{4} An-Nisa / النساء | الْقُرْآنُ الْكَرِيْمُ | الأنعام / Al-An’am {6} |
Tafsir Al-Qur’an Surat Al-Maidah المائدة (Jamuan (Hidangan Makanan)) lengkap dengan tulisan arab latin, arti dan terjemah Bahasa Indonesia. Surah ke 5 Tafsir ayat Ke 49.
وَأَنِ احْكُمْ بَيْنَهُمْ بِمَا أَنْزَلَ اللَّهُ وَلَا تَتَّبِعْ أَهْوَاءَهُمْ وَاحْذَرْهُمْ أَنْ يَفْتِنُوكَ عَنْ بَعْضِ مَا أَنْزَلَ اللَّهُ إِلَيْكَ ۖ فَإِنْ تَوَلَّوْا فَاعْلَمْ أَنَّمَا يُرِيدُ اللَّهُ أَنْ يُصِيبَهُمْ بِبَعْضِ ذُنُوبِهِمْ ۗ وَإِنَّ كَثِيرًا مِنَ النَّاسِ لَفَاسِقُونَ ﴿٤٩﴾
wa aniḥkum bainahum bimā anzalallāhu wa lā tattabi’ ahwā`ahum waḥżar-hum ay yaftinụka ‘am ba’ḍi mā anzalallāhu ilaīk, fa in tawallau fa’lam annamā yurīdullāhu ay yuṣībahum biba’ḍi żunụbihim, wa inna kaṡīram minan-nāsi lafāsiqụn
QS. Al-Maidah [5] : 49
dan hendaklah engkau memutuskan perkara di antara mereka menurut apa yang diturunkan Allah, dan janganlah engkau mengikuti keinginan mereka. Dan waspadalah terhadap mereka, jangan sampai mereka memperdayakan engkau terhadap sebagian apa yang telah diturunkan Allah kepadamu. Jika mereka berpaling (dari hukum yang telah diturunkan Allah), maka ketahuilah bahwa sesungguhnya Allah berkehendak menimpakan musibah kepada mereka disebabkan sebagian dosa-dosa mereka. Dan sungguh, kebanyakan manusia adalah orang-orang yang fasik.
Tetapkanlah hukum wahai Rasul di antara orang-orang Yahudi dengan apa yang Allah turunkan di dalam Al Qur’an, dan jangan mengikuti hawa nafsu orang-orang yang tidak berkenan berhakim kepadamu. Berhati-hatilah dari mereka sehingga mereka tidak menghalang-halangimu dari sebagian apa yang diturunkan oleh Allah kepadamu sehingga kamu tidak mengamalkannya. Bila orang-orang itu berpaling dari hukum yang kamu tetapkan, maka ketahuilah bahwa Allah ingin memalingkan mereka dari hidayah disebabkan oleh dosa-dosa yang mereka lakukan sebelumnya. Sesungguhnya kebanyakan manusia menyimpang dari ketaatan kepada Rabb mereka.
Firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى,
…maka putuskanlah perkara mereka menurut apa yang Allah turunkan, dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu mereka.
Ayat ini mengukuhkan apa yang telah disebutkan sebelumnya, yaitu perintah yang menganjurkan hal tersebut dan larangan berbuat kebalikannya.
Yakni waspadalah terhadap musuh orang-orang Yahudi itu, jangan biarkan mereka memalsukan perkara yang hak melalui berbagai macam perkara yang mereka ajukan kepadamu, janganlah kamu teperdaya oleh mereka, karena sesungguhnya mereka adalah orang-orang pendusta, kafir lagi penghianat.
Jika mereka berpaling.
Yaitu berpaling dari perkara hak yang telah kamu putuskan di antara mereka, lalu mereka menentang syariat Allah.
…maka ketahuilah bahwa sesungguhnya Allah menghendaki akan menimpakan musibah kepada mereka disebabkan sebagian dosa-dosa mereka.
Yakni ketahuilah bahwa hal itu telah direncanakan oleh takdir Allah dan kebijaksanaan-Nya terhadap mereka, yaitu Dia hendak memalingkan mereka dari jalan hidayah disebabkan dosa-dosa mereka yang terdahulu yang berakibat kesesatan dan pembangkangan mereka.
Dan sesungguhnya kebanyakan manusia adalah orang-orang yang fasik. (Al Maidah:49)
Yaitu sesungguhnya kebanyakan manusia benar-benar keluar dari ketaatan kepada Tuhan mereka dan menentang perkara yang hak serta berpaling darinya. Perihalnya sama dengan pengertian yang terkandung di dalam ayat lain, yaitu Firman-Nya:
Dan sebagian besar manusia tidak akan beriman, walaupun kamu sangat menginginkannya. (Yusuf:103)
Dan jika kamu menuruti kebanyakan orang-orang yang di muka bumi ini niscaya mereka akan menyesatkanmu dari jalan Allah. (Al An’am:116), hingga akhir ayat.
