{3} Ali ‘Imran / آل عمران | الْقُرْآنُ الْكَرِيْمُ | المائدة / Al-Maidah {5} |
Tafsir Al-Qur’an Surat An-Nisa النساء (Wanita) lengkap dengan tulisan arab latin, arti dan terjemah Bahasa Indonesia. Surah ke 4 Tafsir ayat Ke 131.
وَلِلَّهِ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الْأَرْضِ ۗ وَلَقَدْ وَصَّيْنَا الَّذِينَ أُوتُوا الْكِتَابَ مِنْ قَبْلِكُمْ وَإِيَّاكُمْ أَنِ اتَّقُوا اللَّهَ ۚ وَإِنْ تَكْفُرُوا فَإِنَّ لِلَّهِ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الْأَرْضِ ۚ وَكَانَ اللَّهُ غَنِيًّا حَمِيدًا ﴿١٣١﴾
wa lillāhi mā fis-samāwāti wa mā fil-arḍ, wa laqad waṣṣainallażīna ụtul-kitāba ming qablikum wa iyyākum anittaqullāh, wa in takfurụ fa inna lillāhi mā fis-samāwāti wa mā fil-arḍ, wa kānallāhu ganiyyan ḥamīdā
QS. An-Nisa [4] : 131
Dan milik Allah-lah apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi, dan sungguh, Kami telah memerintahkan kepada orang yang diberi kitab suci sebelum kamu dan (juga) kepadamu agar bertakwa kepada Allah. Tetapi jika kamu ingkar, maka (ketahuilah), milik Allah-lah apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi, dan Allah Mahakaya, Maha Terpuji.
Hanya milik Allah apa yang ada di langit dan di bumi serta apa yang ada di antara keduanya. Kami telah mewasiatkan kepada orang-orang Yahudi dan Nasrani yang telah Kami beri kitab sebelumnya, dan Kami juga mewasiatkan kepada kalian wahai umat Muhammad agar bertakwa kepada Allah, menunaikan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya. Kami telah menjelaskan kepada kalian bahwa bila kalian mengingkari keesaan Allah dan syariat-Nya maka Dia Mahakaya dari kalian. Karena segala apa yang ada di langit dan di bumi adalah milik-Nya. Allah tidak memerlukan makhluk-Nya, terpuji pada sifat-sifat dan perbuatan-perbuatan-Nya.
Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى memberitahukan bahwa Dia adalah Yang memiliki langit dan bumi serta Dialah yang menguasai keduanya. Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى berfirman:
dan sungguh Kami telah memerintahkan kepada orang-orang yang diberi kitab sebelum kamu dan (juga) kepada kamu.
Kami memerintahkan kepada kalian sebagaimana Kami telah memerintahkan kepada mereka, yaitu bertakwa kepada Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى dengan cara menyembah-Nya semata yang tiada sekutu bagi-Nya.
Dalam firman berikutnya disebutkan:
Tetapi jika kalian kafir, maka (ketahuilah) sesungguhnya apa yang di langit dan apa yang di bumi hanyalah kepunyaan Allah., hingga akhir ayat.
Makna ayat ini sama dengan ayat lain dengan melaluinya Allah menceritakan perihal perkataan Nabi Musa kepada kaumnya, yaitu:
Jika kalian dan orang-orang yang ada di muka bumi semuanya mengingkari (nikmat Allah), maka sesungguhnya Allah Maha-kaya lagi Maha Terpuji. (Ibrahim:8)
Ayat lainnya mengatakan:
lalu mereka ingkar dan berpaling, dan Allah tidak memerlukan (mereka). Dan Allah Mahakaya lagi Maha Terpuji. (Ath Taghabun:6)
Allah Mahakaya, tidak memerlukan hamba-hamba-Nya. Yang dimaksud dengan hamidun ialah Allah Maha Terpuji dalam semua apa yang ditakdirkan-Nya dan semua apa yang disyariatkan-Nya.
