{3} Ali ‘Imran / آل عمران | الْقُرْآنُ الْكَرِيْمُ | المائدة / Al-Maidah {5} |
Tafsir Al-Qur’an Surat An-Nisa النساء (Wanita) lengkap dengan tulisan arab latin, arti dan terjemah Bahasa Indonesia. Surah ke 4 Tafsir ayat Ke 145.
إِنَّ الْمُنَافِقِينَ فِي الدَّرْكِ الْأَسْفَلِ مِنَ النَّارِ وَلَنْ تَجِدَ لَهُمْ نَصِيرًا ﴿١٤٥﴾
innal-munāfiqīna fid-darkil-asfali minan-nār, wa lan tajida lahum naṣīrā
QS. An-Nisa [4] : 145
Sungguh, orang-orang munafik itu (ditempatkan) pada tingkatan yang paling bawah dari neraka. Dan kamu tidak akan mendapat seorang penolong pun bagi mereka.
Sesungguhnya orang-orang munafik berada di derajat neraka yang paling bawah di hari Kiamat. Dan kamu wahai Rasul tidak akan menemukan penolong bagi mereka yang bisa mengentaskan mereka dari buruknya tempat tinggal tersebut.
Selanjutnya Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى memberitahukan melalui firman-Nya:
Sesungguhnya orang-orang munafik itu (ditempatkan) pada tingkatan yang paling bawah dari neraka.
Yaitu di hari kiamat kelak, sebagai pembalasan atas kekufuran mereka yang keras.
Al-Walibi meriwayatkan dari Ibnu Abbas sehubungan dengan makna firman-Nya: di dalam tingkatan yang paling rendah dari neraka. (An Nisaa:145) Yakni di dasar neraka.
Selain Ibnu Abbas mengatakan bahwa neraka itu terdiri atas berbagai tingkatan dasar, sebagaimana surga pun mempunyai berbagai tingkat ketinggian derajat.
Sufyan As-Sauri meriwayatkan dari Asim, dari Zakwan Abu Saleh, dari Abu Hurairah sehubungan dengan makna firman-Nya: Sesungguhnya orang-orang munafik itu (ditempatkan) pada tingkatan yang paling bawah dari neraka. (An Nisaa:145) Yaitu di dalam peti-peti yang dikocok-kocok, sedangkan mereka berada di dalamnya. Hal yang sama diriwayatkan oleh Ibnu Jarir, dari Ibnu Waki’, dari Yahya ibnu Yaman, dari Sufyan As Sauri dengan lafaz yang sama.
Ibnu Abu Hatim meriwayatkannya dari Al-Munzir ibnu Syazan, dari Ubaidillah ibnu Musa, dari Israil, dari Asim, dari Abu Saleh, dari Abu Hurairah sehubungan dengan firman-Nya: Sesungguhnya orang-orang munafik itu (ditempatkan) pada bagian yang paling bawah dari neraka. (An Nisaa:145) Dikatakan bahwa bagian yang paling bawah merupakan rumah-rumah yang memiliki banyak pintu, lalu dikunci rapat-rapat, sedangkan mereka (orang-orang munafik) berada di dalamnya, kemudian dari bagian bawahnya —juga dari bagian atasnya— dinyalakan api neraka.
Ibnu Jarir mengatakan, telah menceritakan kepada kami Ibnu Basysyar, telah menceritakan kepada kami Abdur Rahman, telah menceritakan kepada kami Sufyan, dari Salamah ibnu Kahil, dari KhaiSamah, dari Abdullah ibnu Mas’ud yang mengatakan sehubungan dengan makna firman-Nya: Sesungguhnya orang-orang munafik itu (ditempatkan) pada tingkatan yang paling bawah dari neraka. (An Nisaa:145) Di dalam peti-peti dari api neraka yang dikunci rapat-rapat (dikunci mati), sedangkan mereka (orang-orang munafik) berada di dalamnya.
Ibnu Abu Hatim meriwayatkannya dari Abu Sa’id Al-Asyaj, dari Waki’, dari Sufyan, dari Salamah, dari Khaisamah, dari Ibnu Mas’ud yang mengatakan sehubungan makna firman-Nya: Sesungguhnya orang-orang munafik itu (ditempatkan) pada tingkatan yang paling bawah dari neraka. (An Nisaa:145) Yakni di dalam peti-peti besi yang telah dikunci mati, sedangkan mereka ada di dalamnya, peti itu tidak dapat dibuka sama sekali.
Ibnu Abu Hatim meriwayatkan, telah menceritakan kepada kami ayahku, telah menceritakan kepada kami Abu Usamah, telah menceritakan kepada kami*Hammad ibnu Salamah, telah menceritakan kepada kami Ali ibnu Yazid, dari Al-Qasim ibnu Abdur Rahman, bahwa Ibnu Mas’ud pernah ditanya mengenai orang-orang munafik, maka ia menjawab bahwa mereka dimasukkan ke dalam peti-peti dari api neraka yang dikunci mati, sedangkan mereka berada di dalamnya, yaitu ditempatkan di dasar neraka.
…dan kamu sekali-kali tidak akan mendapat seorang penolong pun bagi mereka.
