{2} Al-Baqarah / البقرة | الْقُرْآنُ الْكَرِيْمُ | النساء / An-Nisa {4} |
Tafsir Al-Qur’an Surat Ali ‘Imran آل عمران (Keluarga ‘Imran) lengkap dengan tulisan arab latin, arti dan terjemah Bahasa Indonesia. Surah ke 3 Tafsir ayat Ke 196.
لَا يَغُرَّنَّكَ تَقَلُّبُ الَّذِينَ كَفَرُوا فِي الْبِلَادِ ﴿١٩٦﴾
lā yagurrannaka taqallubullażīna kafarụ fil-bilād
QS. Ali ‘Imran [3] : 196
Jangan sekali-kali kamu teperdaya oleh kegiatan orang-orang kafir (yang bergerak) di seluruh negeri.
Jangan terkecoh wahai Rasul dengan kehidupan orang-orang yang kafir kepada Allah berupa kelapangan hidup, keluasan rizki, perpindahan mereka dari satu tempat ke tempat yang lain untuk berniaga, mencari keuntungan dan harta kekayaan. Karena tidak lama lagi semua itu akan lenyap dari mereka semua dan mereka akan bergantung kepada amal-amal mereka yang buruk.
(196-198) Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى berfirman bahwa janganlah kamu memandang kepada keadaan orang-orang kafir yang serba mewah, bergelimangan di dalam kenikmatan dan kekayaan serta kegembiraan. Karena tidak lama kemudian hal itu pasti lenyap semuanya dari mereka, kemudian mereka disandera oleh amal perbuatan mereka yang buruk. Sesungguhnya Kami sengaja melakukan hal tersebut kepada mereka untuk memperdayakan mereka. Dan semua yang ada pada mereka:
Itu hanyalah kesenangan sementara, kemudian tempat tinggal mereka ialah Jahannam, dan Jahannam itu adalah tempat yang seburuk-buruknya.
Ayat ini sama maknanya dengan ayat yang lain, yaitu firman-Nya.
Tidak ada yang memperdebatkan tentang ayat-ayat Allah, kecuali orang-orang yang kafir. Karena itu, janganlah pulang balik mereka dengan bebas dari suatu kota ke kota yang lain memperdayakan kamu. (Al-Mu’min: 4)
Sesungguhnya orang-orang yang mengada-adakan kebohongan terhadap Allah tidak beruntung. (Bagi mereka) kesenangan (sementara) di dunia, kemudian kepada Kamilah mereka kembali, kemudian Kami rasakan kepada mereka siksa yang berat, disebabkan kekafiran mereka. (Yunus:69-70)
Kami biarkan mereka bersenang-senang sebentar, kemudian Kami paksa mereka (masuk) ke dalam siksa yang keras. (Luqman:24)
Karena itu, beri tangguhlah orang-orang kafir itu yaitu beri tangguhlah mereka itu barang sebentar. (At-Tariq: 17)
Yakni dalam waktu yang sebentar.
Dan firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى yang mengatakan:
Maka apakah orang yang Kami janjikan kepadanya suatu janji yang baik (surga), lalu ia memperolehnya sama dengan orang yang Kami berikan kepadanya kenikmawn hidup duniawi, kemudian dia pada hari kiamat termasuk orang-orang yang diseret (ke dalam neraka). (Al Qashash:61)
Demikianlah, setelah Allah menuturkan keadaan orang-orang kafir dalam kehidupan dunia ini, Dia menuturkan bahwa tempat kembali mereka adalah neraka. Maka dalam firman selanjutnya disebutkan:
Akan tetapi, orang-orang yang bertakwa kepada Tuhannya, bagi mereka surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya, sedangkan mereka kekal di dalamnya sebagai tempat tinggal (anugerah) dari sisi Allah. Dan apa yang di sisi Allah adalah lebih baik bagi orang-orang yang berbakti. (Ali Imran:198)
Ibnu Murdawaih mengatakan, telah menceritakan kepada kami Ahmad ibnu Nasr, telah menceritakan kepada kami Abu Tahir Sahl ibnu Abdullah, telah menceritakan kepada kami Hisyam ibnu Ammar, telah menceritakan kepada kami Sa’id, telah menceritakan kepada kami Yahya, telah menceritakan kepada kami Ubaidillah ibnul Walid Ar-Rassafi, dari Muharib ibnu Disar, dari Abdullah ibnu Amr ibnul As, dari Nabi صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ yang telah bersabda: Sesungguhnya mereka dinamakan orang-orang yang berbakti, karena mereka berbakti kepada orang-orang tua dan anak-anaknya. Sebagaimana kedua orang tuamu mempunyai hak atas dirimu, maka demikian pula bagi anakmu, ada hak atas dirimu.
