{2} Al-Baqarah / البقرة | الْقُرْآنُ الْكَرِيْمُ | النساء / An-Nisa {4} |
Tafsir Al-Qur’an Surat Ali ‘Imran آل عمران (Keluarga ‘Imran) lengkap dengan tulisan arab latin, arti dan terjemah Bahasa Indonesia. Surah ke 3 Tafsir ayat Ke 198.
لَـٰكِنِ الَّذِينَ اتَّقَوْا رَبَّهُمْ لَهُمْ جَنَّاتٌ تَجْرِي مِنْ تَحْتِهَا الْأَنْهَارُ خَالِدِينَ فِيهَا نُزُلًا مِنْ عِنْدِ اللَّهِ ۗ وَمَا عِنْدَ اللَّهِ خَيْرٌ لِلْأَبْرَارِ ﴿١٩٨﴾
lākinillażīnattaqau rabbahum lahum jannātun tajrī min taḥtihal-an-hāru khālidīna fīhā nuzulam min ‘indillāh, wa mā ‘indallāhi khairul lil-abrār
QS. Ali ‘Imran [3] : 198
Tetapi orang-orang yang bertakwa kepada Tuhannya, mereka akan mendapat surga-surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, mereka kekal di dalamnya sebagai karunia dari Allah. Dan apa yang di sisi Allah lebih baik bagi orang-orang yang berbakti.
Akan tetapi orang-orang yang takut kepada Tuhan mereka, menjalankan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya, Allah telah menyiapkan bagi mereka surga yang mengalir di bawah istana-istana dan pohon-pohonnya sungai-sungai, ia adalah tempat tinggal mereka untuk selamanya tanpa keluar darinya. Apa yang ada di sisi Allah adalah lebih utama dan lebih agung bagi orang-orang yang taat daripada kenikmatan dunia yang dirasakan oleh orang-orang kafir.
Demikianlah, setelah Allah menuturkan keadaan orang-orang kafir dalam kehidupan dunia ini, Dia menuturkan bahwa tempat kembali mereka adalah neraka. Maka dalam firman selanjutnya disebutkan:
Akan tetapi, orang-orang yang bertakwa kepada Tuhannya, bagi mereka surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya, sedangkan mereka kekal di dalamnya sebagai tempat tinggal (anugerah) dari sisi Allah. Dan apa yang di sisi Allah adalah lebih baik bagi orang-orang yang berbakti. (Ali Imran: 198)
Ibnu Murdawaih mengatakan, telah menceritakan kepada kami Ahmad ibnu Nasr, telah menceritakan kepada kami Abu Tahir Sahl ibnu Abdullah, telah menceritakan kepada kami Hisyam ibnu Ammar, telah menceritakan kepada kami Sa’id, telah menceritakan kepada kami Yahya, telah menceritakan kepada kami Ubaidillah ibnul Walid Ar-Rassafi, dari Muharib ibnu Disar, dari Abdullah ibnu Amr ibnul As, dari Nabi صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ yang telah bersabda: Sesungguhnya mereka dinamakan orang-orang yang berbakti, karena mereka berbakti kepada orang-orang tua dan anak-anaknya. Sebagaimana kedua orang tuamu mempunyai hak atas dirimu; maka demikian pula bagi anakmu, ada hak atas dirimu.
Hal yang sama diriwayatkan oleh Ibnu Murdawaih, dari Abdullah ibnu Amr ibnul As secara marfu’.
Ibnu Abu Halim mengatakan, telah menceritakan kepada kami ayahku, telah menceritakan kepada kami Ahmad ibnu Janab, telah menceritakan kepada kami Isa ibnu Yunus, dari Abdullah ibnul Walid Ar-Rassafi, dari Muharib ibnu Disar, dari Abdullah ibnu Amr yang mengatakan bahwa sesungguhnya Allah menamakan mereka orang-orang yang berbakti, karena mereka berbakti kepada ayah-ayah mereka, juga berbuat baik kepada anak-anak mereka. Sebagaimana kedua orang tuamu mempunyai hak atas dirimu, begitu pula anakmu mempunyai hak atas dirimu. Pendapat ini lebih mendekati kebenaran.
Selanjutnya Ibnu Abu Hatim mengatakan, telah menceritakan kepada kami ayahku, telah menceritakan kepada kami Muslim ibnu Ibrahim, telah menceritakan kepada kami Hisyam Ad-Dustuwa-i, dari seorang lelaki, dari Al-Hasan yang mengatakan bahwa orang-orang yang berbakti itu ialah mereka yang tidak pernah menyakiti keturunannya.
