{3} Ali ‘Imran / آل عمران | الْقُرْآنُ الْكَرِيْمُ | المائدة / Al-Maidah {5} |
Tafsir Al-Qur’an Surat An-Nisa النساء (Wanita) lengkap dengan tulisan arab latin, arti dan terjemah Bahasa Indonesia. Surah ke 4 Tafsir ayat Ke 117.
إِنْ يَدْعُونَ مِنْ دُونِهِ إِلَّا إِنَاثًا وَإِنْ يَدْعُونَ إِلَّا شَيْطَانًا مَرِيدًا ﴿١١٧﴾
iy yad’ụna min dụnihī illā ināṡā, wa iy yad’ụna illā syaiṭānam marīdā
QS. An-Nisa [4] : 117
Yang mereka sembah selain Allah itu tidak lain hanyalah (berhala), dan mereka tidak lain hanyalah menyembah setan yang durhaka,
Orang-orang musyrikin tidak menyembah selain Allah kecuali berhala-berhala yang tidak mampu mendatangkan manfaat dan menolak mudharat. Mereka tidak menyembah kecuali setan yang bengal dari perintah Allah, rusak dan merusak dalam batas yang sangat jauh.
Firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى:
Yang mereka sembah selain Allah itu tidak lain hanyalah berhala.
Ibnu Abu Hatim mengatakan, telah menceritakan kepada kami ayahku, telah menceritakan kepada kami Mahmud ibnu Gailan, telah menceritakan kepada kami Al-Fadhl ibnu Musa, telah menceritakan kepada kami Al-Hasan ibnu Waqid, dari Ar-Rabi’ ibnu Anas, dari Abul Aliyah, dari Ubay ibnu Ka’b sehubungan dengan makna ayat ini:
Yang mereka sembah selain Allah itu tidak lain hanyalah jin perempuan.
Ubay ibnu Ka’b mengatakan bahwa setiap berhala ada jin perempuannya.
Telah menceritakan kepada kami ayahku, telah menceritakan kepada kami Muhammad ibnu Salamah Al-Bahili, dari Abdul Aziz ibnu Muhammad, dari Hisyam (yakni Ibnu Urwah), dari ayahnya, dari Siti Aisyah sehubungan dengan firman-Nya:
Yang mereka sembah selain Allah itu tidak lain hanyalah berhala.
Siti Aisyah mengatakan, yang dimaksud dengan inasan ialah berhala.
Telah diriwayatkan dari Abu Salamah ibnu Abdur Rahman, Urwah ibnuz Zubair, Mujahid, Abu Malik, As-Saddi, dan Muqatil hal yang semisal.
Ibnu Jarir meriwayatkan dari Ad-Dahhak sehubungan dengan ayat ini, bahwa orang-orang musyrik mengatakan, “Para malaikat itu adalah anak-anak perempuan Allah. Sesungguhnya kami menyembah mereka hanyalah untuk mendekatkan diri kepada Allah dengan melalui mereka.”
Ad-Dahhak mengatakan pula, bahwa lalu mereka menjadikannya sebagai sesembahan-sesembahan mereka, dan membuat patung-patung mereka dalam bentuk perempuan, lalu mereka menghiasinya dan memberinya kalung, kemudian mereka berkata, “Berhala-berhala ini mirip dengan anak-anak perempuan Allah yang kita sembah-sembah,” maksud mereka adalah para malaikat.
Tafsir ini mirip dengan apa yang disebutkan di dalam firman-Nya:
Maka apakah kalian patut (hai orang-orang musyrik) menganggap Lata dan Uzza (sebagai anak perempuan Allah)? (An Najm:19)
Sama maknanya dengan yang terkandung di dalam firman-Nya:
Dan mereka menjadikan malaikat-malaikat yang mereka itu adalah hamba-hamba Allah Yang Maha Pemurah sebagai orang-orang perempuan. (Az Zukhruf:19)
Dan mereka adakan (hubungan) nasab antara Allah dan antara jin. (As-Saffat: 158), hingga akhir ayat berikutnya.
Ali ibnu Abu Talhah dan Ad-Dahhak telah meriwayatkan dari Ibnu Abbas sehubungan dengan makna firman-Nya:
Yang mereka sembah selain Allah itu tidak lain hanyalah berhala.
Yang dimaksud dengan inasan ialah benda-benda mati.
Firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى:
Yang mereka sembah itu tiada lain hanyalah setan yang durhaka.
