{4} An-Nisa / النساء | الْقُرْآنُ الْكَرِيْمُ | الأنعام / Al-An’am {6} |
Tafsir Al-Qur’an Surat Al-Maidah المائدة (Jamuan (Hidangan Makanan)) lengkap dengan tulisan arab latin, arti dan terjemah Bahasa Indonesia. Surah ke 5 Tafsir ayat Ke 52.
فَتَرَى الَّذِينَ فِي قُلُوبِهِمْ مَرَضٌ يُسَارِعُونَ فِيهِمْ يَقُولُونَ نَخْشَىٰ أَنْ تُصِيبَنَا دَائِرَةٌ ۚ فَعَسَى اللَّهُ أَنْ يَأْتِيَ بِالْفَتْحِ أَوْ أَمْرٍ مِنْ عِنْدِهِ فَيُصْبِحُوا عَلَىٰ مَا أَسَرُّوا فِي أَنْفُسِهِمْ نَادِمِينَ ﴿٥٢﴾
fa tarallażīna fī qulụbihim maraḍuy yusāri’ụna fīhim yaqụlụna nakhsyā an tuṣībanā dā`irah, fa ‘asallāhu ay ya`tiya bil-fat-ḥi au amrim min ‘indihī fa yuṣbiḥụ ‘alā mā asarrụ fī anfusihim nādimīn
QS. Al-Maidah [5] : 52
Maka kamu akan melihat orang-orang yang hatinya berpenyakit segera mendekati mereka (Yahudi dan Nasrani), seraya berkata, “Kami takut akan mendapat bencana.” Mudah-mudahan Allah akan mendatangkan kemenangan (kepada Rasul-Nya), atau suatu keputusan dari sisi-Nya, sehingga mereka menjadi menyesal terhadap apa yang mereka rahasiakan dalam diri mereka.
Allah mengabarkan tentang sebagian dari orang-orang munafik, bahwa mereka berlomba-lomba bersekutu dengan orang-orang Yahudi, karena didalam hati mereka bercokol keraguan dan kemunafikan. Mereka berkata, “Kami bersikap demikian karena kami takut mereka akan bisa mengalahkan kaum muslimin dan membunuh kami bersama mereka.” Allah berfirman: “Allah akan menghadirkan kemenangan, yakni kemenangan di Fathu Makkah dan memenangkan Nabi-Nya, memenangkan Islam dan kaum muslimin atas orang-orang kafir, atau Dia menyiapkan sarana-sarana yang bisa menghabisi kekuatan orang-orang Yahudi dan Nasrani sehingga mereka pun tunduk kepada kaum muslimin.” Saat itu orang-orang munafik akan menyesal atas apa yang mereka sembunyikan dalam jiwa mereka, yaitu memberikan kasih saying kepada orang-orang Yahudi.
Firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى:
Maka kamu akan melihat orang-orang yang ada penyakit dalam hatinya.
Yaitu keraguan, kebimbangan, dan kemunafikan.
bersegera mendekati mereka.
Maksudnya, mereka bersegera berteman akrab dengan orang-orang Yahudi dan orang-orang Nasrani secara lahir batin.
seraya berkata, “Kami takut akan mendapat bencana.”
Yakni mereka melakukan demikian dengan alasan bahwa mereka takut akan terjadi suatu perubahan, yaitu orang-orang kafir beroleh kemenangan atas kaum muslim. Jika hal ini terjadi, berarti mereka akan memperoleh perlindungan dari orang-orang Yahudi dan Nasrani, mengingat orang-orang Yahudi dan Nasrani mempunyai pengaruh tersendiri di kalangan orang-orang kafir, sehingga sikap berteman akrab dengan mereka dapat memberikan manfaat ini. Maka Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى berfirman menjawab mereka:
Mudah-mudahan Allah akan memberikan kemenangan (kepada Rasul-Nya). (Al Maidah:52)
Menurut As-Saddi, yang dimaksud dengan al-Fathu dalam ayat ini ialah kemenangan atas kota Mekah. Sedangkan yang lainnya mengatakan bahwa makna yang dimaksud ialah kekuasaan peradilan dan keputusan.
…atau sesuatu keputusan dari-Nya.
Menurut As-Saddi, makna yang dimaksud ialah memungut jizyah atas orang-orang Yahudi dan Nasrani.
Maka karena itu mereka menjadi.
Yakni orang-orang yang menjadikan orang-orang Yahudi dan Nasrani sebagai wali mereka dari kalangan kaum munafik.
menyesal terhadap apa yang mereka rahasiakan dalam diri mereka
Yaitu menyesali perbuatan mereka yang berpihak kepada orang-orang Yahudi dan Nasrani itu. Dengan kata lain, mereka menyesali perbuatan yang mereka lakukan karena usahanya itu tidak dapat memberikan hasil apa pun, tidak pula dapat menolak hal yang mereka hindari, bahkan berpihak kepada mereka merupakan penyebab utama dari kerusakan itu sendiri. Kini mereka keadaannya telah dipermalukan dan Allah telah menampakkan perkara mereka di dunia ini kepada hamba-hamba-Nya yang beriman, padahal sebelumnya mereka tersembunyi, keadaan dan prinsip mereka masih belum diketahui. Tetapi setelah semua penyebab yang mempermalukan mereka telah lengkap, maka tampak jelaslah perkara mereka di mata hamba-hamba Allah yang mukmin. Orang-orang mukmin merasa heran dengan sikap mereka (kaum munafik itu), bagaimana mereka dapat menampakkan diri bahwa mereka seakan-akan termasuk orang-orang mukmin, dan bahkan mereka berani bersumpah untuk itu, tetapi dalam waktu yang sama mereka berpihak kepada orang-orang Yahudi dan Nasrani? Dengan demikian, tampak jelaslah kedustaan dan kebohongan mereka.
