{4} An-Nisa / النساء | الْقُرْآنُ الْكَرِيْمُ | الأنعام / Al-An’am {6} |
Tafsir Al-Qur’an Surat Al-Maidah المائدة (Jamuan (Hidangan Makanan)) lengkap dengan tulisan arab latin, arti dan terjemah Bahasa Indonesia. Surah ke 5 Tafsir ayat Ke 55.
إِنَّمَا وَلِيُّكُمُ اللَّهُ وَرَسُولُهُ وَالَّذِينَ آمَنُوا الَّذِينَ يُقِيمُونَ الصَّلَاةَ وَيُؤْتُونَ الزَّكَاةَ وَهُمْ رَاكِعُونَ ﴿٥٥﴾
innamā waliyyukumullāhu wa rasụluhụ wallażīna āmanullażīna yuqīmụnaṣ-ṣalāta wa yu`tụnaz-zakāta wa hum rāki’ụn
QS. Al-Maidah [5] : 55
Sesungguhnya penolongmu hanyalah Allah, Rasul-Nya, dan orang-orang yang beriman, yang melaksanakan shalat dan menunaikan zakat, seraya tunduk (kepada Allah).
Sesungguhnya penolong kalian wahai orang-orang mukmin hanyalah Allah, Rasul-Nya dan orang-orang mukmin yang menjaga shalat fardhu, menunaikan zakat dengan penuh kerelaan dan mereka tunduk kepada Allah.
Firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى:
Sesungguhnya penolong kalian hanyalah Allah, Rasul-Nya, dan orang-orang yang beriman. (Al Maidah:55)
Yakni orang-orang Yahudi itu bukanlah penolong kalian. Penolong kalian tiada lain adalah Allah, Rasul-Nya, dan orang-orang mukmin.
Firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى:
…yang mendirikan salat dan menunaikan zakat.
Yakni orang-orang mukmin yang mempunyai sifat-sifat ini, yaitu mendirikan salat yang merupakan rukun Islam yang paling utama, karena salat dilakukan hanya untuk Dia semata dan tiada sekutu bagi-Nya, dan menunaikan zakat yang merupakan hak menyangkut makhluk serta pertolongan terhadap orang-orang yang memerlukan pertolongan dari kalangan orang-orang lemah dan orang-orang miskin. Adapun mengenai firman-Nya yang mengatakan:
…seraya mereka tunduk (kepada Allah).
Maka sebagian ulama ada yang menduga bahwa jumlah ini berkedudukan sebagai hal atau keterangan keadaan dari firman-Nya:
…dan menunaikan zakat.
Yaitu dalam keadaan rukuk mereka, mereka menunaikan zakat (sedekahnya. Seandainya memang demikian, berarti menunaikan zakat di saat sedang rukuk merupakan hal yang lebih utama daripada keadaan lainnya, karena dalam ayat ini disebutkan sebagai tindakan yang terpuji, padahal keadaannya tidaklah demikian, menurut salah seorang ulama dari kalangan ulama fatwa yang telah kami kenal. Sehingga ada sebagian dari mereka yang menyebutkan sebuah asar sehubungan dengan ayat ini, dari Ali ibnu Abu Talib, bahwa ayat ini diturunkan berkenaan dengan dia. Demikian itu karena pada suatu hari di depannya lewat seorang peminta-minta, sedangkan dia dalam keadaan rukuk pada salatnya, lalu dia memberikan cincinnya kepada peminta-minta itu.
Ibnu Abu Hatim mengatakan, telah menceritakan kepada kami Ar-Rabi’ ibnu Sulaiman Al-Muradi, telah menceritakan kepada kami Ayyub ibnu Suwaid, dari Atabah ibnu Abu Hakim sehubungan dengan firman-Nya: sesungguhnya penolong kalian hanyalah Allah. Rasul-Nya, dan orang-orang yang beriman. (Al Maidah:55) Bahwa mereka adalah orang-orang mukmin dan Ali ibnu Abu Talib.
Telah menceritakan kepada kami Abu Sa’id Al-Asyaj, telah menceritakan kepada kami Al-Fadl ibnu Dakin Abu Na’im Al-Ahwal, telah menceritakan kepada kami Musa ibnu Qais Al-Hadrami, dari Salamah ibnu Kahil yang menceritakan bahwa sahabat Ali ibnu Abu Talib pernah menyedekahkan cincinnya, sedangkan dia dalam rukuk salatnya, maka turunlah firman-Nya: Sesungguhnya penolong kalian hanyalah Allah, Rasul-Nya, dan orang-orang yang beriman, yang mendirikan salat dan menunaikan zakat, seraya rukuk. (Al Maidah:55)
Ibnu Jarir mengatakan, telah menceritakan kepada kami Al-Haris, telah menceritakan kepada kami Abdul Aziz, telah menceritakan kepada kami Galib ibnu Abdullah, bahwa ia pernah mendengar Mujahid mengatakan sehubungan dengan firman-Nya: Sesungguhnya penolong kalian hanyalah Allah Rasul-Nya. (Al Maidah:55) Ayat ini diturunkan berkenaan dengan Ali ibnu Abu Talib r.a. yang mengeluarkan sedekah ketika sedang rukuk dalam salatnya.