Hal yang sama diriwayatkan oleh Ibnu Murdawaih, dari Abdullah ibnu Amr ibnul As secara marfu’.
Ibnu Abu Halim mengatakan, telah menceritakan kepada kami ayahku, telah menceritakan kepada kami Ahmad ibnu Janab, telah menceritakan kepada kami Isa ibnu Yunus, dari Abdullah ibnul Walid Ar-Rassafi, dari Muharib ibnu Disar, dari Abdullah ibnu Amr yang mengatakan bahwa sesungguhnya Allah menamakan mereka orang-orang yang berbakti, karena mereka berbakti kepada ayah-ayah mereka, juga berbuat baik kepada anak-anak mereka. Sebagaimana kedua orang tuamu mempunyai hak atas dirimu, begitu pula anakmu mempunyai hak atas dirimu. Pendapat ini lebih mendekati kebenaran.
Selanjutnya Ibnu Abu Hatim mengatakan, telah menceritakan kepada kami ayahku, telah menceritakan kepada kami Muslim ibnu Ibrahim, telah menceritakan kepada kami Hisyam Ad-Dustuwa-i, dari seorang lelaki, dari Al-Hasan yang mengatakan bahwa orang-orang yang berbakti itu ialah mereka yang tidak pernah menyakiti keturunannya.
Ibnu Abu Hatim mengatakan pula, telah menceritakan kepada kami Ahmad ibnu Sinan, telah menceritakan kepada kami Abu Mu’awiyah. dan Al-A’masy, dari Khaisamah, dari Al-Aswad yang menceritakan bahwa Abdullah ibnu Mas’ud pernah berkata, “Tidak sekali-kali diri orang yang berbakti dan tidak pula diri orang yang durhaka melainkan maut lebih baik baginya. Jika dia benar-benar orang yang berbakti, maka sesungguhnya Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى telah berfirman: “Dan apa yang di sisi Allah adalah lebih baik bagi orang-orang yang berbakti’ (Ali Imran:198).”
Hal yang sama diriwayatkan oleh Abdur Razzaq, dari As-Sauri, dari Al-A’masy dengan lafaz yang sama, lalu ia membacakan firman-Nya:
Dan janganlah sekali-kali orang-orang kafir menyangka bahwa pemberian tangguh kami kepada mereka adalah lebih baik bagi mereka. Sesungguhnya Kami memberi tangguh kepada mereka hanyalah supaya bertambah-tambah dosa mereka, dan bagi mereka azab yang menghinakan. (Ali Imran:178)
Ibnu Jarir mengatakan, telah menceritakan kepadaku Al-Musanna. telah menceritakan kepada kami Ishaq, telah menceritakan kepada kami Ibnu Abu Ja’far, dari Nuh ibnu Fudalah. dari Luqman dari Abu Darda, bahwa ia pernah mengatakan.”Tiada seorang mukmin pun melainkan mati lebih baik baginya. dan tiada seorang kafir pun melainkan mati lebih baik baginya. Barang siapa yang tidak percaya kepadaku, maka sesungguhnya Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى telah berfirman: “Dan apa yang di sisi Allah adalah lebih baik bagi orang-orang yang berbakti (Ali Imran:198). ‘Dan janganlah sekali-kali orang-orang yang kafir menyangka bahwa pemberian tangguh Kami kepada mereka adalah lebih baik bagi mereka. Sesungguhnya Kami memberi tangguh kepada mereka hanyalah supaya bertambah-tambah dosa mereka dan bagi mereka azab yang menghinakan’ (Ali Imran:178).”
