{4} An-Nisa / النساء | الْقُرْآنُ الْكَرِيْمُ | الأنعام / Al-An’am {6} |
Tafsir Al-Qur’an Surat Al-Maidah المائدة (Jamuan (Hidangan Makanan)) lengkap dengan tulisan arab latin, arti dan terjemah Bahasa Indonesia. Surah ke 5 Tafsir ayat Ke 60.
قُلْ هَلْ أُنَبِّئُكُمْ بِشَرٍّ مِنْ ذَٰلِكَ مَثُوبَةً عِنْدَ اللَّهِ ۚ مَنْ لَعَنَهُ اللَّهُ وَغَضِبَ عَلَيْهِ وَجَعَلَ مِنْهُمُ الْقِرَدَةَ وَالْخَنَازِيرَ وَعَبَدَ الطَّاغُوتَ ۚ أُولَـٰئِكَ شَرٌّ مَكَانًا وَأَضَلُّ عَنْ سَوَاءِ السَّبِيلِ ﴿٦٠﴾
qul hal unabbi`ukum bisyarrim min żālika maṡụbatan ‘indallāh, mal la’anahullāhu wa gaḍiba ‘alaihi wa ja’ala min-humul-qiradata wal-khanāzīra wa ‘abadaṭ-ṭāgụt, ulā`ika syarrum makānaw wa aḍallu ‘an sawā`is-sabīl
QS. Al-Maidah [5] : 60
Katakanlah (Muhammad), “Apakah akan aku beritakan kepadamu tentang orang yang lebih buruk pembalasannya dari (orang fasik) di sisi Allah? Yaitu, orang yang dilaknat dan dimurkai Allah, di antara mereka (ada) yang dijadikan kera dan babi dan (orang yang) menyembah Thaghut.” Mereka itu lebih buruk tempatnya dan lebih tersesat dari jalan yang lurus.
Katakanlah wahai Nabi kepada orang-orang mukmin, “Maukah kalian aku beritahu orang-orang yang dibalas di hari Kiamat dengan pembalasan yang lebih berat daripada balasan yang diberikan kepada orang-orang fasik tersebut? Mereka adalah para pendahulu mereka yang Allah usir dari rahmat-Nya dan mendapatkan murka dari-Nya. Allah merubah wujud penciptaan mereka dengan menjadikan mereka sebagai kera dan babi akibat kedurhakaan, kebohongan dan kesombongan mereka. Sebagaimana di antara mereka ada yang menjadi penghamba kepada thaghut, yaitu siapa yang disembah selain Allah dan dia rela. Tempat mereka benar-benar buruk di akhirat, usaha mereka di dunia menyimpang dari jalan yang lurus.”
Firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى:
Katakanlah, “Apakah akan aku beri tahukan kepada kalian tentang orang-orang yang lebih buruk pembalasannya daripada (orang-orang fasik) itu di sisi Allah?” (Al Maidah:60)
Yakni apakah harus aku ceritakan kepada kalian pembalasan yang lebih buruk daripada apa yang kalian duga terhadap kami kelak di hari kiamat di sisi Allah? Yang melakukan demikian itu adalah kalian sendiri, karena semua sifat yang disebutkan oleh Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى melalui firman-Nya ada pada kalian, yaitu:
…yaitu orang-orang yang dikutuk dan dimurkai Allah.
Dikutuk artinya “dijauhkan dari rahmat-Nya”, dan dimurkai artinya “Allah murka kepada mereka dengan murka yang tidak akan reda sesudahnya untuk selama-lamanya.
…di antara mereka (ada) yang dijadikan kera dan babi.
Seperti yang telah disebutkan di dalam surat Al-Baqarah dan seperti yang akan diterangkan nanti dalam tafsir surat Al-A’raf.
Sufyan As-Sauri telah meriwayatkan dari Alqamah ibnu Marsad, dari Al-Mugirah ibnu Abdullah, dari Al-Ma’rur ibnu Suwaid, dari Ibnu Mas’ud yang mengatakan bahwa Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ pernah ditanya mengenai kera dan babi, apakah kedua binatang itu berasal dari kutukan Allah. Maka beliau صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ menjawab: Sesungguhnya Allah tidak pernah membinasakan suatu kaum —atau beliau mengatakan bahwa Allah belum pernah mengutuk suatu kaum— lalu menjadikan bagi mereka keturunan dan anak cucunya. Dan sesungguhnya kera dan babi telah ada sebelum peristiwa kutukan itu.