Ibnu Abu Hatim mengatakan pula, telah menceritakan kepada kami Ahmad ibnu Sinan, telah menceritakan kepada kami Abu Mu’awiyah. dan Al-A’masy, dari Khaisamah, dari Al-Aswad yang menceritakan bahwa Abdullah ibnu Mas’ud pernah berkata, “Tidak sekali-kali diri orang yang berbakti dan tidak pula diri orang yang durhaka melainkan maut lebih baik baginya. Jika dia benar-benar orang yang berbakti, maka sesungguhnya Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى telah berfirman: “Dan apa yang di sisi Allah adalah lebih baik bagi orang-orang yang berbakti’ (Ali Imran: 198).”
Hal yang sama diriwayatkan oleh Abdur Razzaq, dari As-Sauri, dari Al-A’masy dengan lafaz yang sama, lalu ia membacakan firman-Nya:
Dan janganlah sekali-kali orang-orang kafir menyangka bahwa pemberian tangguh kami kepada mereka adalah lebih baik bagi mereka. Sesungguhnya Kami memberi tangguh kepada mereka hanyalah supaya bertambah-tambah dosa mereka, dan bagi mereka azab yang menghinakan. (Ali Imran: 178)
Ibnu Jarir mengatakan, telah menceritakan kepadaku Al-Musanna. telah menceritakan kepada kami Ishaq, telah menceritakan kepada kami Ibnu Abu Ja’far, dari Nuh ibnu Fudalah. dari Luqman dari Abu Darda, bahwa ia pernah mengatakan.”Tiada seorang mukmin pun melainkan mati lebih baik baginya. dan tiada seorang kafir pun melainkan mati lebih baik baginya. Barang siapa yang tidak percaya kepadaku, maka sesungguhnya Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى telah berfirman: “Dan apa yang di sisi Allah adalah lebih baik bagi orang-orang yang berbakti (Ali Imran: 198). ‘Dan janganlah sekali-kali orang-orang yang kafir menyangka bahwa pemberian tangguh Kami kepada mereka adalah lebih baik bagi mereka. Sesungguhnya Kami memberi tangguh kepada mereka hanyalah supaya bertambah-tambah dosa mereka dan bagi mereka azab yang menghinakan’ (Ali Imran: 178).”
Adapun orang-orang yang bertakwa kepada Rabb mereka yang beriman kepadaNya di samping apa yang mereka peroleh berupa kemuliaan dunia dan kenikmatannya,لَهُمْ جَنَّاتٌ تَجْرِي مِنْ تَحْتِهَا الْأَنْهَارُ خَالِدِينَ فِيهَا “mereka mendapatkan surga yang mengalir sungai-sungai di bawahnya, sedang mereka kekal di dalamnya.”
Sekiranya ditetapkan bahwa mereka di dunia mendapatkan segala macam kesulitan, kesempitan, kelelahan dan segala macam kesusahan, niscaya hal itu (bila) dinisbatkan kepada kenikmatan yang abadi, kehidupan yang selamat, kebahagiaan, kesenangan, dan kegembiraan adalah suatu yang remeh lagi kecil dan karunia dalam bentuk ujian. Karena itu Allah جَلَّ جَلالُهُ berfirman, وَمَا عِنْدَ اللَّهِ خَيْرٌ لِلْأَبْرَارِ “Dan apa yang di sisi Allah جَلَّ جَلالُهُ adalah lebih baik bagi orang-orang yang berbakti.” Mereka itu adalah orang-orang yang hatinya baik hingga lisan dan perbuatan mereka pun baik, sehingga Allah جَلَّ جَلالُهُ Yang Mahabaik lagi Yang Maha Penyayang memberikan balasan yang baik bagi mereka dengan kebaikanNya sebagai pahala yang besar dan pemberian yang agung, serta kemenangan yang abadi.
