{3} Ali ‘Imran / آل عمران | الْقُرْآنُ الْكَرِيْمُ | المائدة / Al-Maidah {5} |
Tafsir Al-Qur’an Surat An-Nisa النساء (Wanita) lengkap dengan tulisan arab latin, arti dan terjemah Bahasa Indonesia. Surah ke 4 Tafsir ayat Ke 141.
الَّذِينَ يَتَرَبَّصُونَ بِكُمْ فَإِنْ كَانَ لَكُمْ فَتْحٌ مِنَ اللَّهِ قَالُوا أَلَمْ نَكُنْ مَعَكُمْ وَإِنْ كَانَ لِلْكَافِرِينَ نَصِيبٌ قَالُوا أَلَمْ نَسْتَحْوِذْ عَلَيْكُمْ وَنَمْنَعْكُمْ مِنَ الْمُؤْمِنِينَ ۚ فَاللَّهُ يَحْكُمُ بَيْنَكُمْ يَوْمَ الْقِيَامَةِ ۗ وَلَنْ يَجْعَلَ اللَّهُ لِلْكَافِرِينَ عَلَى الْمُؤْمِنِينَ سَبِيلًا ﴿١٤١﴾
allażīna yatarabbaṣụna bikum, fa ing kāna lakum fat-ḥum minallāhi qālū a lam nakum ma’akum wa ing kāna lil-kāfirīna naṣībung qālū a lam nastaḥwiż ‘alaikum wa namna’kum minal-mu`minīn, fallāhu yaḥkumu bainakum yaumal-qiyāmah, wa lay yaj’alallāhu lil-kāfirīna ‘alal-mu`minīna sabīlā
QS. An-Nisa [4] : 141
(yaitu) orang yang menunggu-nunggu (peristiwa) yang akan terjadi pada dirimu. Apabila kamu mendapat kemenangan dari Allah mereka berkata, “Bukankah kami (turut berperang) bersama kamu?” Dan jika orang kafir mendapat bagian, mereka berkata, “Bukankah kami turut memenangkanmu, dan membela kamu dari orang mukmin?” Maka Allah akan memberi keputusan di antara kamu pada hari Kiamat. Allah tidak akan memberi jalan kepada orang kafir untuk mengalahkan orang-orang beriman.
Orang-orang munafik itu menanti-nantikan peperangan-peperangan dan fitnah-fitnah yang akan menimpa kalian wahai orang-orang mukmin. Bila Allah melimpahkan karunia-Nya dan memenangkan kalian atas musuh kalian dan kalian meraih harta rampasan perang, maka mereka berkata kepada kalian, “Bukankah kami yang mendukung kalian?” Bila orang-orang yang ingkar kepada agama ini yang meraih kemenangan dan harta rampasan perang, maka mereka berkata, “Bukanlah kami yang membantu kalian dengan apa yang telah kami lakukan untuk kalian dan menjaga kalian dari orang-orang mukmin?” Allah akan menetapkan keputusan-Nya di antara kalian dengan mereka di hari Kiamat. Allah tidak akan membuka jalan bagi orang-orang kafir untuk menguasai orang-orang mukmin yang shalih. Akibat yang baik di dunia dan di akhirat adalah milik orang-orang beriman.
Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى menceritakan perihal orang-orang munafik, bahwa mereka selalu mengintai kehancuran bagi orang-orang mukmin di setiap saatnya. Dengan kata lain, mereka selalu menunggu-nunggu kehancuran kekuasaan orang-orang mukmin dan kemenangan orang-orang kafir atas mereka, hingga agama orang-orang mukmin lenyap.
Maka jika terjadi bagi kalian kemenangan dari Allah.
Yaitu pertolongan, dukungan, keberuntungan, dan ganimah dari Allah.
…mereka berkata, “Bukankah kami (turut berperang) beserta kalian?”
