{3} Ali ‘Imran / آل عمران | الْقُرْآنُ الْكَرِيْمُ | المائدة / Al-Maidah {5} |
Tafsir Al-Qur’an Surat An-Nisa النساء (Wanita) lengkap dengan tulisan arab latin, arti dan terjemah Bahasa Indonesia. Surah ke 4 Tafsir ayat Ke 91.
سَتَجِدُونَ آخَرِينَ يُرِيدُونَ أَنْ يَأْمَنُوكُمْ وَيَأْمَنُوا قَوْمَهُمْ كُلَّ مَا رُدُّوا إِلَى الْفِتْنَةِ أُرْكِسُوا فِيهَا ۚ فَإِنْ لَمْ يَعْتَزِلُوكُمْ وَيُلْقُوا إِلَيْكُمُ السَّلَمَ وَيَكُفُّوا أَيْدِيَهُمْ فَخُذُوهُمْ وَاقْتُلُوهُمْ حَيْثُ ثَقِفْتُمُوهُمْ ۚ وَأُولَـٰئِكُمْ جَعَلْنَا لَكُمْ عَلَيْهِمْ سُلْطَانًا مُبِينًا ﴿٩١﴾
satajidụna ākharīna yurīdụna ay ya`manụkum wa ya`manụ qaumahum, kulla mā ruddū ilal-fitnati urkisụ fīhā, fa il lam ya’tazilụkum wa yulqū ilaikumus-salama wa yakuffū aidiyahum fa khużụhum waqtulụhum ḥaiṡu ṡaqiftumụhum, wa ulā`ikum ja’alnā lakum ‘alaihim sulṭānam mubīnā
QS. An-Nisa [4] : 91
Kelak akan kamu dapati (golongan-golongan) yang lain, yang menginginkan agar mereka hidup aman bersamamu dan aman (pula) bersama kaumnya. Setiap kali mereka diajak kembali kepada fitnah (syirik), mereka pun terjun ke dalamnya. Karena itu jika mereka tidak membiarkan kamu dan tidak mau menawarkan perdamaian kepadamu, serta tidak menahan tangan mereka (dari memerangimu), maka tawanlah mereka dan bunuhlah mereka di mana saja kamu temui, dan merekalah orang yang Kami berikan kepadamu alasan yang nyata (untuk memerangi, menawan dan membunuh) mereka.
Kalian akan menemukan kaum yang lain dari orang-orang munafik, mereka ingin mendapatkan ketenangan di sisi kalian atas diri mereka, maka mereka memperlihatkan iman kepada kalian. Di saat bersamaan, mereka juga ingin mendapatkan keamanan dari orang-orang kafir atas diri mereka, maka mereka memperlihatkan kekufuran. Setiap kali mereka dikembalikan ke tempat kekufuran dan orang-orang kafir, maka mereka terjatuh ke dalam keadaan paling buruk. Bila mereka tidak berpaling dari kalian dan menyerahkan diri mereka secara sempurna kepada kalian dan menahan diri dengan tidak memerangi kalian, maka tangkaplah mereka dengan kuat dan bunuhlah mereka di mana pun mereka berada. Orang-orang tersebut, yang mengambil jalan ini dan telah mencapai batas yang membedakan antara mereka dengan selain mereka, mereka adalah orang-orang di mana Kami memberikan alas an yang jelas dan benar untuk memerangi dan menawan mereka.
Firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى:
Kelak kalian akan dapati (golongan-golongan) yang lain, yang bermaksud supaya mereka aman dari kalian dan aman (pula) dari kaumnya.
