{4} An-Nisa / النساء | الْقُرْآنُ الْكَرِيْمُ | الأنعام / Al-An’am {6} |
Tafsir Al-Qur’an Surat Al-Maidah المائدة (Jamuan (Hidangan Makanan)) lengkap dengan tulisan arab latin, arti dan terjemah Bahasa Indonesia. Surah ke 5 Tafsir ayat Ke 51.
۞ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا تَتَّخِذُوا الْيَهُودَ وَالنَّصَارَىٰ أَوْلِيَاءَ ۘ بَعْضُهُمْ أَوْلِيَاءُ بَعْضٍ ۚ وَمَنْ يَتَوَلَّهُمْ مِنْكُمْ فَإِنَّهُ مِنْهُمْ ۗ إِنَّ اللَّهَ لَا يَهْدِي الْقَوْمَ الظَّالِمِينَ ﴿٥١﴾
yā ayyuhallażīna āmanụ lā tattakhiżul-yahụda wan-naṣārā auliyā`, ba’ḍuhum auliyā`u ba’ḍ, wa may yatawallahum mingkum fa innahụ min-hum, innallāha lā yahdil-qaumaẓ-ẓālimīn
QS. Al-Maidah [5] : 51
Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu menjadikan orang Yahudi dan Nasrani sebagai teman setia(mu); mereka satu sama lain saling melindungi. Barangsiapa di antara kamu yang menjadikan mereka teman setia, maka sesungguhnya dia termasuk golongan mereka. Sungguh, Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang zalim.
Wahai orang-orang yang beriman, jangan mengangkat orang-orang Yahudi dan Nasrani sebagai pemimpin dan penguasa atas orang-orang beriman. Hal itu karena mereka tidak mencintai orang-orang mukmin. Orang-orang Yahudi, sebagian dari mereka bersikap loyal kepada sebagian yang lain, demikian pula orang-orang Nasrani, kedua kubu telah sepakat untuk memusuhi kalian. Kalian wahai orang-orang mukmin lebih patut untuk saling tolong menolong di antara kalian. Barangsiapa yang mengangkat mereka sebagai pemimpin maka dia termasuk ke dalam golongan mereka, hukumnya adalah hukum mereka. Sesungguhnya Allah tidak akan membimbing orang-orang zalim yang bersikap loyal kepada orang-orang kafir.
Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى melarang hamba-hamba-Nya yang mukmin mengangkat orang-orang Yahudi dan orang-orang Nasrani sebagai wali mereka, karena mereka adalah musuh-musuh Islam dan para penganutnya, semoga Allah melaknat mereka. Kemudian Allah memberitahukan bahwa sebagian dari mereka adalah wali bagi sebagian yang lain.
Selanjutnya Allah mengancam orang mukmin yang melakukan hal itu melalui firman-Nya:
Barang siapa di antara kalian mengambil mereka menjadi wali, maka sesungguhnya orang itu termasuk golongan mereka., hingga akhir ayat.
Ibnu Abu Hatim mengatakan, telah menceritakan kepada kami Kasir ibnu Syihab, telah menceritakan kepada kami Muhammad (Yakni Ibnu Sa’id ibnu Sabiq), telah menceritakan kepada kami Amr ibnu Abu Qais, dari Sammak ibnu Harb, dari Iyad, bahwa Umar pernah memerintahkan Abu Musa Al Asyari untuk melaporkan kepadanya tentang semua yang diambil dan yang diberikannya (yakni pemasukan dan pengeluarannya) dalam suatu catatan lengkap. Dan tersebutlah bahwa yang menjadi sekretaris Abu Musa saat itu adalah seorang Nasrani. Kemudian hal tersebut dilaporkan kepada Khalifah Umar r.a. Maka Khalifah Umar merasa heran akan hal tersebut, lalu ia berkata, “Sesungguhnya orang ini benar-benar pandai, apakah kamu dapat membacakan untuk kami sebuah surat di dalam masjid yang datang dari negeri Syam?” Abu Musa Al-Asy’ari menjawab, “Dia tidak dapat melakukannya.” Khalifah Umar bertanya, “Apakah dia sedang mempunyai jinabah?” Abu Musa Al-Asy’ari berkata, “Tidak, tetapi dia adalah seorang Nasrani.” Maka Khalifah Umar membentakku dan memukul pahaku, lalu berkata, “Pecatlah dia.” Selanjutnya Khalifah Umar membacakan firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى: Hai orang-orang yang beriman, janganlah kalian mengambil orang-orang Yahudi dan Nasrani menjadi wali (kalian). (Al Maidah:51), hingga akhir ayat
Ibnu Abu Hatim mengatakan, telah menceritakan kepada kami Muhammad ibnul Hasan ibnu Muhammad ibnus Sabah, telah menceritakan kepada kami Usman ibnu Umar, telah menceritakan kepada kami Ibnu Aun, dari Muhammad ibnu Sirin yang mengatakan bahwa Abdullah ibnu Atabah pernah berkata, “Hendaklah seseorang di antara kalian memelihara dirinya, jangan sampai menjadi seorang Yahudi atau seorang Nasrani, sedangkan dia tidak menyadarinya.” Menurut Muhammad ibnu Sirin, yang dimaksud olehnya menurut dugaan kami adalah firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى yang mengatakan: Hai orang-orang yang beriman, janganlah kalian mengambil orang-orang Yahudi dan Nasrani menjadi wali (kalian). (Al-Maidah : 51), hingga akhir ayat.
