{3} Ali ‘Imran / آل عمران | الْقُرْآنُ الْكَرِيْمُ | المائدة / Al-Maidah {5} |
Tafsir Al-Qur’an Surat An-Nisa النساء (Wanita) lengkap dengan tulisan arab latin, arti dan terjemah Bahasa Indonesia. Surah ke 4 Tafsir ayat Ke 80.
مَنْ يُطِعِ الرَّسُولَ فَقَدْ أَطَاعَ اللَّهَ ۖ وَمَنْ تَوَلَّىٰ فَمَا أَرْسَلْنَاكَ عَلَيْهِمْ حَفِيظًا ﴿٨٠﴾
may yuṭi’ir-rasụla fa qad aṭā’allāh, wa man tawallā fa mā arsalnāka ‘alaihim ḥafīẓā
QS. An-Nisa [4] : 80
Barangsiapa menaati Rasul (Muhammad), maka sesungguhnya dia telah menaati Allah. Dan barangsiapa berpaling (dari ketaatan itu), maka (ketahuilah) Kami tidak mengutusmu (Muhammad) untuk menjadi pemelihara mereka.
Barangsiapa yang menjawab Rasulullah dan mengamalkan petunjuknya, maka dia telah menjawab Allah dan mengamalkan perintah-Nya. Barangsiapa yang berpaling dari ketaatan kepada Allah dan Rasul-Nya, maka kami tidak mengutusmu wahai Rasul sebagai pengawas atas orang-orang yang berpaling tersebut di mana kamu yang menjaga amal perbuatan dan menghisab mereka atasnya, karena hisab mereka atas Kami.
Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى memberitahukan perihal hamba dan Rasul-Nya (yaitu Nabi Muhammad صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ), bahwa barang siapa yang menaatinya, berarti ia taat kepada Allah. Barang siapa yang durhaka kepadanya, berarti ia durhaka kepada Allah. Hal tersebut tidak lain karena apa yang diucapkannya itu (Al-Qur’an) bukan menurut kemauan hawa nafsunya. Ucapannya itu tiada lain hanyalah wahyu yang diturunkan kepadanya.
Ibnu Abu Hatim mengatakan, telah menceritakan kepada kami Ahmad ibnu Sinan, telah menceritakan kepada kami Abu Mu’awiyah, dari Al-A’masy, dari Abu Saleh, dari Abu Hurairah yang menceritakan bahwa Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ telah bersabda: Barang siapa yang taat kepadaku, berarti ia taat kepada Allah, dan barang siapa yang durhaka kepadaku, berarti ia durhaka kepada Allah. Barang siapa yang menaati amir(ku), berarti ia taat kepadaku, dan barang siapa yang durhaka kepada amir(ku), berarti ia durhaka kepadaku.
Hadis ini disebutkan di dalam kitab Sahihain melalui riwayat Al-A’masy dengan lafaz yang sama.
Firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى:
Dan barang siapa yang berpaling (dari ketaatan itu), maka Kami tidak mengutusmu untuk menjadi pemelihara bagi mereka.
Tugasmu bukan untuk itu, melainkan hanyalah menyampaikan. Untuk itu barang siapa yang mengikutimu, maka berbahagia dan selamatlah ia, sedangkan bagimu ada pahala yang semisal dengan pahala yang diperolehnya. Barang siapa yang berpaling darimu, maka rugi dan kecewalah dia, sedangkan kamu tidak dikenai beban sedikit pun dari urusannya. Makna ayat ini sama dengan apa yang disebut oleh sebuah hadis yang mengatakan:
Barang siapa yang menaati Allah dan Rasul-Nya, berarti ia telah mendapat petunjuk, dan barang siapa yang durhaka terhadap Allah dan Rasul-Nya, maka sesungguhnya dia tidak membahayakan selain hanya terhadap dirinya sendiri.
Firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى:
Dan mereka mengatakan, “(Kewajiban kami hanyalah) taat.”
Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى menceritakan perihal kaum munafik, bahwa mereka menampakkan setuju dan taat hanya pada lahiriahnya saja.
Tetapi apabila mereka telah pergi dari sisimu.
Yakni pergi dan tidak kelihatan olehmu.
sebagian dari mereka mengatur siasat di malam hari (mengambil keputusan) lain dari yang telah mereka katakan tadi.
