{3} Ali ‘Imran / آل عمران | الْقُرْآنُ الْكَرِيْمُ | المائدة / Al-Maidah {5} |
Tafsir Al-Qur’an Surat An-Nisa النساء (Wanita) lengkap dengan tulisan arab latin, arti dan terjemah Bahasa Indonesia. Surah ke 4 Tafsir ayat Ke 119.
وَلَأُضِلَّنَّهُمْ وَلَأُمَنِّيَنَّهُمْ وَلَآمُرَنَّهُمْ فَلَيُبَتِّكُنَّ آذَانَ الْأَنْعَامِ وَلَآمُرَنَّهُمْ فَلَيُغَيِّرُنَّ خَلْقَ اللَّهِ ۚ وَمَنْ يَتَّخِذِ الشَّيْطَانَ وَلِيًّا مِنْ دُونِ اللَّهِ فَقَدْ خَسِرَ خُسْرَانًا مُبِينًا ﴿١١٩﴾
wa la`uḍillannahum wa la`umanniyannahum wa la`āmurannahum fa layubattikunna āżānal-an’āmi wa la`āmurannahum fa layugayyirunna khalqallāh, wa may yattakhiżisy-syaiṭāna waliyyam min dụnillāhi fa qad khasira khusrānam mubīnā
QS. An-Nisa [4] : 119
dan pasti kusesatkan mereka, dan akan kubangkitkan angan-angan kosong pada mereka dan akan kusuruh mereka memotong telinga-telinga binatang ternak, (lalu mereka benar-benar memotongnya), dan akan aku suruh mereka mengubah ciptaan Allah, (lalu mereka benar-benar mengubahnya).” Barangsiapa menjadikan setan sebagai pelindung selain Allah, maka sungguh, dia menderita kerugian yang nyata.
Aku pasti akan memalingkan siapa yang mengikutiku dari kebenaran, aku akan menjanjikan mereka dengan angan-angan palsu, aku akan mengajak mereka untuk memotong-motong telinga hewan ternak dan membelahnya karena kebatilan yang aku hiasi bagi mereka, aku akan menyeru mereka untuk merubah ciptaan Allah dalam fitrah dan bentuk yang disandangnya. Barangsiapa yang menjawab seruan setan dan menjadikannya sebagai penolong selain Allah yang Mahakuat lagi Mahaperkasa, maka dia telah binasa dengan nyata.
Firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى:
…dan saya benar-benar akan menyesatkan mereka.
Yakni dari jalan yang benar.
…dan akan membangkitkan angan-angan kosong pada mereka.
Artinya, aku akan menghiaskan pada mereka agar mereka tidak bertobat, dan aku bangkitkan angan-angan kosong mereka, menganjurkan kepada mereka untuk menangguh-nangguhkannya, dan menipu diri mereka melalui hawa nafsu mereka sendiri.
Firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى:
…dan akan menyuruh mereka (memotong telinga-telinga binatang ternak), lalu mereka benar-benar memotongnya.
Menurut Qatadah, As-Saddi, dan selain keduanya, yang dimaksud ialah membelah telinga binatang ternak untuk dijadikan tanda bagi hewan bahirah, saibah, dan wasilah.
…dan akan saya suruh mereka (mengubah ciptaan Allah), lalu benar-benar mereka mengubahnya.
Ibnu Abbas mengatakan, yang dimaksud dengan mengubah ciptaan Allah dalam ayat ini ialah mengebiri binatang ternak.
Hal yang sama diriwayatkan dari Ibnu Umar, Anas, Sa’id ibnul Musayyab, Ikrimah, Abi Iyad, Qatadah, Abu Saleh, As-Sauri. Hal ini telah dilarang oleh hadis yang menceritakan hal tersebut.
Al-Hasan ibnu Abul Hasan Al-Basri mengatakan, yang dimaksud ialah mentato binatang ternak. Di dalam kitab Sahih Muslim telah disebutkan adanya larangan membuat tato pada wajah. Di dalam sebuah hadis disebutkan bahwa Allah melaknat orang yang berbuat demikian.