Dan telah menceritakan kepada kami Abu Sa’id Al-Asyaj, telah menceritakan kepada kami Ibnu Fudail, dari Asim, dari Ikrimah, dari Ibnu Abbas, bahwa ia pernah ditanya mengenai sembelihan orang-orang Nasrani Arab. Maka ia menjawab, “Boleh dimakan.” Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى hanya berfirman: Barang siapa di antara kalian mengambil mereka menjadi wali, maka sesungguhnya orang itu termasuk golongan mereka. (Al Maidah:51)
Hal yang semisal telah diriwayatkan dari Abuz Zanad.
Tafsir Ayat:
Allah membimbing hamba-hambaNya yang beriman manakala Dia menjelaskan keadaan orang-orang Yahudi dan Nasrani dan sifat-sifat buruk mereka agar kaum Muslimin tidak mengangkat mereka sebagai pemimpin-pemimpin. Karena sebagian dari mereka adalah بَعْضُهُمْ أَوْلِيَاءُ بَعْضٍ “wali bagi sebagian yang lain.” Mereka saling tolong menolong dan bahu-membahu menghadapi selain mereka. Maka janganlah kamu mengangkat mereka sebagai penolong-penolong, karena mereka adalah musuh yang sebenarnya, mereka tidak mempedulikan penderitaanmu bahkan mereka tidak menghemat energi sedikit pun demi menyesatkanmu. Maka tidak ada yang mengangkat mereka menjadi pemimpin-pemimpin kecuali orang yang sama dengan mereka.
Oleh karena itu, Dia berfirman, وَمَنْ يَتَوَلَّهُمْ مِنْكُمْ فَإِنَّهُ مِنْهُمْ “Barangsiapa di antara kamu mengambil mereka menjadi pemimpin, maka sesungguhnya orang itu termasuk golongan mereka.” Karena pengangkatan mereka menjadi pemimpin secara total menuntut perpindahan kepada agama mereka, loyalitas yang sedikit akan mendorong kepada yang banyak, lalu fase demi fase sehingga seorang hamba menjadi satu dengan mereka.
إِنَّ اللَّهَ لَا يَهْدِي الْقَوْمَ الظَّالِمِينَ “Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang zhalim,” yakni dengan kezhaliman sebagai sifat, mereka kembali kepadanya dan berpijak kepadanya. Jika kamu hadir kepada mereka membawa semua bukti, niscaya mereka tidak mengikuti dan menaatimu.
Wahai orang-orang yang beriman! ingatlah kamu semua, janganlah sekali-kali kamu menjadikan orang yahudi dan nasrani sebagai teman setiamu karena akibat negatifnya lebih banyak ketimbang positifnya. Selain itu, mereka satu sama lain saling melindungi karena adanya persamaan kepentingan di antara mereka. Oleh karena itu, barang siapa di antara kamu yang tetap saja memilih dan menjadikan mereka sebagai teman setia dengan mengabaikan umat islam, maka sesungguhnya dia termasuk golongan mereka yang sering kali mengabaikan ajaran-ajaran Allah. Sungguh, karena keingkaran mereka, Allah tidak akan memberi petunjuk kepada orang-orang yang ingkar dan zalim karena selalu mengabaikan tuntunan-Nyaorang-orang munafik, yaitu yang antara perkataan dan hatinya berbeda, sesungguhnya mereka akan selalu merasa tidak senang pada umat islam. Bila diperhatikan, maka kamu akan melihat orang-orang yang hatinya berpenyakit itu akan segera mendekati mereka, yaitu kaum yahudi dan nasrani, karena mereka menganggapnya sebagai kelompok yang kuat, sehingga bila hubungannya tidak baik, ada kekhawatiran mereka akan terancam seraya berkata, kami takut akan mendapat bencana. Sesungguhnya sikap mereka menunjukkan ketidakpercayaan pada umat islam. Karena itu, mudah-Mudahan Allah akan mendatangkan kemenangan kepada rasul-Nya dan kaum muslim, atau dia berkenan untuk menetapkan suatu keputusan dari sisi-Nya yang membuktikan kekuasaan dan rahmat-Nya kepada kaum muslim, sehingga mereka betul-betul menjadi menyesal terhadap apa yang selama ini mereka rahasiakan dalam diri mereka.
Al-Maidah Ayat 51 Arab-Latin, Terjemah Arti Al-Maidah Ayat 51, Makna Al-Maidah Ayat 51, Terjemahan Tafsir Al-Maidah Ayat 51, Al-Maidah Ayat 51 Bahasa Indonesia, Isi Kandungan Al-Maidah Ayat 51
Tafsir Surat Al-Maidah Ayat: 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 | 22 | 23 | 24 | 25 | 26 | 27 | 28 | 29 | 30 | 31 | 32 | 33 | 34 | 35 | 36 | 37 | 38 | 39 | 40 | 41 | 42 | 43 | 44 | 45 | 46 | 47 | 48 | 49 | 50 | 51 | 52 | 53 | 54 | 55 | 56 | 57 | 58 | 59 | 60 | 61 | 62 | 63 | 64 | 65 | 66 | 67 | 68 | 69 | 70 | 71 | 72 | 73 | 74 | 75 | 76 | 77 | 78 | 79 | 80 | 81 | 82 | 83 | 84 | 85 | 86 | 87 | 88 | 89 | 90 | 91 | 92 | 93 | 94 | 95 | 96 | 97 | 98 | 99 | 100 | 101 | 102 | 103 | 104 | 105 | 106 | 107 | 108 | 109 | 110 | 111 | 112 | 113 | 114 | 115 | 116 | 117 | 118 | 119 | 120
Raih pahala amal jariyah dengan cara membagikan (share) konten ini kepada yang lainnya. Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam bersabda:
من دَلَّ على خيرٍ فله مثلُ أجرِ فاعلِه
"Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim no. 1893)