{3} Ali ‘Imran / آل عمران | الْقُرْآنُ الْكَرِيْمُ | المائدة / Al-Maidah {5} |
Tafsir Al-Qur’an Surat An-Nisa النساء (Wanita) lengkap dengan tulisan arab latin, arti dan terjemah Bahasa Indonesia. Surah ke 4 Tafsir ayat Ke 111.
وَمَنْ يَكْسِبْ إِثْمًا فَإِنَّمَا يَكْسِبُهُ عَلَىٰ نَفْسِهِ ۚ وَكَانَ اللَّهُ عَلِيمًا حَكِيمًا ﴿١١١﴾
wa may yaksib iṡman fa innamā yaksibuhụ ‘alā nafsih, wa kānallāhu ‘alīman ḥakīmā
QS. An-Nisa [4] : 111
Dan barangsiapa berbuat dosa, maka sesungguhnya dia mengerjakannya untuk (kesulitan) dirinya sendiri. Dan Allah Maha Mengetahui, Mahabijak-sana.
Barangsiapa sengaja melakukan dosa, maka hal itu hanya akan merugikan dirinya sendiri. Allah Maha Mengetahui hakikat perkara hamba-hamba-Nya, Maha Bijaksana dalam apa yang Dia tetapkan diantara mereka.
Firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى:
Barang siapa yang mengerjakan dosa, maka sesungguhnya ia mengerjakannya untuk (kemudaratan) dirinya sendiri.
Ayat ini semakna dengan ayat yang lain, yaitu firman-Nya:
…dan seorang yang berdosa tidak akan memikul dosa orang lain.
Dengan kata lain, seseorang tidak dapat menyelamatkan orang Lain. Sesungguhnya setiap orang akan menerima sendiri akibat dari apa yang dikerjakannya, tidak dapat membebankannya kepada orang lain. Karena itulah dalam firman selanjutnya disebutkan:
Dan Allah Maha Mengetahui lagi Mahabijaksana.
Hal tersebut terjadi berkat pengetahuan-Nya, kebijaksanaan-Nya, keadilan-Nya, dan rahmat-Nya.
Kemudian Allah جَلَّ جَلالُهُ berfirman, وَمَنْ يَكْسِبْ إِثْمًا فَإِنَّمَا يَكْسِبُهُ عَلَى نَفْسِهِ “Barangsiapa yang mengerjakan dosa, maka sesungguhnya ia mengerjakannya untuk (kemudharatan) dirinya sendiri,” hal ini mencakup seluruh perkara dosa, baik kecil maupun besar, maka barangsiapa yang mengerjakan sebuah kemaksiatan, sesungguhnya hukumannya adalah atas dirinya sendiri dan tidak berpindah kepada orang lain, baik dunia maupun akhirat, sebagaimana Allah جَلَّ جَلالُهُ berfirman,
وَلَا تَزِرُ وَازِرَةٌ وِزْرَ أُخْرَى
“Dan seorang yang berdosa tidak akan memikul dosa orang lain.” (Al-An’am: 164).
Akan tetapi bila kemaksiatan itu terlihat lalu tidak diingkari, maka hukuman dan dosanya akan menimpa seluruhnya, dan tidak akan keluar dari ketetapan ayat yang mulia ini, karena barangsiapa yang meninggalkan pengingkaran yang wajib, maka sesungguhnya ia telah melakukan suatu keburukan, hal ini menunjukkan akan keadilan Allah جَلَّ جَلالُهُ dan hikmahNya, yaitu bahwa Dia tidak akan menghukum seseorang karena dosa orang lain, dan tidak menyiksa seseorang lebih dari kemaksiatan yang telah diperbuatnya, karena itulah Allah جَلَّ جَلالُهُ berfirman, وَكَانَ اللَّهُ عَلِيْمًا حَكِيْمًا “Dan Allah جَلَّ جَلالُهُ Maha Mengetahui lagi Mahabijaksana” yaitu Dia memiliki ilmu dan hikmah yang sempurna, dan di antara ilmu dan hikmahNya adalah bahwa Dia mengetahui dosa dan akibatnya, sebab-sebab yang mendorong dalam melakukannya, dan hukuman yang disiapkan karenanya, dan Dia mengetahui kondisi pelaku dosa bahwa sebuah dosa yang dilakukannya adalah karena didorong oleh jiwanya yang selalu mengajak kepada keburukan, padahal ia selalu kembali kepada Rabbnya pada kebanyakan waktunya, sesungguhnya Allah جَلَّ جَلالُهُ akan mengampuninya dan membimbingnya kepada taubat, namun bila telah terjadi darinya dosa itu dengan kelancangan dirinya atas hal-hal yang diharamkan dengan mengabaikan pengawasan Rabbnya dan meremehkan hukumanNya, maka sesungguhnya orang yang seperti ini adalah jauh dari ampunan dan jauh dari bimbingan kepada taubat.
