{3} Ali ‘Imran / آل عمران | الْقُرْآنُ الْكَرِيْمُ | المائدة / Al-Maidah {5} |
Tafsir Al-Qur’an Surat An-Nisa النساء (Wanita) lengkap dengan tulisan arab latin, arti dan terjemah Bahasa Indonesia. Surah ke 4 Tafsir ayat Ke 87.
اللَّهُ لَا إِلَـٰهَ إِلَّا هُوَ ۚ لَيَجْمَعَنَّكُمْ إِلَىٰ يَوْمِ الْقِيَامَةِ لَا رَيْبَ فِيهِ ۗ وَمَنْ أَصْدَقُ مِنَ اللَّهِ حَدِيثًا ﴿٨٧﴾
allāhu lā ilāha illā huw, layajma’annakum ilā yaumil-qiyāmati lā raiba fīh, wa man aṣdaqu minallāhi ḥadīṡā
QS. An-Nisa [4] : 87
Allah, tidak ada tuhan selain Dia. Dia pasti akan mengumpulkan kamu pada hari Kiamat yang tidak diragukan terjadinya. Siapakah yang lebih benar perkataan(nya) daripada Allah?
Hanya Allah semata yang memiliki uluhiyah atas seluruh makhluk-Nya. Dia pasti akan mengumpulkan kalian di hari Kiamat yang tidak ada keraguan padanya untuk menghisab dan membalas kalian. Tidak ada yang lebih jujur perkataannya daripada Allah dalam berita yang dikabarkan-Nya.
Firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى:
Allah, tidak ada Tuhan selain Dia.
merupakan pemberitahuan tentang keesaan-Nya dan hanya Dialah Tuhan semua makhluk. Ungkapan ini mengandung qasam (sumpah) bagi firman selanjutnya, yaitu:
Sesungguhnya Dia akan mengumpulkan kalian di hari kiamat, yang tidak ada keraguan padanya.
Huruf lam yang terdapat pada lafaz لَيَجْمَعَنَّكُمْ merupakan pendahuluan bagi qasam. Dengan demikian, maka firman-Nya: Allah, tidak ada Tuhan selain Dia. (An Nisaa:87) merupakan kalimat berita dan sekaligus sebagai sumpah yang menyatakan bahwa Dia kelak akan menghimpun semua manusia dari yang awal hingga yang terakhir di suatu padang (mahsyar), yakni pada hari kiamat nanti. Lalu Dia memberikan balasan kepada setiap orang yang beramal sesuai dengan amalnya masing-masing.
Firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى:
Dan siapakah yang lebih benar perkataan(nya) daripada Allah?
Yakni tiada seorang pun yang lebih benar daripada Allah dalam perkataan, berita, janji, dan ancaman-Nya. Maka tidak ada Tuhan selain Dia, dan tidak ada Penguasa selain Dia.
Allah جَلَّ جَلالُهُ mengabarkan tentang keesaanNya, dan bahwasanya tidak ada yang berhak disembah dan tidak ada yang berhak dituhankan kecuali Allah جَلَّ جَلالُهُ, karena kesempurnaanNya pada Dzat dan sifat-sifatNya, dan karena hanya Dialah yang Esa dalam penciptaan, pengaturan, memberi nikmat, yang lahir maupun yang batin, yang demikian itu menuntut adanya perintah untuk beribadah dan mendekatkan diri kepadaNya dengan segala bentuk penyembahan, karena memang hanya Dialah yang berhak untuk itu, dan Dia memberikan balasan kepada hamba-hambaNya yang telah melakukan peribadahan kepadaNya atau yang telah mereka tinggalkan darinya, oleh karena itu Allah جَلَّ جَلالُهُ bersumpah terhadap tempat pembalasan yang pasti terjadi, yaitu Hari Kiamat dalam FirmanNya, لَيَجْمَعَنَّكُمْ “Dia akan mengumpulkan kamu” yaitu dari orang-orang terdahulu hingga orang-orang terakhir, pada tempat yang satu, pada يَوْمِ الْقِيَامَةِ لَا رَيْبَ فِيْهِ “Hari Kiamat, yang tidak ada keraguan terjadinya,” maksudnya, tidak ada kebimbangan dan tidak ada kerancuan dalam bentuk apa pun dengan adanya dalil logika maupun dalil dari wahyu (dalil sam’i).
