{3} Ali ‘Imran / آل عمران | الْقُرْآنُ الْكَرِيْمُ | المائدة / Al-Maidah {5} |
Tafsir Al-Qur’an Surat An-Nisa النساء (Wanita) lengkap dengan tulisan arab latin, arti dan terjemah Bahasa Indonesia. Surah ke 4 Tafsir ayat Ke 155.
فَبِمَا نَقْضِهِمْ مِيثَاقَهُمْ وَكُفْرِهِمْ بِآيَاتِ اللَّهِ وَقَتْلِهِمُ الْأَنْبِيَاءَ بِغَيْرِ حَقٍّ وَقَوْلِهِمْ قُلُوبُنَا غُلْفٌ ۚ بَلْ طَبَعَ اللَّهُ عَلَيْهَا بِكُفْرِهِمْ فَلَا يُؤْمِنُونَ إِلَّا قَلِيلًا ﴿١٥٥﴾
fa bimā naqḍihim mīṡāqahum wa kufrihim bi`āyātillāhi wa qatlihimul-ambiyā`a bigairi ḥaqqiw wa qaulihim qulụbunā gulf, bal ṭaba’allāhu ‘alaihā bikufrihim fa lā yu`minụna illā qalīlā
QS. An-Nisa [4] : 155
Maka (Kami hukum mereka), karena mereka melanggar perjanjian itu, karena kekafiran mereka terhadap keterangan-keterangan Allah, dan karena mereka telah membunuh nabi-nabi tanpa hak (alasan yang benar) dan karena mereka mengatakan, “Hati kami tertutup.” Sebenarnya Allah telah mengunci hati mereka karena kekafirannya, karena itu hanya sebagian kecil dari mereka yang beriman,
Kami melaknat mereka karena mereka melanggar perjanjian, ingkar kepada ayat-ayat Allah yang menunjukan kebenaran para Rasul-Nya, pembunuhan mereka terhadap nab-nabi dengan kezaliman dan pelanggaran, serta ucapan mereka: “Hati kami tertutup sehingga tidak bisa memahami apa yang kamu ucapkan.” Tidak demikian, sebenarnya Allah telah menguncinya rapat-rapat akibat kekufuran mereka, sehingga mereka tidak akan beriman kecuali dengan iman yang sedikit yang tidak bermanfaat bagi mereka.
Di antara dosa-dosa yang mereka lakukan hingga menyebabkan mereka pasti dilaknat, diusir dari rahmat-Nya, dan dijauhkan dari jalan petunjuk, yaitu mereka telah melanggar janji-janji dan ikatan-ikatan yang telah diambil dari mereka, juga karena kekufuran mereka terhadap ayat-ayat Allah, yakni hujah-hujah dan bukti-bukti kekuasaan-Nya serta mukjizat-mukjizat yang mereka saksikan dengan mata kepala sendiri dari tangan para nabi mereka.
Firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى:
…dan mereka membunuh nabi-nabi tanpa (alasan) yang benar.
Karena kejahatan mereka yang luar biasa dan kekurangajaran mereka kepada nabi-nabi Allah, hingga mereka berani membunuh sejumlah nabi dari kalangan mereka.
Firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى:
Hati kami tertutup.
Ibnu Abbas, Mujahid, Sa’id ibnu Jubair, Ikrimah, As-Saddi, Qatadah, dan lain-lainnya mengatakan, “Yang dimaksud dengan gulfun ialah githaun (penutup), yakni hati “kami dalam keadaan tertutup.” Pengertiannya sama dengan ucapan orang-orang musyrik yang disitir oleh firman-Nya:
Mereka berkata, “Hati kami berada dalam tutupan (yang menutupi) apa yang kamu seru kami kepadanya.” (Al Fushilat:5), hingga akhir ayat.
Menurut pendapat lain, makna yang dimaksud ialah mereka mengaku bahwa hati mereka merupakan wadah ilmu yang telah penuh dengan ilmu pengetahuan. Demikianlah menurut riwayat Al-Kalbi, dari Abu Saleh, dari Ibnu Abbas. Hal yang semisal diterangkan di dalam tafsir ayat surat Al-Baqarah.
Firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى:
Bahkan sebenarnya Allah telah mengunci mati hati mereka karena kekafirannya.
Berdasarkan pengertian pertama, seakan-akan mereka beralasan kepada Nabi صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ bahwa hati mereka tidak dapat memahami apa yang dikatakannya karena hati mereka telah terkunci mati dan tertutup. Maka Allah membantah mereka, bahwa hati mereka bahkan telah terkunci mati karena kekufuran mereka sendiri.
Berdasarkan pengertian kedua adalah kebalikan dari pendapat yang pertama tadi dari segala seginya. Pembahasan mengenai hal yang semisal telah dikemukakan di dalam tafsir surat Al-Baqarah.
Firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى:
…karena itu mereka tidak beriman kecuali sebagian kecil dari mereka.
Dengan kata lain, hati mereka terbiasa dengan kekufuran, kezaliman, serta keimanan yang minim sekali.
