{4} An-Nisa / النساء | الْقُرْآنُ الْكَرِيْمُ | الأنعام / Al-An’am {6} |
Tafsir Al-Qur’an Surat Al-Maidah المائدة (Jamuan (Hidangan Makanan)) lengkap dengan tulisan arab latin, arti dan terjemah Bahasa Indonesia. Surah ke 5 Tafsir ayat Ke 13.
فَبِمَا نَقْضِهِمْ مِيثَاقَهُمْ لَعَنَّاهُمْ وَجَعَلْنَا قُلُوبَهُمْ قَاسِيَةً ۖ يُحَرِّفُونَ الْكَلِمَ عَنْ مَوَاضِعِهِ ۙ وَنَسُوا حَظًّا مِمَّا ذُكِّرُوا بِهِ ۚ وَلَا تَزَالُ تَطَّلِعُ عَلَىٰ خَائِنَةٍ مِنْهُمْ إِلَّا قَلِيلًا مِنْهُمْ ۖ فَاعْفُ عَنْهُمْ وَاصْفَحْ ۚ إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الْمُحْسِنِينَ ﴿١٣﴾
fa bimā naqḍihim mīṡāqahum la’annāhum wa ja’alnā qulụbahum qāsiyah, yuḥarrifụnal-kalima ‘am mawāḍi’ihī wa nasụ ḥaẓẓam mimmā żukkirụ bih, wa lā tazālu taṭṭali’u ‘alā khā`inatim min-hum illā qalīlam min-hum fa’fu ‘an-hum waṣfaḥ, innallāha yuḥibbul-muḥsinīn
QS. Al-Maidah [5] : 13
(Tetapi) karena mereka melanggar janjinya, maka Kami melaknat mereka, dan Kami jadikan hati mereka keras membatu. Mereka suka mengubah firman (Allah) dari tempatnya, dan mereka (sengaja) melupakan sebagian pesan yang telah diperingatkan kepada mereka. Engkau (Muhammad) senantiasa akan melihat pengkhianatan dari mereka kecuali sekelompok kecil di antara mereka (yang tidak berkhianat), maka maafkanlah mereka dan biarkan mereka. Sungguh, Allah menyukai orang-orang yang berbuat baik.
Disebabkan pembatalan orang-orang Yahudi terhadap perjanjian yang tegas tersebut, Kami mengusir mereka dari rahmat Kami. Kami menjadikan hati mereka keras dan tidak lunak kepada iman. Mereka mengganti Kalam Allah yang Dia turunkan kepada Musa, yaitu Taurat, dan meninggalkan bagian yang dengannya mereka diperingatkan lalu mereka tidak mengamalkannya. Engkau wahai Rasul akan senantiasa menemukan pengkhianatan dan kecurangan dari orang-orang Yahudi. Mereka telah meniti jalan nenek moyang mereka, kecuali hanya sedikit orang dari mereka. Maafkanlah keburukan perilaku mereka terhadapmu dan maklumilah mereka, karena Allah menyukai orang-orang yang berbuat baik dengan cara memaafkan orang yang berbuat buruk kepadanya. (Demikianlah, para pengusung kesesatan menemukan jalan untuk mewujudkan tujuan buruk mereka dengan menyelewengkan firman Allah dan menakwilkannya dengan takwil yang batil. Bila mereka tidak mampu menyelewengkan dan menakwilkan, mereka meninggalkan apa yang tidak sejalan dengan hawa nafsu mereka dari syariat Allah, di mana yang berkenan untuk berpegang kepadanya hanyalah sedikit dari kalangan orang-orang yang dijaga oleh Allah).
Firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى:
Maka barang siapa yang kafir di antara kalian sesudah itu, sesungguhnya ia telah tersesat dari jalan yang lurus.
Yakni barang siapa yang melanggar perjanjian ini sesudah dijadikan dan dikukuhkan, lalu ia menyimpang dan mengingkarinya, memperlakukannya seperti perlakuan orang yang tidak mengetahuinya, berarti dia telah keliru dari jalan yang jelas, menyimpang dari hidayah menuju ke arah kesesatan.
Kemudian Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى memberitahukan perihal siksaan yang akan menimpa mereka yang melanggar perjanjian dengan-Nya dan merusak janji itu. Untuk itu Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى berfirman:
(Tetapi) karena mereka melanggar janjinya. Kami kutuki mereka.