Di dalam hadis sahih dari Ibnu Mas’ud disebutkan bahwa Allah melaknat wanita tukang tato dan wanita yang minta ditato, wanita yang mencabuti bulu alisnya dan yang meminta dicabuti, wanita yang melakukan pembedahan untuk kecantikan lagi mengubah ciptaan Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى
Kemudian Ibnu Mas’ud mengatakan pula, “Ingatlah, aku melaknat orang yang dilaknat oleh Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ,” yang hal ini terdapat di dalam Kitabullah. Yang dimaksud ialah firman-Nya:
Apa yang diberikan Rasul kepada kalian, maka terimalah dia. Dan apa yang dilarangnya bagi kalian, maka tinggalkanlah. (Al Hasyr:7)
Ibnu Abbas menurut salah satu riwayat darinya, Mujahid, Ikrimah, Ibrahim An-Nakha’i, Al-Hasan, Qatadah, Al-Hakam, As-Saddi, Ad-Dahhak, dan Ata Al-Khurrasani mengatakan sehubungan dengan firman-Nya:
dan akan saya suruh mereka (mengubah ciptaan Allah), lalu benar-benar mereka mengubahnya.
Yang dimaksud dengan khalqallah dalam ayat ini ialah agama Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى Ayat ini berdasarkan tafsir tersebut semakna dengan firman-Nya:
Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama (Allah), (tetaplah atas) fitrah Allah yang telah menciptakan manusia menurut fitrah itu. Tidak ada perubahan pada fitrah Allah. (Ar Ruum:30)
Menurut penafsiran orang yang menjadikan masdar sebagai kata perintah, artinya yakni ‘janganlah kalian mengganti fitrah Allah, dan serulah manusia untuk kembali kepada fitrah mereka’.
Seperti yang disebutkan di dalam sebuah hadis dalam kitab Sahihain dari Abu Hurairah yang menceritakan bahwa Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ pernah bersabda:
Setiap anak dilahirkan atas fitrah. maka hanya kedua orang tuanyalah yang menjadikannya seorang Yahudi, atau seorang Nasrani, atau seorang Majusi. Sebagaimana binatang ternak melahirkan binatang ternak yang utuh, maka apakah kalian menjumpai padanya anggota tubuhnya yang tidak lengkap?
Di dalam kitab Sahih Muslim disebutkan dari Iyad ibnu Hammad yang menceritakan bahwa Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ pernah bersabda:
Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى berfirman, “Sesungguhnya Aku menciptakan hamba-hamba-Ku dalam keadaan hanif (lurus), lalu datanglah setan-setan dan menyesatkan mereka dari agamanya, serta mengharamkan atas mereka hal-hal yang telah Kuhalalkan bagi mereka.”
Firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى:
Barang siapa yang menjadikan setan menjadi pelindung selain Allah, maka sesungguhnya ia menderita kerugian yang nyata.
Dia benar-benar merugi di dunia dan akhiratnya, kerugian seperti ini tidak dapat diobati dan tidak dapat diganti bagi yang telah terlewatkan.