Yaitu menjilat kepada orang-orang mukmin dengan kata-kata tersebut.
Dan jika orang-orang kafir mendapat keberuntungan (kemenangan).
Adakalanya orang-orang kafir itu memperoleh kemenangan atas orang-orang mukmin, seperti yang terjadi dalam Perang Uhud. Karena sesungguhnya para rasul itu pasti mendapat cobaan, tetapi pada akhirnya para rasul beroleh kemenangan dan akibat yang terpuji.
…mereka berkata, “Bukankah kami turut memenangkan kalian, dan membela kalian dari orang-orang yang beriman?”
Artinya, kami telah membantu kalian secara rahasia, dan tiada henti-hentinya kami tipu dan kami perdayai mereka sehingga kalian menang atas mereka.
As-Saddi mengatakan bahwa makna firman-Nya: kami turut memenangkan kalian. (An Nisaa:141) Yakni kami ikut andil dalam memenangkan kalian. Perihalnya sama dengan lafaz istahwaz yang ada di dalam firman-Nya:
Setan telah menguasai mereka. (Al Mujaadalah:19)
Ungkapan ini merupakan sikap jilatan orang-orang munafik kepada orang-orang kafir untuk mendapat simpati dari mereka, dan beroleh kedudukan di kalangan mereka serta tipu muslihat yang mereka gunakan terlindungi, untuk itulah mereka bersikap menjilat ke sana dan kemari. Sikap seperti ini tiada lain karena lemahnya iman mereka dan tidak punya pendirian.
Firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى:
Maka Allah akan memberi keputusan di antara kalian di hari kiamat.
Dengan pengetahuan Allah mengenai diri kalian, hai orang-orang munafik, menyangkut batin kalian yang kotor itu. Karena itu, janganlah kalian teperdaya dengan berlakunya hukum-hukum syariat atas diri kalian secara lahiriah dalam kehidupan dunia ini. Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى sengaja memberlakukan demikian karena mengandung hikmah yang hanya Dia sajalah yang mengetahuinya. Tetapi di hari kiamat kelak tidak akan bermanfaat lahiriah kalian itu, bahkan pada hari itu semua rahasia akan terungkap dan semua yang terpendam di dalam dada akan diutarakan.
Firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى:
…dan sekali-kali Allah tidak akan memberi jalan kepada orang-orang kafir untuk memusnahkan orang-orang yang beriman.
Abdur Razzaq mengatakan, telah menceritakan kepada kami As-Sauri, dari Al-A’masy, dari Zar, dari Subai’ Al-Kindi yang menceritakan bahwa ada seorang lelaki datang kepada Ali ibnu Abu Talib, lalu ia bertanya kepada Ali r.a. mengenai makna ayat ini, yaitu firman-Nya: dan Allah sekali-kali tidak akan memberi jalan kepada orang-orang kafir untuk memusnahkan orang-orang yang beriman. (An Nisaa:141) Maka Ali r.a. berkata, “Mendekatlah kepadaku! Allah kelak akan memberi keputusan di antara kalian di hari kiamat, dan Allah sekali-kali tidak akan memberikan jalan kepada orang-orang kafir untuk memusnahkan orang-orang yang beriman.”
Hal yang sama diriwayatkan oleh Ibnu Juraij, dari Ata Al-Khurrasani, dari Ibnu Abbas sehubungan dengan makna firman-Nya: dan Allah sekali-kali tidak akan memberi jalan kepada orang-orang kafir untuk memusnahkan orang-orang yang beriman. (An Nisaa:141) Dapat pula diinterpretasikan bahwa makna yang dimaksud dengan ayat ini, kejadiannya ialah di hari kiamat nanti.
Hal yang sama diriwayatkan oleh As-Saddi dari Abu Malik Al-Asyja’i, bahwa makna yang dimaksud adalah kejadiannya nanti pada hari kiamat.