Dengan kata lain, disebabkan mereka merusak janjinya yang telah diambil oleh Allah atas diri mereka, maka Allah mengutuki mereka. Yakni Allah menjauhkan mereka dari perkara yang hak dan mengusir mereka dari jalan hidayah.
…dan Kami jadikan hati mereka keras membatu.
Karenanya mereka tidak dapat menyerap nasihat, sebab hati mereka keras dan membeku.
Mereka suka mengubah perkataan (Allah) dari tempat-tempatnya.
Maksudnya, pemahaman mereka telah rusak, sepak terjang mereka sangat buruk terhadap ayat-ayat Allah. Mereka menakwilkan KitabNya dengan penakwilan yang tidak sesuai dengan penurunannya, menginterpretasikannya dengan pengertian yang berlainan dengan makna yang dimaksud, juga mengatakan terhadap Kitab Allah hal-hal yang tidak dikatakan oleh Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى
dan mereka (sengaja) melupakan sebagian dari apa yang mereka telah diperingatkan dengannya.
Yakni mereka tidak mau mengamalkannya karena benci terhadapnya. Menurut Al-Hasan, mereka meninggalkan ikatan agamanya dan kewajiban-kewajiban yang telah ditetapkan Allah atas diri mereka, padahal amal perbuatan tidak akan diterima-Nya kecuali dengan mengerjakan kewajiban-kewajiban itu.
Sedangkan selain Al-Hasan (Al-Basri) mengatakan bahwa mereka meninggalkan amal saleh sehingga berada dalam keadaan yang amat buruk. Maka hati mereka sakit, fitrah mereka tidak lurus, dan amal perbuatan mereka tidak diterima.
…dan kamu (Muhammad) senantiasa akan melihat pengkhianatan dari mereka.
Yakni tipu muslihat dan makar mereka terhadap dirimu dan para sahabatmu.
Mujahid dan lain-lainnya mengatakan bahwa makna yang dimaksud ialah persekutuan mereka untuk menghancurkan Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
…maka maafkanlah mereka dan biarkanlah mereka.
Hal ini merupakan suatu kemenangan dan keberuntungan dalam bentuk yang lain, seperti yang dikatakan oleh sebagian ulama Salaf, “Imbangilah perbuatan orang yang durhaka kepada Allah terhadap dirimu dengan taat kepada Allah dalam hal tersebut.” Dengan demikian, mereka menjadi segan dan malu, mau berdampingan dengan kebenaran, dan mudah-mudahan Allah memberi petunjuk kepada mereka. Karena itulah dalam firman selanjutnya disebutkan:
…sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berbuat baik.
Yaitu memaafkan orang yang berbuat jahat terhadap dirimu.
Qatadah mengatakan bahwa firman-Nya berikut ini:
…maka maafkanlah mereka dan biarkanlah mereka., telah di-mansukh oleh firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى yang mengatakan:
Perangilah orang-orang yang tidak beriman kepada Allah dan tidak (pula) kepada hari kemudian. (At Taubah:29), hingga akhir ayat.
Seolah-olah dikatakan, “Ada apa gerangan? Apa yang mereka lakukan? Apakah mereka menunaikan perjanjian yang telah Allah ambil atas mereka atau mereka mengingkarinya?” Allah menjelaskan bahwa mereka mengkhianatinya. Dia berfirman, فَبِمَا نَقْضِهِمْ مِيثَاقَهُمْ “(Tetapi) karena mereka melanggar janjinya.” Artinya karena itulah Kami menghukum mereka dengan beberapa hukuman:
Pertama: لَعَنَّاهُمْ “Kami laknat mereka,” maksudnya, Kami jauhkan dan Kami usir mereka dari rahmat Kami karena mereka sendirilah yang telah menutup pintu rahmat, dengan melanggar perjanjian yang telah diambil atas mereka yang merupakan penyebabnya yang paling besar.
Kedua: FirmanNya, وَجَعَلْنَا قُلُوبَهُمْ قَاسِيَةً “Dan Kami jadikan hati mereka keras membatu,” artinya, kasar, di mana nasihat tidak dapat mempengaruhinya, ayat-ayat dan peringatan tidak ada gunanya baginya. Berita gembira tidak menggugah mereka, peringatan keras yang menakutkan pun tidak berpengaruh apa pun, dan ini termasuk hukuman terbesar atas seorang hamba yang hatinya seperti itu, bahkan petunjuk dan kebaikan justru menambah keburukannya.
