{3} Ali ‘Imran / آل عمران | الْقُرْآنُ الْكَرِيْمُ | المائدة / Al-Maidah {5} |
Tafsir Al-Qur’an Surat An-Nisa النساء (Wanita) lengkap dengan tulisan arab latin, arti dan terjemah Bahasa Indonesia. Surah ke 4 Tafsir ayat Ke 170.
يَا أَيُّهَا النَّاسُ قَدْ جَاءَكُمُ الرَّسُولُ بِالْحَقِّ مِنْ رَبِّكُمْ فَآمِنُوا خَيْرًا لَكُمْ ۚ وَإِنْ تَكْفُرُوا فَإِنَّ لِلَّهِ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ ۚ وَكَانَ اللَّهُ عَلِيمًا حَكِيمًا ﴿١٧٠﴾
yā ayyuhan-nāsu qad jā`akumur-rasụlu bil-ḥaqqi mir rabbikum fa āminụ khairal lakum, wa in takfurụ fa inna lillāhi mā fis-samāwāti wal-arḍ, wa kānallāhu ‘alīman ḥakīmā
QS. An-Nisa [4] : 170
Wahai manusia! Sungguh, telah datang Rasul (Muhammad) kepadamu dengan (membawa) kebenaran dari Tuhanmu, maka berimanlah (kepadanya), itu lebih baik bagimu. Dan jika kamu kafir, (itu tidak merugikan Allah sedikit pun) karena sesungguhnya milik Allah-lah apa yang di langit dan di bumi. Allah Maha Mengetahui, Mahabijaksana.
Wahai manusia, telah datang kepada kalian utusan Kami Muhammad dengan membawa Islam sebagai agama yang benar dari Rabb kalian, maka benarkanlah dia dan berimanlah kepadanya, karena beriman kepadanya adalah lebih baik bagi kalian. Namun bila kalian tetap bersikukuh diatas kekufuran kalian, maka sesungguhnya Allah tidak membutuhkan kalian dan iman kalian, karena Dia adalah pemilik apa yang ada di langit dan dibumi. Allah Maha Mengetahui kata-kata dan perbuatan-perbuatan kalian, Maha Bijaksana dalam peletakan syariat dan perintah-Nya. Bila langit dan bumi telah tunduk kepada Allah secara kauniyah qadariyah sama dengan makhluk-makhluk-Nya yang lain, maka kalian lebih patut untuk beriman kepada Allah dan Rasul-Nya Muhammad dan Al Qur’an yang Dia turunkan kepadanya. Dan hendaknya kalian patuh kepada semua itu secara syar i sehingga seluruh alam raya ini tunduk kepada-Nya secara syar’i dan qadari. Ayat ini merupakan dalil keumuman nubuwah dan risalah Muhammad.
Firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى:
Wahai manusia, sesungguhnya telah datang Rasul (Muhammad) itu kepada kalian dengan (membawa) kebenaran dari Tuhan kalian, maka berimanlah kalian, itulah yang lebih baik bagi kalian.
Telah datang Nabi Muhammad صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ kepada kalian dengan membawa hidayah, agama yang hak, dan keterangan yang memuaskan dari Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى Karena itu, berimanlah kalian kepada apa yang didatangkannya kepada kalian dan ikutilah dia, niscaya hal itu baik bagi kalian.
Kemudian Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى berfirman:
Dan jika kalian kafir, (maka kekafiran itu tidak merugikan sedikit pun kepada Allah), karena sesungguhnya apa yang di langit dan di bumi itu adalah kepunyaan Allah. (An Nisaa:170)
Dengan kata lain, Dia tidak memerlukan kalian dan iman kalian, dan Dia tidak terkena mudarat karena kekafiran kalian. Perihalnya sama dengan makna ayat lain, yaitu firman-Nya:
Dan Musa berkata, “Jika kalian dan orang-orang yang ada di muka bumi semuanya kafir, maka sesungguhnya Allah Mahakaya lagi Maha Terpuji. (Ibrahim:8)
Dalam firman selanjutnya disebutkan:
Dan adalah Allah Maha Mengetahui.
terhadap orang yang berhak memperoleh hidayah dari kalian, maka Dia memberinya hidayah, dan terhadap orang yang berhak mendapat kesesatan, lalu Dia menyesatkannya.
lagi Mahabijaksana. (An Nisaa:170) Yaitu dalam semua ucapan, perbuatan, syariat dan takdir-Nya.
