{3} Ali ‘Imran / آل عمران | الْقُرْآنُ الْكَرِيْمُ | المائدة / Al-Maidah {5} |
Tafsir Al-Qur’an Surat An-Nisa النساء (Wanita) lengkap dengan tulisan arab latin, arti dan terjemah Bahasa Indonesia. Surah ke 4 Tafsir ayat Ke 109.
هَا أَنْتُمْ هَـٰؤُلَاءِ جَادَلْتُمْ عَنْهُمْ فِي الْحَيَاةِ الدُّنْيَا فَمَنْ يُجَادِلُ اللَّهَ عَنْهُمْ يَوْمَ الْقِيَامَةِ أَمْ مَنْ يَكُونُ عَلَيْهِمْ وَكِيلًا ﴿١٠٩﴾
hā`antum hā`ulā`i jādaltum ‘an-hum fil-ḥayātid-dun-yā, fa may yujādilullāha ‘an-hum yaumal-qiyāmati am may yakụnu ‘alaihim wakīlā
QS. An-Nisa [4] : 109
Itulah kamu! Kamu berdebat untuk (membela) mereka dalam kehidupan dunia ini, tetapi siapa yang akan menentang Allah untuk (membela) mereka pada hari Kiamat? Atau siapakah yang menjadi pelindung mereka (terhadap azab Allah)?
Kalian wahai orang-orang mukmin telah membela para pengkhianat itu dalam kehidupan dunia ini, lalu siapa yang akan membela mereka di depan Allah di hari kebangkitan dan hisab? Siapa yang akan menjadi pembela bagi para pengkhianat tersebut di hari kiamat?
Firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى:
Beginilah kalian, kamu sekalian adalah orang-orang yang berdebat untuk (membela) mereka dalam kehidupan dunia ini.
Dengan kata lain, misalnya mereka menang dalam perkaranya berkat apa yang mereka kemukakan atau berkat alasan-alasan yang mereka ajukan kepada para hakim yang menjalankan tugasnya menurut apa yang ada pada lahiriahnya saja, sekalipun mereka itu dianggap beribadah di dalam pekerjaannya. Maka apakah yang akan dilakukan oleh mereka kelak di hari kiamat di hadapan peradilan Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى yang mengetahui semua rahasia dan yang tidak tampak? Siapakah yang akan membela mereka pada hari kiamat itu untuk memperkuat pengakuan mereka? Dengan kata lain, makna yang dimaksud ialah tidak ada seorang pun yang dapat menolong mereka. Karena itu, dalam firman selanjutnya disebutkan:
Atau siapakah yang jadi pelindung mereka (terhadap siksa Allah)?
هَاأَنْتُمْ هَؤُلَاءِ جَادَلْتُمْ عَنْهُمْ فِي الْحَيَاةِ الدُّنْيَا فَمَنْ يُجَادِلُ اللَّهَ عَنْهُمْ يَوْمَ الْقِيَامَةِ أَمْ مَنْ يَكُوْنُ عَلَيْهِمْ وَكِيْلًا “Beginilah kamu, kamu sekalian adalah orang-orang yang berdebat untuk (membela) mereka dalam kehidupan dunia ini. Maka siapakah yang akan mendebat Allah جَلَّ جَلالُهُ untuk (membela) mereka pada Hari Kiamat? Atau siapakah yang menjadi pelindung mereka (terhadap siksa Allah جَلَّ جَلالُهُ)?” Maksudnya terserah kalian, kalian berdebat untuk membela mereka dalam kehidupan dunia ini dan perdebatan kalian itu dapat menolong mereka dari beberapa perkara yang mereka khawatirkan berupa rasa aib dan hilangnya kehormatan di hadapan manusia, lalu apa yang berguna dan yang bermanfaat untuk mereka? dan siapakah yang mendebat Allah جَلَّ جَلالُهُ untuk menolong mereka pada Hari Kiamat kelak, ketika hujjah dihadapkan kepada mereka, sedang lisan, tangan, dan kaki mereka bersaksi atas mereka sendiri tentang apa yang telah mereka perbuat? Pada hari itu Allah جَلَّ جَلالُهُ akan memberi mereka balasan yang setimpal menurut semestinya, dan mereka mengetahui bahwa Allah جَلَّ جَلالُهُ lah Yang benar lagi Yang menjelaskan (segala sesuatu menurut hakikat yang sebenarnya), maka siapakah yang (bisa atau mampu) berdebat untuk menolong mereka terhadap Dzat Yang mengetahui rahasia dan perkara yang tersembunyi dan Dzat Yang menegakkan untuk mereka saksi-saksi yang tidak mungkin lagi diingkari?
