{4} An-Nisa / النساء | الْقُرْآنُ الْكَرِيْمُ | الأنعام / Al-An’am {6} |
Tafsir Al-Qur’an Surat Al-Maidah المائدة (Jamuan (Hidangan Makanan)) lengkap dengan tulisan arab latin, arti dan terjemah Bahasa Indonesia. Surah ke 5 Tafsir ayat Ke 11.
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اذْكُرُوا نِعْمَتَ اللَّهِ عَلَيْكُمْ إِذْ هَمَّ قَوْمٌ أَنْ يَبْسُطُوا إِلَيْكُمْ أَيْدِيَهُمْ فَكَفَّ أَيْدِيَهُمْ عَنْكُمْ ۖ وَاتَّقُوا اللَّهَ ۚ وَعَلَى اللَّهِ فَلْيَتَوَكَّلِ الْمُؤْمِنُونَ ﴿١١﴾
yā ayyuhallażīna āmanużkurụ ni’matallāhi ‘alaikum iż hamma qaumun ay yabsuṭū ilaikum aidiyahum fa kaffa aidiyahum ‘angkum, wattaqullāh, wa ‘alallāhi falyatawakkalil-mu`minụn
QS. Al-Maidah [5] : 11
Wahai orang-orang yang beriman! Ingatlah nikmat Allah (yang diberikan) kepadamu, ketika suatu kaum bermaksud hendak menyerangmu dengan tangannya, lalu Allah menahan tangan mereka dari kamu. Dan bertakwalah kepada Allah, dan hanya kepada Allah-lah hendaknya orang-orang beriman itu bertawakal.
Wahai orang-orang yang membenarkan Allah dan Rasul-Nya dan mengamalkan syariat-Nya, ingatlah nikmat keamanan yang Allah limpahkan kepada kalian dan disusupkannya rasa takut ke dalam hati musuh-musuh kalian yang hendak mencelakai kalian, lalu Allah memalingkan mereka dari kalian, dan menggagalkan apa yang mereka inginkan terhadap kalian. Bertakwalah kalian kepada Allah dan takutlah kepada-Nya. Bertawakallah kalian hanya kepada Allah semata dalam segala urusan kalian, baik urusan agama maupun dunia, percayalah kepada pertolongan dan bantuan-Nya.
Al-Aufi meriwayatkan dari Ibnu Abbas sehubungan dengan firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى:
Hai orang-orang yang beriman, ingatlah kalian akan nikmat Allah (yang diberikan-Nya) kepada kalian, di waktu suatu kaum bermaksud hendak memanjangkan tangannya kepada kalian (untuk berbuat jahat), maka Allah menahan tangan mereka dari kalian.
Demikian itu karena ada suatu kaum dari kalangan orang-orang Yahudi membuat suatu jamuan makan untuk Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ dan para sahabatnya dengan maksud hendak membunuh mereka semua. Maka Allah menurunkan wahyu kepada Nabi-Nya yang memberitahukan perihal rencana kaum Yahudi itu. Maka Nabi صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ tidak datang ke jamuan makan itu dan hanya memerintahkan kepada para sahabat untuk mendatanginya. Maka mereka datang ke jamuan makan tersebut. Demikianlah menurut riwayat Ibnu Abu Hatim.
Abu Malik mengatakan bahwa ayat ini diturunkan berkenaan dengan Ka’b ibnul Asyraf (pemimpin Yahudi) dan teman-temannya ketika mereka bermaksud melakukan pengkhianatan terhadap Nabi Muhammad صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ dan para sahabatnya, hal ini mereka rencanakan di rumah Ka’b ibnul Asyraf. Demikianlah menurut riwayat Ibnu Abu Hatim.
