{3} Ali ‘Imran / آل عمران | الْقُرْآنُ الْكَرِيْمُ | المائدة / Al-Maidah {5} |
Tafsir Al-Qur’an Surat An-Nisa النساء (Wanita) lengkap dengan tulisan arab latin, arti dan terjemah Bahasa Indonesia. Surah ke 4 Tafsir ayat Ke 163.
۞ إِنَّا أَوْحَيْنَا إِلَيْكَ كَمَا أَوْحَيْنَا إِلَىٰ نُوحٍ وَالنَّبِيِّينَ مِنْ بَعْدِهِ ۚ وَأَوْحَيْنَا إِلَىٰ إِبْرَاهِيمَ وَإِسْمَاعِيلَ وَإِسْحَاقَ وَيَعْقُوبَ وَالْأَسْبَاطِ وَعِيسَىٰ وَأَيُّوبَ وَيُونُسَ وَهَارُونَ وَسُلَيْمَانَ ۚ وَآتَيْنَا دَاوُودَ زَبُورًا ﴿١٦٣﴾
innā auḥainā ilaika kamā auḥainā ilā nụḥiw wan-nabiyyīna mim ba’dih, wa auḥainā ilā ibrāhīma wa ismā’īla wa is-ḥāqa wa ya’qụba wal-asbāṭi wa ‘īsā wa ayyụba wa yụnusa wa hārụna wa sulaimān, wa ātainā dāwụda zabụrā
QS. An-Nisa [4] : 163
Sesungguhnya Kami mewahyukan kepadamu (Muhammad) sebagaimana Kami telah mewahyukan kepada Nuh dan nabi-nabi setelahnya, dan Kami telah mewahyukan (pula) kepada Ibrahim, Ismail, Ishak, Yakub dan anak cucunya; Isa, Ayyub, Yunus, Harun dan Sulaiman. Dan Kami telah memberikan Kitab Zabur kepada Dawud.
Sesungguhnya Kami telah mewahyukan kepadamu wahai Rasul agar kamu menyampaikan risalah sebagaimana kami telah mewahyukan kepada Nuh dan Nabi-nabi sesudahnya. Kami juga telah mewahyukan kepada Ibrahim, Ismail, Ishaq, Ya’qub dan Asbath, mereka adalah para nabi dari anak keturunan Ya’qub yang tersebar pada kabilah Bani Israil yang dua belas dari anak turunnya Ya’qub, Isa, Ayyub, Yunus, Harun, Sulaiman. Dan Kami memberikan Zabur kepada Dawud, dan Zabur adalah lembaran kitab yang tertulis.
Muhammad ibnu Ishaq meriwayatkan dari Muhammad ibnu Abu Muhammad, dari Ikrimah atau Sa’id ibnu Jubair, dari Ibnu Abbas yang mengatakan bahwa Sakan dan Addi ibnu Zaid bertanya, “Hai Muhammad, kami tidak mengetahui bahwa Allah menurunkan suatu kitab kepada manusia sesudah Musa.” Maka Allah menurunkan ayat ini berkenaan dengan ucapan kedua orang Yahudi itu, yaitu firman-Nya:
Sesungguhnya Kami telah memberikan wahyu kepadamu sebagaimana Kami telah memberikan wahyu kepada Nuh dan nabi-nabi yang sesudahnya.