Ayat ini menyimpan arahan dalam perkara untuk menimbang-nimbang antara suatu hal yang diperkirakan merupakan kemaslahatan duniawi yang mengakibatkan ditinggalkannya perintah-perintah Allah جَلَّ جَلالُهُ atau dikerjakannya larangan-laranganNya dengan perkara yang mengakibatkan hilangnya pahala atau mendapat siksaan dan hukuman di akhirat, sehingga hendaknya orang yang nafsunya memerintahkan dirinya untuk meninggalkan perintah Allah جَلَّ جَلالُهُ, berkata (pada dirinya), “Inilah dirimu yang telah meninggalkan perintah Allah جَلَّ جَلالُهُ karena malas dan lalai, lalu faidah apa yang telah kamu peroleh darinya? Dan apa yang telah hilang darimu berupa pahala akhirat? Dan apa yang dihasilkan dari tindakanmu meninggalkan perintah itu kecuali kesengsaraan, kehilangan, kegagalan, dan kerugian?” Demikian juga bila nafsunya mengajaknya kepada hal-hal yang disukainya dari syahwat-syahwat yang haram, ia berkata kepadanya, “Terserah dirimu melakukan apa yang kamu sukai, karena kenikmatannya akan lenyap lalu diikuti kegelisahan, kebimbangan, penyesalan, hilangnya pahala, hadirnya hukuman, di mana sebagian dari akibat itu mencukupkan seorang yang berakal agar mengendalikan nafsu tersebut,” hal seperti ini adalah di antara perkara yang paling berguna bagi hamba untuk direnungkan olehnya, yaitu fungsi akal yang hakiki, berbeda dengan seseorang yang mengaku berakal padahal tidak seperti itu, sesungguhnya dengan kebodohan dan kezhalimannya, ia mendahulukan kenikmatan yang sesaat dan ketenangan yang sebentar walaupun mengakibatkan apa yang akan diterimanya dari hukuman-hukuman, dan hanya kepada Allah جَلَّ جَلالُهُ lah kita memohon pertolongan.
Pada ayat ini Allah mempertanyakan siapa yang dapat menentang Allah dan melindungi mereka dari azab-Nya di akhirat. Begitulah kamu! kamu berdebat untuk membela mereka, dan mungkin saja kamu dapat membela mereka dan melindungi mereka dalam kehidupan di dunia ini, tetapi siapa yang akan menentang Allah untuk membela mereka pada hari kiamat’ atau siapakah yang menjadi pelindung mereka terhadap azab Allah di akhirat’ tidak satu pun yang dapat melakukannyadan barang siapa berbuat kejahatan, atau berbuat dosa terhadap orang lain yang menimbulkan dampak buruk terhadap diri mereka, atau menganiaya dirinya, yaitu melakukan perbuatan dosa yang berdampak buruk hanya terhadap dirinya sendiri, kemudian dia memohon ampunan kepada Allah atas perbuatan dosa yang dilakukannya itu disertai penyesalan atas perbuatannya dan bertekad untuk tidak melakukannya lagi, niscaya dia akan mendapatkan Allah maha pengampun atas dosadosanya dan segala dosa yang dilakukan oleh siapa pun yang bertobat kepada-Nya, maha penyayang dengan mencurahkan rahmat dan karunia-Nya kepada mereka yang bertobat.
An-Nisa Ayat 109 Arab-Latin, Terjemah Arti An-Nisa Ayat 109, Makna An-Nisa Ayat 109, Terjemahan Tafsir An-Nisa Ayat 109, An-Nisa Ayat 109 Bahasa Indonesia, Isi Kandungan An-Nisa Ayat 109
Tafsir Surat An-Nisa Ayat: 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 | 22 | 23 | 24 | 25 | 26 | 27 | 28 | 29 | 30 | 31 | 32 | 33 | 34 | 35 | 36 | 37 | 38 | 39 | 40 | 41 | 42 | 43 | 44 | 45 | 46 | 47 | 48 | 49 | 50 | 51 | 52 | 53 | 54 | 55 | 56 | 57 | 58 | 59 | 60 | 61 | 62 | 63 | 64 | 65 | 66 | 67 | 68 | 69 | 70 | 71 | 72 | 73 | 74 | 75 | 76 | 77 | 78 | 79 | 80 | 81 | 82 | 83 | 84 | 85 | 86 | 87 | 88 | 89 | 90 | 91 | 92 | 93 | 94 | 95 | 96 | 97 | 98 | 99 | 100 | 101 | 102 | 103 | 104 | 105 | 106 | 107 | 108 | 109 | 110 | 111 | 112 | 113 | 114 | 115 | 116 | 117 | 118 | 119 | 120 | 121 | 122 | 123 | 124 | 125 | 126 | 127 | 128 | 129 | 130 | 131 | 132 | 133 | 134 | 135 | 136 | 137 | 138 | 139 | 140 | 141 | 142 | 143 | 144 | 145 | 146 | 147 | 148 | 149 | 150 | 151 | 152 | 153 | 154 | 155 | 156 | 157 | 158 | 159 | 160 | 161 | 162 | 163 | 164 | 165 | 166 | 167 | 168 | 169 | 170 | 171 | 172 | 173 | 174 | 175 | 176
Raih pahala amal jariyah dengan cara membagikan (share) konten ini kepada yang lainnya. Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam bersabda:
من دَلَّ على خيرٍ فله مثلُ أجرِ فاعلِه
"Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim no. 1893)