Menurut As-Saddi, makna firman-Nya, “Sabilan,” ialah hujah.
Dapat pula diinterpretasikan makna yang terkandung di dalam ayat ini, yaitu firman-Nya: dan Allah sekali-kali tidak akan memberi jalan kepada orang-orang kafir untuk memusnahkan orang-orang yang beriman. (An Nisaa:141) Yakni di dunia, misalnya orang-orang kafir itu dapat menguasai mereka dan memusnahkan mereka secara keseluruhan. Hal ini tidak akan terjadi, sekalipun pada sebagian waktu orang-orang kafir adakalanya beroleh kemenangan atas orang lain. Akan tetapi, pada akhirnya akibat yang terpuji di dunia dan akhirat hanyalah diperoleh oleh orang-orang yang bertakwa. Seperti yang disebutkan oleh Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى melalui ayat lain, yaitu firman-Nya:
Sesungguhnya Kami menolong rasul-rasul Kami dan orang-orang yang beriman dalam kehidupan dunia. (Al-Mumin: 51), hingga akhir ayat.
Dengan demikian, berarti hal ini merupakan sanggahan terhadap orang-orang munafik yang mencita-citakan hal tersebut dan mengharap-harapkannya serta mereka tunggu-tunggu agar kekuasaan kaum mukmin lenyap. Juga membantah sikap mereka yang menjilat kepada orang-orang kafir karena takut diri mereka terancam oleh orang-orang kafir, jika mereka membantu orang-orang mukmin, nanti orang-orang kafir akan memusnahkan mereka. Seperti yang dijelaskan oleh Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى melalui firman-Nya:
Maka kamu akan melihat orang-orang yang ada penyakit dalam hatinya (orang-orang munafik) bersegera mendekati mereka (Yahudi dan Nasrani). (Al Maidah:52) sampai dengan firman-Nya: mereka menjadi menyesal. (Al Maidah:52)
Pada umumnya ulama menarik kesimpulan dalil dari ayat ini menurut pendapat yang paling sahih di antara dua pendapat yang ada, bahwa dilarang menjual budak yang muslim kepada orang-orang kafir. Karena menjual budak itu kepada mereka berarti menyetujui penguasaan mereka terhadap diri budak yang muslim, juga berarti menghinakan-nya. Orang yang mengatakan jual beli itu sah, diperintahkan kepadanya agar melucuti hak miliknya dari budak yang dimilikinya dengan seketika.
Karena Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى telah berfirman:
…dan Allah sekali-kali tidak akan memberi jalan kepada orang-orang kafir untuk memusnahkan orang-orang yang beriman.
Kemudian Allah جَلَّ جَلالُهُ menyebutkan penegasan perwalian orang-orang munafik kepada orang-orang kafir serta permusuhan mereka terhadap orang-orang Mukmin, maka FirmanNya,الَّذِينَ يَتَرَبَّصُونَ بِكُمْ “(Yaitu) orang-orang yang menunggu-nunggu (peristiwa) yang akan terjadi pada dirimu (hai orang-orang Mukmin),” maksudnya, mereka menunggu apa yang akan terjadi pada kalian, baik maupun buruk, di mana mereka telah menyiapkan masing-masing jawaban untuk kedua kemungkinan tersebut sesuai dengan kemunafikan mereka.
فَإِن كَانَ لَكُمْ فَتْحٌ مِّنَ اللَّهِ قَالُوا أَلَمْ نَكُن مَّعَكُمْ “Maka jika terjadi kemenangan bagimu dari Allah جَلَّ جَلالُهُ, mereka berkata, ‘Bukankah kami (turut berperang) beserta kamu?'” Lalu mereka menampakkan (diri dan sikap) bahwa mereka bersama kaum Mukminin secara lahir maupun batin agar mereka selamat dari celaan dan tuduhan, dan agar mereka disertakan dalam bagian ghanimah atau fai’ serta agar kaum Mukminin menolong mereka.