Yaitu dengan diam-diam di malam harinya mereka mengatur siasat di antara sesama mereka yang bertentangan dengan apa yang mereka lahirkan di hadapanmu.
Maka Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى berfirman:
Allah menulis siasat yang mereka atur di malam hari itu
Allah mengetahui dan mencatatnya ke dalam buku catatan amal perbuatan mereka. Hal ini dilakukan oleh para malaikat pencatat amal perbuatan yang ditugaskan oleh Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى untuk menanganinya terhadap semua hamba-Nya.
Di dalam firman ini terkandung ancaman yang tersimpulkan dari pemberitahuan Allah yang menyatakan bahwa Dia mengetahui semua yang tersimpan di dalam hati mereka, semua hal yang mereka rahasiakan di antara sesamanya, dan semua makar yang mereka sepakati di malam hari (yaitu makar untuk menentang Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ dan mendurhakainya), sekalipun pada lahiriahnya mereka bersikap menampakkan ketaatan dan sikap setuju. Kelak di hari kemudian Allah akan membalas perbuatan mereka itu terhadap diri mereka. Perihal mereka sama dengan yang disebutkan di dalam ayat lain, yaitu firman-Nya:
Dan mereka berkata, “Kami telah beriman Kepada Allah dan rasul, dan kami menaati (keduanya).” (An Nuur:47), hingga akhir ayat.
Maksudnya, setiap orang yang menaati Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ dalam perintah-perintah dan larangan-larangannya, فَقَدْ أَطَاعَ اللَّهَ “sesungguhnya ia telah menaati Allah جَلَّ جَلالُهُ,” karena tidaklah beliau memerintahkan dan tidaklah melarang kecuali dengan perintah Allah جَلَّ جَلالُهُ, syariat, wahyu dan segala apa yang diturunkanNya, hal ini menunjukkan kema’shuman Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ, karena Allah جَلَّ جَلالُهُ memerintahkan untuk menaatinya secara mutlak, sekiranya bila beliau tidak ma’shum dalam segala hal yang disampaikannya dari Allah جَلَّ جَلالُهُ, niscaya tidaklah Allah جَلَّ جَلالُهُ akan memerintahkan untuk menaatinya secara mutlak lalu Dia memuji hal tersebut, dan ini adalah di antara hak-hak yang dimiliki bersama, karena sesungguhnya hak-hak itu ada tiga macam: Pertama, hak milik Allah جَلَّ جَلالُهُ yang tidak dimiliki seorang pun dari makhluk, yaitu beribadah kepada Allah جَلَّ جَلالُهُ, memohon kepadaNya dan segala hal yang menyertainya. Kedua, hak yang khusus milik Rasul yaitu penghormatan, pemuliaan dan pembelaan, dan ketiga, hak-hak yang dimiliki bersama yaitu iman kepada Allah جَلَّ جَلالُهُ dan RasulNya, mencintai dan menaati keduanya sebagaimana Allah جَلَّ جَلالُهُ menyatukan antara hak-hak tersebut dalam FirmanNya,
لِتُؤْمِنُوْا بِاللَّهِ وَرَسُوْلِهِ وَتُعَزِّرُوْهُ وَتُوَقِّرُوْهُ وَتُسَبِّحُوْهُ بُكْرَةً وَأَصِيْلًا
“Supaya kamu sekalian beriman kepada Allah جَلَّ جَلالُهُ dan RasulNya, menguatkan (agama)Nya, membesarkanNya, dan bertasbih kepadaNya di waktu pagi dan petang.” (Al-Fath: 9),
maka barangsiapa yang taat kepada Rasul, sesungguhnya ia telah taat kepada Allah جَلَّ جَلالُهُ, dan ia berhak mendapatkan pahala dan kebaikan yang disediakan karena ketaatan kepada Allah جَلَّ جَلالُهُ, وَمَنْ تَوَلَّى “dan barangsiapa yang berpaling” dari ketaatan kepada Allah جَلَّ جَلالُهُ dan RasulNya, sesungguhnya hal itu tidaklah membahayakan kecuali bagi dirinya sendiri, dan tidak akan ada yang mampu membahayakan Allah جَلَّ جَلالُهُ sama sekali, فَمَا أَرْسَلْنَاكَ عَلَيْهِمْ حَفِيْظًا “maka Kami tidak mengutusmu untuk menjadi pemelihara bagi mereka,” maksudnya (kamu tidaklah diutus untuk) memelihara perbuatan-perbuatan dan kondisi-kondisi mereka, akan tetapi Kami mengutusmu sebagai penyeru, pemberi penjelasan dan pemberi nasihat, dan sungguh engkau telah menunaikan tugasmu, maka wajiblah ganjarannya untukmu dari Allah جَلَّ جَلالُهُ, baik mereka mendapat petunjuk karenanya ataupun tidak mendapatkannya, sebagaimana Allah جَلَّ جَلالُهُ berfirman,
فَذَكِّرْ إِنَّمَا أَنْتَ مُذَكِّرٌ (21) لَسْتَ عَلَيْهِمْ بِمُصَيْطِرٍ(22)
“Maka berilah peringatan, karena sesungguhnya kamu hanyalah orang yang memberi peringatan. Kamu bukanlah orang yang berkuasa atas mereka.” (Al-Ghasyiyah: 21-22).