Muhammad ibnu Ishaq ibnu Yasar, Mujahid, dan Ikrimah serta lain-lainnya yang bukan hanya seorang mengatakan bahwa ayat ini diturunkan berkenaan dengan orang-orang Bani Nadir ketika mereka bermaksud menimpakan batu penggilingan gandum ke tubuh Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ manakala Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ datang kepada mereka meminta bantuan berkenaan dengan diat orang-orang Amiriyin. Mereka menyerahkan tugas ini kepada Amr ibnu Jahsy ibnu Ka’b untuk melakukannya, dan mereka memerintahkan kepadanya apabila Nabi صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ telah duduk di bawah tembok dan mereka berkumpul menemuinya, hendaknya Amr menjatuhkan batu penggilingan gandum itu dari atas tembok tersebut. Maka Allah memperlihatkan kepada Nabi صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ makar jahat mereka itu. Akhirnya Nabi صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ kembali lagi ke Madinah, diikuti oleh para sahabatnya. Berkenaan dengan peristiwa tersebut turunlah ayat ini, yaitu firman-Nya:
Firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى:
…dan hanya kepada Allah sajalah orang-orang mukmin itu bertawakal.
Yaitu barang siapa yang bertawakal kepada Allah, niscaya Allah akan menutupi semua yang menjadi kesusahannya dan memeliharanya dari kejahatan manusia serta melindunginya. Kemudian Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ memerintahkan agar para sahabat berangkat memerangi mereka. Akhirnya pasukan kaum muslim mengepung mereka dan mengalahkan mereka serta mengusirnya.
Tafsir Ayat:
Allah mengingatkan hamba-hambaNya, kaum Mukminin dengan nikmat-nikmatNya yang besar, dan mengajak mereka untuk mengingatnya dengan hati dan ucapan. Dan bahwasanya sebagaimana mereka menganggap pembunuhan terhadap musuh, merampas hartanya, negerinya dan menawannya sebagai nikmat, maka hendaknya mereka menganggap kenikmatanNya kepada mereka dalam bentuk ditahannya tangan-tangan jahat menjamah mereka dan digagalkannya tipu daya musuh-musuh menimpa mereka, juga sebagai nikmat. Karena para musuh telah berniat melakukan sesuatu dan mereka mengira mereka mampu melakukannya, jika mereka tidak mampu mewujudkan itu terhadap orang-orang Mukmin maka itu adalah pertolongan Allah kepada hamba-hambaNya yang beriman; yang mana mereka selayaknya bersyukur kepada Allah atas itu, dan menyembahNya dan mengingatNya.
Ini mencakup siapa pun yang berniat jahat kepada orang-orang Mukmin, baik itu kafir, munafik atau pembangkang, di mana Allah menahan keburukannya dari orang-orang Mukmin, maka itu masuk di dalam ayat ini.
Kemudian Allah memerintahkan mereka melakukan sesuatu yang membantu mereka meraih kemenangan atas musuh mereka dan dalam segala urusan mereka, maka Dia berfirman,وَعَلَى اللَّهِ فَلْيَتَوَكَّلِ الْمُؤْمِنُونَ “Dan hendaknya hanya kepada Allah sajalah orang-orang Mukmin itu harus bertawakal,” yakni berpegang kepadaNya dalam mendatangkan kebaikan agama dan dunia dan berlepas diri (dari hanya berpedoman pada) daya dan kekuatan mereka. Hendaklah mereka percaya sepenuhnya kepada Allah dalam meraih harapan. Dan tawakal seorang hamba adalah sesuai dengan kadar imannya dan ia termasuk kewajiban hati yang disepakati.