وَإِن كَانَ لِلْكَافِرِينَ نَصِيبٌ “Dan jika orang-orang kafir mendapat keberuntungan,” Allah جَلَّ جَلالُهُ tidak berkata, “kemenangan,” karena mereka tidaklah memperoleh kemenangan yang merupakan tonggak dasar akan pembelaan terhadap mereka yang berkelanjutan. Akan tetapi mereka mendapatkan bagian yang sementara sebagai hikmah dari Allah جَلَّ جَلالُهُ, maka bila demikian, قَالُوا أَلَمْ نَسْتَحْوِذْ عَلَيْكُمْ “mereka berkata, ‘Bukankah kami turut memenangkanmu’, artinya, kami membuat kalian menguasai, وَنَمْنَعْكُم مِّنَ الْمُؤْمِنِينَ “dan membela kamu dari orang-orang Mukmin?” Maksudnya, mereka berpura-pura pada orang-orang kafir dengan membela mereka, dan menolong mereka dari kaum Mukminin dengan segala bentuk pertolongan yang menyelamatkan mereka dari penghancuran dan pembunuhan dalam peperangan serta menampakkan permusuhan atas kaum Mukminin dan sebagainya dari perkara-perkara yang telah diketahui dari mereka.
فَاللَّهُ يَحْكُمُ بَيْنَكُمْ يَوْمَ الْقِيَامَةِ “Maka Allah جَلَّ جَلالُهُ akan memberi keputusan di antara kamu di Hari Kiamat,” lalu Allah جَلَّ جَلالُهُ memberikan balasan kepada kaum Mukminin secara lahir maupun batin dengan surga, dan menyiksa orang-orang munafik laki-laki dan perempuan dan orang-orang musyrik laki-laki dan perempuan.
وَلَنْ يَجْعَلَ اللَّهُ لِلْكَافِرِينَ عَلَى الْمُؤْمِنِينَ سَبِيلًا “Dan Allah جَلَّ جَلالُهُ sekali-kali tidak akan memberi jalan kepada orang-orang kafir untuk memusnahkan orang-orang yang beriman,” yaitu, kekuasaan dan kontrol atas mereka. Bahkan akan selalu ada sebuah kelompok dari kaum Mukminin yang ditolong atas kebenaran, tidaklah akan ada yang mampu memudharatkan mereka dari orang-orang yang menghinakan mereka dan tidak pula orang-orang yang bertentangan dengan mereka, dan Allah جَلَّ جَلالُهُ akan terus mengadakan sebab-sebab kemenangan bagi kaum Mukminin dan menolak kekuasaan kaum kafir, di mana semua itu disaksikan oleh mata kepala. Hingga sebagian kaum Mukminin yang dikuasai oleh kelompok kaum kafir tetap saja terhormat, mereka tidak diganggu karena agama mereka dan tidak juga mereka rendah walaupun berada di tengah orang-orang kafir; mereka tetap memiliki kemuliaan yang penuh dari Allah جَلَّ جَلالُهُ. Akhirnya segala pujian hanya milik Allah جَلَّ جَلالُهُ, pertama dan terakhir, lahir dan batin.