Maksud ayat ini adalah sebagai hiburan bagi Nabi Muhammad صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ tentang apa yang dirasakan oleh orang-orang yang kafir berupa perhiasan dunia dan kenikmatan mereka di dalamnya, pulang perginya mereka di seluruh negeri dengan berbagai perdagangan, mata pencaharian, kesenangan, berbagai macam kemuliaan dan kemenangan pada sebagian kesempatan. Sesungguhnya ini semua,
Jangan sekali-kali kamu, wahai rasul, teperdaya atau tertipu oleh kegiatan orang-orang kafir yang bergerak dengan bebas kesana kemari di seluruh negeri dengan mengiming-imingi pangkat, harta, dan kenikmatan-kenikmatan sementara yang cepat sirnasemua yang ditawarkan orang-orang kafir berupa pangkat, harta benda, dan kemewahan itu hanyalah kesenangan sementara yang tidak bernilai jika dibanding dengan pahala Allah di surga kelak yang penuh kenikmatan dan abadi. Kemudian Allah menetapkan bagi orang-orang kafir tersebut tempat kembali mereka setelah mati, ialah neraka jahanam agar mereka merasakan azab Allah. Neraka jahanam itu adalah seburuk buruk tempat tinggal bagi orang-orang kafir dan mereka yang melakukan perbuatan keji selama di dunia.
Ali ‘Imran Ayat 196 Arab-Latin, Terjemah Arti Ali ‘Imran Ayat 196, Makna Ali ‘Imran Ayat 196, Terjemahan Tafsir Ali ‘Imran Ayat 196, Ali ‘Imran Ayat 196 Bahasa Indonesia, Isi Kandungan Ali ‘Imran Ayat 196
Tafsir Surat Ali ‘Imran Ayat: 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 | 22 | 23 | 24 | 25 | 26 | 27 | 28 | 29 | 30 | 31 | 32 | 33 | 34 | 35 | 36 | 37 | 38 | 39 | 40 | 41 | 42 | 43 | 44 | 45 | 46 | 47 | 48 | 49 | 50 | 51 | 52 | 53 | 54 | 55 | 56 | 57 | 58 | 59 | 60 | 61 | 62 | 63 | 64 | 65 | 66 | 67 | 68 | 69 | 70 | 71 | 72 | 73 | 74 | 75 | 76 | 77 | 78 | 79 | 80 | 81 | 82 | 83 | 84 | 85 | 86 | 87 | 88 | 89 | 90 | 91 | 92 | 93 | 94 | 95 | 96 | 97 | 98 | 99 | 100 | 101 | 102 | 103 | 104 | 105 | 106 | 107 | 108 | 109 | 110 | 111 | 112 | 113 | 114 | 115 | 116 | 117 | 118 | 119 | 120 | 121 | 122 | 123 | 124 | 125 | 126 | 127 | 128 | 129 | 130 | 131 | 132 | 133 | 134 | 135 | 136 | 137 | 138 | 139 | 140 | 141 | 142 | 143 | 144 | 145 | 146 | 147 | 148 | 149 | 150 | 151 | 152 | 153 | 154 | 155 | 156 | 157 | 158 | 159 | 160 | 161 | 162 | 163 | 164 | 165 | 166 | 167 | 168 | 169 | 170 | 171 | 172 | 173 | 174 | 175 | 176 | 177 | 178 | 179 | 180 | 181 | 182 | 183 | 184 | 185 | 186 | 187 | 188 | 189 | 190 | 191 | 192 | 193 | 194 | 195 | 196 | 197 | 198 | 199 | 200
Raih pahala amal jariyah dengan cara membagikan (share) konten ini kepada yang lainnya. Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam bersabda:
من دَلَّ على خيرٍ فله مثلُ أجرِ فاعلِه
"Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim no. 1893)