Dan barang siapa yang berbuat dosa, apa pun bentuk dan macam dosa yang dilakukannya, maka sesungguhnya dia mengerjakannya untuk keburukan dirinya sendiri, karena akibat dari perbuatan dosanya itu akan kembali kepada dirinya, dan Allah menjatuhkan sanksi dari perbuatannya itu kepada dirinya, bukan kepada orang lain. Dan ketahuilah bahwa semua sikap, perilaku, dan perbuatan yang kamu dan siapa pun lakukan, termasuk segala macam dosa-dosa, pasti diketahui oleh Allah karena Allah selamanya maha mengetahui semua itu, mahabijaksana memberikan ganjaran, sanksi dan hukuman kepada siapa pun secara wajar dan benardan barang siapa berbuat kesalahan, yaitu perbuatan atau pelanggaran yang dilakukan tanpa sengaja, atau perbuatan dosa yang dilakukan dengan sengaja, kemudian dia tuduhkan atau lemparkan kesalahan dan perbuatan dosa itu kepada orang lain yang tidak bersalah, maka sungguh, dia telah memikul suatu kebohongan yang besar dan dosa yang nyata karena dia yang melakukan kesalahan dan perbuatan dosa itu.
An-Nisa Ayat 111 Arab-Latin, Terjemah Arti An-Nisa Ayat 111, Makna An-Nisa Ayat 111, Terjemahan Tafsir An-Nisa Ayat 111, An-Nisa Ayat 111 Bahasa Indonesia, Isi Kandungan An-Nisa Ayat 111
Tafsir Surat An-Nisa Ayat: 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 | 22 | 23 | 24 | 25 | 26 | 27 | 28 | 29 | 30 | 31 | 32 | 33 | 34 | 35 | 36 | 37 | 38 | 39 | 40 | 41 | 42 | 43 | 44 | 45 | 46 | 47 | 48 | 49 | 50 | 51 | 52 | 53 | 54 | 55 | 56 | 57 | 58 | 59 | 60 | 61 | 62 | 63 | 64 | 65 | 66 | 67 | 68 | 69 | 70 | 71 | 72 | 73 | 74 | 75 | 76 | 77 | 78 | 79 | 80 | 81 | 82 | 83 | 84 | 85 | 86 | 87 | 88 | 89 | 90 | 91 | 92 | 93 | 94 | 95 | 96 | 97 | 98 | 99 | 100 | 101 | 102 | 103 | 104 | 105 | 106 | 107 | 108 | 109 | 110 | 111 | 112 | 113 | 114 | 115 | 116 | 117 | 118 | 119 | 120 | 121 | 122 | 123 | 124 | 125 | 126 | 127 | 128 | 129 | 130 | 131 | 132 | 133 | 134 | 135 | 136 | 137 | 138 | 139 | 140 | 141 | 142 | 143 | 144 | 145 | 146 | 147 | 148 | 149 | 150 | 151 | 152 | 153 | 154 | 155 | 156 | 157 | 158 | 159 | 160 | 161 | 162 | 163 | 164 | 165 | 166 | 167 | 168 | 169 | 170 | 171 | 172 | 173 | 174 | 175 | 176
Raih pahala amal jariyah dengan cara membagikan (share) konten ini kepada yang lainnya. Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam bersabda:
من دَلَّ على خيرٍ فله مثلُ أجرِ فاعلِه
"Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim no. 1893)