Orang-orang munafik yang dibicarakan pada ayat-ayat di atas adalah orang-orang yang setiap saat menunggu-nunggu peristiwa menyedihkan yang akan terjadi pada dirimu, wahai orang-orang yang beriman. Begitu konsistensinya kemunafikan mereka sehingga apabila kamu mendapat kemenangan dan pertolongan dari Allah dalam suatu peperangan melawan kaum kafir, mereka berkata, bukankah kami ikut serta dan turut berperang bersama kamu’ dan jika orang kafir mendapat bagian, yaitu kemenangan dalam suatu hal dari orang-orang yang beriman, mereka berkata, bukankah kami turut memenangkanmu, dan membela kamu dari orang mukmin sehingga kamu mendapat bahagian itu’ maka, ketahuilah wahai orang-orang yang beriman, bahwa Allah, yang maha mengetahui apa yang kamu lakukan dan apa yang kamu sembunyikan serta mahabijaksana dalam keputusan-Nya, akan memberi keputusan di antara kamu, wahai manusia, pada hari kiamat. Allah yang mahakuasa sekali-kali tidak akan memberi jalan kepada orang kafir di dunia ini untuk mengalahkan orang-orang beriman dan tidak pula memberi mereka sedikit pun jalan untuk menuju ke surga di akhirat nanti sesungguhnya dengan sikap dan perbuatan yang mereka lakukan seperti yang digambarkan pada ayat-ayat di atas, orang-orang munafik itu berusaha hendak menipu Allah, tetapi usaha-usaha mereka menjadi sia-sia, bahkan yang terjadi adalah sebaliknya bahwa Allah-lah yang menipu mereka dengan membiarkan mereka tetap dalam kesesatan dan penipuan mereka. Apabila mereka melaksanakan salat, baik salat-salat wajib maupun salat sunah, mereka lakukan dengan malas, yaitu mereka tidak melakukannya dengan sungguh-sungguh, tidak bersemangat, merasa sangat berat, bahkan tidak senang, karena mereka tidak merasakan nikmatnya. Kalaupun mereka melakukannya, mereka hanya bermaksud ria, ingin dilihat dan dipuji di hadapan manusia, tidak karena mengharap rida Allah dan takut akan siksaan-Nya. Dan mereka tidak mengingat Allah, yaitu salat dan zikir, kecuali di hadapan orang dan sedikit sekali, baik dari segi waktunya maupun jumlah yang dilakukannya.
An-Nisa Ayat 141 Arab-Latin, Terjemah Arti An-Nisa Ayat 141, Makna An-Nisa Ayat 141, Terjemahan Tafsir An-Nisa Ayat 141, An-Nisa Ayat 141 Bahasa Indonesia, Isi Kandungan An-Nisa Ayat 141
Tafsir Surat An-Nisa Ayat: 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 | 22 | 23 | 24 | 25 | 26 | 27 | 28 | 29 | 30 | 31 | 32 | 33 | 34 | 35 | 36 | 37 | 38 | 39 | 40 | 41 | 42 | 43 | 44 | 45 | 46 | 47 | 48 | 49 | 50 | 51 | 52 | 53 | 54 | 55 | 56 | 57 | 58 | 59 | 60 | 61 | 62 | 63 | 64 | 65 | 66 | 67 | 68 | 69 | 70 | 71 | 72 | 73 | 74 | 75 | 76 | 77 | 78 | 79 | 80 | 81 | 82 | 83 | 84 | 85 | 86 | 87 | 88 | 89 | 90 | 91 | 92 | 93 | 94 | 95 | 96 | 97 | 98 | 99 | 100 | 101 | 102 | 103 | 104 | 105 | 106 | 107 | 108 | 109 | 110 | 111 | 112 | 113 | 114 | 115 | 116 | 117 | 118 | 119 | 120 | 121 | 122 | 123 | 124 | 125 | 126 | 127 | 128 | 129 | 130 | 131 | 132 | 133 | 134 | 135 | 136 | 137 | 138 | 139 | 140 | 141 | 142 | 143 | 144 | 145 | 146 | 147 | 148 | 149 | 150 | 151 | 152 | 153 | 154 | 155 | 156 | 157 | 158 | 159 | 160 | 161 | 162 | 163 | 164 | 165 | 166 | 167 | 168 | 169 | 170 | 171 | 172 | 173 | 174 | 175 | 176
Raih pahala amal jariyah dengan cara membagikan (share) konten ini kepada yang lainnya. Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam bersabda:
من دَلَّ على خيرٍ فله مثلُ أجرِ فاعلِه
"Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim no. 1893)