Mereka dalam bentuk lahiriahnya sama dengan orang-orang yang disebutkan di atas, hanya saja niat mereka berbeda dengan niat orang-orang yang pertama tadi. Karena sesungguhnya golongan yang disebutkan dalam ayat ini adalah orang-orang munafik, yaitu orang-orang yang menampakkan pada lahiriahnya kepada Nabi صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ dan para sahabatnya, seolah-olah mereka telah masuk Islam. Mereka bersikap demikian dengan tujuan agar darah, harta benda, dan anak cucu mereka aman di kalangan kaum muslim. Tetapi dalam waktu yang sama mereka dalam batinnya baik dengan orang-orang kafir, bahkan mereka menyembah sesembahan-sesembahannya bersama orang-orang kafir agar dengan demikian mereka aman berada di tengah-tengah kaum musyrik. Pada garis besarnya batin mereka bersama orang-orang kafir, seperti yang disebutkan oleh Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى melalui firman-Nya:
Dan bila mereka kembali kepada setan-setan mereka, mereka mengatakan, “Sesungguhnya kami sependapat dengan kalian.” (Al Baqarah:14)
Sedangkan dalam surat ini disebutkan melalui firman-Nya:
Setiap mereka diajak kembali kepada fitnah (syirik), mereka pun terjun ke dalamnya.
Yakni langsung terjun menggelutinya.
As-Saddi mengatakan, yang dimaksud dengan fitnah dalam ayat ini ialah syirik.
Ibnu Jarir meriwayatkan dari Mujahid, bahwa ayat ini diturunkan berkenaan dengan suatu kaum dari kalangan penduduk Mekah. Mereka datang kepada Nabi صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ, lalu pura-pura masuk Islam, kemudian mereka kembali kepada kaum Quraisy, lalu kembali menyembah berhala. Mereka bersikap demikian dengan tujuan agar selamat dan aman di sana dan di sini. Maka Allah memerintahkan, “Perangilah mereka jika tidak membiarkan kalian dan tidak mau mengemukakan perdamaian kepada kalian.”
Karena itulah maka dalam firman selanjutnya disebutkan:
Karena itu, jika mereka tidak membiarkan kalian dan (tidak) mau mengemukakan perdamaian kepada kalian.
Yang dimaksud dengan as-silm ialah gencatan senjata dan perjanjian perdamaian.
…serta (tidak) menahan tangan mereka (dari memerangi kalian).
Yaitu tidak mau mencegah dirinya dari memerangi kalian.
…maka tawanlah mereka.
Maksudnya, tangkaplah mereka sebagai tawanan.
…dan bunuhlah mereka di mana saja kalian menemui mereka.
Yakni di mana saja kalian jumpai mereka.
…dan merekalah orang-orang yang Kami berikan kepada kalian alasan yang nyata (untuk menawan dan membunuh) mereka.
Kelompok ketiga: Sebuah kaum yang menghendaki kemaslahatan bagi diri mereka sendiri, terlepas dari penghormatan kalian, mereka itu adalah orang-orang yang Allah جَلَّ جَلالُهُ berfirman tentang mereka, سَتَجِدُوْنَ آخَرِيْنَ “Kelak kamu akan dapati (golongan-golongan) yang lain” yaitu di antara orang-orang munafik tersebut, يُرِيْدُوْنَ أَنْ يَأْمَنُوْكُمْ “yang bermaksud supaya mereka aman dari pada kamu,” yaitu karena takut kepada kalian, وَيَأْمَنُوْا قَوْمَهُمْ كُلَّمَا رُدُّوْا إِلَى الْفِتْنَةِ أُرْكِسُوْا فِيْهَا “dan aman (pula) dari kaumnya. Setiap mereka diajak kembali kepada fitnah (syirik), mereka pun terjun ke dalamnya,” maksudnya mereka tetap selalu dalam kekufuran mereka dan kenifakan mereka, dan setiap kali mereka dihadapkan dengan suatu fitnah, niscaya hal itu akan membutakan mereka dan membuat kepala-kepala mereka tertunduk dan bertambahnya kekufuran dan kenifakan mereka, mereka ini menurut gambarannya adalah seperti kelompok yang kedua, akan tetapi pada hakikatnya sangatlah berbeda, karena sesungguhnya kelompok yang kedua itu meninggalkan perang terhadap kaum Mukminin sebagai suatu penghormatan kepada kaum Mukminin dan bukan karena takut akan diri mereka, adapun kelompok ini, mereka meninggalkan perang tersebut karena takut dan bukan penghormatan, bahkan bila mereka mendapatkan sebuah kesempatan untuk memerangi kaum Mukminin, pastilah mereka akan memberanikan diri untuk memanfaatkan kesempatan tersebut.