Ayat ini sekali lagi mengingatkan orang-orang beriman agar mensyukuri anugerah keselamatan dari gangguan musuh. Wahai orangorang yang beriman! ingatlah nikmat Allah yang dianugerahkan kepadamu, ketika suatu kaum, yakni orang-orang kafir mekah dan orangorang yahudi bani naa’ir, bermaksud hendak menyerangmu dengan tangannya untuk membunuhmu dan para sahabat yang bersamamu dengan cara yang licik, lalu Allah menahan tangan mereka dari kamu sehingga mereka tidak dapat melaksanakan niatnya berbuat jahat kepadamu. Dan bertakwalah kepada Allah pada setiap waktu dan dalam segala keadaan, dan hanya kepada Allah-lah, tidak kepada selain-Nya, hendaknya orang-orang beriman itu bertawakal, menyerahkan segala keputusan kepada Allah yang memutuskan segala sesuatu sesuai ilmu-Nya yang mahaluas dan kekuasaan-Nya yang mahabesar. Setelah mengingatkan orang-orang yang beriman agar senantiasa melaksanakan kewajiban dan mensyukuri nikmat yang dianugerahkan Allah kepada mereka, pada ayat ini diingatkan sikap dan perilaku ahli kitab terhadap perjanjian-perjanjian mereka dengan Allah, agar orang-orang yang beriman tidak mengalami apa yang menimpa ahli kitab itu. Dan sungguh, Allah telah mengambil perjanjian dari bani israil, sebagaimana kami telah mengambil perjanjian pula dari kamu, wahai kaum muslim, dan kami telah mengangkat dengan mengutus nabi musa untuk memilih dua belas orang pemimpin di antara mereka yang bertugas membimbing mereka. Jumlah itu ditentukan sesuai dengan jumlah suku-suku bani israil pada masa itu. Dan Allah berfirman kepada bani israil, aku bersamamu, senantiasa melindungi dan menolong kamu, jika kamu memenuhi perjanjianmu dengan-ku. Bagian selanjutnya dari ayat ini menyebutkan sebagian dari tugas-tugas yang dibebankan kepada mereka. Sungguh, jika kamu melaksanakan salat dengan baik dan benar sesuai dengan syarat-syarat dan rukunnya, dan menunaikan dengan sempurna kewajiban zakat serta beriman kepada rasul-rasul-ku seluruhnya, dan kamu bantu mereka, kamu dukung dengan dukungan yang kuat dari gangguan orang-orang yang memusuhinya, dan kamu pinjamkan kepada Allah pinjaman yang baik dengan bersedekah dan berinfak di jalan Allah, pasti akan aku hapus kesalahan-kesalahanmu, dan pasti akan aku masukkan ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai. Tetapi barang siapa kafir di antaramu dengan melanggar perjanjian dengan-ku setelah itu, yakni setelah diikatnya perjanjian itu, maka sesungguhnya dia telah tersesat dari jalan yang lurus.
Al-Maidah Ayat 11 Arab-Latin, Terjemah Arti Al-Maidah Ayat 11, Makna Al-Maidah Ayat 11, Terjemahan Tafsir Al-Maidah Ayat 11, Al-Maidah Ayat 11 Bahasa Indonesia, Isi Kandungan Al-Maidah Ayat 11
Tafsir Surat Al-Maidah Ayat: 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 | 22 | 23 | 24 | 25 | 26 | 27 | 28 | 29 | 30 | 31 | 32 | 33 | 34 | 35 | 36 | 37 | 38 | 39 | 40 | 41 | 42 | 43 | 44 | 45 | 46 | 47 | 48 | 49 | 50 | 51 | 52 | 53 | 54 | 55 | 56 | 57 | 58 | 59 | 60 | 61 | 62 | 63 | 64 | 65 | 66 | 67 | 68 | 69 | 70 | 71 | 72 | 73 | 74 | 75 | 76 | 77 | 78 | 79 | 80 | 81 | 82 | 83 | 84 | 85 | 86 | 87 | 88 | 89 | 90 | 91 | 92 | 93 | 94 | 95 | 96 | 97 | 98 | 99 | 100 | 101 | 102 | 103 | 104 | 105 | 106 | 107 | 108 | 109 | 110 | 111 | 112 | 113 | 114 | 115 | 116 | 117 | 118 | 119 | 120
Raih pahala amal jariyah dengan cara membagikan (share) konten ini kepada yang lainnya. Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam bersabda:
من دَلَّ على خيرٍ فله مثلُ أجرِ فاعلِه
"Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim no. 1893)