Adapun dalil logika yaitu apa yang kita saksikan berupa menghidupkan kembali bumi yang telah mati, terjadinya penciptaan pertama di mana penciptaan selanjutnya adalah lebih mudah, dan di antara hikmah yang memastikan bahwa Allah جَلَّ جَلالُهُ tidaklah menciptakan makhluk itu secara sia-sia adalah mereka hidup lalu meninggal.
Adapun dalil sam’i yaitu kabar dari Dzat yang paling benar tentang hal tersebut, dan bahkan Dia bersumpah atas perkara itu, karena itulah Allah جَلَّ جَلالُهُ berfirman, وَمَنْ أَصْدَقُ مِنَ اللَّهِ حَدِيْثًا “Dan siapakah orang yang lebih benar perkataan(nya) daripada Allah جَلَّ جَلالُهُ?” Demikian juga Allah جَلَّ جَلالُهُ memerintahkan RasulNya a agar bersumpah atasnya pada tempat lain dalam al-Qur`an, seperti Firman Allah جَلَّ جَلالُهُ,
زَعَمَ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا أَنْ لَنْ يُبْعَثُوْا قُلْ بَلَى وَرَبِّي لَتُبْعَثُنَّ ثُمَّ لَتُنَبَّؤُنَّ بِمَا عَمِلْتُمْ وَذَلِكَ عَلَى اللَّهِ يَسِيْرٌ
“Orang-orang yang kafir mengatakan bahwa mereka sekali-kali tidak akan dibangkitkan. Katakanlah, ‘Tidak demikian, demi Rabbku, benar-benar kamu akan dibangkitkan, kemudian akan diberitakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan.’ Yang demikian itu adalah mudah bagi Allah جَلَّ جَلالُهُ.” (At-Taghabun: 7).
Dan pada FirmanNya,
وَمَنْ أَصْدَقُ مِنَ اللَّهِ حَدِيْثًا
“Dan siapakah yang lebih benar perkataannya daripada Allah جَلَّ جَلالُهُ ?” (An-Nisa`: 122),
adalah sebuah pemberitahuan bahwa perkataanNya, kabar-kabarNya dan pembicaraan-pembicaraanNya adalah pada tingkatan kebenaran tertinggi, bahkan yang tertinggi padanya, maka setiap perkataan yang diungkapkan tentang akidah, ilmu, dan perbuatan yang bertentangan dengan apa yang dikabarkan oleh Allah جَلَّ جَلالُهُ adalah batil, karena bertentangan dengan kabar yang benar dan yakin, dan tidaklah mungkin hal tersebut menjadi benar.