Muhammad ibnu Ishaq mengatakan, telah menceritakan kepadaku Muhammad ibnu Abu Muhammad maula Zaid ibnu Sabit, telah menceritakan kepadaku Sa’id ibnu Jubair atau Ikrimah, dari Ibnu Abbas yang menceritakan bahwa Ka’b ibnu Asad, Ibnu Saluba, Abdullah ibnu Suria, dan Syas ibnu Qais, sebagian dari mereka berkata kepada sebagian yang lain, “Marilah kita berangkat kepada Muhammad, barangkali saja kita dapat memalingkan dia dari agamanya.” Lalu mereka datang kepada Nabi Muhammad dan berkata, “Hai Muhammad, sesungguhnya engkau telah mengetahui bahwa kami adalah rahib-rahib Yahudi, orang-orang terhormat, dan pemuka-pemuka mereka. Dan sesungguhnya jika kami mengikutimu, niscaya orang-orang Yahudi akan mengikutimu dan tidak akan menentang kami. Sekarang telah terjadi suatu perselisihan antara kami dan kaum kami, maka kami serahkan keputusan kami dan mereka kepadamu, dan engkau putuskan untuk kemenangan kami atas mereka, lalu kami mau beriman kepadamu dan membenarkanmu.” Tetapi Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ menolak tawaran itu, dan Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى menurunkan firman-Nya berkenaan dengan peristiwa mereka itu, yakni firman-Nya: dan hendaklah kamu memutuskan perkara di antara mereka menurut apa yang diturunkan Allah, dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu mereka. Dan berhati-hatilah kamu terhadap mereka, supaya mereka tidak memalingkan kamu dari sebagian apa yang diturunkan Allah kepadamu. (Al Maidah:49) sampai dengan firman-Nya: bagi orang-orang yang yakin. (Al Maidah:50)
Demikianlah menurut riwayat Ibnu Jarir dan Ibnu Abu Hatim.
Tafsir Ayat:
وَأَنِ احْكُمْ بَيْنَهُمْ بِمَا أَنْزَلَ اللَّهُ “Dan hendaknya kamu memutuskan perkara di antara mereka menurut apa yang diturunkan oleh Allah.” Ayat inilah yang katanya menasakh Firman Allah,
فَاحْكُم بَيْنَهُمْ أَوْ أَعْرِضْ عَنْهُمْ
“Maka putuskanlah perkara itu di antara mereka atau berpalinglah dari mereka,” (QS. Al-Ma`idah: 42),
padahal yang benar adalah bahwa ia bukan menasakh, karena ayat itu menunjukkan bahwa Nabi diberi pilihan antara memutuskan perkara atau tidak memutuskan, hal itu karena tujuan mereka dalam meminta keputusan bukanlah kebenaran. Sementara ayat ini menunjukkan bahwa jika Nabi memutuskan, maka dia memu-tuskan dengan apa yang diturunkan oleh Allah yaitu al-Qur`an dan sunnah. Inilah keadilan yang telah dinyatakan oleh Allah dalam ayat sebelumnya,
وَإِنْ حَكَمْتَ فَاحْكُم بَيْنَهُم بِالْقِسْطِ
“Jika kamu memutuskan perkara mereka, maka putuskanlah per-kara itu dengan adil.” (QS. Al-Ma`idah: 42).
Ayat ini menjelaskan tentang keadilan, bahwa intinya adalah hukum yang disyariatkan oleh Allah karena ia mengandung keadil-an yang sempurna dan apa yang menyelisihinya adalah kezhaliman. وَلَا تَتَّبِعْ أَهْوَاءَهُمْ “Dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu mereka.” Larangan mengikuti hawa nafsu kembali diulang untuk memberikan peringatan keras darinya, dan karena konteksnya adalah memutuskan hukum dan fatwa yang jelas lebih luas sementara ini konteksnya hanyalah hukum semata. Pada keduanya seseorang tidak boleh mengikuti hawa nafsu mereka yang menyimpang dari kebenaran.
Oleh karena itu Allah berfirman, وَاحْذَرْهُمْ أَنْ يَفْتِنُوكَ عَنْ بَعْضِ مَا أَنْزَلَ اللَّهُ إِلَيْكَ “Dan berhati-hatilah kamu terhadap mereka supaya mereka tidak memalingkanmu dari sebagian apa yang telah diturunkan oleh Allah kepadamu.” Maksudnya, janganlah kamu terkecoh oleh mereka, jangan sampai mereka membuatmu berpaling lalu mereka berhasil menghalangimu dari sebagian yang diturunkan oleh Allah kepadamu. Maka mengikuti hawa nafsu mereka menjadi penyebab dicampakkannya kebenaran yang semestinya wajib dan harus diikuti.