Allah جَلَّ جَلالُهُ memberitakan tentang luasnya kerajaanNya yang agung yang menuntut untuk dikelola dengan berbagai bentuk pengelolaan, dan diurusi dengan berbagai macam aturan, baik secara takdir maupun syariat. Pengelolaan Allah جَلَّ جَلالُهُ menurut syariat yaitu Dia mewasiatkan kepada orang-orang terdahulu dan orang-orang terakhir, Ahli Kitab terdahulu dan yang akan datang untuk bertakwa, yang mengandung perintah, larangan, dan pengadaan hukum-hukum syariat, dan balasan orang yang menegakkan wasiat tersebut dengan pahala dan hukuman bagi orang yang melalaikannya dan menyia-nyiakannya dengan pedihnya siksa neraka, karena itulah Allah جَلَّ جَلالُهُ berfirman, وَإِنْ تَكْفُرُوا “Tetapi jika kamu kafir” dengan meninggalkan takwa kepada Allah جَلَّ جَلالُهُ dan kalian syirik kepada Allah جَلَّ جَلالُهُ di mana Allah جَلَّ جَلالُهُ tidaklah menurunkan suatu keterangan pun akan hal tersebut, sesungguhnya perbuatan kalian itu tidaklah memudharatkan kecuali bagi diri kalian sendiri, dan tidaklah kalian memudharatkan Allah جَلَّ جَلالُهُ sedikit pun, dan tidak pula kalian mengurangi kerajaanNya, Dia memiliki hamba-hamba yang lain dan lebih baik dari kalian, lebih agung dan lebih banyak, yang tunduk dan taat kepadaNya serta patuh terhadap perintahNya, karena itulah Allah جَلَّ جَلالُهُ menyiapkan balasan akan hal itu dalam FirmanNya,
وَإِنْ تَكْفُرُوا فَإِنَّ لِلَّهِ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الأرْضِ وَكَانَ اللَّهُ غَنِيًّا حَمِيدًا “Tetapi jika kamu kafir, maka (ketahuilah), sesungguhnya apa yang di langit dan apa yang di bumi hanyalah kepunyaan Allah جَلَّ جَلالُهُ, dan Allah جَلَّ جَلالُهُ Mahakaya lagi Maha Terpuji,” Dia memiliki kedermawanan yang sempurna, karunia yang menyeluruh yang bersumber dari perbendaharaan rahmatNya yang tidak akan berkurang dengan infak dan tidak pula berkurang dengan nafkah. KaruniaNya mengalir terus siang dan malam, dan sekiranya penduduk langit dan penduduk bumi dari orang-orang terdahulu dan orang-orang yang akan datang berkumpul lalu setiap orang dari mereka memohon seluruh hal yang diangan-angankan olehnya, (maka hal itu) tidaklah akan mengurangi sedikit pun dari kerajaanNya, yang demikian itu karena Allah جَلَّ جَلالُهُ Mahamulia, Maha Pemberi lagi Mahaagung, pemberianNya adalah FirmanNya, siksaNya adalah FirmanNya, sesungguhnya perintahNya apabila Dia menghendaki sesuatu hanyalah berfirman kepadanya, “Jadilah” maka jadilah ia, dan merupakan kesempurnaan KekayaanNya bahwa Dia memiliki sifat yang sempurna, karena bila ada kekurangan sedikit pun dalam sisi apa pun juga, maka masih ada semacam kebutuhan kepada kesempurnaan tersebut, akan tetapi Allah جَلَّ جَلالُهُ memiliki seluruh sifat kesempurnaan, dan di antara sifat-sifat itu adalah kesempurnaan sifat-sifatNya.
Dan di antara kesempurnaan kekayaanNya bahwa Dia tidaklah memiliki istri, tidak pula anak, tidak pula sekutu dalam kerajaanNya, tidak pula penolong, tidak pula pembela untukNya pada perkara apa pun dalam pengelolaan kerajaanNya, dan merupakan kesempurnaan kekayaanNya juga adalah kebutuhan seluruh alam langit maupun bumi dalam segala kondisi dan keadaan mereka kepadaNya, permohonan mereka kepadaNya akan seluruh kebutuhan mereka yang tersembunyi maupun yang nampak, lalu Allah جَلَّ جَلالُهُ menunaikan seluruh kebutuhan-kebutuhan mereka dan permohonan-permohonan tersebut, Allah جَلَّ جَلالُهُ mencukupkan mereka dan memberikan kepuasan buat mereka serta memberikan karuniaNya atas mereka dan memberi petunjuk kepada mereka dengan kasih sayangNya.
Sedangkan Yang Maha Terpuji, merupakan salah satu nama Allah جَلَّ جَلالُهُ di antara nama-namaNya yang mulia, yang menunjukkan bahwa Dia berhak atas segala pujian, kecintaan, sanjungan, dan penghormatan, yang demikian itu adalah saat Allah جَلَّ جَلالُهُ menyifati DiriNya dengan sifat terpuji yang merupakan sifat yang indah lagi mulia, dan saat Allah جَلَّ جَلالُهُ memberi karuniaNya atas makhlukNya berupa kenikmatan-kenikmatan yang banyak, maka Dia adalah Dzat yang (berhak) dipuji dalam segala kondisi.