Bagian yang ditentukan di mana setan telah bersumpah kepada Allah جَلَّ جَلالُهُ bahwa ia akan menggoda manusia , ia menyebutkan apa yang menjadi keinginannya dari manusia, dan apa yang menjadi tujuannya untuk mereka dengan perkataannya, وَلَأُضِلَّنَّهُمْ “Dan aku benar-benar akan menyesatkan mereka” yaitu dari jalan yang lurus, kesesatan dalam hal ilmu dan perbuatan, وَلَأُمَنِّيَنَّهُمْ”dan akan membangkitkan angan-angan kosong pada mereka,” yaitu di samping menyesatkan, membangkitkan angan-angan kosong mereka untuk memperoleh apa yang akan diperoleh oleh orang-orang yang diberi petunjuk, inilah inti dari keterpedayaan itu, dan ia tidaklah sebatas menyesatkan mereka hingga ia menghiasi kesesatan yang mereka kerjakan, dan hal ini adalah tambahan keburukan setelah keburukan yang telah ada pada mereka, di mana mereka mengerjakan amalan-amalan penghuni neraka yang mengakibatkan hukuman dan mereka mengira bahwa amalan-amalan tersebut akan mengakibatkan surga, maka ambillah pelajaran dari Yahudi dan Nasrani dan semisal mereka dalam hal itu, karena sesungguhnya mereka itu adalah seperti yang telah Allah جَلَّ جَلالُهُ beritakan tentang mereka,
وَقَالُوا لَنْ يَدْخُلَ الْجَنَّةَ إِلَّا مَنْ كَانَ هُودًا أَوْ نَصَارَى تِلْكَ أَمَانِيُّهُمْ
“Dan mereka (Yahudi dan Nasrani) berkata, ‘Sekali-kali tidak akan masuk surga kecuali orang-orang (yang beragama) Yahudi atau Nasrani.’ Demikian itu (hanya) angan-angan mereka yang kosong belaka.” (Al-Baqarah: 111) dan FirmanNya,
كَذَلِكَ زَيَّنَّا لِكُلِّ أُمَّةٍ عَمَلَهُمْ
“Demikianlah Kami jadikan setiap umat menganggap baik pekerjaan mereka.” (Al-An’am: 108) dan juga FirmanNya,
قُلْ هَلْ نُنَبِّئُكُمْ بِالأخْسَرِينَ أَعْمَالًا (103) الَّذِينَ ضَلَّ سَعْيُهُمْ فِي الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَهُمْ يَحْسَبُونَ أَنَّهُمْ يُحْسِنُونَ صُنْعًا (104)
“Katakanlah, ‘Apakah akan Kami beritahukan kepadamu tentang orang-orang yang paling merugi perbuatannya?’ Yaitu orang-orang yang telah sia-sia perbuatannya dalam kehidupan dunia ini, sedangkan mereka menyangka bahwa mereka berbuat sebaik-baiknya.” (Al-Kahfi: 103-104).
Dan Allah جَلَّ جَلالُهُ berfirman tentang kaum munafikin,
أَلَمْ نَكُنْ مَعَكُمْ قَالُوا بَلَى وَلَكِنَّكُمْ فَتَنْتُمْ أَنْفُسَكُمْ وَتَرَبَّصْتُمْ وَارْتَبْتُمْ وَغَرَّتْكُمُ الأمَانِيُّ حَتَّى جَاءَ أَمْرُ اللَّهِ وَغَرَّكُمْ بِاللَّهِ الْغَرُورُ
“Bukankah kami dahulu bersama-sama dengan kamu?” Mereka menjawab, “Benar, tetapi kamu mencelakakan dirimu sendiri dan menunggu (kehancuran kami) dan kamu ragu-ragu serta ditipu oleh angan-angan kosong sehingga datanglah ketetapan Allah جَلَّ جَلالُهُ; dan kamu telah ditipu dengan (keimanan kepada) Allah جَلَّ جَلالُهُ oleh (setan) yang amat penipu.” (Al-Hadid: 14).
Dan Firman Allah جَلَّ جَلالُهُ, وَلآمُرَنَّهُمْ فَلَيُبَتِّكُنَّ آذَانَ الأنْعَامِ “Dan menyuruh mereka (memotong telinga-telinga binatang ternak), lalu mereka benar-benar memotongnya,” yaitu dengan memotong telinganya, yang demikian itu seperti bahirah, sa’ibah, washilah dan ham, Allah جَلَّ جَلالُهُ mengisyaratkan dengan sebagian dari hal itu bagi semuanya, hal yang demikian itu adalah bagian dari penyesatan yang mengakibatkan pengharaman apa yang dihalalkan oleh Allah جَلَّ جَلالُهُ atau penghalalan apa yang diharamkan oleh Allah جَلَّ جَلالُهُ, dan hal itu diikuti dengan keyakinan-keyakinan yang salah dan hukum-hukum yang zhalim yang merupakan penyesatan yang paling besar.
