{3} Ali ‘Imran / آل عمران | الْقُرْآنُ الْكَرِيْمُ | المائدة / Al-Maidah {5} |
Tafsir Al-Qur’an Surat An-Nisa النساء (Wanita) lengkap dengan tulisan arab latin, arti dan terjemah Bahasa Indonesia. Surah ke 4 Tafsir ayat Ke 140.
وَقَدْ نَزَّلَ عَلَيْكُمْ فِي الْكِتَابِ أَنْ إِذَا سَمِعْتُمْ آيَاتِ اللَّهِ يُكْفَرُ بِهَا وَيُسْتَهْزَأُ بِهَا فَلَا تَقْعُدُوا مَعَهُمْ حَتَّىٰ يَخُوضُوا فِي حَدِيثٍ غَيْرِهِ ۚ إِنَّكُمْ إِذًا مِثْلُهُمْ ۗ إِنَّ اللَّهَ جَامِعُ الْمُنَافِقِينَ وَالْكَافِرِينَ فِي جَهَنَّمَ جَمِيعًا ﴿١٤٠﴾
wa qad nazzala ‘alaikum fil-kitābi an iżā sami’tum āyātillāhi yukfaru bihā wa yustahza`u bihā fa lā taq’udụ ma’ahum ḥattā yakhụḍụ fī ḥadīṡin gairihī innakum iżam miṡluhum, innallāha jāmi’ul-munāfiqīna wal-kāfirīna fī jahannama jamī’ā
QS. An-Nisa [4] : 140
Dan sungguh, Allah telah menurunkan (ketentuan) bagimu di dalam Kitab (Al-Qur’an) bahwa apabila kamu mendengar ayat-ayat Allah diingkari dan diperolok-olokkan (oleh orang-orang kafir), maka janganlah kamu duduk bersama mereka, sebelum mereka memasuki pembicaraan yang lain. Karena (kalau tetap duduk dengan mereka), tentulah kamu serupa dengan mereka. Sungguh, Allah akan mengumpulkan semua orang-orang munafik dan orang-orang kafir di neraka Jahanam,
Rabb kalian telah menurunkan di dalam kitab kalian wahai orang-orang mukmin, bahwa bila kalian mendengarkan kekufuran kepada ayat-ayat Allah dan pelecehan terhadapnya, maka janganlah kalian duduk bersama orang-orang kafir yang melecehkan itu, kecuali bila mereka merubah pembicaraan yang bukan lagi merupakan kekufuran dan pelecehan terhadap ayat-ayat Allah. Bila kalian tetap duduk-duduk bersama mereka dan mereka tetap demikian, maka kalian sama seperti mereka, karena kalian rela dengan kekufuran dan pelecehan mereka. Orang yang rela kepada kemaksiatan sama saja seperti pelaku kemaksiatan. Sesungguhnya Allah akan mengumpulkan orang-orang munafik dan orang-orang kafir di neraka Jahanam seluruhnya, di sana mereka akan mendapatkan siksa yang buruk.
Firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى:
Dan sungguh Allah telah menurunkan kepada kalian di dalam Al-Qur’an bahwa apabila kalian mendengar ayat-ayat Allah diingkari dan diperolok-olokkan (oleh orang-orang kafir), maka janganlah kalian duduk beserta mereka, sehingga mereka memasuki pembicaraan yang lain. Karena sesungguhnya (kalau kalian berbuat demikian) tentulah kalian serupa dengan mereka.
Sesungguhnya jika kalian melakukan hal yang terlarang sesudah larangan sampai kepada kalian, dan kalian rela duduk bersama-sama mereka di tempat yang padanya diingkari ayat-ayat Allah, diperolok-olokkan serta dikecam dengan pedas, lalu kalian menyetujui hal tersebut, berarti sesungguhnya kalian berserikat dan bersekongkol dengan mereka dalam hal itu.
Karena itulah dinyatakan oleh firman-Nya:
…tentulah kalian serupa dengan mereka.
Yakni dalam hal dosa, seperti yang disebut di dalam sebuah hadis:
Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari kemudian, maka janganlah ia duduk di dalam sebuah hidangan yang disediakan padanya minuman khamr.
Larangan mengenai hal tersebut yang ada dalam ayat ini, cara menanggulanginya disebutkan di dalam ayat surat Al-An’am melalui firman-Nya:
Dan apabila kamu melihat orang-orang memperolok-olokkan ayat-ayat Kami, maka tinggalkanlah mereka. (Al An’am:68), hingga akhir ayat.