Ibnu Jarir mengatakan, telah menceritakan kepada kami Al-Haris, telah menceritakan kepada kami Abdul Aziz, telah menceritakan kepada kami Abu Ma’syar, dari Muhammad ibnu Ka’b Al-Qurazi yang menceritakan bahwa Allah menurunkan firman-Nya:
Ahli Kitab meminta kepadamu agar kamu menurunkan kepada mereka sebuah kitab dari langit. (An Nisaa:153)
sampai dengan firman-Nya:
dan tuduhan mereka terhadap Maryam dengan kedustaan besar (zina). (An Nisaa:156)
Muhammad ibnu Ka’b Al-Qurazi melanjutkan kisahnya, bahwa ketika Nabi صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ membacakan ayat-ayat tersebut kepada mereka (orang-orang Yahudi) dan memberitahukan kepada mereka perihal sepak terjang mereka yang jahat itu, maka mereka mengingkari semua kitab yang diturunkan oleh Allah, lalu mengatakan, “Allah sama sekali tidak pernah menurunkan sesuatu pun kepada manusia, baik Musa, atau Isa, ataupun nabi lainnya.” Maka Nabi صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ berdiri, kemudian bersabda, “Juga tidak kepada seorang pun?” Maka Allah menurunkan firman-Nya:
Dan mereka tidak menghormati Allah dengan penghormatan yang semestinya di kala mereka berkata, “Allah tidak menurunkan sesuatu pun kepada manusia.” (Al An’am:91)
Akan tetapi, apa yang diceritakan oleh Muhammad ibnu Ka’b Al-Qurazi ini masih perlu dipertimbangkan. Karena sesungguhnya ayat dalam surat Al-An’am ini adalah Makkiyyah, sedangkan ayat yang ada di dalam surat An-Nisa adalah Madaniyyah, merupakan bantahan terhadap mereka ketika mereka meminta kepada Nabi صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ agar menurunkan sebuah kitab dari langit. Maka Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى berfirman:
Maka sesungguhnya mereka telah meminta kepada Musa yang lebih besar dari itu. (An Nisaa:153)
Selanjutnya Allah menyebutkan perbuatan-perbuatan mereka yang memalukan dan penuh dengan keaiban, serta apa yang telah mereka lakukan di masa silam dan masa sekarang, yaitu berupa kedustaan dan kebohongan. Lalu Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى menyebutkan bahwa Dia telah menurunkan wahyu kepada hamba dan Rasul-Nya, yaitu Nabi Muhammad صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ, sebagaimana Dia telah menurunkan wahyu kepada nabi-nabi terdahulu. Untuk itu Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى berfirman:
Sesungguhnya Kami telah memberikan wahyu kepadamu sebagaimana Kami telah memberikan wahyu kepada Nuh dan nabi-nabi yang sesudahnya. sampai dengan firman-Nya: Dan Kami berikan Zabur kepada Daud.
Zabur adalah nama kitab yang diturunkan oleh Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى kepada Nabi Daud a.s. Kami akan menguraikan riwayat masing-masing nabi tersebut pada kisah-kisah mereka dalam surat Al-Anbiya, insya Allah, hanya kepada Allah kami percaya dan berserah diri.
Tafsir Ayat:
Allah جَلَّ جَلالُهُ memberitakan bahwa Dia telah mewahyukan kepada hamba dan RasulNya Muhammad صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ, syariat yang agung dan berita-berita yang benar yang tidak Dia wahyukan kepada nabi-nabi tersebut. Ini menunjukkan beberapa faidah:
– Bahwasanya Muhammad جَلَّ جَلالُهُ bukanlah rasul yang pertama, akan tetapi Allah telah mengutus sebelumnya rasul-rasul yang banyak jumlah dan bilangannya. Maka merasa aneh dan heran kepada kerasulan beliau sama sekali tidak memiliki sandaran, kecuali hanya kebodohan dan keingkaran.
– Bahwa Allah telah mewahyukan kepadanya sama seperti mewahyukan kepada rasul-rasul tersebut berupa pokok-pokok dasar dan keadilan yang mereka sepakati, dan bahwa sebagian dari mereka membenarkan sebagian yang lain, dan sebagian lain sesuai dengan sebagian yang lain.
+ Bahwa Muhammad itu adalah sama dengan rasul-rasul terdahulu, agar orang menganggapnya sebagai salah seorang dari saudara-saudaranya dari para Rasul, dakwahnya adalah dakwah mereka, akhlak mereka sama, sumber mereka satu, tujuan mereka satu, dan mereka tidak ditemani oleh orang-orang yang bodoh, pendusta dan tidak juga raja-raja yang zhalim.
+ Bahwa dalam penyebutan rasul-rasul tersebut dan pengungkapan mereka menunjukkan pujian terhadap mereka, sanjungan yang jujur buat mereka, penjelasan akan kondisi mereka, yang akan membuat kaum Mukminin bertambah imannya kepada mereka, kecintaan kepada mereka, mengikuti petunjuk mereka, mencontoh sunnah mereka dan mengetahui hak-hak mereka, dan hal itu sebagai suatu landasan dari Firman Allah,
سَلامٌ عَلَى نُوحٍ فِي الْعَالَمِينَ
“Kesejahteraan dilimpahkan atas Nuh di seluruh alam.” (QS. Ash-Shaffat: 79) dan,
سَلامٌ عَلَى إِبْرَاهِيمَ
“Kesejahteraan dilimpahkan atas Ibrahim.” (QS. Ash-Shaffat: 109).
Kemudian,
سَلامٌ عَلَى مُوسَى وَهَارُونَ
“Kesejahteraan dilimpahkan atas Musa dan Harun.” (QS. Ash-Shaffat: 120) juga,
سَلامٌ عَلَى إِلْ يَاسِينَ * إِنَّا كَذَلِكَ نَجْزِي الْمُحْسِنِينَ
“Kesejahteraan dilimpahkan atas Ilyas. Sesungguhnya demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik.” (QS. Ash-Shaffat: 130-131).