Barang siapa menaati rasul dan mengikuti ajaran-ajarannya, maka sesungguhnya dia telah menaati Allah karena Allah yang telah mengutusnya. Dan barangsiapa berpaling dari ketaatan itu, maka ketahuilah bahwa kami tidak mengutusmu, wahai nabi Muhammad, untuk menjadi pemelihara mereka sebagai orang yang bertanggung jawab dan menjamin mereka untuk tidak berbuat kesalahan dan mereka, orang-orang munafik, mengatakan, kewajiban kami hanyalah sepenuhnya untuk selalu taat kepadamu, Muhammad. Tetapi, apabila mereka telah pergi dari sisimu, nabi Muhammad tidak lagi berada bersamamu, sebagian dari mereka, yakni para pemimpin mereka mengatur siasat di malam hari mengambil keputusan untuk sesuatu yang lain dari yang telah mereka katakan tadi. Allah melalui penugasan para malaikat-Nya mencatat setiap rencana dan siasat yang mereka atur di malam hari itu. Oleh sebab itu, maka berpalinglah dari mereka, jangan hiraukan sedikit pun, dan bertawakAllah kepada Allah. Cukuplah Allah yang mahaperkasa yang menjadi pelindung dari tipu daya mereka.
An-Nisa Ayat 80 Arab-Latin, Terjemah Arti An-Nisa Ayat 80, Makna An-Nisa Ayat 80, Terjemahan Tafsir An-Nisa Ayat 80, An-Nisa Ayat 80 Bahasa Indonesia, Isi Kandungan An-Nisa Ayat 80
Tafsir Surat An-Nisa Ayat: 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 | 22 | 23 | 24 | 25 | 26 | 27 | 28 | 29 | 30 | 31 | 32 | 33 | 34 | 35 | 36 | 37 | 38 | 39 | 40 | 41 | 42 | 43 | 44 | 45 | 46 | 47 | 48 | 49 | 50 | 51 | 52 | 53 | 54 | 55 | 56 | 57 | 58 | 59 | 60 | 61 | 62 | 63 | 64 | 65 | 66 | 67 | 68 | 69 | 70 | 71 | 72 | 73 | 74 | 75 | 76 | 77 | 78 | 79 | 80 | 81 | 82 | 83 | 84 | 85 | 86 | 87 | 88 | 89 | 90 | 91 | 92 | 93 | 94 | 95 | 96 | 97 | 98 | 99 | 100 | 101 | 102 | 103 | 104 | 105 | 106 | 107 | 108 | 109 | 110 | 111 | 112 | 113 | 114 | 115 | 116 | 117 | 118 | 119 | 120 | 121 | 122 | 123 | 124 | 125 | 126 | 127 | 128 | 129 | 130 | 131 | 132 | 133 | 134 | 135 | 136 | 137 | 138 | 139 | 140 | 141 | 142 | 143 | 144 | 145 | 146 | 147 | 148 | 149 | 150 | 151 | 152 | 153 | 154 | 155 | 156 | 157 | 158 | 159 | 160 | 161 | 162 | 163 | 164 | 165 | 166 | 167 | 168 | 169 | 170 | 171 | 172 | 173 | 174 | 175 | 176
Raih pahala amal jariyah dengan cara membagikan (share) konten ini kepada yang lainnya. Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam bersabda:
من دَلَّ على خيرٍ فله مثلُ أجرِ فاعلِه
"Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim no. 1893)