Ketiga: Bahwa mereka merubah perkataan Allah dari tempat-tempatnya, artinya mereka ditimpakan bala pada diri mereka yaitu (kecintaan) merubah dan mengganti, maka ucapan yang diinginkan oleh Allah mereka beri makna yang tidak diinginkan oleh Allah dan RasulNya.
Keempat: Bahwasanya mereka يُحَرِّفُونَ الْكَلِمَ عَنْ مَوَاضِعِهِ “(sengaja) melupakan sebagian dari apa yang mereka telah diperingatkan dengannya.” Mereka telah diberi peringatan dengan Taurat dan dengan apa yang diturunkan oleh Allah kepada Musa, maka mereka sengaja melupa-kan sebagian darinya. Ini mencakup melupakan ilmunya, bahwa mereka melupakannya dan ia pun hilang dari mereka dan apa yang Allah membuat mereka lupa kepadanya, banyak yang sudah tidak ada, dan itu merupakan hukuman dariNya atas mereka. Ini juga mencakup melupakan pelaksanaan yang berarti meninggalkan, mereka tidak diberi taufik untuk menunaikan apa yang diperin-tahkan kepada mereka. Dan ini dijadikan sebagai bukti atas Ahli Kitab dengan pengingkaran mereka terhadap sebagian dari apa yang telah disebutkan di dalam kitab mereka atau terjadi di zaman mereka bahwa itu termasuk yang mereka lupakan.
Kelima: Pengkhianatan yang terus menerus, yang mana وَلا تَزَالُ تَطَّلِعُ عَلَى خَائِنَةٍ مِنْهُمْ “kamu wahai Muhammad senantiasa akan melihat pengkhianatan dari mereka,” yaitu pengkhianatan kepada Allah dan hamba-hambaNya yang beriman. Di antara pengkhianatan mereka yang paling besar adalah penggelapan mereka terhadap dugaan yang benar dari orang yang menasihati dan berbuat baik kepada mereka dan membiarkan mereka di atas kekufuran; ini adalah pengkhianat besar.
Sifat-sifat buruk ini bisa dimiliki oleh siapa pun yang memiliki sifat-sifat mereka. Siapa pun yang tidak melaksanakan apa yang diperintahkan oleh Allah dan menunaikan apa yang telah Dia wajibkan, maka Dia mendapatkan bagian laknat, kekerasan hati, ditimpa sikap merubah ucapan Allah. Dia tidak diberi taufik kepada kebenaran, dan melupakan sebagian dari apa yang mereka telah diperingatkan darinya, serta dia pasti ditimpa oleh penyakit berkhianat. Semoga Allah memberi kita keselamatan.
Allah menamakan apa yang mereka diingatkan dengannya sebagai “bagian” karena ia adalah bagian terbesar, dan selainnya hanyalah bagian-bagian duniawi. Firman Allah,
فَخَرَجَ عَلَى قَوْمِهِ فِي زِينَتِهِ قَالَ الَّذِينَ يُرِيدُونَ الْحَيَاةَ الدُّنْيَا يَا لَيْتَ لَنَا مِثْلَ مَا أُوتِيَ قَارُونُ إِنَّهُ لَذُو حَظٍّ عَظِيمٍ
“Maka keluarlah Qarun kepada kaumnya dalam kemegahannya. Berkatalah orang-orang yang menghendaki kehidupan dunia, ‘Moga-moga kiranya kita mempunyai seperti apa yang telah diberikan kepada Qarun, sesungguhnya ia benar-benar mempunyai keberuntungan yang besar’.” (QS. Al-Qashash: 79).
Dia berfirman tentang bagian yang berharga,
وَمَا يُلَقَّاهَا إِلا الَّذِينَ صَبَرُوا وَمَا يُلَقَّاهَا إِلا ذُو حَظٍّ عَظِيمٍ
“Sifat-sifat yang baik itu tidak dianugerahkan melainkan kepada orang-orang yang sabar dan tidak dianugerahkan melainkan kepada orang-orang yang mempunyai keberuntungan yang besar.” (QS. Fushshilat: 35).
Firman Allah, إِلا قَلِيلا مِنْهُمْ “Kecuali sedikit di antara mereka,” artinya yang sedikit ini memenuhi perjanjian Allah atas mereka, maka Allah memberi mereka taufik dan petunjuk ke jalan yang lurus. فَاعْفُ عَنْهُمْ وَاصْفَحْ “Maka maafkanlah mereka dan biarkanlah mereka,” maksudnya, janganlah kamu menghukum mereka karena mereka telah menyakitimu di mana sebenarnya itu menuntut pemaafan darimu. Biarkanlah mereka, karena itu termasuk berbuat baik.