Setanlah yang menganjurkan mereka berbuat demikian, dan setanlah yang menghiasinya dan menjadikannya baik di mata mereka, padahal kenyataannya mereka hanyalah menyembah iblis. Perihalnya sama dengan apa yang disebutkan oleh firman-Nya:
Bukankah Aku telah memerintahkan kepada kalian, hai Bani Adam, supaya kalian tidak menyembah setan? (Yaa Siin:60), hingga akhir ayat.
Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى berfirman menceritakan perihal para malaikat, bahwa di hari kiamat mereka akan membicarakan orang-orang musyrik yang mengaku telah menyembah mereka ketika di dunia, yaitu:
bahkan mereka telah menyembah jin, kebanyakan mereka beriman kepada jin itu. (Saba’: 41)
Maksudnya, tidaklah orang-orang musyrik itu berdoa kepada selain daripada Allah جَلَّ جَلالُهُ kecuali wanita-wanita, yaitu patung-patung dan berhala-berhala yang dinamakan dengan nama-nama wanita seperti al-Uzza, Manat dan sebagainya. Dan suatu hal yang perlu diketahui bahwa nama itu menunjukkan kepada dzat yang dinamakan dengannya, lalu apabila nama-nama berhala mereka itu adalah nama-nama perempuan yang tidak sempurna, maka hal itu menunjukkan kelemahan dzat-dzat yang dinamakan dengan nama-nama tersebut dan tidak adanya sifat kesempurnaan padanya, seperti yang dikabarkan oleh Allah جَلَّ جَلالُهُ pada beberapa tempat dalam kitabNya bahwa berhala-berhala itu tidaklah dapat menciptakan, memberi rizki, tidak menghindarkan penyembah-penyembahnya bahkan dirinya sendiri dari kemudharatan dan tidak dapat pula mendatangkan manfaat, tidak mampu membela dirinya sendiri dari orang yang hendak berbuat jahat kepadanya, tidak memiliki pendengaran, tidak pula penglihatan dan tidak pula hati, lalu bagaimana mungkin dzat yang seperti ini disembah kemudian meninggalkan keikhlasan kepada Dzat yang memiliki nama-nama yang baik, sifat-sifat yang tinggi, pujian, kesempurnaan, keagungan, kemuliaan, kehormatan, keindahan, kasih sayang, kebaikan, karunia, keesaan dalam mencipta dan mengatur, serta memiliki hikmah yang agung dalam mengurus dan menetapkan.
Tidaklah yang seperti ini melainkan sejelek-jeleknya kejelekan yang menunjukkan akan kekurangan pelakunya dan keterpurukannya kepada kehinadinaan, suatu tingkatan terendah dari apa yang diperkirakan oleh seorang yang mengira-ngira atau yang diutarakan oleh orang yang membicarakannya, di samping itu ibadah mereka tersebut sesungguhnya bentuknya saja ditujukan kepada berhala dan patung yang penuh kekurangan tersebut, namun hakikatnya tidaklah mereka menyembah kecuali kepada setan yang merupakan musuh yang nyata bagi mereka, yang menghendaki agar mereka celaka, dan selalu berusaha untuk mencelakakan mereka dengan segala macam kemampuannya, yang merupakan suatu keadaan yang sangat jauh dari Allah جَلَّ جَلالُهُ, Allah جَلَّ جَلالُهُ telah melaknatnya dan menjauhkannya dari rahmatNya, sebagaimana Allah جَلَّ جَلالُهُ menjauhkannya dari rahmatNya, ia juga berusaha menjauhkan manusia dari rahmat Allah جَلَّ جَلالُهُ, sesungguhnya setan itu hanya menyeru golongannya agar menjadi penghuni-penghuni neraka.