Setelah menjelaskan imbalan bagi orang-orang kafir, berikutnya Allah menjelaskan imbalan yang diberikan kepada orang-orang yang bertakwa. Tetapi orang-orang yang bertakwa kepada tuhannya dengan melakukan amal perbuatan yang disukai-Nya dan meninggalkan yang dibenci-Nya, niscaya mereka akan mendapat tempat tinggal yang nyaman dan penuh kenikmatan, yaitu surga-surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai yang begitu jernih, indah, dan sedap dipandang mata. Keindahan dan kenikmatan surga tersebut belum pernah mereka lihat dan belum pernah mereka rasakan sebelumnya. Mereka kekal di dalamnya dan mereka tidak merasa takut atau khawatir, karena hati mereka selalu diliputi kegembiraan. Itu semua adalah sebagai karunia dari Allah yang disediakan untuk mereka. Dan apa yang di sisi Allah berupa pahala dan anugerah yang abadi adalah lebih baik bagi orang-orang yang berbakti daripada kekayaan, kebanggaan diri, dan ke setelah menjelaskan w yang diberikan Allah kepada orang-orang mukmin, kemudian Allah menjelaskan golongan mukmin lain-Nya yang mendapat imbalan yang sama. Dan sesungguhnya di antara ahli kitab dari golongan yahudi dan nasrani ada kelompok orang-orang yang beriman kepada Allah dengan tulus, dan beriman kepada apa yang diturunkan kepada kamu yaitu kitab suci Al-Qur’an dan beriman kepada apa yang diturunkan kepada mereka, yaitu kitab taurat dan injil. Mereka menghimpun antara keimanan kepada nabi-nabi mereka sendiri dan keimanan kepada nabi Muhammad serta ajaran-ajaran yang dibawa para nabi dalam keadaan berendah hati kepada Allah dengan tunduk dan patuh mengamalkan syariat-Nya, dan mereka tidak memperjualbelikan ayat-ayat Allah dengan harga murah, demi meraih kekayaan materi dan kemewahan, serta kedudukan yang sifatnya sementara. Mereka yang tunduk dan patuh mengamalkan syariat-Nya kelak akan memperoleh pahala di sisi tuhannya sebagai imbalan atas amal perbuatan yang telah mereka lakukan dengan tulus di dunia. Sungguh, Allah sangat cepat perhitungan-Nya, mampu menghitung jumlah yang banyak dalam waktu singkat.
Ali ‘Imran Ayat 198 Arab-Latin, Terjemah Arti Ali ‘Imran Ayat 198, Makna Ali ‘Imran Ayat 198, Terjemahan Tafsir Ali ‘Imran Ayat 198, Ali ‘Imran Ayat 198 Bahasa Indonesia, Isi Kandungan Ali ‘Imran Ayat 198
Tafsir Surat Ali ‘Imran Ayat: 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 | 22 | 23 | 24 | 25 | 26 | 27 | 28 | 29 | 30 | 31 | 32 | 33 | 34 | 35 | 36 | 37 | 38 | 39 | 40 | 41 | 42 | 43 | 44 | 45 | 46 | 47 | 48 | 49 | 50 | 51 | 52 | 53 | 54 | 55 | 56 | 57 | 58 | 59 | 60 | 61 | 62 | 63 | 64 | 65 | 66 | 67 | 68 | 69 | 70 | 71 | 72 | 73 | 74 | 75 | 76 | 77 | 78 | 79 | 80 | 81 | 82 | 83 | 84 | 85 | 86 | 87 | 88 | 89 | 90 | 91 | 92 | 93 | 94 | 95 | 96 | 97 | 98 | 99 | 100 | 101 | 102 | 103 | 104 | 105 | 106 | 107 | 108 | 109 | 110 | 111 | 112 | 113 | 114 | 115 | 116 | 117 | 118 | 119 | 120 | 121 | 122 | 123 | 124 | 125 | 126 | 127 | 128 | 129 | 130 | 131 | 132 | 133 | 134 | 135 | 136 | 137 | 138 | 139 | 140 | 141 | 142 | 143 | 144 | 145 | 146 | 147 | 148 | 149 | 150 | 151 | 152 | 153 | 154 | 155 | 156 | 157 | 158 | 159 | 160 | 161 | 162 | 163 | 164 | 165 | 166 | 167 | 168 | 169 | 170 | 171 | 172 | 173 | 174 | 175 | 176 | 177 | 178 | 179 | 180 | 181 | 182 | 183 | 184 | 185 | 186 | 187 | 188 | 189 | 190 | 191 | 192 | 193 | 194 | 195 | 196 | 197 | 198 | 199 | 200
Raih pahala amal jariyah dengan cara membagikan (share) konten ini kepada yang lainnya. Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam bersabda:
من دَلَّ على خيرٍ فله مثلُ أجرِ فاعلِه
"Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim no. 1893)