Ketika Allah melarang orang-orang yang beriman untuk mengangkat mereka sebagai pemimpin, maka Allah memberitahukan bahwa di antara orang yang mengklaim iman adalah sekelompok (orang munafik) yang menjadikan mereka sebagai pemimpin. Allah berfirman, فَتَرَى الَّذِينَ فِي قُلُوبِهِمْ مَرَضٌ “Maka kamu akan melihat orang-orang yang di dalam hatinya terdapat penyakit,” yakni penyakit ragu-ragu dan kemunafikan serta kelemahan iman, mereka berkata, “Kami mengangkat mereka karena ada kepentingan, karena kami نَخْشَى أَنْ تُصِيبَنَا دَائِرَةٌ “takut akan mendapat bencana,” artinya, kemenangan orang-orang Yahudi dan Nasrani. Jika memang demikian, maka kami mempunyai jasa atas mereka dan mereka akan memberi balasan buat kami. Ini adalah prasangka buruk terhadap Islam. Allah membantah praduga buruk ini, فَعَسَى اللَّهُ أَنْ يَأْتِيَ بِالْفَتْحِ “mudah-mudahan Allah akan mendatangkan kemenangan,” yang dengannya Allah me-muliakan Islam di atas orang-orang Yahudi dan Nasrani dan kaum Muslimin pun mengalahkan mereka. أَوْ أَمْرٍ مِنْ عِنْدِهِ “Atau suatu keputusan dari sisiNya,” yang dengannya orang-orang munafik berputus asa mengharap kemenangan orang-orang kafir dari kalangan orang-orang Yahudi dan lain-lainnya, فَيُصْبِحُوا عَلَى مَا أَسَرُّوا فِي أَنْفُسِهِمْ نَادِمِينَ “maka karena itu mereka menjadi menyesal terhadap apa yang mereka rahasiakan dalam diri mereka.” Mereka menyesal atas apa yang mereka laku-kan. Kerugian terjadi pada mereka tanpa adanya manfaat. Yang terjadi adalah kemenangan yang dengannya Allah memuliakan Islam dan kaum Muslimin, dan menghinakan kekufuran dan orang-orang kafir, mereka menyesal dan bersedih dengan kesedihan yang hanya Allah yang Mengetahuinya.
Orang-orang munafik, yaitu yang antara perkataan dan hatinya berbeda, sesungguhnya mereka akan selalu merasa tidak senang pada umat islam. Bila diperhatikan, maka kamu akan melihat orang-orang yang hatinya berpenyakit itu akan segera mendekati mereka, yaitu kaum yahudi dan nasrani, karena mereka menganggapnya sebagai kelompok yang kuat, sehingga bila hubungannya tidak baik, ada kekhawatiran mereka akan terancam seraya berkata, kami takut akan mendapat bencana. Sesungguhnya sikap mereka menunjukkan ketidakpercayaan pada umat islam. Karena itu, mudah-Mudahan Allah akan mendatangkan kemenangan kepada rasul-Nya dan kaum muslim, atau dia berkenan untuk menetapkan suatu keputusan dari sisi-Nya yang membuktikan kekuasaan dan rahmat-Nya kepada kaum muslim, sehingga mereka betul-betul menjadi menyesal terhadap apa yang selama ini mereka rahasiakan dalam diri mereka. Melihat keadaan orang-orang munafik itu, umat islam heran dengan kondisi mereka, dan selanjutnya orang-orang yang beriman itu akan berkata, inikah orang yang telah bersumpah setia secara sungguhsungguh dengan nama Allah, bahwa mereka benar-benar beserta kamu dan siap untuk menjalin kerja sama dalam menegakkan kedamaian’ ketahuilah bahwa sesungguhnya segala amal dan kegiatan yang mereka kerjakan akan menjadi sia-sia, sehingga sebagai akibatnya mereka betulbetul akan menjadi orang yang rugi.
Al-Maidah Ayat 52 Arab-Latin, Terjemah Arti Al-Maidah Ayat 52, Makna Al-Maidah Ayat 52, Terjemahan Tafsir Al-Maidah Ayat 52, Al-Maidah Ayat 52 Bahasa Indonesia, Isi Kandungan Al-Maidah Ayat 52
Tafsir Surat Al-Maidah Ayat: 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 | 22 | 23 | 24 | 25 | 26 | 27 | 28 | 29 | 30 | 31 | 32 | 33 | 34 | 35 | 36 | 37 | 38 | 39 | 40 | 41 | 42 | 43 | 44 | 45 | 46 | 47 | 48 | 49 | 50 | 51 | 52 | 53 | 54 | 55 | 56 | 57 | 58 | 59 | 60 | 61 | 62 | 63 | 64 | 65 | 66 | 67 | 68 | 69 | 70 | 71 | 72 | 73 | 74 | 75 | 76 | 77 | 78 | 79 | 80 | 81 | 82 | 83 | 84 | 85 | 86 | 87 | 88 | 89 | 90 | 91 | 92 | 93 | 94 | 95 | 96 | 97 | 98 | 99 | 100 | 101 | 102 | 103 | 104 | 105 | 106 | 107 | 108 | 109 | 110 | 111 | 112 | 113 | 114 | 115 | 116 | 117 | 118 | 119 | 120
Raih pahala amal jariyah dengan cara membagikan (share) konten ini kepada yang lainnya. Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam bersabda:
من دَلَّ على خيرٍ فله مثلُ أجرِ فاعلِه
"Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim no. 1893)