Maka meskipun tidak begitu jelas sikap mereka dalam membiarkan dan tidak memerangi kaum Mukminin, akan tetapi mereka harus diperangi, karena itulah Allah جَلَّ جَلالُهُ berfirman, فَإِنْ لَمْ يَعْتَزِلُوْكُمْ وَيُلْقُوْا إِلَيْكُمُ السَّلَمَ “Karena itu jika mereka tidak membiarkan kamu dan (tidak) mau mengemukakan perdamaian kepadamu,” yaitu mengadakan perjanjian dan perdamaian, وَيَكُفُّوْا أَيْدِيَهُمْ فَخُذُوْهُمْ وَاقْتُلُوْهُمْ حَيْثُ ثَقِفْتُمُوْهُمْ وَأُولَئِكُمْ جَعَلْنَا لَكُمْ عَلَيْهِمْ سُلْطَانًا مُبِيْنًا “serta (tidak) menahan tangan mereka (dari memerangimu), maka tawanlah mereka dan bunuhlah mereka dan merekalah orang-orang yang Kami berikan kepadamu alasan yang nyata (untuk menawan dan membunuh) mereka,” yaitu suatu alasan yang kuat dan jelas, karena mereka adalah orang-orang yang melampaui batas dan berlaku zhalim terhadap kalian dan meninggalkan perdamaian, maka janganlah mereka mencela kecuali diri mereka sendiri.
Kelak dalam waktu yang tidak lama akan kamu dapati, wahai orangorang yang beriman, golongan-golongan yang lain dari golongan orang-orang munafik yang memiliki sifat-sifat yang berbeda dengan sifat-sifat orang munafik sebelumnya, yang ingin menyatakan keimanan kepada kalian, agar dengan demikian mereka akan hidup aman bersamamu, yakni tidak mendapat gangguan dan celaan dari kalian, dan aman pula bersama kaum mereka dengan menunjukkan kekufuran mereka kepada kaumnya apabila mereka kembali kepadanya. Setiap kali mereka diajak kembali kepada fitnah, yaitu syirik, kufur, kemaksiatan dan semacamnya, mereka pun terjun dan terlibat ke dalamnya serta mengerjakannya dengan sungguh-sungguh. Karena itu, jika mereka tidak membiarkan kamu agar kamu dapat mengerjakan tuntutan agamamu dengan tidak menghalangi kamu dan tidak mau menawarkan perdamaian kepadamu dengan membuat perjanjian damai dengan kamu dan tetap mengganggu kamu, serta tidak menahan tangan mereka dari memerangimu, maka tawanlah mereka dengan menaklukkan mereka dengan cara apa pun yang dapat kamu lakukan dan bunuhlah mereka di mana saja kamu temui, dan merekalah orang yang kami berikan kepadamu alasan yang nyata untuk memerangi, menawan dan membunuh mereka akibat pelanggaran dan pengkhianatan mereka. Menurut sebagian mufasir, kedurhakaan yang digambarkan oleh ayat 89 lebih ringan dari kedurhakaan yang digambarkan pada ayat ini. Karena itu, perintah membunuh pada ayat 91 ini lebih tegas dan lebih keras dari perintah membunuh pada ayat 89. Dan tidak patut, bagi seorang mukmin membunuh seorang mukmin yang lain, kecuali terjadi karena tersalah dan tidak sengaja, sebab keimanan akan menghalangi mereka untuk berbuat demikian. Barang siapa membunuh seorang mukmin, kecil atau dewasa, laki-laki atau perempuan, karena tersalah, maka wajiblah dia memerdekakan atau membebaskan seorang hamba sahaya