Tafsir Ayat:
Allah جَلَّ جَلالُهُ memerintahkan seluruh manusia agar beriman kepada hamba dan RasulNya, Muhammad صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ, dan Allah menyebutkan sebab diharuskannya beriman kepadanya dan manfaat dari beriman kepadanya, serta kemudharatan yang akan didapatkan dengan tidak beriman kepadanya.
Adapun sebab yang mengharuskan untuk beriman kepadanya adalah, kabar Allah bahwa ia datang kepada mereka dengan membawa kebenaran. Artinya, kedatangannya itu sendiri adalah suatu kebenaran dan apa yang dibawanya berupa syariat adalah kebenaran. Seorang yang berakal akan mengetahui bahwa tetapnya orang dalam kejahilan mereka sebenarnya mereka bingung dalam kekufuran mereka dan terus didera kebimbangan. Dan risalah telah terputus dari mereka dan tidak sesuai dengan hikmah Allah dan rahmatNya.
Di antara hikmah dan rahmatNya yang agung adalah mengutus Rasul kepada kaum mereka sendiri agar mengajarkan kepada mereka petunjuk dari kesesatan, dan penyimpangan dari jalan yang lurus. Maka dengan hanya memandang pada kerasulannya merupakan sebuah dalil yang kuat akan kebenaran kenabiannya. Demikian juga memperhatikan apa yang dibawa olehnya berupa syariat yang agung dan jalan yang lurus. Di sana terdapat berita-berita tentang hal-hal ghaib yang telah lampau dan yang akan datang, dan kabar tentang Allah dan Hari Akhir yang tidak mungkin diketahui kecuali dengan wahyu maupun kerasulan. Juga terdapat perintah kepada segala kebaikan, keshalihan, kematangan, keadilan, berbuat baik, kejujuran, berbakti, silaturahim, dan akhlak yang terpuji. Dan juga berupa larangan dari kejahatan, kerusakan, kezhaliman, melampaui batas, akhlak yang jelek, berdusta, dan durhaka, yang secara pasti dan sangat meyakinkan bahwa datangnya dari Allah جَلَّ جَلالُهُ. Dan setiap kali ilmu seorang hamba bertambah karenanya, akan bertambah pula keimanan dan keyakinannya. Maka inilah sebab yang mendorong kepada keimanan.
Adapun manfaat keimanan, Allah telah mengabarkan bahwa hal itu lebih baik لَكُمْ “bagi kalian.” Baik adalah lawan dari buruk. Maka iman lebih baik bagi kaum Mukminin pada tubuh, hati, jiwa mereka, dunia, dan akhirat mereka. Yang demikian itu karena pengaruh yang diakibatkan olehnya, berupa kemaslahatan maupun manfaat. Setiap balasan yang segera atau tertunda, adalah buah dari keimanan. Kemenangan, petunjuk, ilmu, amal shalih, kebahagiaan, kesenangan, dan surga dan apa yang terkandung di dalamnya berupa kenikmatan, semua itu adalah sebab dari Iman, sebagaimana kesengsaraan duniawi dan ukhrawi adalah karena tidak adanya keimanan atau kurangnya Iman.
Sedangkan mudharat karena tidak beriman kepada beliau جَلَّ جَلالُهُ, akan diketahui dari perkara yang berlawanan dengan akibat dari beriman kepadanya, dan bahwa seorang hamba itu tidaklah memudharatkan kecuali dirinya sendiri. Allah جَلَّ جَلالُهُ tidak membutuhkan dirinya, karena kemaksiatan seorang pelaku maksiat tidaklah akan memudharatkanNya. Karena itulah Allah berfirman, فَإِنَّ لِلَّهِ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَالأرْضِ “Karena sesungguhnya apa yang di langit dan di bumi itu adalah kepunyaan Allah.” Maksudnya, seluruhnya adalah ciptaan-Nya, kerajaanNya, dan di bawah pengaturan dan pengelolaanNya.
وَكَانَ اللَّهُ عَلِيمًا “Dan Allah Maha Mengetahui” akan segala sesuatu, حَكِيمًا “lagi Mahabijaksana” dalam penciptaan dan perintahNya. Dia-lah Yang Maha Mengetahui orang yang berhak mendapatkan petunjuk dan kesesatan, Mahabijaksana dalam memberikan petunjuk dan kesesatan pada tempatnya masing-masing.