Imam Muslim meriwayatkannya melalui hadis Sufyan As-Sauri dan Mis’ar, keduanya dari Mugirah ibnu Abdullah Al-Yasykuri dengan lafaz yang sama.
Abu Daud At-Tayalisi mengatakan, telah menceritakan kepada kami Daud ibnu Abul Furat, dari Muhammad ibnu Zaid, dari Abul A’yan Al-Ma’badi, dari Abul Ahwas, dari Ibnu Mas’ud yang menceritakan bahwa kami pernah bertanya kepada Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ tentang kera dan babi, apakah kera dan babi yang ada sekarang merupakan keturunan dari orang-orang Yahudi yang dikutuk Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى Maka Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ menjawab: Tidak, sesungguhnya Allah sama sekali belum pernah mengutuk suatu kaum, lalu membiarkan mereka berketurunan. Tetapi kera dan babi yang ada merupakan makhluk yang telah ada sebelumnya. Dan ketika Allah murka terhadap orang-orang Yahudi, maka Dia mengutuk mereka dan menjadikan mereka seperti kera dan babi.
Imam Ahmad meriwayatkannya melalui hadis Daud ibnu Abul Furat dengan lafaz yang sama
Firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى:
…dan (orang-orang yang) menyembah tagut.
Dibaca abadat tagut karena berupa fi’il madi, sedangkan lafaz tagut di-nasab-kan olehnya, yakni “dan Allah menjadikan di antara mereka orang yang menyembah tagut”. Dibaca ‘abdat tagut dengan di-mudaf-kan artinya adalah “dan Allah menjadikan di antara mereka orang-orang yang mengabdi kepada tagut, yakni pengabdi dan budak tagut”. Ada pula yang membacanya ‘ubadat tagut dalam bentuk Jam’ul jami’, bentuk tunggalnya adalah ‘abdun, bentuk jamaknya adalah tabidun, sedangkan bentuk jam’ul jami’-nya adalah ‘ubudun, perihalnya sama dengan lafaz simarun yang bentuk jam’ul jami ‘-nya adalah sumurun. Demikianlah menurut Riwayat Ibnu Jarir dan Al A’masy.
Ibnu Jarir telah meriwayatkan dari Al-A’masy, diriwayatkan dari Buraidah Al-Aslami bahwa ia membacanya wa ‘abidat tagut. Sedangkan menurut qiraah dari Ubay dan Ibnu Mas’ud disebutkan wa abadu. Ibnu Jarir telah meriwayatkan dari Abu Ja’far Al-Qari’ bahwa dia membacanya walubidat tagut dengan anggapan sebagai maf’ul dari fi’il yang tidak disebutkan fail-nya, tetapi bacaan ini dinilai oleh Ibnu Jarir jauh dari makna. Padahal menurut makna lahiriahnya hal ini tidak jauh dari makna yang dimaksud, mengingat ungkapan ini termasuk ke dalam Bab “Ta’rid (Sindiran)” terhadap mereka. Dengan kata lain, telah disembah tagut di kalangan kalian, dan kalianlah orang-orang yang melakukannya
Semua qiraah yang telah disebutkan di atas mempunyai kesimpulan makna yang menyatakan bahwa sesungguhnya kalian, hai Ahli Kitab, yang mencela agama kami, yaitu agama yang menauhidkan dan mengesakan Allah dalam menyembah-Nya tanpa ada selain-Nya, maka mengapa timbul dari kalian sikap seperti itu, padahal semua yang telah disebutkan ada pada diri kalian. Karena itulah disebutkan oleh firman-Nya:
Mereka itu lebih buruk tempatnya.
Yakni lebih buruk daripada apa yang kalian duga dan kalian tuduhkan terhadap kami.
…dan lebih tersesat dari jalan yang lurus.
Ungkapan, ini termasuk ke dalam Bab “Pemakaian Af’al Tafdil Tanpa Menyebutkan Pembanding pada Sisi yang Lainnya”, perihalnya sama dengan makna yang terdapat di dalam firman lainnya, yaitu:
Penghuni-penghuni surga pada hari itu paling baik tempat tinggalnya dan paling indah tempat istirahatnya. (Al Furqaan:24)
Karena celaan mereka terhadap orang-orang Mukmin menunjukkan bahwa orang-orang Mukmin itu di atas keburukan, maka Allah berfirman, قُلْ “Katakanlah” kepada mereka dengan menyampaikan buruknya apa yang mereka lakukan, هَلْ أُنَبِّئُكُمْ بِشَرٍّ مِنْ ذَلِكَ “Apakah akan Aku beritakan kepadamu tentang yang lebih buruk dari itu,” yakni, (yang lebih buruk dari) apa yang kamu menyalahkan kami karenanya, itu pun kalau kami menurutimu.