yang beriman, yakni membebaskannya dari sistem perbudakan walau dengan jalan menjual harta yang dimilikinya untuk pembebasannya serta membayar tebusan (diat) yang diserahkan dengan baik-baik dan tulus kepada keluarganya, yakni keluarga si terbunuh itu, kecuali jika mereka, keluarga si terbunuh memberikan maaf kepada si pembunuh dengan membebaskannya dari pembayaran itu. Jika dia, yakni si terbunuh, berasal dari kaum kafir yang memusuhimu padahal dia mukmin, maka yang diwajibkan kepada si pembunuh itu hanyalah memerdekakan hamba sahaya yang beriman, tidak disertai tebusan. Dan jika dia, si terbunuh, adalah kafir dari kaum kafir yang ada, yakni memiliki perjanjian damai dan tidak saling menyerang antara mereka dengan kamu, maka wajiblah bagi si pembunuh itu membayar tebusan yang diserahkan dengan baik-baik dan tulus kepada keluarganya si terbunuh akibat adanya perjanjian itu serta diwajibkan pula memerdekakan hamba sahaya yang beriman. Barang siapa tidak mendapatkan hamba sahaya yang disebabkan karena tidak menemukannya, padahal kemampuannya ada atau karena tidak memiliki kemampuan materi untuk membebaskannya, maka hendaklah dia, si pembunuh, berpuasa selama dua bulan berturut-turut sebagai gantinya. Allah mensyariatkan hal demikian kepada kalian sebagai tobat kalian kepada Allah. Dan Allah maha mengetahui segala yang kalian lakukan, mahabijaksana untuk menetapkan hukum dan hukuman bagi kalian.
An-Nisa Ayat 91 Arab-Latin, Terjemah Arti An-Nisa Ayat 91, Makna An-Nisa Ayat 91, Terjemahan Tafsir An-Nisa Ayat 91, An-Nisa Ayat 91 Bahasa Indonesia, Isi Kandungan An-Nisa Ayat 91
Tafsir Surat An-Nisa Ayat: 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 | 22 | 23 | 24 | 25 | 26 | 27 | 28 | 29 | 30 | 31 | 32 | 33 | 34 | 35 | 36 | 37 | 38 | 39 | 40 | 41 | 42 | 43 | 44 | 45 | 46 | 47 | 48 | 49 | 50 | 51 | 52 | 53 | 54 | 55 | 56 | 57 | 58 | 59 | 60 | 61 | 62 | 63 | 64 | 65 | 66 | 67 | 68 | 69 | 70 | 71 | 72 | 73 | 74 | 75 | 76 | 77 | 78 | 79 | 80 | 81 | 82 | 83 | 84 | 85 | 86 | 87 | 88 | 89 | 90 | 91 | 92 | 93 | 94 | 95 | 96 | 97 | 98 | 99 | 100 | 101 | 102 | 103 | 104 | 105 | 106 | 107 | 108 | 109 | 110 | 111 | 112 | 113 | 114 | 115 | 116 | 117 | 118 | 119 | 120 | 121 | 122 | 123 | 124 | 125 | 126 | 127 | 128 | 129 | 130 | 131 | 132 | 133 | 134 | 135 | 136 | 137 | 138 | 139 | 140 | 141 | 142 | 143 | 144 | 145 | 146 | 147 | 148 | 149 | 150 | 151 | 152 | 153 | 154 | 155 | 156 | 157 | 158 | 159 | 160 | 161 | 162 | 163 | 164 | 165 | 166 | 167 | 168 | 169 | 170 | 171 | 172 | 173 | 174 | 175 | 176
Raih pahala amal jariyah dengan cara membagikan (share) konten ini kepada yang lainnya. Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam bersabda:
من دَلَّ على خيرٍ فله مثلُ أجرِ فاعلِه
"Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim no. 1893)
Jazakumullahu Khayran