وَلآمُرَنَّهُمْ فَلَيُغَيِّرُنَّ خَلْقَ اللَّهِ “Dan akan aku suruh mereka (mengubah ciptaan Allah جَلَّ جَلالُهُ), lalu benar-benar mereka merubahnya,” hal ini meliputi pengubahan penciptaan lahiriyah dengan tatto, meruncingkan atau menajamkan gigi, mencabut alis, dan memberi celah pada gigi demi kecantikan dan semacamnya dari perkara-perkara yang menjadi sasaran setan demi memperdayai mereka, hingga mereka mengubah penciptaan Allah جَلَّ جَلالُهُ, yang demikian itu mengandung arti bahwa ia tidak puas dengan penciptaanNya dan menuduh aib pada hikmahNya serta keyakinan bahwa apa yang mereka lakukan dengan tangan-tangan mereka itu lebih indah dari penciptaan Allah جَلَّ جَلالُهُ, mereka tidak ridha dengan ketetapan dan aturanNya, dan hal itu juga mencakup perubahan penciptaan yang bersifat batin.
Sesungguhnya Allah جَلَّ جَلالُهُ menciptakan makhluk dalam keadaan suci dan bernaluri untuk menerima kebenaran dan mendahulukannya hingga hadirlah setan kepada mereka lalu menggoda mereka untuk merubah penciptaan yang indah itu, menghiasi bagi mereka keburukan, kesyirikan, kekufuran, kefasikan, dan kemaksiatan, dan sesungguhnya setiap anak itu dilahirkan dalam keadaan fitrah dan suci, akan tetapi kedua orang tuanyalah yang menjadikannya sebagai Yahudi, Nasrani ataupun Majusi dan semacamnya dari perubahan-perubahan akan apa yang telah difitrahkan Allah جَلَّ جَلالُهُ kepada hamba-hambaNya berupa pengesaan Allah جَلَّ جَلالُهُ, kecintaan kepadaNya dan MengenalNya, namun kemudian dalam hal ini setan memangsa mereka seperti binatang buas dan serigala memangsa domba yang sendirian, dan sekiranya bukan karena kasih sayang Allah جَلَّ جَلالُهُ dan kemuliaanNya atas hamba-hambaNya yang ikhlas, niscaya akan terjadi pada mereka apa yang terjadi pada orang-orang yang terbujuk rayu setan, dan perkara yang terjadi pada mereka itu disebabkan karena berpalingnya mereka dari Rabb dan Pencipta mereka kepada musuh mereka yang menghendaki keburukan dari mereka dari segala bentuknya, hingga mereka merugi di dunia dan akhirat, dan kembali dengan kehampaan dan kerugian yang besar, karena itulah Allah جَلَّ جَلالُهُ berfirman,
وَمَنْ يَتَّخِذِ الشَّيْطَانَ وَلِيًّا مِنْ دُونِ اللَّهِ فَقَدْ خَسِرَ خُسْرَانًا مُبِينًا “Barangsiapa yang menjadikan setan sebagai pelindung selain Allah جَلَّ جَلالُهُ, maka sesungguhnya ia menderita kerugian yang nyata,” kerugian apa lagi yang paling nyata dan paling besar daripada seorang yang rugi agama dan dunianya, dicelakakan oleh kesalahan dan kemaksiatannya hingga ia memperoleh kesengsaraan yang abadi dan hilang darinya kenikmatan untuk selamanya? Sebagaimana juga orang yang mencintai Rabbnya, dan mendahulukan keridhaanNya, niscaya ia akan sangat beruntung, dan sukses dengan gemilang serta menang dengan kebahagiaan di dua negeri, dunia dan akhirat, dan menjadi hamba yang bahagia. Maka tidaklah akan ada yang mampu menahan apa yang Engkau berikan dan tidak ada yang mampu memberi apa yang Engkau tahan, ya Allah جَلَّ جَلالُهُ, uruslah perkara kami sebagaimana Engkau urus perkara orang-orang yang Engkau cintai, dan berilah kami keafiatan sebagaimana orang-orang yang Engkau beri keafiatan.