Muqatil ibnu Hayyan mengatakan bahwa ayat surat Al-An’am ini menasakh firman-Nya: tentulah kalian serupa dengan mereka. (An Nisaa:140) Karena ada dalil firman Allah yang mengatakan:
Dan tidak ada pertanggungjawaban sedikit pun atas orang-orang yang memelihara dirinya terhadap dosa mereka (yang memperolok-olokkan ayat-ayat Allah), tetapi (kewajibannya ialah) mengingatkan agar mereka bertakwa. (Al An’am:69)
Firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى:
Sesungguhnya Allah akan mengumpulkan semua orang-orang munafik dan orang-orang kafir di dalam Jahannam.
Maksudnya, sebagaimana orang-orang munafik itu bersekutu dengan orang-orang kafir dalam kekufuran, maka Allah pun menghimpun di antara mereka dalam kekekalan di neraka Jahannam untuk selama-lamanya, dan Dia mengumpulkan mereka semua di dalam rumah siksaan dan pembalasan dengan belenggu dan rantai yang mengikat mereka serta minuman air yang mendidih —bukan air yang tawar— dan makanan berupa darah dan nanah.
Maksudnya, Allah جَلَّ جَلالُهُ telah menjelaskan kepada kalian tentang apa yang turun kepada kalian berupa hukum syariat saat hadir pada majelis-majelis kekufuran dan kemaksiatan,أَنْ إِذَا سَمِعْتُمْ آيَاتِ اللَّهِ يُكْفَرُ بِهَا وَيُسْتَهْزَأُ بِهَا “bahwa apabila kamu mendengar ayat-ayat Allah جَلَّ جَلالُهُ diingkari dan diperolok-olokkan (oleh orang-orang kafir)” maksudnya, direndahkan, yang demikian itu adalah karena yang wajib atas setiap orang yang mukallaf adalah beriman kepada ayat-ayat Allah جَلَّ جَلالُهُ, mengagungkan, memuliakan, dan menyeganinya. Dan itulah maksud dari diturunkannya ayat-ayat tersebut, dan demi hal itu juga Allah جَلَّ جَلالُهُ menciptakan para makhluk. Lawan dari beriman adalah kufur kepadanya, dan lawan dari mengagungkannya adalah mengolok-olok dan menghinanya, dan termasuk dalam hal itu, berdebat dengan orang-orang kafir dan orang-orang munafik demi mematahkan ayat-ayat Allah جَلَّ جَلالُهُ dan membela kekufuran mereka. Demikian juga dengan ahli bid’ah dengan berbagai macam kelompok mereka.
Sesungguhnya berhujjah demi kebatilan mereka mengandung makna pelecehan kepada ayat-ayat Allah جَلَّ جَلالُهُ, karena ayat-ayat tersebut tidaklah menunjukkan kecuali kepada kebenaran dan tidak bermaksud kecuali kepada kebenaran, bahkan termasuk juga dalam hal ini menghadiri majelis-majelis kemaksiatan dan kefasikan di mana perintah-perintah Allah جَلَّ جَلالُهُ dan larangan-laranganNya dilecehkan di dalamnya dan hukum-hukumNya yang ditetapkan buat hamba-hambaNya dipermainkan. Puncak dari hal ini adalah larangan duduk-duduk bersama mereka, حَتَّى يَخُوضُوا فِي حَدِيثٍ غَيْرِهِ “sehingga mereka memasuki pembicaraan yang lain,” yaitu selain dari (pembicaraan) kufur terhadap ayat-ayat Allah جَلَّ جَلالُهُ dan menghinakannya.
إِنَّكُمْ إِذًا “Karena sesungguhnya (kalau kamu berbuat demikian),” yaitu, apabila kalian duduk bersama mereka pada kondisi yang disebutkan, مِثْلُهُمْ “tentulah kamu serupa dengan mereka,” karena kalian ridha dengan kekufuran dan penghinaan mereka itu. Seorang yang ridha terhadap kemaksiatan adalah seperti pelaku kemaksiatan itu sendiri. Intinya adalah bahwa barangsiapa yang hadir pada suatu majelis di mana dalam majelis tersebut Allah جَلَّ جَلالُهُ didurhakai, maka wajib ‘ain untuk diingkari bila mampu atau meninggalkan tempat tersebut bila tidak mampu.
إِنَّ اللَّهَ جَامِعُ الْمُنَافِقِينَ وَالْكَافِرِينَ فِي جَهَنَّمَ جَمِيعًا “Sesungguhnya Allah جَلَّ جَلالُهُ akan mengumpulkan semua orang-orang munafik dan orang-orang kafir di dalam Jahanam,” sebagaimana mereka berkumpul dalam kekufuran dan loyalitas, dan tidaklah bermanfaat bagi orang-orang munafik kondisi mereka bersama kaum Mukminin secara lahiriyah, seperti Firman Allah جَلَّ جَلالُهُ,
يَوْمَ يَقُولُ الْمُنَافِقُونَ وَالْمُنَافِقَاتُ لِلَّذِينَ آمَنُوا انظُرُونَا نَقْتَبِسْ مِن نُّورِكُمْ
“Pada hari ketika orang-orang munafik laki-laki dan perempuan berkata kepada orang-orang yang beriman, ‘Tunggulah kami supaya kami dapat mengambil sebagian dari cahayamu’.” (Al-Hadid: 13).
