{3} Ali ‘Imran / آل عمران | الْقُرْآنُ الْكَرِيْمُ | المائدة / Al-Maidah {5} |
Tafsir Al-Qur’an Surat An-Nisa النساء (Wanita) lengkap dengan tulisan arab latin, arti dan terjemah Bahasa Indonesia. Surah ke 4 Tafsir ayat Ke 134.
مَنْ كَانَ يُرِيدُ ثَوَابَ الدُّنْيَا فَعِنْدَ اللَّهِ ثَوَابُ الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ ۚ وَكَانَ اللَّهُ سَمِيعًا بَصِيرًا ﴿١٣٤﴾
mang kāna yurīdu ṡawābad-dun-yā fa ‘indallāhi ṡawābud-dun-yā wal-ākhirah, wa kānallāhu samī’am baṣīrā
QS. An-Nisa [4] : 134
Barangsiapa menghendaki pahala di dunia maka ketahuilah bahwa di sisi Allah ada pahala dunia dan akhirat. Dan Allah Maha Mendengar, Maha Melihat.
Barangsiapa di antara kalian wahai manusia berminat terhadap pahala dunia dan berpaling dari akhirat, maka hanya milik Allah-lah pahala dunia dan akhirat. Maka semsetinya kebaikan dunia dan akhirat hanya diminta kepada Allah semata, karena Dialah yang memiliki keduanya. Allah Maha Mendengar kata-kata hamba-Nya, Maha Melihat perbuatan dan niat mereka, dan akan membalas mereka atasnya.
Firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى:
Barang siapa yang menghendaki pahala di dunia saja (maka ia merugi), karena di sisi Allah ada pahala dunia dan akhirat.
Hai orang yang tidak mempunyai tujuan kecuali hanya perkara duniawi saja, ketahuilah bahwa di sisi Allah terdapat pahala di dunia dan akhirat. Apabila kamu meminta kepada-Nya pahala dunia dan pahala akhirat, niscaya Dia akan memberimu dan membuatmu kaya serta puas. Di dalam ayat yang disebutkan melalui firman-Nya:
Maka di antara manusia ada orang yang mendoa, “Ya Tuhan kami, berilah kami (kebaikan) di dunia,” dan tiadalah baginya bagian (yang menyenangkan) di akhirat. Dan di antara mereka ada orang yang mendoa, “Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat dan peliharalah kami dari siksa neraka.” Mereka itulah orang-orang yang mendapat bagian dari apa yang mereka usahakan. (Al-Baqarah, 200-202), hingga akhir ayat.
Barang siapa yang menghendaki keuntungan di akhirat akan Kami tambahkan keuntungan itu baginya. (Asy Syuura:20), hingga akhir ayat.
Sama dengan firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى yang mengatakan:
Barang siapa menghendaki kehidupan sekarang (duniawi), maka Kami segerakan baginya di dunia itu apa yang Kami kehendaki bagi orang-orang yang Kami kehendaki. (Al Israa’:18) sampai dengan firman-Nya: Perhatikanlah bagaimana Kami lebihkan sebagian dari mereka atas sebagian (yang lain). (Al Israa’:21), hingga akhir ayat.
Ibnu Jarir menduga bahwa makna ayat berikut, yaitu firman-Nya: Barang siapa yang menghendaki pahala di dunia saja (maka ia merugi). (An Nisaa:134) ditujukan kepada orang-orang munafik, yaitu mereka yang iman pada lahiriahnya saja dengan tujuan untuk memperoleh pahala di dunia saja.
karena di sisi Allah ada pahala dunia.
Yaitu apa yang dihasilkan oleh mereka dari ganimah dan lain-lainnya bersama-sama kaum muslim.
…dan akhirat.
Maksudnya, di sisi Allah ada balasan akhirat, yaitu siksaan yang disediakan oleh Allah bagi mereka di dalam neraka Jahannam. Ayat ini dijadikan olehnya (Ibnu Jarir) semakna dengan firman-Nya:
Barang siapa yang menghendaki kehidupan dunia dan perhiasannya. (Huud:15) sampai dengan firman-Nya: dan sia-sialah apa yang telah mereka kerjakan. (Huud:16)
Makna ayat terakhir ini sudah jelas, tidak diragukan lagi. Adapun mengenai tafsir yang dikemukakan oleh Ibnu Jarir, masih perlu dipertimbangkan. Karena sesungguhnya makna firman-Nya: karena di sisi Allah ada pahala dunia dan akhirat. (An Nisaa:134) sudah jelas, yaitu beroleh kebaikan di dunia dan akhirat. Dengan kata lain, di tangan kekuasaan Allah-lah pahala dunia dan akhirat. Karena itu, janganlah seseorang mempunyai cita-cita yang pendek yaitu hanya ingin meraih pahala di dunia saja, melainkan hendaklah ia bercita-cita yang tinggi, yaitu berupaya untuk memperoleh pahala di dunia dan pahala di akhirat. Karena sesungguhnya yang menentukan hal tersebut adalah Tuhan yang di tangan kekuasaan-Nya terdapat muda-rat dan manfaat. Dialah Allah Yang tidak ada Tuhan selain Dia, Yang membagikan kebahagiaan dan kecelakaan di antara manusia di dunia dan akhirat. Dia berbuat adil di antara mereka menurut pengetahuan-Nya tentang mereka. Siapakah di antara mereka yang mendapat ini, siapa pula yang mendapat itu.
Karena itulah dalam firman selanjutnya disebutkan:
Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Melihat.