Dan pasti kusesatkan mereka dari jalan-Mu yang benar dan lurus, kapan pun dan di mana pun, dan akan kubangkitkan angan-angan kosong pada mereka sehingga mereka tidak dapat melakukan kebajikan-kebajikan dan akan kusuruh mereka memotong telinga-telinga binatang ternak lalu mereka benar-benar memotongnya, dan akan kusuruh mereka mengubah ciptaan Allah yang ada pada diri mereka, seperti fitrah keagaman dan keyakinan akan keesaan Allah yang sudah diikrarkan mereka pada waktu akan ditiupkan roh oleh Allah ke dalam diri mereka, dan mereka benar-benar mengubahnya, termasuk memperburuk wajah unta atau bentuk tubuhnya, padahal unta itu selama ini menjadi kendaraan mereka. Barangsiapa menjadikan setan sebagai pelindung selain Allah, maka sungguh, dia menderita kerugian yang nyata di dunia dan di akhayat ini menjelaskan kerugian yang dialami oleh mereka yang mengikuti setan. Setan itu memberikan janji-janji bohong semata tanpa bukti kepada mereka, dan ini semua akan membangkitkan angan-angan kosong pada mereka sehingga mereka menunda dan bahkan tidak dapat melakukan kebajikan-kebajikan. Padahal, janji-janji bohong dan anganangan kosong yang dijanjikan setan itu hanyalah tipuan belaka kepada mereka yang menyebabkan mereka sesat dari jalan Allah.
An-Nisa Ayat 119 Arab-Latin, Terjemah Arti An-Nisa Ayat 119, Makna An-Nisa Ayat 119, Terjemahan Tafsir An-Nisa Ayat 119, An-Nisa Ayat 119 Bahasa Indonesia, Isi Kandungan An-Nisa Ayat 119
Tafsir Surat An-Nisa Ayat: 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 | 22 | 23 | 24 | 25 | 26 | 27 | 28 | 29 | 30 | 31 | 32 | 33 | 34 | 35 | 36 | 37 | 38 | 39 | 40 | 41 | 42 | 43 | 44 | 45 | 46 | 47 | 48 | 49 | 50 | 51 | 52 | 53 | 54 | 55 | 56 | 57 | 58 | 59 | 60 | 61 | 62 | 63 | 64 | 65 | 66 | 67 | 68 | 69 | 70 | 71 | 72 | 73 | 74 | 75 | 76 | 77 | 78 | 79 | 80 | 81 | 82 | 83 | 84 | 85 | 86 | 87 | 88 | 89 | 90 | 91 | 92 | 93 | 94 | 95 | 96 | 97 | 98 | 99 | 100 | 101 | 102 | 103 | 104 | 105 | 106 | 107 | 108 | 109 | 110 | 111 | 112 | 113 | 114 | 115 | 116 | 117 | 118 | 119 | 120 | 121 | 122 | 123 | 124 | 125 | 126 | 127 | 128 | 129 | 130 | 131 | 132 | 133 | 134 | 135 | 136 | 137 | 138 | 139 | 140 | 141 | 142 | 143 | 144 | 145 | 146 | 147 | 148 | 149 | 150 | 151 | 152 | 153 | 154 | 155 | 156 | 157 | 158 | 159 | 160 | 161 | 162 | 163 | 164 | 165 | 166 | 167 | 168 | 169 | 170 | 171 | 172 | 173 | 174 | 175 | 176
Raih pahala amal jariyah dengan cara membagikan (share) konten ini kepada yang lainnya. Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam bersabda:
من دَلَّ على خيرٍ فله مثلُ أجرِ فاعلِه
"Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim no. 1893)