Wahai manusia! sungguh telah datang rasul, yaitu nabi Muhammad, kepadamu dengan membawa tuntunan kitab suci Al-Qur’an yang mengandung kebenaran dari tuhanmu, maka berimanlah kepadanya dengan iman yang benar, sesungguhnya keimanan itu lebih baik bagimu. Dan jika kamu kafir kepada Allah dan rasul-Nya, kekafiranmu itu tidak merugikan Allah sedikit pun, karena sesungguhnya milik Allah-lah apa yang di langit dan di bumi. Allah maha mengetahui siapa yang taat dan siapa yang durhaka dari hamba-Nya, mahabijaksana dengan memperlakukan hamba-Nya sesuai dengan amal perbuatannyasetelah mengajak seluruh manusia untuk beriman, ayat ini menyeru kepada ahli kitab yang pada ayat-ayat lalu dilukiskan telah melampaui batas dalam kepercayaan mereka. Orang-orang nasrani melampaui batas dalam kepercayaan mereka karena menuhankan nabi isa dan orang-orang yahudi melampaui batas karena menuduh nabi isa sebagai pendusta. Kepada ahli kitab yang melampaui batas itu, ayat ini diarahkan. Wahai ahli kitab! janganlah kamu melampaui batas kewajaran yang ditetapkan oleh akal dan agama dalam melaksanakan agamamu, dan janganlah kamu mengatakan terhadap Allah kecuali yang benar. Jangan mengatakan bahwa isa adalah tuhan atau anak tuhan sebagaimana yang dikatakan oleh orang-orang nasrani, dan jangan pula mengatakan bahwa isa adalah pendusta sebagaimana dikatakan oleh orang-orang yahudi. Sungguh, al-masih isa putra maryam itu adalah utusan Allah dan yang diciptakan dengan kalimat-Nya, yaitu dengan kalimat kun (jadilah) yang menunjukkan kepada kehendaknya dan kekuasaan-Nya dalam menciptakan nabi isa, yang disampaikan-Nya kalimat itu kepada maryam, dan dengan roh dari-Nya, yang ditiupkan dengan perintah-Nya. Maka berimanlah kepada Allah dan rasul-rasul-Nya, termasuk beriman kepada nabi Muhammad, dan janganlah kamu mengatakan, yakni percaya bahwa tuhan itu tiga. Berhentilah dari mengatakan ucapan itu. Yang demikian itu lebih baik bagimu. Sesungguhnya Allah tuhan yang maha esa, tiada sekutu baginya, mahasuci dia dari anggapan mempunyai anak, sebab jika demikian berarti ia butuh kepada sesuatu, padahal milik-Nyalah apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi. Dan cukuplah Allah sebagai pelindung yang melindungi dan memelihara kamu semua.
An-Nisa Ayat 170 Arab-Latin, Terjemah Arti An-Nisa Ayat 170, Makna An-Nisa Ayat 170, Terjemahan Tafsir An-Nisa Ayat 170, An-Nisa Ayat 170 Bahasa Indonesia, Isi Kandungan An-Nisa Ayat 170
Tafsir Surat An-Nisa Ayat: 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 | 22 | 23 | 24 | 25 | 26 | 27 | 28 | 29 | 30 | 31 | 32 | 33 | 34 | 35 | 36 | 37 | 38 | 39 | 40 | 41 | 42 | 43 | 44 | 45 | 46 | 47 | 48 | 49 | 50 | 51 | 52 | 53 | 54 | 55 | 56 | 57 | 58 | 59 | 60 | 61 | 62 | 63 | 64 | 65 | 66 | 67 | 68 | 69 | 70 | 71 | 72 | 73 | 74 | 75 | 76 | 77 | 78 | 79 | 80 | 81 | 82 | 83 | 84 | 85 | 86 | 87 | 88 | 89 | 90 | 91 | 92 | 93 | 94 | 95 | 96 | 97 | 98 | 99 | 100 | 101 | 102 | 103 | 104 | 105 | 106 | 107 | 108 | 109 | 110 | 111 | 112 | 113 | 114 | 115 | 116 | 117 | 118 | 119 | 120 | 121 | 122 | 123 | 124 | 125 | 126 | 127 | 128 | 129 | 130 | 131 | 132 | 133 | 134 | 135 | 136 | 137 | 138 | 139 | 140 | 141 | 142 | 143 | 144 | 145 | 146 | 147 | 148 | 149 | 150 | 151 | 152 | 153 | 154 | 155 | 156 | 157 | 158 | 159 | 160 | 161 | 162 | 163 | 164 | 165 | 166 | 167 | 168 | 169 | 170 | 171 | 172 | 173 | 174 | 175 | 176
Raih pahala amal jariyah dengan cara membagikan (share) konten ini kepada yang lainnya. Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam bersabda:
من دَلَّ على خيرٍ فله مثلُ أجرِ فاعلِه
"Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim no. 1893)