Abdur Razzaq mengatakan, telah menceritakan kepada kami Abdul Wahhab ibnu Mujahid, dari ayahnya, dari Ibnu Abbas sehubungan dengan firman-Nya: Sesungguhnya penolong kalian hanyalah Allah, Rasul-Nya. (Al Maidah:55), hingga akhir ayat, Ayat ini diturunkan berkenaan dengan sahabat Ali ibnu Abu Talib. Akan tetapi, hadis Abdul Wahhab ibnu Mujahid tidak dapat dijadikan sebagai hujah (yakni predikatnya daif).
Ibnu Murdawaih telah meriwayatkan melalui jalur Sufyan As-Sauri, dari Abu Sinan, dari Ad-Dahhak, dari Ibnu Abbas yang mengatakan bahwa ketika Ali ibnu Abu Talib sedang berdiri dalam salatnya, lewatlah di hadapannya seorang peminta-minta saat ia dalam rukuknya. Maka ia memberikan cincinnya kepada peminta-minta itu, lalu turunlah firman-Nya: Sesungguhnya penolong kalian hanyalah Allah Rasul-Nya. (Al Maidah:55), hingga akhir ayat.
Tetapi Ad-Dahhak tidak pernah bersua dengan Ibnu Abbas r.a.
Ibnu Murdawaih telah meriwayatkan pula melalui jalur Muhammad ibnus Saib Al-Kalbi —dia orangnya matruk-— dari Abu Saleh, dari Ibnu Abbas yang menceritakan bahwa Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ keluar dari rumah menuju masjid di saat orang-orang sedang salat, ada yang sedang rukuk, ada yang sedang sujud, ada yang sedang berdiri, ada pula yang sedang duduk. Tiba-tiba ada seorang miskin meminta-minta. Maka Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ masuk ke dalam masjid dan bertanya (kepada orang miskin itu), “Apakah ada seseorang yang memberimu sesuatu?” Ia menjawab, “Ya, ada.” Nabi صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ bertanya, “Siapakah dia?” Ia menjawab, “Itu, lelaki yang sedang berdiri.” Nabi صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ bertanya, “Dalam keadaan apakah dia ketika memberimu?” Ia menjawab, “Ketika dia sedang rukuk.” Nabi صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ bersabda, “Orang itu adalah Ali ibnu Abu Talib.” Maka Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ saat itu bertakbir seraya membaca firman-Nya: Dan barang siapa mengambil Allah, Rasul-Nya, dan orang-orang yang beriman menjadi penolongnya, maka sesungguhnya pengikut (agama) Allah itulah yang pasti menang. (Al Maidah:56)
Sanad hadis ini kurang menggembirakan.
Kemudian Ibnu Murdawaih meriwayatkannya melalui hadis Ali ibnu Abu Talib r.a. sendiri dan Ammar ibnu Yasir serta Abu Rafi’, tetapi tiada sesuatu pun darinya yang sahih sama sekali, mengingat sanad-sanadnya lemah lagi para perawinya tidak dikenal.
Kemudian Ibnu Murdawaih meriwayatkan berikut sanadnya, dari Maimun ibnu Mahran, dari Ibnu Abbas sehubungan dengan firman-Nya: Sesungguhnya penolong kalian hanyalah Allah dan Rasul-Nya. (Al Maidah:55) Bahwa ayat ini diturunkan berkenaan dengan orang-orang mukmin, terutama sekali Ali ibnu Abu Talib.
Ibnu Jarir mengatakan, telah menceritakan kepada kami Hannad, telah menceritakan kepada kami Abdah, dari Abdul Malik, dari Abu Ja’far sehubungan dengan makna firman-Nya: Sesungguhnya penolong kalian hanyalah Allah, Rasul-Nya, dan orang-orang yang beriman, yang mendirikan salat dan menunaikan zakat, seraya rukuk. (Al Maidah:55) Maka kami tanyakan kepadanya (Abu Ja’far) “Siapakah yang dimaksud dengan orang-orang yang beriman itu?” Abu Ja’far menjawab, “Ya, orang-orang yang beriman.” Kami katakan,” Telah sampai kepada kami bahwa ayat ini diturunkan berkenaan dengan Ali ibnu Abu Talib.” Abu Ja’far berkata, “Ali termasuk orang-orang yang beriman.”
Asbat telah meriwayatkan dari As-Saddi bahwa ayat ini diturunkan berkenaan dengan semua orang mukmin, tetapi Ali ibnu Abu Talib ketika sedang salat lewat kepadanya seseorang yang meminta-minta di saat ia rukuk dalam salatnya di dalam masjid, lalu ia memberikan cincinnya kepada orang yang meminta-minta itu.