Dan Allah إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الْمُحْسِنِينَ “menyukai orang-orang yang berbuat baik.” Dan ihsan itu adalah bahwa kamu beribadah kepada Allah seolah-olah kamu melihatNya, kalaupun kamu tidak melihatNya, maka Dia melihatmu. Dan terkait dengan makhluk, ihsan adalah memberikan manfaat agama dan dunia buat mereka.
Tetapi, karena mereka melanggar janjinya dengan mengingkarinya bahkan membunuh rasul-rasul Allah, maka kami melaknat mereka, mereka kami jauhkan dari rahmat kami, dan kami jadikan hati mereka keras membatu, tidak dapat menerima ajakan beriman dan berbuat kebajikan, sebagaimana sesuatu yang keras membatu tidak dapat dibentuk lagi. Mereka suka mengubah firman Allah dari tempatnya, di antaranya keterangan-keterangan dalam kitab taurat tentang kedatangan nabi Muhammad dan sifat-sifatnya, dan mereka dengan sengaja melupakan sebagian pesan yang telah diperingatkan kepada mereka, di antaranya agar mereka beriman kepada nabi Muhammad. Engkau, wahai nabi Muhammad, senantiasa akan melihat dan mendengar, baik secara langsung maupun tidak langsung, pengkhianatan dari mereka terhadap dirimu, yakni pengkhianatan orang-orang yang menyatakan janji beriman kepada nabi Muhammad, kecuali sekelompok kecil di antara mereka yang tidak berkhianat, maka maafkanlah mereka atas kesalahan yang mereka perbuat, dan biarkan mereka, yakni jangan hiraukan mereka. Dengan demikian, engkau telah berbuat baik dengan membalas keburukan dengan kebaikan. Sungguh, Allah menyukai orang-orang yang berbuat baik sebagaimana orang-orang bani israil mengingkari janjinya, demikian pula yang diperbuat oleh orang-orang nasrani. Dan di antara orang-orang yang mengatakan, kami ini orang nasrani, pengikut nabi isa, dan pembela ajarannya, kami telah mengambil perjanjian mereka, sebagaimana kami telah mengambil perjanjian dengan orang-orang yahudi, tetapi mereka dengan sengaja melupakan sebagian pesan yang telah diperingatkan kepada mereka di dalam kitab injil, maka kami timbulkan permusuhan dan kebencian di antara mereka, kelompok yang satu di antara orang-orang nasrani itu mengkafirkan kelompok lainnya dan mereka terus bertikai hingga hari kiamat. Dan kelak, yakni pada hari kiamat, Allah akan memberitakan kepada mereka apa yang telah mereka kerjakan yakni keburukan yang mereka lakukan dan memberikan balasan terhadap perbuatan mereka.
Al-Maidah Ayat 13 Arab-Latin, Terjemah Arti Al-Maidah Ayat 13, Makna Al-Maidah Ayat 13, Terjemahan Tafsir Al-Maidah Ayat 13, Al-Maidah Ayat 13 Bahasa Indonesia, Isi Kandungan Al-Maidah Ayat 13
Tafsir Surat Al-Maidah Ayat: 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 | 22 | 23 | 24 | 25 | 26 | 27 | 28 | 29 | 30 | 31 | 32 | 33 | 34 | 35 | 36 | 37 | 38 | 39 | 40 | 41 | 42 | 43 | 44 | 45 | 46 | 47 | 48 | 49 | 50 | 51 | 52 | 53 | 54 | 55 | 56 | 57 | 58 | 59 | 60 | 61 | 62 | 63 | 64 | 65 | 66 | 67 | 68 | 69 | 70 | 71 | 72 | 73 | 74 | 75 | 76 | 77 | 78 | 79 | 80 | 81 | 82 | 83 | 84 | 85 | 86 | 87 | 88 | 89 | 90 | 91 | 92 | 93 | 94 | 95 | 96 | 97 | 98 | 99 | 100 | 101 | 102 | 103 | 104 | 105 | 106 | 107 | 108 | 109 | 110 | 111 | 112 | 113 | 114 | 115 | 116 | 117 | 118 | 119 | 120
Raih pahala amal jariyah dengan cara membagikan (share) konten ini kepada yang lainnya. Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam bersabda:
من دَلَّ على خيرٍ فله مثلُ أجرِ فاعلِه
"Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim no. 1893)