Kemudian Allah جَلَّ جَلالُهُ memberitakan bahwa barangsiapa yang cita-cita dan keinginannya rendah yang tidak melebihi dari balasan duniawi semata, dan tidak memiliki keinginan sama sekali kepada akhirat, sesungguhnya ia telah menyia-nyiakan usaha dan pandangannya, di samping itu tidaklah ia memperoleh balasan dunia kecuali apa yang telah Allah جَلَّ جَلالُهُ tetapkan untuknya, karena Allah جَلَّ جَلالُهُ adalah Pemilik segala sesuatu yang memiliki balasan dunia dan akhirat, maka agar kedua hal itu diharapkan dariNya q dan dimohonkan pertolongan kepadaNya akan keduanya, dan sesungguhnya tidaklah akan diperoleh apa yang ada di sisiNya kecuali dengan menaatiNya, dan tidaklah akan dipenuhi perkara-perkara dunia maupun akhirat kecuali dengan memohon pertolongan kepadaNya dan mengemis kepadaNya secara terus menerus. MilikNyalah segala hikmah dalam membimbing orang yang diberi taufikNya dan dalam menghinakan orang yang dihinakan dan dalam pemberian dan laranganNya, karena itulah Allah جَلَّ جَلالُهُ berfirman, وَكَانَ اللَّهُ سَمِيعًا بَصِيرًا “Dan Allah جَلَّ جَلالُهُ Maha Mendengar lagi Maha Melihat.”
Barang siapa di antara kalian, wahai manusia, menghendaki pahala di dunia ini sebagai ganjaran atas perbuatan baik dan amal saleh yang telah ia lakukan, maka ketahuilah bahwa di sisi Allah ada pahala dunia dan akhirat, yang lebih baik dan lebih tinggi nilainya daripada apa yang ia dapatkan di dunia ini. Lalu mengapa ia meminta yang lebih rendah, tidak meminta yang lebih tinggi nilainya’ dan hendaklah hamba-Nya memohon kepada-Nya kebaikan dunia dan akhirat karena Allah maha mendengar apa yang diucapkan dan didoakan hamba-hamba-Nya, maha melihat apa yang diperbuat merekakalau pada ayat-ayat sebelumnya Allah memerintahkan untuk berlaku adil terhadap anak-anak yatim dan perempuan-perempuan, dalam ayat ini Allah memerintahkan berbuat adil terhadap semua manusia. Wahai orang-orang yang beriman! jadilah kamu secara sungguhsungguh penegak keadilan di antara umat manusia secara keseluruhan, menjadi saksi yang benar karena Allah, tanpa ada diskriminasi, walaupun terhadap dirimu sendiri atau terhadap orang-orang yang sangat dekat denganmu sekali pun, seperti ibu bapak dan kaum kerabatmu, janganlah jadikan hal itu sebagai penghalang bagimu untuk berbuat adil. Jika dia, yang terdakwa itu, kaya, janganlah kamu terpengaruh dengan kekayaannya, ataupun jika ia miskin, janganlah merasa iba karena kemiskinannya, maka Allah lebih tahu kemaslahatan atau kebaikannya. Maka janganlah kamu mengikuti hawa nafsu sehingga kamu memberi keputusan yang tidak adil dan menjadi saksi yang tidak benar, karena ingin menyimpang dari kebenaran. Dan jika kamu memutarbalikkan kata-kata dan fakta yang benar atau enggan menjadi saksi yang benar untuk menyatakan kebenaran dan menegakkannya, maka ketahuilah Allah mahateliti terhadap segala apa yang kamu kerjakan dalam setiap keputusan yang kamu ambil dan setiap kesaksian yang kamu berikan.
An-Nisa Ayat 134 Arab-Latin, Terjemah Arti An-Nisa Ayat 134, Makna An-Nisa Ayat 134, Terjemahan Tafsir An-Nisa Ayat 134, An-Nisa Ayat 134 Bahasa Indonesia, Isi Kandungan An-Nisa Ayat 134
Tafsir Surat An-Nisa Ayat: 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 | 22 | 23 | 24 | 25 | 26 | 27 | 28 | 29 | 30 | 31 | 32 | 33 | 34 | 35 | 36 | 37 | 38 | 39 | 40 | 41 | 42 | 43 | 44 | 45 | 46 | 47 | 48 | 49 | 50 | 51 | 52 | 53 | 54 | 55 | 56 | 57 | 58 | 59 | 60 | 61 | 62 | 63 | 64 | 65 | 66 | 67 | 68 | 69 | 70 | 71 | 72 | 73 | 74 | 75 | 76 | 77 | 78 | 79 | 80 | 81 | 82 | 83 | 84 | 85 | 86 | 87 | 88 | 89 | 90 | 91 | 92 | 93 | 94 | 95 | 96 | 97 | 98 | 99 | 100 | 101 | 102 | 103 | 104 | 105 | 106 | 107 | 108 | 109 | 110 | 111 | 112 | 113 | 114 | 115 | 116 | 117 | 118 | 119 | 120 | 121 | 122 | 123 | 124 | 125 | 126 | 127 | 128 | 129 | 130 | 131 | 132 | 133 | 134 | 135 | 136 | 137 | 138 | 139 | 140 | 141 | 142 | 143 | 144 | 145 | 146 | 147 | 148 | 149 | 150 | 151 | 152 | 153 | 154 | 155 | 156 | 157 | 158 | 159 | 160 | 161 | 162 | 163 | 164 | 165 | 166 | 167 | 168 | 169 | 170 | 171 | 172 | 173 | 174 | 175 | 176
Raih pahala amal jariyah dengan cara membagikan (share) konten ini kepada yang lainnya. Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam bersabda:
من دَلَّ على خيرٍ فله مثلُ أجرِ فاعلِه
"Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim no. 1893)