فَإِنْ تَوَلَّوْا “Jika mereka berpaling” dari mengikutimu dan mengikuti kebenaran, فَاعْلَمْ “maka ketahuilah,” bahwa itu adalah hukuman bagi mereka, dan bahwa Allah menghendaki akan menimpakan musibah kepada mereka disebabkan sebagian dosa-dosa mereka. Karena dosa memiliki hukuman cepat atau lambat. Termasuk hukuman terbesar adalah, seorang hamba diuji dan dijadikan indah baginya keengganan untuk mengikuti Rasulullah, dan hal itu karena kefasikannya. وَإِنَّ كَثِيرًا مِنَ النَّاسِ لَفَاسِقُونَ “Dan sesungguhnya kebanyakan manusia adalah orang-orang fasik,” yakni tabiat mereka adalah kefasikan dan penyimpangan dari ketaatan kepada Allah dan RasulNya.
Selanjutnya ingatlah, wahai nabi Muhammad, ketika orang-orang yahudi mengajukan persoalan di antara mereka dan mengharapkan keputusanmu, maka tetapkanlah sesuai aturan dan hendaklah engkau memutuskan perkara yang terjadi di antara mereka menurut apa yang diturunkan Allah, sebagaimana yang terdapat dalam taurat, dan janganlah engkau mengikuti keinginan mereka yang menyebabkan terjadinya kezaliman terhadap sebagian yang lain. Karena itu, hati-hati dan waspadalah terhadap sikap dan perkataan mereka, jangan sampai mereka berhasil memperdayakan engkau terhadap sebagian apa yang telah diturunkan Allah kepadamu, yaitu Al-Qur’an yang berisi petunjuk yang lebih lurus. Jika mereka berpaling dari hukum yang telah diturunkan Allah dan tidak mau mengikutinya, maka ketahuilah bahwa dengan keadaan itu sesungguhnya Allah berkehendak untuk menimpakan musibah sebagai peringatan kepada mereka yang disebabkan oleh sebagian dosa-dosa yang telah mereka lakukan. Itulah pelajaran dan ujian bagi mereka, namun sungguh banyak manusia tidak menyadarinya, sehingga mereka ini adalah termasuk sebagai orang-orang yang fasik, yaitu mereka yang tidak melaksanakan ajaran yang diimaninyaapakah keinginan yang tidak sesuai dengan ajaran Allah itu karena mereka ingin kembali pada hukum jahiliah yang mereka kehendaki’ sesungguhnya hukum siapakah yang lebih baik daripada hukum yang telah ditetapkan Allah, yaitu yang telah disyariatkan bagi orang-orang yang benar-benar beriman dan yang meyakini agama-Nya’
Al-Maidah Ayat 49 Arab-Latin, Terjemah Arti Al-Maidah Ayat 49, Makna Al-Maidah Ayat 49, Terjemahan Tafsir Al-Maidah Ayat 49, Al-Maidah Ayat 49 Bahasa Indonesia, Isi Kandungan Al-Maidah Ayat 49
Tafsir Surat Al-Maidah Ayat: 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 | 22 | 23 | 24 | 25 | 26 | 27 | 28 | 29 | 30 | 31 | 32 | 33 | 34 | 35 | 36 | 37 | 38 | 39 | 40 | 41 | 42 | 43 | 44 | 45 | 46 | 47 | 48 | 49 | 50 | 51 | 52 | 53 | 54 | 55 | 56 | 57 | 58 | 59 | 60 | 61 | 62 | 63 | 64 | 65 | 66 | 67 | 68 | 69 | 70 | 71 | 72 | 73 | 74 | 75 | 76 | 77 | 78 | 79 | 80 | 81 | 82 | 83 | 84 | 85 | 86 | 87 | 88 | 89 | 90 | 91 | 92 | 93 | 94 | 95 | 96 | 97 | 98 | 99 | 100 | 101 | 102 | 103 | 104 | 105 | 106 | 107 | 108 | 109 | 110 | 111 | 112 | 113 | 114 | 115 | 116 | 117 | 118 | 119 | 120
Raih pahala amal jariyah dengan cara membagikan (share) konten ini kepada yang lainnya. Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam bersabda:
من دَلَّ على خيرٍ فله مثلُ أجرِ فاعلِه
"Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim no. 1893)