa kedustaan yang nyata tersebut, dan bahwasanya mereka bila tidak beriman kepada seorang rasul yang tidak membawa kurban yang dimakan api, maka mereka dalam hal itu telah taat kepada Tuhan mereka dan konsisten terhadap perintahNya.
Dan sungguh telah diketahui bahwa setiap rasul yang diutus oleh Allah جَلَّ جَلالُهُ pasti Dia perkuat dengan ayat-ayat dan bukti-bukti nyata tertentu yang menurut semisalnya (biasa) diimani oleh manusia, dan Allah جَلَّ جَلالُهُ tidak membatasinya dengan apa yang mereka katakan itu. Namun bersama itu semua, mereka telah membuat kebohongan yang tidak mereka pegang teguh dan kebatilan yang tidak mereka lakukan.
Karena itu Allah جَلَّ جَلالُهُ memerintahkan kepada RasulNya untuk berkata kepada mereka, قُلْ قَدْ جَاءَكُمْ رُسُلٌ مِنْ قَبْلِي بِالْبَيِّنَاتِ “Sesungguhnya telah datang kepadamu beberapa orang rasul sebelumku dengan membawa keterangan-keterangan yang nyata” yang menunjukkan kepada kebenaran mereka, وَبِالَّذِي قُلْتُمْ “dan membawa apa yang kamu sebutkan” yaitu dia membawa kepada kalian kurban yang dimakan oleh api, فَلِمَ قَتَلْتُمُوهُمْ إِنْ كُنْتُمْ صَادِقِينَ “maka mengapa kamu membunuh mereka jika kamu adalah orang-orang yang benar?” Maksudnya, (kalian benar) dalam pengakuan kalian bahwa kalian beriman kepada seorang Rasul yang membawa kurban yang dimakan api (lalu kenapa kalian tetap membunuh para rasul itu); maka dengan hal ini jelaslah kebohongan, kedurhakaan, dan penentangan mereka.
Orang-orang yang mendapat laknat dan murka Allah yaitu orangorang yahudi yang mengatakan, dengan melontarkan perkataan bohong diatasnamakan Allah, sesungguhnya Allah telah memerintahkan kepada kami, agar kami tidak beriman kepada seorang rasul sebelum dia mendatangkan kepada kami kurban yang dimakan api sebagai tanda diterimanya kurban seseorang. Katakanlah, wahai nabi Muhammad, sungguh, beberapa orang rasul sebelumku telah datang kepadamu, dengan membawa bukti-bukti yang nyata dan membawa apa yang kamu sebutkan, tetapi kamu tetap mendustakan mereka dan mengingkari semua yang diturunkan kepada mereka. Bahkan mengapa kamu membunuhnya jika kamu orangorang yang benar. Padahal, kamu sebenarnya hanya mengada-ada terhadap Allah, berbohong atas nama agama-Nya, dan tidak taat pada perintah-Nyamaka jika mereka mendustakan dan menolak risalah engkau, wahai nabi Muhammad, serta berpaling dari agama, maka ketahuilah bahwa rasul-rasul sebelum engkau pun telah didustaka pula, mereka membawa mukjizat-Mukjizat atau bukti-bukti yang nyata, zubur kitab samawi yang berisi hikmah-hikmah yang terang serta nasihat-nasihat yang memikat, dan kitab samawi lainnya; taurat, injil, dan Al-Qur’an, yang memberi penjelasan yang sempurna tentang hukum-hukum syariat.
Ali ‘Imran Ayat 183 Arab-Latin, Terjemah Arti Ali ‘Imran Ayat 183, Makna Ali ‘Imran Ayat 183, Terjemahan Tafsir Ali ‘Imran Ayat 183, Ali ‘Imran Ayat 183 Bahasa Indonesia, Isi Kandungan Ali ‘Imran Ayat 183
Tafsir Surat Ali ‘Imran Ayat: 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 | 22 | 23 | 24 | 25 | 26 | 27 | 28 | 29 | 30 | 31 | 32 | 33 | 34 | 35 | 36 | 37 | 38 | 39 | 40 | 41 | 42 | 43 | 44 | 45 | 46 | 47 | 48 | 49 | 50 | 51 | 52 | 53 | 54 | 55 | 56 | 57 | 58 | 59 | 60 | 61 | 62 | 63 | 64 | 65 | 66 | 67 | 68 | 69 | 70 | 71 | 72 | 73 | 74 | 75 | 76 | 77 | 78 | 79 | 80 | 81 | 82 | 83 | 84 | 85 | 86 | 87 | 88 | 89 | 90 | 91 | 92 | 93 | 94 | 95 | 96 | 97 | 98 | 99 | 100 | 101 | 102 | 103 | 104 | 105 | 106 | 107 | 108 | 109 | 110 | 111 | 112 | 113 | 114 | 115 | 116 | 117 | 118 | 119 | 120 | 121 | 122 | 123 | 124 | 125 | 126 | 127 | 128 | 129 | 130 | 131 | 132 | 133 | 134 | 135 | 136 | 137 | 138 | 139 | 140 | 141 | 142 | 143 | 144 | 145 | 146 | 147 | 148 | 149 | 150 | 151 | 152 | 153 | 154 | 155 | 156 | 157 | 158 | 159 | 160 | 161 | 162 | 163 | 164 | 165 | 166 | 167 | 168 | 169 | 170 | 171 | 172 | 173 | 174 | 175 | 176 | 177 | 178 | 179 | 180 | 181 | 182 | 183 | 184 | 185 | 186 | 187 | 188 | 189 | 190 | 191 | 192 | 193 | 194 | 195 | 196 | 197 | 198 | 199 | 200
Raih pahala amal jariyah dengan cara membagikan (share) konten ini kepada yang lainnya. Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam bersabda:
من دَلَّ على خيرٍ فله مثلُ أجرِ فاعلِه
"Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim no. 1893)
Jazakumullahu Khayran