Dan betapa sesuainya kedua nama yang mulia ini disatukan, Yang Mahakaya lagi Maha Terpuji, sesungguhnya Allah جَلَّ جَلالُهُ Mahakaya lagi Maha Terpuji, Allah جَلَّ جَلالُهُ memiliki kesempurnaan dalam kekayaanNya, kesempurnaan dalam PujianNya dan kesempurnaan dalam kondisi bersatunya setiap dari kedua nama Allah جَلَّ جَلالُهُ tersebut dengan yang lainnya, kemudian Allah جَلَّ جَلالُهُ mengulangi penyebutan keluasan kerajaanNya pada apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi, dan bahwa Allah جَلَّ جَلالُهُ adalah Maha Pemelihara atas segala sesuatu, artinya Maha Mengetahui lagi Mengelola segala sesuatu menurut hikmahNya, karena sesungguhnya hal itu menjadi kesempurnaan pemeliharaan, dan pemeliharaan itu menuntut adanya ilmu terhadap perkara yang dipelihara, kekuatan dan kemampuan atas pelaksanaan dan pengelolaannya, dan pengelolaan tersebut menurut hikmahNya dan menurut kemaslahatan, lalu apa pun yang kurang dari hal itu, maka berpulang kepada kekurangan pemelihara, sedang Allah جَلَّ جَلالُهُ terlepas dari segala kekurangan.
Dan milik Allah-lah apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi, yaitu seluruh wujud yang ada di alam ini dan dia mahakuasa atas segalanya, dan sungguh, kami telah memerintahkan kepada orang-orang yahudi dan nasrani yang diberi kitab suci sebelum kamu, yaitu taurat, injil, dan zabur melalui para rasul yang telah kami utus kepada mereka dan juga kepadamu, wahai nabi Muhammad dan umatmu, agar bertakwa kepada Allah, yaitu melaksanakan apa yang diperintahkan Allah dan meninggalkan apa yang dilarang-Nya. Tetapi jika kamu ingkar terhadap kerasulan nabi Muhammad, ayat-ayat yang disampaikannya kepadamu, dan nikmat yang dianugerahkan-Nya kepadamu, maka ketahuilah bahwa sesungguhnya kekafiranmu itu tidak akan membahayakan Allah dan tidak akan mengurangi sedikit pun kekayaan-Nya, sebagaimana syukurmu dan takwamu kepada-Nya tidak akan memberi manfaat sedikit pun kepada-Nya, karena milik Allah-lah apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi, dan Allah mahakaya, yang tidak membutuhkan apa pun dari hamba-hamba-Nya, zat-Nya maha terpuji, yang tidak berpengaruh sedikit pun bagi-Nya, baik karena kepatuhan maupun kemaksiatan hamba-hamba-Nya kepada-Nyadan Allah menegaskan kembali pada ayat ini apa yang telah dinyatakan-Nya pada ayat sebelumnya bahwa milik Allah-lah apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi. Cukuplah Allah sebagai pemeliharanya, yaitu memelihara amal hamba-hamba-Nya.
An-Nisa Ayat 131 Arab-Latin, Terjemah Arti An-Nisa Ayat 131, Makna An-Nisa Ayat 131, Terjemahan Tafsir An-Nisa Ayat 131, An-Nisa Ayat 131 Bahasa Indonesia, Isi Kandungan An-Nisa Ayat 131
Tafsir Surat An-Nisa Ayat: 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 | 22 | 23 | 24 | 25 | 26 | 27 | 28 | 29 | 30 | 31 | 32 | 33 | 34 | 35 | 36 | 37 | 38 | 39 | 40 | 41 | 42 | 43 | 44 | 45 | 46 | 47 | 48 | 49 | 50 | 51 | 52 | 53 | 54 | 55 | 56 | 57 | 58 | 59 | 60 | 61 | 62 | 63 | 64 | 65 | 66 | 67 | 68 | 69 | 70 | 71 | 72 | 73 | 74 | 75 | 76 | 77 | 78 | 79 | 80 | 81 | 82 | 83 | 84 | 85 | 86 | 87 | 88 | 89 | 90 | 91 | 92 | 93 | 94 | 95 | 96 | 97 | 98 | 99 | 100 | 101 | 102 | 103 | 104 | 105 | 106 | 107 | 108 | 109 | 110 | 111 | 112 | 113 | 114 | 115 | 116 | 117 | 118 | 119 | 120 | 121 | 122 | 123 | 124 | 125 | 126 | 127 | 128 | 129 | 130 | 131 | 132 | 133 | 134 | 135 | 136 | 137 | 138 | 139 | 140 | 141 | 142 | 143 | 144 | 145 | 146 | 147 | 148 | 149 | 150 | 151 | 152 | 153 | 154 | 155 | 156 | 157 | 158 | 159 | 160 | 161 | 162 | 163 | 164 | 165 | 166 | 167 | 168 | 169 | 170 | 171 | 172 | 173 | 174 | 175 | 176
Raih pahala amal jariyah dengan cara membagikan (share) konten ini kepada yang lainnya. Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam bersabda:
من دَلَّ على خيرٍ فله مثلُ أجرِ فاعلِه
"Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim no. 1893)