Oleh sebab itulah Allah جَلَّ جَلالُهُ mengabarkan tentang usaha setan dalam menjerumuskan manusia, menghiasi kejahatan dan kerusakan untuk mereka, dan bahwa ia telah berkata kepada Rabbnya seraya bersumpah, لأتَّخِذَنَّ مِنْ عِبَادِكَ نَصِيبًا مَفْرُوضًا “Saya benar-benar akan mengambil dari hamba-hambaMu bagian yang sudah ditentukan (untukku),” yaitu yang ditentukan, setan yang terlaknat itu telah mengetahui bahwa ia tidaklah mampu menggoda seluruh hamba-hamba Allah جَلَّ جَلالُهُ, dan bahwa hamba-hamba Allah جَلَّ جَلالُهُ yang pilihan tidaklah mampu ia kuasai, sesungguhnya ia hanya akan berkuasa terhadap orang yang mencintainya dan mendahulukan ketaatan kepadanya daripada ketaatan kepada Rabbnya. Dan setan juga telah bersumpah pada tempat yang lain bahwa ia benar-benar akan menjerumuskan mereka seluruhnya, kecuali hamba-hambaMu yang pilihan di antara mereka, inilah yang diperkirakan dan diyakini oleh setan yang jahat itu, Allah جَلَّ جَلالُهُ mengabarkan tentang terjadinya hal tersebut dengan FirmanNya,
وَلَقَدْ صَدَّقَ عَلَيْهِمْ إِبْلِيسُ ظَنَّهُ فَاتَّبَعُوهُ إِلا فَرِيقًا مِنَ الْمُؤْمِنِينَ
“Dan sesungguhnya iblis telah dapat membuktikan kebenaran sangkaannya terhadap mereka lalu mereka mengikutinya, kecuali sebagian orang-orang yang beriman.” (As-Saba`: 20).
Ayat yang lalu menjelaskan dosa perbuatan syirik dan kesesatan yang sangat jauh yang dialami oleh mereka musyrik, sedangkan pada ayat ini Allah menjelaskan beberapa bentuk perbuatan syirik itu. Yang mereka sembah selain Allah itu tidak lain hanyalah ina’Å¡, yaitu berhala-berhala, yang mereka buat dengan tangan mereka sendiri. Berhala-berhala itu disebut ina’Å¡, yang berasal dari kata anaÅ¡a yang serupa dengan huruf-huruf yang membentuk kata waÅ¡ana, karena mengandung makna kelemahan, keterpisahan, banyak, dan karena diyakini bahwa berhala-berhala itu adalah anak-anak perempuan. Dan oleh sebab itu, mereka tidak lain hanyalah menyembah setan yang durhaka, karena setanlah yang membawa dan mengantarkan mereka untuk melakukan perbuatan syirik itumereka dilaknati Allah, yaitu dijauhkan rahmat dan karunia serta kebajikan dari-Nya dan setan itu mengatakan, aku pasti akan selalu berusaha mengambil bagian tertentu yang telah engkau tentukan bagiku dari hamba-hamba-Mu yang durhaka kepada-Mu.
An-Nisa Ayat 117 Arab-Latin, Terjemah Arti An-Nisa Ayat 117, Makna An-Nisa Ayat 117, Terjemahan Tafsir An-Nisa Ayat 117, An-Nisa Ayat 117 Bahasa Indonesia, Isi Kandungan An-Nisa Ayat 117
Tafsir Surat An-Nisa Ayat: 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 | 22 | 23 | 24 | 25 | 26 | 27 | 28 | 29 | 30 | 31 | 32 | 33 | 34 | 35 | 36 | 37 | 38 | 39 | 40 | 41 | 42 | 43 | 44 | 45 | 46 | 47 | 48 | 49 | 50 | 51 | 52 | 53 | 54 | 55 | 56 | 57 | 58 | 59 | 60 | 61 | 62 | 63 | 64 | 65 | 66 | 67 | 68 | 69 | 70 | 71 | 72 | 73 | 74 | 75 | 76 | 77 | 78 | 79 | 80 | 81 | 82 | 83 | 84 | 85 | 86 | 87 | 88 | 89 | 90 | 91 | 92 | 93 | 94 | 95 | 96 | 97 | 98 | 99 | 100 | 101 | 102 | 103 | 104 | 105 | 106 | 107 | 108 | 109 | 110 | 111 | 112 | 113 | 114 | 115 | 116 | 117 | 118 | 119 | 120 | 121 | 122 | 123 | 124 | 125 | 126 | 127 | 128 | 129 | 130 | 131 | 132 | 133 | 134 | 135 | 136 | 137 | 138 | 139 | 140 | 141 | 142 | 143 | 144 | 145 | 146 | 147 | 148 | 149 | 150 | 151 | 152 | 153 | 154 | 155 | 156 | 157 | 158 | 159 | 160 | 161 | 162 | 163 | 164 | 165 | 166 | 167 | 168 | 169 | 170 | 171 | 172 | 173 | 174 | 175 | 176
Raih pahala amal jariyah dengan cara membagikan (share) konten ini kepada yang lainnya. Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam bersabda:
من دَلَّ على خيرٍ فله مثلُ أجرِ فاعلِه
"Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim no. 1893)