Setiap pelaku kebaikan mendapatkan pujian yang baik di antara makhluk sesuai dengan kebaikannya, dan para rasul khususnya mereka-mereka itu ditempatkan pada tingkatan-tingkatan tertinggi dari kebaikan.
Dan setelah Allah menyebutkan tentang kebersamaan mereka dalam (menerima dan menyampaikan) wahyuNya, Allah menyebutkan pengkhususan sebagian dari mereka, maka Allah menyebutkan bahwa Allah memberikan Zabur kepada Dawud ‘alaihissalam, yaitu sebuah kitab yang dikenal dengan al-Mazbur, di mana Allah mengistimewakan Dawud ‘alaihissalam dengannya disebabkan oleh keutamaan dan kemuliaannya, dan bahwa Allah berbicara dengan Musa ‘alaihissalam (secara langsung), artinya secara lisan darinya kepada Musa ‘alaihissalam tanpa ada perantara hingga beliau terkenal dengan hal tersebut di seluruh alam, hingga dikatakan bahwa Musa ‘alaihissalam adalah Kalimurrahman.
Sesungguhnya kami, melalui malaikat-malaikat kami, telah mewahyukan kepadamu, wahai nabi Muhammad, sebagaimana kami telah mewahyukan kepada nuh, yaitu rasul yang pertama, dan nabi-nabi yang diutus setelahnya, dan kami telah mewahyukan pula kepada ibrahim yang digelari bapak dari para nabi, ismail, putra ibrahim yang merupakan kakek buyut nabi Muhammad, dan ishak, putra ibrahim yang merupakan kakek bani israil, selanjutnya kepada putra ishak yaitu yakub dan nabi-nabi yang merupakan anak cucunya, dan kami mewahyukan kepada isa, nabi yang terakhir dari anak cucu yakub, dan kami telah mewahyukan kepada ayyub, yunus, harun, dan sulaiman, dan kami telah menganugerahkan kitab zabur kepada dawuddan di antara para rasul itu ada beberapa rasul yang sungguh telah kami kisahkan mereka kepadamu sebelumnya, yakni sebelum turun ayat ini, dan ada beberapa rasul yang lain yang tidak kami kisahkan mereka kepadamu. Dan kepada musa, Allah berfirman langsung atau secara bertahap sesuai kemaslahatan dan kebutuhan umatnya.
An-Nisa Ayat 163 Arab-Latin, Terjemah Arti An-Nisa Ayat 163, Makna An-Nisa Ayat 163, Terjemahan Tafsir An-Nisa Ayat 163, An-Nisa Ayat 163 Bahasa Indonesia, Isi Kandungan An-Nisa Ayat 163
Tafsir Surat An-Nisa Ayat: 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 | 22 | 23 | 24 | 25 | 26 | 27 | 28 | 29 | 30 | 31 | 32 | 33 | 34 | 35 | 36 | 37 | 38 | 39 | 40 | 41 | 42 | 43 | 44 | 45 | 46 | 47 | 48 | 49 | 50 | 51 | 52 | 53 | 54 | 55 | 56 | 57 | 58 | 59 | 60 | 61 | 62 | 63 | 64 | 65 | 66 | 67 | 68 | 69 | 70 | 71 | 72 | 73 | 74 | 75 | 76 | 77 | 78 | 79 | 80 | 81 | 82 | 83 | 84 | 85 | 86 | 87 | 88 | 89 | 90 | 91 | 92 | 93 | 94 | 95 | 96 | 97 | 98 | 99 | 100 | 101 | 102 | 103 | 104 | 105 | 106 | 107 | 108 | 109 | 110 | 111 | 112 | 113 | 114 | 115 | 116 | 117 | 118 | 119 | 120 | 121 | 122 | 123 | 124 | 125 | 126 | 127 | 128 | 129 | 130 | 131 | 132 | 133 | 134 | 135 | 136 | 137 | 138 | 139 | 140 | 141 | 142 | 143 | 144 | 145 | 146 | 147 | 148 | 149 | 150 | 151 | 152 | 153 | 154 | 155 | 156 | 157 | 158 | 159 | 160 | 161 | 162 | 163 | 164 | 165 | 166 | 167 | 168 | 169 | 170 | 171 | 172 | 173 | 174 | 175 | 176
Raih pahala amal jariyah dengan cara membagikan (share) konten ini kepada yang lainnya. Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam bersabda:
من دَلَّ على خيرٍ فله مثلُ أجرِ فاعلِه
"Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim no. 1893)