Ali ibnu AbuTalhah Al-Walibi telah meriwayatkan dari Ibnu Abbas, bahwa barang siapa yang masuk Islam, berarti dia telah berpihak kepada Allah, Rasul-Nya, dan orang-orang yang beriman, yakni menjadikan mereka sebagai walinya. Demikianlah menurut riwayat Ibnu Jarir.
Dalam hadis-hadis yang telah kami kemukakan disebutkan bahwa seluruh ayat ini diturunkan berkenaan dengan Ubadah ibnus Samit r.a. ketika menyatakan berlepas diri dari perjanjian paktanya dengan orang-orang Yahudi, lalu ia rela berpihak kepada Allah, Rasul-Nya, dan orang-orang mukmin.
Tafsir Ayat:
Ketika Allah melarang mengangkat orang-orang kafir, Yahudi, Nasrani dan lain-lain sebagai pemimpin dan menjelaskan akibat dari pengangkatan itu yaitu kerugian yang nyata, maka Allah menjelaskan siapa yang wajib dan harus dipilih menjadi pemimpin dan sekaligus menjelaskan manfaat dan nasihatnya. Dia berfirman, إِنَّمَا وَلِيُّكُمُ اللَّهُ وَرَسُولُهُ “Sesungguhnya penolong (wali) kamu hanyalah Allah dan RasulNya.” Perwalian Allah didapat dengan iman dan takwa. Siapa pun yang beriman dan bertakwa, maka dia adalah wali Allah, siapa yang menjadi wali Allah, maka dia adalah wali RasulNya. Barangsiapa yang berwala’ kepada Allah dan RasulNya, maka termasuk kesempurnaan hal itu adalah mengangkat siapa yang diangkat oleh keduanya yaitu orang-orang Mukmin yang menjunjung iman lahir dan batin dan mengikhlaskan diri kepada Allah dengan mendirikan shalat lengkap dengan syarat-syaratnya, kewajiban-kewajibannya dan pelengkap-pelengkapnya, mereka juga berbuat baik kepada makhluk dengan membayarkan zakat harta mereka kepada yang berhak dari mereka.
FirmanNya, وَهُمْ رَاكِعُونَ “Seraya mereka tunduk (kepada Allah),” yakni patuh dan pasrah kepadaNya. Perangkat pembatas (adat al-Hashr) pada FirmanNya, إِنَّمَا وَلِيُّكُمُ اللَّهُ وَرَسُولُهُ “Sesungguhnya penolong kamu hanyalah Allah, RasulNya, dan orang-orang yang beriman,” menunjukkan bahwa perwalian harus dibatasi hanya pada mereka yang disebutkan dan anti (bara’) dari perwalian kepada selainnya.
Allah sangat mencela orang yang menjadikan kaum yahudi dan nasrani sebagai teman setia atau penolongnya, karena sesungguhnya penolongmu yang dapat diandalkan itu hanyalah Allah, rasul-Nya, dan orang-orang yang beriman, yang melaksanakan salat secara rutin, dan menunaikan zakat dengan ikhlas, seraya tunduk dan patuh kepada Allah tuntunan Al-Qur’an tentang penolong dan pemimpin mesti dipahami dan diikuti, karena itu barang siapa yang menjadikan Allah, rasulnya, dan orang-orang yang beriman sebagai penolongnya dalam menyelesaikan segala urusannya, maka sungguh mereka akan mendapatkan bukti bahwa pengikut agama Allah itulah yang akan menangq.
Al-Maidah Ayat 55 Arab-Latin, Terjemah Arti Al-Maidah Ayat 55, Makna Al-Maidah Ayat 55, Terjemahan Tafsir Al-Maidah Ayat 55, Al-Maidah Ayat 55 Bahasa Indonesia, Isi Kandungan Al-Maidah Ayat 55
Tafsir Surat Al-Maidah Ayat: 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 | 22 | 23 | 24 | 25 | 26 | 27 | 28 | 29 | 30 | 31 | 32 | 33 | 34 | 35 | 36 | 37 | 38 | 39 | 40 | 41 | 42 | 43 | 44 | 45 | 46 | 47 | 48 | 49 | 50 | 51 | 52 | 53 | 54 | 55 | 56 | 57 | 58 | 59 | 60 | 61 | 62 | 63 | 64 | 65 | 66 | 67 | 68 | 69 | 70 | 71 | 72 | 73 | 74 | 75 | 76 | 77 | 78 | 79 | 80 | 81 | 82 | 83 | 84 | 85 | 86 | 87 | 88 | 89 | 90 | 91 | 92 | 93 | 94 | 95 | 96 | 97 | 98 | 99 | 100 | 101 | 102 | 103 | 104 | 105 | 106 | 107 | 108 | 109 | 110 | 111 | 112 | 113 | 114 | 115 | 116 | 117 | 118 | 119 | 120
Raih pahala amal jariyah dengan cara membagikan (share) konten ini kepada yang lainnya. Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam bersabda:
من دَلَّ على خيرٍ فله مثلُ أجرِ فاعلِه
"Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim no. 1893)