مَنْ لَعَنَهُ اللَّهُ “Orang yang dikutuk oleh Allah,” maksudnya, yang dijauhkanNya dari rahmatNya, وَغَضِبَ عَلَيْهِ “dan dimurkai olehNya,” serta Dia mengazabnya di dunia dan akhirat, وَجَعَلَ مِنْهُمُ الْقِرَدَةَ وَالْخَنَازِيرَ “dan di antara mereka ada yang dijadikan kera dan babi,” dan ada orang وَعَبَدَ الطَّاغُوتَ “yang menyembah thaghut,” yaitu setan, dan semua yang disembah selain Allah adalah thaghut.
أُولَئِكَ “Mereka itu,” yakni orang-orang yang memiliki sifat-sifat buruk ini, شَرٌّ مَكَانًا “lebih buruk tempatnya,” daripada orang-orang Mukmin, yang mana rahmat Allah dekat dengan mereka dan Dia meridhai mereka dan memberi pahala kepada mereka di dunia dan di akhirat karena mereka mengikhlaskan Agama untukNya. Ini adalah termasuk penggunaan kata perbandingan yang bukan pada tempatnya, dan begitu pula FirmanNya, وَأَضَلُّ عَنْ سَوَاءِ السَّبِيلِ “Dan lebih tersesat dari jalan yang lurus,” yakni lebih jauh dari jalan yang benar.
Sebagai kelanjutan dari teguran itu, Allah memerintahkan rasulnya. Katakanlah, wahai Muhammad, apakah sebaiknya akan aku beritakan kepadamu semua tentang orang yang lebih buruk pembalasannya akibat dari perilakunya yang menyimpang dan perbuatannya yang bertentangan dengan jalan lurus dari balasan orang fasik di sisi Allah’ yang dimaksud yaitu orang yang dilaknat dan dimurkai Allah karena melanggar larangan, di antara mereka ada yang dijadikan kera dan ada pula yang dijadikan babi, dan juga orang yang menyembah thagut. Sesungguhnya keadaan mereka itu lebih buruk tempatnya ketimbang orang mukmin dan lebih tersesat dari jalan yang lurus. Karena peringatan dan ancaman itu telah menyebabkan ketakutan, sehingga apabila mereka, yaitu orang yahudi atau munafik, datang kepadamu, mereka akan mengatakan, kami telah beriman, padahal sesungguhnya mereka datang kepadamu dengan kekafiran dan mereka pergi pun dalam keadaan demikian pula; dan sesungguhnya Allah lebih mengetahui apa yang mereka kemukakan dan yang mereka sembunyikan.
Al-Maidah Ayat 60 Arab-Latin, Terjemah Arti Al-Maidah Ayat 60, Makna Al-Maidah Ayat 60, Terjemahan Tafsir Al-Maidah Ayat 60, Al-Maidah Ayat 60 Bahasa Indonesia, Isi Kandungan Al-Maidah Ayat 60
Tafsir Surat Al-Maidah Ayat: 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 | 22 | 23 | 24 | 25 | 26 | 27 | 28 | 29 | 30 | 31 | 32 | 33 | 34 | 35 | 36 | 37 | 38 | 39 | 40 | 41 | 42 | 43 | 44 | 45 | 46 | 47 | 48 | 49 | 50 | 51 | 52 | 53 | 54 | 55 | 56 | 57 | 58 | 59 | 60 | 61 | 62 | 63 | 64 | 65 | 66 | 67 | 68 | 69 | 70 | 71 | 72 | 73 | 74 | 75 | 76 | 77 | 78 | 79 | 80 | 81 | 82 | 83 | 84 | 85 | 86 | 87 | 88 | 89 | 90 | 91 | 92 | 93 | 94 | 95 | 96 | 97 | 98 | 99 | 100 | 101 | 102 | 103 | 104 | 105 | 106 | 107 | 108 | 109 | 110 | 111 | 112 | 113 | 114 | 115 | 116 | 117 | 118 | 119 | 120
Raih pahala amal jariyah dengan cara membagikan (share) konten ini kepada yang lainnya. Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam bersabda:
من دَلَّ على خيرٍ فله مثلُ أجرِ فاعلِه
"Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim no. 1893)
Jazakumullahu Khayran