Yaitu orang yang dapat menyelamatkan mereka dari siksaan yang mereka alami dan mengeluarkan mereka dari siksaan yang amat pedih itu.
Selanjutnya Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى memberitahukan bahwa barang siapa dari kalangan orang-orang munafik itu bertobat ketika di dunia, niscaya Allah menerima tobatnya. Allah memaafkan penyesalannya jika ia ikhlas dalam tobatnya dan memperbaiki amal perbuatannya serta berpegang teguh kepada Tuhannya dalam semua urusan.
Allah جَلَّ جَلالُهُ memberitakan tentang tempat kembali orang-orang munafik yaitu bahwa mereka berada pada derajat yang paling rendah dari siksaan dan paling buruk keadaan hukumannya, di bawah seluruh kaum kafir. Karena mereka ini bersekutu dengan kaum kafir dalam kufur kepada Allah جَلَّ جَلالُهُ dan memerangi RasulNya, namun orang-orang munafik itu melebihi kaum kafir dalam konspirasi (makar), tipu muslihat, dan kemampuan untuk mempergunakan berbagai macam cara dalam memerangi kaum Muslimin dalam bentuk yang tidak disadari dan tidak terlihat jelas. Dan akhirnya mereka akan memperoleh semua kelebihan itu yaitu berlakunya hukum-hukum Islam atas mereka dan berhaknya mereka mendapatkan apa yang tidak didapatkan kaum kafir. Dengan itu mereka berhak mendapatkan siksaan yang paling keras dan mereka tidak memiliki tempat untuk menyelamatkan diri dari siksaanNya dan tidak pula penolong yang membela mereka dari sebagian siksaanNya.
Ketahuilah wahai Muhammad dan orang-orang yang beriman, bahwa sungguh, orang-orang munafik itu di akhirat kelak ditempatkan pada tingkatan yang paling bawah, paling rendah, dan paling hina dari neraka. Dan kamu, wahai Muhammad dan siapa pun, sama sekali tidak akan mendapat seorang penolong pun yang dapat memberikan pertolongan bagi mereka dari azab neraka ituorang-orang munafik yang terhindar dari tempat terendah dan terhina dari neraka jahanam itu tidak lain kecuali orang-orang munafik yang bertobat, yang menyesali perbuatan mereka, meninggalkan kemunafikan, dan memohon ampun kepada Allah atas dosa-dosa dan kesalahan mereka, dan memperbaiki diri mereka dengan meninggalkan perbuatan-perbuatan dosa yang mereka lakukan sebelumnya dan kemudian meningkatkan amal-amal saleh, termasuk salat yang selama dilakukannya dengan malas dan pamrih, berpegang teguh pada agama Allah dan dengan tulus ikhlas menjalankan agama mereka karena Allah. Maka mereka itu bersama-sama orang-orang yang beriman dengan keimanan yang mantap di dalam surga dan kelak Allah akan memberikan pahala yang besar kepada orang-orang yang beriman dan juga kepada orang-orang munafik yang telah bertobat akan memperoleh ganjaran serupa.
An-Nisa Ayat 145 Arab-Latin, Terjemah Arti An-Nisa Ayat 145, Makna An-Nisa Ayat 145, Terjemahan Tafsir An-Nisa Ayat 145, An-Nisa Ayat 145 Bahasa Indonesia, Isi Kandungan An-Nisa Ayat 145
Tafsir Surat An-Nisa Ayat: 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 | 22 | 23 | 24 | 25 | 26 | 27 | 28 | 29 | 30 | 31 | 32 | 33 | 34 | 35 | 36 | 37 | 38 | 39 | 40 | 41 | 42 | 43 | 44 | 45 | 46 | 47 | 48 | 49 | 50 | 51 | 52 | 53 | 54 | 55 | 56 | 57 | 58 | 59 | 60 | 61 | 62 | 63 | 64 | 65 | 66 | 67 | 68 | 69 | 70 | 71 | 72 | 73 | 74 | 75 | 76 | 77 | 78 | 79 | 80 | 81 | 82 | 83 | 84 | 85 | 86 | 87 | 88 | 89 | 90 | 91 | 92 | 93 | 94 | 95 | 96 | 97 | 98 | 99 | 100 | 101 | 102 | 103 | 104 | 105 | 106 | 107 | 108 | 109 | 110 | 111 | 112 | 113 | 114 | 115 | 116 | 117 | 118 | 119 | 120 | 121 | 122 | 123 | 124 | 125 | 126 | 127 | 128 | 129 | 130 | 131 | 132 | 133 | 134 | 135 | 136 | 137 | 138 | 139 | 140 | 141 | 142 | 143 | 144 | 145 | 146 | 147 | 148 | 149 | 150 | 151 | 152 | 153 | 154 | 155 | 156 | 157 | 158 | 159 | 160 | 161 | 162 | 163 | 164 | 165 | 166 | 167 | 168 | 169 | 170 | 171 | 172 | 173 | 174 | 175 | 176
Raih pahala amal jariyah dengan cara membagikan (share) konten ini kepada yang lainnya. Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam bersabda:
من دَلَّ على خيرٍ فله مثلُ أجرِ فاعلِه
"Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim no. 1893)