Orang-orang yang beriman dengan sesungguhnya pasti meyakini bahwa Allah adalah maha esa, tidak ada sekutu bagi-Nya dan tidak ada tuhan selain dia, tidak ada yang patut disembah kecuali dia. Oleh sebab itu, janganlah kaum muslim lalai berbakti dan mengabdi kepada-Nya, patuhlah terhadap perintah-perintah-Nya dan tinggalkanlah laranganlarangan-Nya, karena dia pasti akan mengumpulkan kamu pada hari kiamat. Tidak satu pun yang sanggup membangkitkan dan mengumpulkan kalian selain Allah, untuk mempertanggungjawabkan semua amal yang telah kalian lakukan. Hari itu merupakan hari yang tidak diragukan terjadinya. Pada hari itu tidak ada manfaat harta kekayaan dan anak-anak kalian untuk menjadi penolong bagi kalian, dari azab Allah. Yang akan aman dari azab Allah hanyalah orang-orang yang beramal saleh sewaktu berada di dunia. Oleh sebab itu, manusia harus percaya kepada firman Allah tentang kedatangan hari kiamat itu. Siapakah yang lebih dapat dipercaya ucapannya dan benar perkataan-Nya daripada Allah’ ketahuilah bahwa informasi yang bukan berasal dari Allah tidak dapat dipastikan kebenarannya, karena berita-berita itu mengandung kemungkinan benar atau kemungkinan salah. Sedangkan informasi yang bersumber dari Allah pasti benar. Pada ayat-ayat yang lalu Allah telah menjelaskan sifat-sifat orangorang munafik maka pada ayat ini mengkritik sikap kaum muslim yang terpecah menjadi dua golongan dalam menyikapi orang-orang munafik. Maka mengapa kamu, wahai orang-orang mukmin, terpecah menjadi dua golongan dalam menghadapi orang-orang munafik’ satu golongan membela orang-orang munafik; dan golongan yang lain memerangi mereka, padahal Allah telah mengembalikan mereka yakni memandang mereka telah kembali kafir disebabkan usaha mereka sendiri, dengan ucapan, sikap dan perilaku mereka. Apakah kamu, wahai orangorang beriman, bermaksud memberi petunjuk, yaitu menilai mereka orang-orang yang memperoleh petunjuk Allah atau menciptakan petunjuk kepada orang yang telah dibiarkan sesat oleh Allah karena keinginan mereka sendiri untuk sesat’ barangsiapa dibiarkan sesat oleh Allah, seperti yang dialami oleh orang-orang munafik itu, kamu, wahai Muhammad, tidak akan mendapatkan jalan apa pun untuk memberi petunjuk baginya.
An-Nisa Ayat 87 Arab-Latin, Terjemah Arti An-Nisa Ayat 87, Makna An-Nisa Ayat 87, Terjemahan Tafsir An-Nisa Ayat 87, An-Nisa Ayat 87 Bahasa Indonesia, Isi Kandungan An-Nisa Ayat 87
Tafsir Surat An-Nisa Ayat: 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 | 22 | 23 | 24 | 25 | 26 | 27 | 28 | 29 | 30 | 31 | 32 | 33 | 34 | 35 | 36 | 37 | 38 | 39 | 40 | 41 | 42 | 43 | 44 | 45 | 46 | 47 | 48 | 49 | 50 | 51 | 52 | 53 | 54 | 55 | 56 | 57 | 58 | 59 | 60 | 61 | 62 | 63 | 64 | 65 | 66 | 67 | 68 | 69 | 70 | 71 | 72 | 73 | 74 | 75 | 76 | 77 | 78 | 79 | 80 | 81 | 82 | 83 | 84 | 85 | 86 | 87 | 88 | 89 | 90 | 91 | 92 | 93 | 94 | 95 | 96 | 97 | 98 | 99 | 100 | 101 | 102 | 103 | 104 | 105 | 106 | 107 | 108 | 109 | 110 | 111 | 112 | 113 | 114 | 115 | 116 | 117 | 118 | 119 | 120 | 121 | 122 | 123 | 124 | 125 | 126 | 127 | 128 | 129 | 130 | 131 | 132 | 133 | 134 | 135 | 136 | 137 | 138 | 139 | 140 | 141 | 142 | 143 | 144 | 145 | 146 | 147 | 148 | 149 | 150 | 151 | 152 | 153 | 154 | 155 | 156 | 157 | 158 | 159 | 160 | 161 | 162 | 163 | 164 | 165 | 166 | 167 | 168 | 169 | 170 | 171 | 172 | 173 | 174 | 175 | 176
Raih pahala amal jariyah dengan cara membagikan (share) konten ini kepada yang lainnya. Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam bersabda:
من دَلَّ على خيرٍ فله مثلُ أجرِ فاعلِه
"Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim no. 1893)