Dan di antara perkataan mereka adalah; sesungguhnya mereka membunuh al-Masih Isa ‘alaihissalam dan menyalibnya, padahal kenyataannya mereka tidaklah membunuh al-Masih dan tidak pula menyalibnya, akan tetapi orang lain diserupakan dengannya hingga mereka membunuh orang lain tersebut dan menyalibnya. Dan pengakuan mereka bahwa hati mereka tertutup, tidak memahami apa yang dikatakan dan tidak mengerti. Mereka juga menghalangi manusia dari jalan Allah hingga mereka menghalangi manusia dari kebenaran, mengajak manusia kepada apa yang mereka yakini berupa kesesatan dan penyimpangan, dan mereka juga mengambil riba dan barang yang dilarang, padahal Allah telah melarang mereka darinya dan telah menegaskannya. Maka orang-orang yang melakukan perbuatan-perbuatan seperti itu tidaklah aneh bila keluar dari mereka permintaan kepada Rasul Muhammad صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ untuk menurunkan kitab (berbentuk buku) kepada mereka dari langit.
Jalan ini adalah sebaik-baik jalan dalam berdebat dengan lawan yang batil, yaitu bahwa bila terjadi sanggahan yang batil yang membuatnya menjadi syubhat baginya dan bagi orang lain dalam menolak kebenaran, agar ia menjelaskan kondisinya yang licik dan perbuatan-perbuatannya yang keji yang merupakan perkara yang paling jelek darinya. Agar setiap orang mengetahui bahwa sanggahan tersebut berasal dari lembah yang berbahaya, dan bahwasanya sebelum itu telah ada hal-hal lain yang ia jadikan sanggahan.
Demikian juga setiap sanggahan yang mereka utarakan atas kenabian Muhammad صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ, mungkin dapat dilawan dengan yang sama dengannya atau dengan yang lebih kuat darinya pada kenabian orang yang mereka akui beriman kepadanya, agar kejahatan mereka selesai dengan hal tersebut dan kebatilan mereka terputus. Dan setiap hujjah yang mereka tempuh untuk menetapkan kenabian orang yang mereka imani, dan yang serupa dengannya atau yang lebih kuat darinya adalah menunjukkan dan menetapkan kenabian Muhammad صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ.
Dan tatkala maksud dari penyebutan kejelekan-kejelekan mereka oleh Allah itu adalah bantahan, Allah tidak meluaskan penjelasan pada bagian ini, akan tetapi Allah mengisyaratkan ten-tangnya dan mengindikasikan tempat-tempatnya (dalam al-Qur`an), dan sesungguhnya Allah telah meluaskan penjelasannya pada tempat lain yang sesuai untuk diperluas.
Maka kami hukum mereka karena mereka melanggar perjanjian itu, yaitu mereka mengabaikan perintah Allah yang termaktub di dalam kitab taurat, dan karena kekafiran mereka terhadap keterangan-keterangan Allah yang disampaikan oleh para utusan Allah, serta karena mereka telah membunuh nabi-nabi tanpa hak, tanpa alasan yang benar. Mereka membunuh nabi zakaria, nabi yahya dan lain-lainnya. Dan karena mereka mengatakan, hati kami tertutup. Maksudnya hati mereka ditutup oleh Allah, sehingga mereka merasa tidak berdosa disebabkan perbuatan itu. Ucapan yang demikian itu hanya dijadikan alasan oleh mereka. Sebenarnya, Allah telah mengunci hati mereka karena kekafirannya, karena itu hanya sebagian kecil dari mereka yang beriman kepada Allah dan kepada para rasul-Nya tanpa membedakan rasul yang satu dengan lainnyadan kami hukum juga mereka karena kekafiran mereka terhadap isa, mereka tidak percaya bahwa isa adalah utusan Allah, dan tuduhan mereka yang sangat keji yang mengandung kedustaan yang besar terhadap maryam, yaitu menuduhnya berzina padahal telah dibuktikan kesuciannya.
An-Nisa Ayat 155 Arab-Latin, Terjemah Arti An-Nisa Ayat 155, Makna An-Nisa Ayat 155, Terjemahan Tafsir An-Nisa Ayat 155, An-Nisa Ayat 155 Bahasa Indonesia, Isi Kandungan An-Nisa Ayat 155
Tafsir Surat An-Nisa Ayat: 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 | 22 | 23 | 24 | 25 | 26 | 27 | 28 | 29 | 30 | 31 | 32 | 33 | 34 | 35 | 36 | 37 | 38 | 39 | 40 | 41 | 42 | 43 | 44 | 45 | 46 | 47 | 48 | 49 | 50 | 51 | 52 | 53 | 54 | 55 | 56 | 57 | 58 | 59 | 60 | 61 | 62 | 63 | 64 | 65 | 66 | 67 | 68 | 69 | 70 | 71 | 72 | 73 | 74 | 75 | 76 | 77 | 78 | 79 | 80 | 81 | 82 | 83 | 84 | 85 | 86 | 87 | 88 | 89 | 90 | 91 | 92 | 93 | 94 | 95 | 96 | 97 | 98 | 99 | 100 | 101 | 102 | 103 | 104 | 105 | 106 | 107 | 108 | 109 | 110 | 111 | 112 | 113 | 114 | 115 | 116 | 117 | 118 | 119 | 120 | 121 | 122 | 123 | 124 | 125 | 126 | 127 | 128 | 129 | 130 | 131 | 132 | 133 | 134 | 135 | 136 | 137 | 138 | 139 | 140 | 141 | 142 | 143 | 144 | 145 | 146 | 147 | 148 | 149 | 150 | 151 | 152 | 153 | 154 | 155 | 156 | 157 | 158 | 159 | 160 | 161 | 162 | 163 | 164 | 165 | 166 | 167 | 168 | 169 | 170 | 171 | 172 | 173 | 174 | 175 | 176
Raih pahala amal jariyah dengan cara membagikan (share) konten ini kepada yang lainnya. Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam bersabda:
من دَلَّ على خيرٍ فله مثلُ أجرِ فاعلِه
"Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim no. 1893)