Sungguh aneh apa yang telah mereka lakukan itu, padahal sungguh, Allah telah menurunkan ketentuan-ketentuan bagimu, wahai orang-orang yang benar-benar beriman, di dalam kitab Al-Qur’an bahwa apabila kamu mendengar ayat-ayat Allah, diingkari dan diperolok-olokkan oleh orang-orang kafir dan munafik, maka janganlah kamu duduk di tempat atau lokasi itu bersama mereka, bahkan putuskanlah pembicaraan dengan mereka, sebelum mereka memasuki pembicaraan yang lain, yaitu hal-hal yang tidak bertentangan dengan nilai-nilai islam. Karena sesungguhnya kamu, wahai orang-orang yang beriman, apabila tetap duduk bersama mereka, tentulah serupa dengan mereka dalam kekafiran dan kemunafikan. Sungguh, Allah akan mengumpulkan semua orang-orang munafik dan orang-orang kafir di neraka jahanam, sebagaimana mereka berkumpul dan bergabung dalam tujuan yang samaorang-orang munafik yang dibicarakan pada ayat-ayat di atas adalah orang-orang yang setiap saat menunggu-nunggu peristiwa menyedihkan yang akan terjadi pada dirimu, wahai orang-orang yang beriman. Begitu konsistensinya kemunafikan mereka sehingga apabila kamu mendapat kemenangan dan pertolongan dari Allah dalam suatu peperangan melawan kaum kafir, mereka berkata, bukankah kami ikut serta dan turut berperang bersama kamu’ dan jika orang kafir mendapat bagian, yaitu kemenangan dalam suatu hal dari orang-orang yang beriman, mereka berkata, bukankah kami turut memenangkanmu, dan membela kamu dari orang mukmin sehingga kamu mendapat bahagian itu’ maka, ketahuilah wahai orang-orang yang beriman, bahwa Allah, yang maha mengetahui apa yang kamu lakukan dan apa yang kamu sembunyikan serta mahabijaksana dalam keputusan-Nya, akan memberi keputusan di antara kamu, wahai manusia, pada hari kiamat. Allah yang mahakuasa sekali-kali tidak akan memberi jalan kepada orang kafir di dunia ini untuk mengalahkan orang-orang beriman dan tidak pula memberi mereka sedikit pun jalan untuk menuju ke surga di akhirat nanti.
An-Nisa Ayat 140 Arab-Latin, Terjemah Arti An-Nisa Ayat 140, Makna An-Nisa Ayat 140, Terjemahan Tafsir An-Nisa Ayat 140, An-Nisa Ayat 140 Bahasa Indonesia, Isi Kandungan An-Nisa Ayat 140
Tafsir Surat An-Nisa Ayat: 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 | 22 | 23 | 24 | 25 | 26 | 27 | 28 | 29 | 30 | 31 | 32 | 33 | 34 | 35 | 36 | 37 | 38 | 39 | 40 | 41 | 42 | 43 | 44 | 45 | 46 | 47 | 48 | 49 | 50 | 51 | 52 | 53 | 54 | 55 | 56 | 57 | 58 | 59 | 60 | 61 | 62 | 63 | 64 | 65 | 66 | 67 | 68 | 69 | 70 | 71 | 72 | 73 | 74 | 75 | 76 | 77 | 78 | 79 | 80 | 81 | 82 | 83 | 84 | 85 | 86 | 87 | 88 | 89 | 90 | 91 | 92 | 93 | 94 | 95 | 96 | 97 | 98 | 99 | 100 | 101 | 102 | 103 | 104 | 105 | 106 | 107 | 108 | 109 | 110 | 111 | 112 | 113 | 114 | 115 | 116 | 117 | 118 | 119 | 120 | 121 | 122 | 123 | 124 | 125 | 126 | 127 | 128 | 129 | 130 | 131 | 132 | 133 | 134 | 135 | 136 | 137 | 138 | 139 | 140 | 141 | 142 | 143 | 144 | 145 | 146 | 147 | 148 | 149 | 150 | 151 | 152 | 153 | 154 | 155 | 156 | 157 | 158 | 159 | 160 | 161 | 162 | 163 | 164 | 165 | 166 | 167 | 168 | 169 | 170 | 171 | 172 | 173 | 174 | 175 | 176
Raih pahala amal jariyah dengan cara membagikan (share) konten ini kepada yang lainnya. Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam bersabda:
من دَلَّ على خيرٍ فله مثلُ أجرِ فاعلِه
"Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim no. 1893)